Home » » SEMENTARA SENDIRI - PILIHAN TEPAT SAAT HATI SEDANG LUKA

SEMENTARA SENDIRI - PILIHAN TEPAT SAAT HATI SEDANG LUKA

Hari yang mendung…. Sepanjang hari turun hujan meski memang tidak lebat. Saat itu aku dan rekan kerja mengerjakan pekerjaan yang extra dari biasanya. Saat itu waktu istirahat, kami berkumpul bersama dan bercanda. Temanku mendengarkan lagu, dan aku suka lagu itu dan aku berkata “ bu, ini lagu geisha ya?” dan rekanku menjawab  “ iya bu”.  Lalu aku berkata “ gue banget ini.” Sambil terseyum, lalu rekanku yang lain berkata “ oalah gayanya bu.” Lalu aku menjawab “ iyalah bu, sementara aku lebih baik sendiri dulu agar lebih tenang .” sambil tersenyum, dan rekan ku juga menjawab “ oh iya, itu juga aku menyendiri dulu lah.”
Rasanya memang pas , saat hujan mendengarkan lagu sendu yang tepat sekali mewakili hati kita yang kita rasakan. Memang sedih tapi apa boleh buat? Sendiri saat ini memang lebih baik meski memang kita juga berharap akan ada seseorang yang datang dan mencintai kita.
Aku ingat saat seseorang yang pernah hilang dalam hidupku datang kembali, memintaku kembali dan dia bilang bahwa dia masih mencitaiku, hatiku tergoda untuk menyambutnya kembali. Sementara rasa trauma di tinggalkan masih menghantui aku katakan padanya bahwa bagaiamana bisa dia menjadi suamiku nanti, dalam menjalin hubungan saja dia sering pergi tanpa permisi bahkan hingga satu tahun aku tak mendapat kabarnya lalu dia datang lagi, belum lagi aku masih ingat bahwa dia pernah berhianat. Aku katakan padanya aku tidak bisa, bagaimana jika kejadian adegan meninggalkan terjadi ketika kita sudah menikah dan memiliki anak, dan dia selalu dengan tiba-tiba menghilang. Dia yakinkan bahwa dia tidak akan mekakukan itu, tapi aku tak yakin apakah dia sudah berubah atau tidak. Aku memilih sendiri saat itu, karena aku merasa ini lebih baik daipada aku harus mengulang salah yang sama. Apalagi menyembuhkan hati yang terluka tak semudah itu.
Beberapa bulan kemudian ada seorang laki-laki, dan aku menyambutnya dengan hangat, namun sayang dia begitu emosian dan mudah marah. Bahasanya yang tak pantas di dengar sering keluar dari mulutnya, dan jika ada masalah dia selalu menyalahkan dan menjelek-jelekkan ku. Aku putuskan untuk mengakhiri ini semua, menjalin hubungan dengan orang yang kurang dewasa hanya akan melahirkan masalah baru sementara masalah yang lain belum selesai. Dan benar saja dia datang lagi tanpa rasa malu dan bersalah, laki-laki itu dengan percaya diri bahwa aku masih mau bersamanya. Saat aku memberi pengertian dengan cara dan bahasa yang lembut, dia masih tersulut emosi dan marah-marah gak jelas karena harapannya tak tercapai. 
