thumbnail

ANAK - ANAK ADALAH OBJEK YANG MENARIK DAN UNIK


Hari jumat dan hari sabtu adalah hari yang melelahkan bagiku…bukan karena pekerjaan berat, tapi di hari itu aku di hadapkan pada situasi yang menguras emosi dan mental saya juga benar-benar teruji.
Bagaiamana tidak?? Setiap aku masuk ruangan kelasn VIII selalu saja mereka gaduh, ada yang lari-lari ada juga yang malah tidur pulas. Rasanya stress sekali, padahal hanya 5 anak di kelas itu. 1 anak tukang tidur, 1 anak lagi tukang lari-lari, 1 anak lagi senang berbicara seronok dan hanya dua anak yang terlihat mau serius belajar meski kadang merekapun terbawa dengan keadaan yang gaduh.
Belajar bersama mereka kadang-kadang bikin emosi di jiwa, tapi entahlah selalu saja saya memiliki kendala untuk memarahi mereka ada perasaan gak enak dan takut membuat mereka tersinggung. Saya mencoba mendekati mereka dengan cara lain, di hari berikutnya aku mencoba mendengarkan apa yang mereka ceritakan padaku, memang ini tidak menjalur dengan pelajaran yang aku bawakan. Aku mencoba masuk ke dalam kehidupan mereka, mendengarkan mereka, mencoba memahami karakter mereka. Ketika mereka terdiam giliran saya yang akhirnya mendongeng, ya…mendongeng. Meski mereka sudah besar memang mendekati dengan cara bercerita atau mendongeng cerita awal yang menarik bagi mereka.
Saatnya aku bercerita…
Anak-anak…kini giliran ibu bercerita dan bertanya pada kalian. Ibu ingin tahu kenapa kalian seperti ini?? Kan di sini ada ibu, masa kalian masih kaya anak Tk? Oh iya Rival ibu ingin tahu kenapa sikap kamu sekarang agak nakal, padahal ibu kenal Rival dulu anak yang cerdas sekali dan baik, gak pernah lari-lari. Apa yang membuatmu berubah? Atau ketika kamu pindah ke sekolah baru itu?
Dan dia menjawab “ ibu, waktu kelas VII kan aku pindah waktu itu, sebenarnya aku gak mau masih ingin disini. Disana sekolahnya jauh bu, udah naik angkot terus jalan kaki. Dulu kan waktu aku kelas VII aku bawa Hp, nah temen baru aku itu pinjem Hp aku. Aku kasihin aja bu, eh ternyata dia download Video yang gitu bu, ketahuan sama guru disana, nah malah aku yang kena hukuman berdiri di tiang bendera di siang hari. Padahal bu aku udah jelasin bukan aku yang downlod tapi temen aku bu, anehnya lagi Hp juga di jabel di tangan temen aku, tapi temen aku gak dapat hukuman. Nah dari situ bu, padahal aku sudah berusaha untuk baik dan rajin tapi tidak di anggap malah di cap nakal dan di hukum kan gak adil bu. Sudah aja saat itu aku berfikir, mening jadi anak nakal sekalian. Jarang masuk sekolah bu, aku suka nya main aja ke tempat deket sekolah disana enak bu adem bisa duduk di bawah pohon daripada kena hukuman yang gak jelas bu. Saya bertekad akan jadi anak nakal setelah kejadian itu?”
Lalu aku menjawab “ nah Rival kenapa ke sekolah bawa Hp? Kan gak boleh, lagian kamu sembarangan ngasih pinjem ke temen yang lain. Gini Rival bukan ibu membenarkan sikap guru kamu itu, Cuma mungkin ini Hp milik kamu. Nah kamu menjelaskan nya gimana? Waktu kamu menyanngkal dan meyakinkan temen kamu yang download?
Diapun menjawab “dia malah cuek dan marahin saya bu, percuma”
aku “ Rival, gak boleh kamu jadi nakal yang rugi kamu, masa karena kamu di perlakukan seperti itu kamu ngerugiin diri kamu? Gak boleh kaya gitu, perjalanan kamu masih panjang perjuangan kamu juga masih banyak hal yang harus kamu raih. Nah disini kamu belajar, tekadkan kamu untuk berubah menjadi lebih baik lagi ya, harus jadi anak yang rajin dan pandai. Nah sekarang jadikan semua itu sebagai pelajaran ya! Jangan mudah percaya sama orang lain meski itu adalah temen kamu, apalagi kenal baru. Nah mau gitu orang sukses kamu enggak?? Sekarang kamu harus jadi Rival yang dulu ibu kenal, lucu, manis, baik, sopan dan gak pernah nakal lagi ya?”
rival pun menjawab “ iya bu saya janji”
aku mencoba bertanya pada yang lain “ nah yang lain gimana apa mendapat perlakuan yang sama di sekolah itu? Awas ya jangan kaya gitu?? Kalian harus jadi anak-anak yang sukses. Ibu harus gimana mengajar kalian dengan cara yang lembut salah, di kasih tugas malah nyontek-nyontek kan gak bisa gitu. Yu kita bikin perjanjian hari ini, kita mulai belajar serius. Barang siapa yang tidak belajar dengan serius maka ibu akan melaporkan kalian sama akang?? Nah mau gak??
Mereka menjawab kompak “ gak bu!”
Hari itu aku habiskan Tanya jawab atau sekedar sharing bersama anak-anak…hingga menceritakan kisah anak-anak pedalaman yang belajar dengan serius meski mereka menempuh jarak kiloan.