Ya… kadang kita memilih sendiri bukan karena kita meraasa nyaman. Justru kadang sendiri merasa kita tak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan kapan nikah? Dekat dengan siapa?. Tapi kita sendiri hanya menenangkan diri atas kegagalan yang kita lalui, dan kita berharap kedepannya kita mendapat orang yang mau hidup bersama kita dan menerima segala kekurangan kita dan berharap bahwa kita tak pernah di duakan,
Hari semakin mendung, hujan kini bertambah deras. Di ruang kerja saat itu ada hal yang menarik, hypnoteharapy …ya ada salah satu rekan kami yang bisa melakukan itu. Saat itu Bu Risna  sedang medapat giliran dia ingin tenang dan akhirnya di hypnotherapy…aku merasa tertarik dan aku mencoba. Iya ada beberapa yang aneh, ketika rekan ku bilang rasakan tangan anda sakit sekali, ya aku merasa sakit sekali tanganku rasanya seperti habis terjatuh. Namun saat dia berkata “ bayangkan seseorang yang anda ingin temui”. Tiba-tiba muncul sosok wajah sahabatku, tiba-tiba hilang konsentrasiku buyar sudah. Salah satu rekanku bilang….” Wah gagal ni hypnotherapy nya pak?” lalu dia menjawab “ bukan gagal, ibu dalam hatinya ada penolakan ketika sosok wajah ini muncul”. Aku tak menjawab hanya tersenyum
Dadaku tersendat dan berkata tak mungkin… iya tak mungkin. Aku memang selama ini menyimpan hati terhadap sahabatku, tapi gara-gara aku menyimpan hati aku mendapat perlakuan buruk dari sahabatku, padahal selama ini aku menyimpan erat rahasiaku tentang perasaan ini darinya, aku berusaha mencoba bersikap wajar, dan aku tak pernah meminta imbalan dari apa yang aku lakukan selama ini untuknya. Mugnkin cinta bisa di lihat dan dirasakan bukan hanya sebatas di dengar lewat mulut saja. Namun memang dari perhatian dan sikap saja bisa terlihat, aku hanya berusaha selama ini membuatnya merasa nyaman dan bahagia, membantunya karena aku senang melakukannya. Tapi saat dia mengetahui hatiku, saat aku mencoba merahasiakannya, dia mengetahui apa yang aku rasakan. Sikap nya berubah menjadi peribadi yang senang memaki dan mengejek. Dia pernah berkata “ aku takut jika kamu mencintaiku, aku merasa jiji lebih baik aku jauh darimu. Itu jika kamu mencintaiku” aku yang memang menaruh hati merasa sesak dadaku mendengar kata itu, dan berharap dia tidak pernah tahu apa yang aku rasakan. Anggap saja bahwa aku tak pernah menaruh hati. Namun kadang sulit sekali menutup ini semua. Ada saat giliran tak terduga yang aku rasakan ketika dia bilang “ kenapa ya aku selalu ingat kamu, merindukan kamu?”. Dengan santai aku menjawab pertanyaan sahabatku dengan candaan “ sepertinya kamu koslet bro, sudahlah jangan di pikirkan itu hanya perasaanmu saja.” Dia menjawab “ oh iya, anggap aku tak pernah bertanya ini pada mu ya.!” Aku iyakan saja, padahal di dalam hati aku juga penasaran, apa iya dia bilang gitu atau hanya berusaha menarik perahtianku agar dia tahu tentang isi hatiku?. Aku tak bisa berbicara dari hati ke hati dengan dia, sejak sahabatku berakata dia jiji dan takut, aku berusaha membatasi diri ini agar aku bisa menyimpannya sendiri. Memang kadang hatiku tak terkendali…tapi meski begitu aku sadar, hak ku untuk menyayangimu tapi aku juga tahu diri aku memang tak pantas untukmu. Hmmm…..kehilang sahabat terbaik karena salah faham dan masalah hati memang tak menyenangkan. Tapi padahal dia bahkan sikapnya lebih membingungkan lagi, membantu hingga aku bertanya-tanya pengorbanannya begitu besar, selalu sigap dan peduli, marah-marah gak jelas saat aku dekat dengan laki-laki lain. Tapi aku tak pernah menjauhi dia, bahkan aku suka dengan sikapnya yang marah gak jelas ketika dia marah karena aku dekat dengan yang lain. Ingat saat aku memasang dp pria lain , dia marah dia bilang dia gak ikhlas liat poto orang itu dan memohon agar aku ganti dp nya. Aku saat itu tak hiraukan dia. Dia juga pernah memintaku agar aku tidak meninggalakannya, tapi kenapa saat berusaha melakukan yang terbaik tiba-tiba sikapmu berubah. Yang membuatku pergi adalah saat kamu merasa tak nyaman berada dekat dengaku, itu terbukti dengan sikapmu yang mudah marah dan memakiku. Sahabatku…meski kamu jauh, aku akan