Nah anak-anak ibu akan menceritakan teman kalian yang di sekolah lain, patutnya kalian bersyukur bisa sekolah disini, makan enak, uang jajan dan semua terpenuhi dengan lengkap.
Ibu mengajar di sekolah lain, mereka anak – anak di sana begitu semangat untuk menyambut pagi hari. Perjalanan dari rumah hingga ke sekolah mereka tempuh dengan jarak yang agak jauh, bahkan lamanya perjalanan mereka sekitar 1 jam yang paling jauh, sebagian yang lain sekitar 30 menitan lebih. Itu mereka tempuh dengan jalan kaki, medan yang mereka tempuh agak sulit…mereka harus melewati jembatan, dan jembatan itu terbuat dari bamboo. Sama sekali gak ada pegangannya, belum yang lain mereka turun dari gunung dengan kondisi tanah merah yang licin tapi mereka tetap sekolah ko! Meski jauh meski lelah sekolah bagi mereka adalah sebuah harapan untuk merubah nasib mereka, cita-cita mereka tentu menggenggam dunia, artinya mereka ingin sekali banyak ilmu agar mereka tahu tentang semua yang ada di dunia ini, belajar dan buku adalah media mereka untuk berinteraksi dengan dunia yang baru mereka ketahui, harapan mereka adalah bisa menjadi orang yang sukses yang bisa membanggakan kedua orang tuanya. Begini anak-anak, tentu untuk meraih cita-cita itu begitu banyak tantangannya. Kini bagaimana mau kalian mau berjuang sekeras apa?. Hidup bukan milik bagi mereka yang hanya diam dan leha-leha. Kalian yang ibu lihat terpenuhi kebutuhan kalian, sedikitpun tidak kekurangan uang jajan bukan? coba banyangkan teman kalian di pedalaman, mereka hanya bekal Rp. 1000,- itu uang yang mereka pegang. Sementara sekolah dari pukul 07.00 – 13.30 bahkan di antara mereka juga ada yang gak bawa bekal sama sekali, tapi ibu salut sama mereka meski jauh meski gak bawa uang bekal mereka semangat belajarnya. Mereka juga orangnya baik, jika ada tugas sudah pasti di kerjakan. Masa kalian kalah sama mereka?? Kalian ke sekolah jalan kaki cuman 5 langkah?
Lalu Aldo bertanya” bu itu dimana? Dari rumah ibu , ibu kesana berapa jam?”. Lalu saya menjawab “ ibu tempuh selama 40 menit perjalanan, itupun jalanan sepi. Kadang kalo lagi hujan besar ibu simpan motor ibu di pinggir rumah kake-kakek dan ibu berjalan selama 15 menit karena jalanan licin takut terjatuh, tapi meski lelah tak apa, toh ada yang menyambut ibu dengan penuh semangat.”
Tabah termenung dan bertanya” iya bu, mereka itu semangat…boleh gak bu aku ikut ibu kapan-kapan, aku ingin liat mereka barangkali aku bisa bertanya kepada mereka. Mereka bisa sesemangat itu?”
Saya tersenyum dan menawab  “dengan senang hati nanti kapan-kapan kita main ke sana. Ibu jadwal di sana tiap hari Selasa dan Kamis ya”
Tabah “ kalo naik angkot bisa bu?”
Dan saya menjawab “ nah itu dia, tak ada angkutan umum dari sana hanya ada ojek itupun ongkosnya mahal. Itulah makanya mereka sulit sekali untuk pergi ke kota. Meski begitu mereka itu keren, kalian harus seperti mereka bahkan lebih jadikan ini motivasi”
Lalu aku tunjukkan beberapa poto dan gambar tentang mereka.
Awalnya aku kesal dengan kenakalan mereka, tapi setelah tahu alasannya mereka juga berhak mendapatkan perhatian dan maaf, mungkin perlakuan gak adil itu berbekas di hatinya hingga tetap berbuat nakal. Kadang kita tidak tahu alasan mereka nakal, memberikan hukuman tanpa mau mendengar alasan mereka. Padahal setiap kenakalan pasti ada sebuah penjelasannya. Setelah percakapan itu selama 2 jam pelajaran, akhirnya mereka bisa di kendalikan, aku pikir aku akan mati berdiri karena ketemu anak yang super seperti mereka. Meski hanya 5 orang tapi awalnya memang kewalahan, memarahi mereka rasanya tak tega berhubung mereka tinggal di asrama dan jauh dari orang tua. Saya hanya menempatkan sebagai saudara dan sahabat mereka, setidaknya membuat mereka nyaman dahulu baru belajarpun enak.
Iya sering sekali yang lain pun mengeluhkan sikap mereka di awal , tapi kemudian kita masing-masing punya cara dan sikap agar mereka mau belajar dengan tenang. Ya…banyak hal yang kita lihat dari mereka, banyak hal yang kita pelajari dari masing-masing anak, dan semakin terbuka pengetahuan tentang sikap mereka dan alasan kenapa mereka berbuat demikian.
Mereka adalah objek yang tak pernah membosankan, selalu ada hal menarik dan unik yang bisa kita pelajari dari setiap anak.
Dari 3 sekolah saya selalu memperhatikan anak-anak, dan mencoba menjadi sahabat mereka. Agar mereka nyaman belajar dan tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari pelajaran. Pengertian tentang manfaatya menuntut ilmu memang harus kita jelaskan agar mereka faham tentang manfaat dan kewajiban mereka dalam memperjuagkan masa depan mereka


thumbnail

SEMENTARA SENDIRI - PILIHAN TEPAT SAAT HATI SEDANG LUKA

Hari yang mendung…. Sepanjang hari turun hujan meski memang tidak lebat. Saat itu aku dan rekan kerja mengerjakan pekerjaan yang extra dari biasanya. Saat itu waktu istirahat, kami berkumpul bersama dan bercanda. Temanku mendengarkan lagu, dan aku suka lagu itu dan aku berkata “ bu, ini lagu geisha ya?” dan rekanku menjawab  “ iya bu”.  Lalu aku berkata “ gue banget ini.” Sambil terseyum, lalu rekanku yang lain berkata “ oalah gayanya bu.” Lalu aku menjawab “ iyalah bu, sementara aku lebih baik sendiri dulu agar lebih tenang .” sambil tersenyum, dan rekan ku juga menjawab “ oh iya, itu juga aku menyendiri dulu lah.”
Rasanya memang pas , saat hujan mendengarkan lagu sendu yang tepat sekali mewakili hati kita yang kita rasakan. Memang sedih tapi apa boleh buat? Sendiri saat ini memang lebih baik meski memang kita juga berharap akan ada seseorang yang datang dan mencintai kita.
Aku ingat saat seseorang yang pernah hilang dalam hidupku datang kembali, memintaku kembali dan dia bilang bahwa dia masih mencitaiku, hatiku tergoda untuk menyambutnya kembali. Sementara rasa trauma di tinggalkan masih menghantui aku katakan padanya bahwa bagaiamana bisa dia menjadi suamiku nanti, dalam menjalin hubungan saja dia sering pergi tanpa permisi bahkan hingga satu tahun aku tak mendapat kabarnya lalu dia datang lagi, belum lagi aku masih ingat bahwa dia pernah berhianat. Aku katakan padanya aku tidak bisa, bagaimana jika kejadian adegan meninggalkan terjadi ketika kita sudah menikah dan memiliki anak, dan dia selalu dengan tiba-tiba menghilang. Dia yakinkan bahwa dia tidak akan mekakukan itu, tapi aku tak yakin apakah dia sudah berubah atau tidak. Aku memilih sendiri saat itu, karena aku merasa ini lebih baik daipada aku harus mengulang salah yang sama. Apalagi menyembuhkan hati yang terluka tak semudah itu.
Beberapa bulan kemudian ada seorang laki-laki, dan aku menyambutnya dengan hangat, namun sayang dia begitu emosian dan mudah marah. Bahasanya yang tak pantas di dengar sering keluar dari mulutnya, dan jika ada masalah dia selalu menyalahkan dan menjelek-jelekkan ku. Aku putuskan untuk mengakhiri ini semua, menjalin hubungan dengan orang yang kurang dewasa hanya akan melahirkan masalah baru sementara masalah yang lain belum selesai. Dan benar saja dia datang lagi tanpa rasa malu dan bersalah, laki-laki itu dengan percaya diri bahwa aku masih mau bersamanya. Saat aku memberi pengertian dengan cara dan bahasa yang lembut, dia masih tersulut emosi dan marah-marah gak jelas karena harapannya tak tercapai. 
Ya… kadang kita memilih sendiri bukan karena kita meraasa nyaman. Justru kadang sendiri merasa kita tak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan kapan nikah? Dekat dengan siapa?. Tapi kita sendiri hanya menenangkan diri atas kegagalan yang kita lalui, dan kita berharap kedepannya kita mendapat orang yang mau hidup bersama kita dan menerima segala kekurangan kita dan berharap bahwa kita tak pernah di duakan,
Hari semakin mendung, hujan kini bertambah deras. Di ruang kerja saat itu ada hal yang menarik, hypnoteharapy …ya ada salah satu rekan kami yang bisa melakukan itu. Saat itu Bu Risna  sedang medapat giliran dia ingin tenang dan akhirnya di hypnotherapy…aku merasa tertarik dan aku mencoba. Iya ada beberapa yang aneh, ketika rekan ku bilang rasakan tangan anda sakit sekali, ya aku merasa sakit sekali tanganku rasanya seperti habis terjatuh. Namun saat dia berkata “ bayangkan seseorang yang anda ingin temui”. Tiba-tiba muncul sosok wajah sahabatku, tiba-tiba hilang konsentrasiku buyar sudah. Salah satu rekanku bilang….” Wah gagal ni hypnotherapy nya pak?” lalu dia menjawab “ bukan gagal, ibu dalam hatinya ada penolakan ketika sosok wajah ini muncul”. Aku tak menjawab hanya tersenyum