selalu mendoakanmu, meski tak sedekat dulu semoga Allah memelihara kita berdua, mengabulkan impian kita dan mempertemukan kita dengan orang yang akan membuat kita nyaman kelak. Aku tak membencimu, aku hanya sedih kita tak sehangat dulu. Kamu lah orang yang ingin aku temui saat ini, ingat dulu aku selalu berbagi cerita, bercanda, bermain hingga hilang semua beban dan penatmu. Kamu bilang jika kita bertemu waktu terasa cepat dan semua beban terasa hilang, itupun yang aku rasakan. Tapi apa daya, aku tak mampu membendung perasaan hatiku, padahal aku sudah berusaha untuk menyembunyikannya dan sungguh aku tak pernah bermimpi sedikitpun agar kamu mencintaiku, melihatmu bahagia aku pun sudah merasa bahagia. Cukup saat bertemu aku sudah merasa bahagia dan bersyukur, aku sadar diri mengaharapkanmu lebih adalah impian yang tak mungkun terwujud karena aku tahu begitu banyak kekuranganku dan aku sedikitpun memang tak pantas untukmu. Maafkan hati ini yang tak mampu menolak datang nya rasa. Semoga kita di pertemukan kelak dalam keadaan baik, tak ada lagi rasa benci …. Saat kita berpisah. Saat itu kita punya rencana dan impian, saat kita berjalan dan menggenggam tangan yang berbeda, kamu dengan pilihanmu aku dengan pilihanku. Tahukah kamu?? Kenapa aku berubah?? Kenapa aku menerima orang lain??? Aku hanya berusaha melupakanmu, aku hanya berusaha menetralkan hatiku dan belajar mencintai orang lain. Meski sulit dan tak bisa…kamu bilang aku lah yang berubah , tapi aku tak berubah aku hanya menjauh saat kamu  merasa jijik dan takut jika kamu berada di dekatku, aku pergi saat kamu marah tak nyaman karena disanalah aku berfikir bahwa kamu membenciku. Aku minta maaf aku memilih pergi, dan hingga akhirnya kamu pun pergi. Kamu sering bialng tak mau jauh dariku, tapi saat aku dekat denganmu kamu memakimu. Aku ingin kamu tenang tanpa adanya hadirku…jangan salahkan laki-laki manapun jika aku berubah seperti apa yang kamu sering salahkan. Selama ini aku memang dekat dengan mereka karena aku berusaha untuk melupakanmu agar aku tidak mencintaimu karena aku gak mau kamu takut dan jijik padaku. Waktu membuatku berfikir banyak hal tentang mu, alangkah sedihnya aku jauh darimu tapi alangkah jahatnya aku bila aku ada di sampingmu, membuatmu tak nyaman dan marah-marah. Salah satu harapanku saat ini hanya ingin sehangat dulu, saat hati bisa terkendali dan tak ada rasa lebih, saat hubungan terjalin dengan baik dan saling memotivasi. Tidak saat seperti ini. Entahlah siapa yang salah??? Tapi harapanku untuk bertemu denganmu rasa nya tak mungkin….aku sedih karena kamu telah mengatakan jijik dan takut, aku malu kamu tahu tentang hatiku, aku tak ingin datang dan menemuimu karena tak ingin mengusik ketenanganmu. Kita menjauh….karena kita tak pernah mengharapkan adanya cinta di antara kita, aku belajar melupakanmu aku belajar memaafkan kata-katamu. Jangan tanyakan kenapa aku pergi??? Jangan tanyakan kenapa aku berbeda….aku hanya ingin memenuhi keinginanmu belajar mengusir rasa agar kamu tak merasa jijik.
Ya…kadang saat ini lebih baik sendiri. Akan ada waktu dimana aku bisa melupakanmu dan berusaha menerima orang yang baru, aku berharap saat kita kelak hidup dengan pasagan kita masing-masing…sudah tak ada lagi rasa jijik dan takut dalam benakmu. Aku tak mengerti dengan hatimu…kamu menyuruhku untuk di dekatmu tapi kamu merasa jijik dan takut akan keberadaanku. Aku tak mengerti selama ini kamu sering menahanku agar tetap di sampingmu tapi kamu sering memakiku, aku tak mengerti dengan hatimu menyuruhku untuk tidak mencintaimu tapi kamu melarangku agar aku tak mencintai yang lain.
Yang aku tahu….belajar melupakanmu adalah jalan yang terbaik…agar tak ada lagi pertengkaran tanpan alasan yang jelas seperti biasa.

Rinduku selama ini hanya ku sampaikan dalam doa, dan selalu berharap kau baik – baik saja. Cukup dengan bahagiamu rasa rinduku bisa terobati. Aku akan berusaha untuk melupakanmu meski sulit, dan aku akan berusaha untuk menerima orang baru meski berat. Agar kamu bisa tenang jika kelak bertemu denganku lagi…. Semoga!!


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}