Dadaku tersendat dan berkata tak mungkin… iya tak mungkin. Aku memang selama ini menyimpan hati terhadap sahabatku, tapi gara-gara aku menyimpan hati aku mendapat perlakuan buruk dari sahabatku, padahal selama ini aku menyimpan erat rahasiaku tentang perasaan ini darinya, aku berusaha mencoba bersikap wajar, dan aku tak pernah meminta imbalan dari apa yang aku lakukan selama ini untuknya. Mugnkin cinta bisa di lihat dan dirasakan bukan hanya sebatas di dengar lewat mulut saja. Namun memang dari perhatian dan sikap saja bisa terlihat, aku hanya berusaha selama ini membuatnya merasa nyaman dan bahagia, membantunya karena aku senang melakukannya. Tapi saat dia mengetahui hatiku, saat aku mencoba merahasiakannya, dia mengetahui apa yang aku rasakan. Sikap nya berubah menjadi peribadi yang senang memaki dan mengejek. Dia pernah berkata “ aku takut jika kamu mencintaiku, aku merasa jiji lebih baik aku jauh darimu. Itu jika kamu mencintaiku” aku yang memang menaruh hati merasa sesak dadaku mendengar kata itu, dan berharap dia tidak pernah tahu apa yang aku rasakan. Anggap saja bahwa aku tak pernah menaruh hati. Namun kadang sulit sekali menutup ini semua. Ada saat giliran tak terduga yang aku rasakan ketika dia bilang “ kenapa ya aku selalu ingat kamu, merindukan kamu?”. Dengan santai aku menjawab pertanyaan sahabatku dengan candaan “ sepertinya kamu koslet bro, sudahlah jangan di pikirkan itu hanya perasaanmu saja.” Dia menjawab “ oh iya, anggap aku tak pernah bertanya ini pada mu ya.!” Aku iyakan saja, padahal di dalam hati aku juga penasaran, apa iya dia bilang gitu atau hanya berusaha menarik perahtianku agar dia tahu tentang isi hatiku?. Aku tak bisa berbicara dari hati ke hati dengan dia, sejak sahabatku berakata dia jiji dan takut, aku berusaha membatasi diri ini agar aku bisa menyimpannya sendiri. Memang kadang hatiku tak terkendali…tapi meski begitu aku sadar, hak ku untuk menyayangimu tapi aku juga tahu diri aku memang tak pantas untukmu. Hmmm…..kehilang sahabat terbaik karena salah faham dan masalah hati memang tak menyenangkan. Tapi padahal dia bahkan sikapnya lebih membingungkan lagi, membantu hingga aku bertanya-tanya pengorbanannya begitu besar, selalu sigap dan peduli, marah-marah gak jelas saat aku dekat dengan laki-laki lain. Tapi aku tak pernah menjauhi dia, bahkan aku suka dengan sikapnya yang marah gak jelas ketika dia marah karena aku dekat dengan yang lain. Ingat saat aku memasang dp pria lain , dia marah dia bilang dia gak ikhlas liat poto orang itu dan memohon agar aku ganti dp nya. Aku saat itu tak hiraukan dia. Dia juga pernah memintaku agar aku tidak meninggalakannya, tapi kenapa saat berusaha melakukan yang terbaik tiba-tiba sikapmu berubah. Yang membuatku pergi adalah saat kamu merasa tak nyaman berada dekat dengaku, itu terbukti dengan sikapmu yang mudah marah dan memakiku. Sahabatku…meski kamu jauh, aku akan selalu mendoakanmu, meski tak sedekat dulu semoga Allah memelihara kita berdua, mengabulkan impian kita dan mempertemukan kita dengan orang yang akan membuat kita nyaman kelak. Aku tak membencimu, aku hanya sedih kita tak sehangat dulu. Kamu lah orang yang ingin aku temui saat ini, ingat dulu aku selalu berbagi cerita, bercanda, bermain hingga hilang semua beban dan penatmu. Kamu bilang jika kita bertemu waktu terasa cepat dan semua beban terasa hilang, itupun yang aku rasakan. Tapi apa daya, aku tak mampu membendung perasaan hatiku, padahal aku sudah berusaha untuk menyembunyikannya dan sungguh aku tak pernah bermimpi sedikitpun agar kamu mencintaiku, melihatmu bahagia aku pun sudah merasa bahagia. Cukup saat bertemu aku sudah merasa bahagia dan bersyukur, aku sadar diri mengaharapkanmu lebih adalah impian yang tak mungkun terwujud karena aku tahu begitu banyak kekuranganku dan aku sedikitpun memang tak pantas untukmu. Maafkan hati ini yang tak mampu menolak datang nya rasa. Semoga kita di pertemukan kelak dalam keadaan baik, tak ada lagi rasa benci …. Saat kita berpisah. Saat itu kita punya rencana dan impian, saat kita berjalan dan menggenggam tangan yang berbeda, kamu dengan pilihanmu aku dengan pilihanku. Tahukah kamu?? Kenapa aku berubah?? Kenapa aku menerima orang lain??? Aku hanya berusaha melupakanmu, aku hanya berusaha menetralkan hatiku dan belajar mencintai orang lain. Meski sulit dan tak bisa…kamu bilang aku lah yang berubah , tapi aku tak berubah aku hanya menjauh saat kamu  merasa jijik dan takut jika kamu berada di dekatku, aku pergi saat kamu marah tak nyaman karena disanalah aku berfikir bahwa kamu membenciku. Aku minta maaf aku memilih pergi, dan hingga akhirnya kamu pun pergi. Kamu sering bialng tak mau jauh dariku, tapi saat aku dekat denganmu kamu memakimu. Aku ingin kamu tenang tanpa adanya hadirku…jangan salahkan laki-laki manapun jika aku berubah seperti apa yang kamu sering salahkan. Selama ini aku memang dekat dengan mereka karena aku berusaha untuk melupakanmu agar aku tidak mencintaimu karena aku gak mau kamu takut dan jijik padaku. Waktu membuatku berfikir banyak hal tentang mu, alangkah sedihnya aku jauh darimu tapi alangkah jahatnya aku bila aku ada di sampingmu, membuatmu tak nyaman dan marah-marah. Salah satu harapanku saat ini hanya ingin sehangat dulu, saat hati bisa terkendali dan tak ada rasa lebih, saat hubungan terjalin dengan baik dan saling memotivasi. Tidak saat seperti ini. Entahlah siapa yang salah??? Tapi harapanku untuk bertemu denganmu rasa nya tak mungkin….aku sedih karena kamu telah mengatakan jijik dan takut, aku malu kamu tahu tentang hatiku, aku tak ingin datang dan menemuimu karena tak ingin mengusik ketenanganmu. Kita menjauh….karena kita tak pernah mengharapkan adanya cinta di antara kita, aku belajar melupakanmu aku belajar memaafkan kata-katamu. Jangan tanyakan kenapa aku pergi??? Jangan tanyakan kenapa aku berbeda….aku hanya ingin memenuhi keinginanmu belajar mengusir rasa agar kamu tak merasa jijik.
Ya…kadang saat ini lebih baik sendiri. Akan ada waktu dimana aku bisa melupakanmu dan berusaha menerima orang yang baru, aku berharap saat kita kelak hidup dengan pasagan kita masing-masing…sudah tak ada lagi rasa jijik dan takut dalam benakmu. Aku tak mengerti dengan hatimu…kamu menyuruhku untuk di dekatmu tapi kamu merasa jijik dan takut akan keberadaanku. Aku tak mengerti selama ini kamu sering menahanku agar tetap di sampingmu tapi kamu sering memakiku, aku tak mengerti dengan hatimu menyuruhku untuk tidak mencintaimu tapi kamu melarangku agar aku tak mencintai yang lain.
Yang aku tahu….belajar melupakanmu adalah jalan yang terbaik…agar tak ada lagi pertengkaran tanpan alasan yang jelas seperti biasa.

Rinduku selama ini hanya ku sampaikan dalam doa, dan selalu berharap kau baik – baik saja. Cukup dengan bahagiamu rasa rinduku bisa terobati. Aku akan berusaha untuk melupakanmu meski sulit, dan aku akan berusaha untuk menerima orang baru meski berat. Agar kamu bisa tenang jika kelak bertemu denganku lagi…. Semoga!!

thumbnail

TIPS ATAU CARA AGAR KAMU MENDAPATKAN CINTA YANG BERKELAS (LAYAK)


Q: Apakah hatimu menangis?

A: Ya hatiku menangis pilu.

Q:  Apa yang membuatmu menangis?

A: Aku kehilangan orang yang aku cintai.

Q: Apa kamu yakin dia pun menangis karena kehilanganmu?

A: Tidak tahu.

Q: Kenapa kamu tidak tahu?

A: Karena aku tak pernah bertanya kepadanya.

Q: Hei kamu yang sedang menangis, kamu salah jika kamu tidak tahu. Kamu pasti tahu…jika kini kamu berduka karena kamu kehilangan yang kamu cintai , jika orang yang mencintaimu merasa kehilangan dirimu pasti dia akan datang ke dalam hidupmu kembali, dia akan mencoba menyapamu kembali. Apa kamu pernah berusaha untuk menanyakan kabarnya?

A: Tidak.

Q: Kenapa?

A: Karena aku ragu jika dia menangisi kepergianku.

Q: Hahahhaha kamu merasa dia tidak sedih???lantas kenapa kamu bermuram durja menangisi orang yang sedang merayakan atas perpisahannya denganmu?

A: Hai diam kau!!! Mana mungkin dia berpesta, mungkin saja dia menangis sama seperti ku.

Q: Yakin dia menangis sepertimu?? Apa yang membuatmu yakin??

A: Aku mohon cobalah mengerti perasaanku, pertanyaanmu membuatku semakin tersakiti. Apa kau mengerti tentang hati. Dimana hati tak bisa kau terka keadaannya. Aku mencoba menjawab semua pertanyaanmu. Tapi kau malah meledekku. Aku sedih, kamu tahu itu?

Q: Aku sama sekali tidak meledekmu. Aku bahkan tahu apa itu sakit, patah hati, lalu hancur berantakan. Aku ingin memberitahumu, saat ini hapuslah dulu air matamu. Tangismu kini tak akan ada arti. Aku ingin mengatakan sesuatu aku bahkan pernah mengalami beberapa kegagalan demi kegagalan dalam mencintai seseorang. Kondisiku bahkan lebih parah darimu, aku menangis siang dan malam. Aku murung, makan pun tak mau, hanya tidur seharian di dalam kamar. Aku mencoba menghubungi tapi ?? tak ada hasilnya, aku merasa mengutuk diri dan menyiksa diri dengan menangis. Sama seperti mu saat ini, dulu aku berfikir bahwa lukaku ini tak akan pernah sembuh. Hidupku merasa tak ada harapan tak ada lagi yang mencintaiku. Aku sendirian. Aku merasa perpisahan ini membuat dia juga akan bersedih sama sepertiku. Memang ada orang yang bersedih karena berpisah dengan kita dan ada orang yang malah melepas kita bahagia tanpa beban. Pada dasarnya hakikat cinta itu bersih tak mungkin ada dusta dan tak menginginkan terjadnya perpisahan. Hei kau anak muda!!! Perjalananmu masih panjang, baru saja kau kehilangan kekasih mu sudah kau buat hancur hidupmu. Bagaimana bisa kamu mencintai orang lain sementara kamu menyiksa dirimu sendiri. Sadarlah dan bangunlah, akupun sama pernah terjatuh sepertimu. Dan aku sadar bahwa hidup harus tetap berjalan, aku punya kehidupan, aku punya kewajiban dan aku punya orang-orang yang dekat denganku yang membutuhkan aku. Dan saat itu aku sadar aku hanya kehilangan orang yang aku anggap tulus denganku, tapi aku punya keluarga yang lebih tulus lagi mencintaiku aku harus ceria, aku bersyukur punya mereka. Dan aku sedih melihat sosok yang berdiri persis di hadapanku, dia kummel..mendertita dan dia sungguh menyedihkan. Itulah yang aku lihat bayanganku di cermin, dia lebih membutuhkan cinta dan perhatian dariku, daripada orang yang aku tangisi. Tidak kah kau sadari, kamu buang waktumu untuk menagisi dan larut dalam sedih. Ketahuilah bahwa hidup bukan hanya tentang cinta dan penghianatan. Kamu akan menemukan cinta sejatimu kelak jika kau telah pantas untuk mendapatkannya. Kamu mau mendapatkan cinta sejati seperti ku??? Seperti aku yang di pinang dan telah mendapatkan anak yang cantik?

A: Ya aku mau, bagaimana caranya?

Q: Perbaikilah sikapmu, ahlakmu dan rubahlah kebiasan burukmu. Kamu tahu cinta terhadap makhluk jangan sampai mengalahkan rasa cintamu pada Rabmu. Dialah yang mengehedaki seseorang dan dirimu mencintai. Yang mengikatkan dua hati menjadi satu. Kamu tahu kenapa aku menertawakanmu?

A: Ya! Kenapa?

Q: karena kamu telah rela menyiksa dirimu demi orang yang belum tentu menyayangimu, kamu menangis hingga lupa kamu punya kehidupan. Kamu menulis di sana sini update bahwa kamu teluka pedih. Hei sadarlah kau!!! Yang membencimu dia akan menertawakanmu. Maka dari itu untuk menyadarkanmu aku menertawakanmu, karena aku tak mau kamu di tertawakan oleh orang-orang yang ingin menjatuhkanmu.

A: Benarkah itu?? Jika aku menangis di medsos akan ada orang yang tertawa?

Q: kau pernah membaca status orang lebay??? Bagaiamana rasanya??? Geli bukan??

A: Ya, geli bahkan aku tertawa

Q: Kini kau harus sadar, bahwa masalah hidup bukan untuk kamu tontonkan ke orang banyak. Dan kamu harus tahu mencintai dirimu lebih penting daripada kau belajar mencintai orang lain dan menganiaya dirimu sendiri. Bagaiaman kamu di sebut mencintai kalo kamu tak pernah cinta terhadap dirimu sendiri. Bangunlah???? Cita – cita mu panjang, kamu pantas dan layak mendapatkan cinta yang lebih berkelas. Cinta yang bisa mengahargai keberadaanmu yang menyayangimu dan mempertahankanmu. Itu ada percayalah

A: Benarkah??

Q: Percayalah jika kamu ingin di cintai dan mendapatkan cinta yang berkelas, jadikanlah dirimu berkelas dengan cara semangat untuk meraih yang terbaik dan mengikhlaskan yang telah membuatmu sakit. Mereka tak pantas mendapatkan cinta yang tulus darimu, kamu hanya pantas degan orang yang sama tulusnya dengan mu. Dan kamu tahu seorang penghianat hanya pantas dengan penghianat lagi

A: Makasih, aku pikir dengan aku menangis dan update status dia akan pedulika aku. Tapi aku salah, aku mempermalukan diriku. Aku tak mau menjadi orang bodoh aku ingin cinta yang berekelas.

Q: Ya , bagus. Kamu bisa perbaiki dirimu agar kamu pantas mendapat yang terbaik

A: thank


Q: sip 

thumbnail

CERITA PILU SEORANG ANAK GADIS - AYAH SAYANGI AKU DAN INGAT TENTANG KEBERADAANKU

Seorang ayah patutnya manjadi contoh dan kebanggan bagi anak-anaknya. Menjadi teladan yang baik dalam hidupnya. Namun tahukah anda? masih banyak tangis di luar sana yang memang masih terjadi karena ulah seorang ayah. Setiap anak yang kurang beruntung memimpikan hidup harmonis berdampingan dengan kedua orang tuanya adalah impian yang sangat besar. Memimpikan sosok ayah yang penyayang, sosok yang bisa d banggakan dan sosok yang bisa membuat hati seorang anak bahagia. Namun kadang impian itu menghilang dan sirna dengan sendirinya di karenakan beberapa hal yang tidak mungkin terwujud. Kali ini saya akan membagikan kisah yang memang menyayat perasaan dan mengundang air mata.
Saat itu aku sama sekali tidak tahu sosok periang seorang Bu Nuraeni ternyata menyimpan luka di masa kecil yang sangat amat dalam. Dia terlahir dari keluarga sederhana, saat masih bayi Ibunya meninggal tepat setelah melahirkan Bu Nuraeni, saat itu semua kehidupan terasa redup. Sang ayah hampir stress dan kehilangan semangat untuk hidup. Di hari ke 40 kepergian Ibunda Bu Nuraeni, ayahnya di nikahkan dengan janda berharap ayah Bu Nuraeni memiliki harapan kembali untuk hidup. Pernikahan itupun terjadi, dan usia Bu Nuraeni sungguh masih kecil, akhirnya Bu Nuraeni di asuh oleh saudara dari pihak Bundanya. Seorang ayah yang dulu kehilangan harapan untuk hidup akhirnya memiliki kehidupan yang baru bersama istri barunya. Namun sayang seiring waktu berlalu ayah Bu Nuraeni lupa bahwa dia telah memiliki anak. Bertahun-tahun dia jarang sekali menengok Bu Nuraeni. Bertemu hanya sesekali bila berpapasan di jalan. Yang sangat di sesalkan di sini adalah ternyata tempat tinggal orang tua asuh Bu Nuraeni dan ayah kandungnya tidak jauh bahkan di katakana dekat hanya beda RT. Bu Nuraeni bercerita, dia masih ingat saat dia berjalan menuju sekolah saat itu dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu dia melihat anak-anak (teman-teman) seusianya di antarkan bapaknya di bonceng hendak ke sekolah. Tak sengaja di jalan Bu Nuraeni berpapasan dengan ayah nya “ nak ini uang seribu buat jajan” ayah nya melemparkan uang lalu ia pergi. Saat itu banyak orang yang melihat kejadian itu, yang membuat hati pilu di sini adalah cara memberikan uang yang di lempar lalu ia berlalu dan tak perduli. Saat itu yang ia inginkan hanyalah bapaknya menyapa dengan hangat dan mengantarkannya ke sekolah. Seketika Bu Nuraeni menangis karena merasa tak di sayangi.
Waktu berlalu Bu Nuraeni melanjutkan kuliah di biayai oleh orang tua angkatnya. Dan ia pindah ke kota dari pedesaan. Orang tua angkatnya begitu menyayangi dan mengasihinya. Hingga suatu ketika saat dia selesai siding skripsi dia mendapatkan telpon dari ayah angkatnya bahwa ibu angkatnya sedang sakit. Lalu dengan segera ia pergi menuju ke rumah. Dan saat tiba di rumah ia kaget bukan kepalang ibu angkat yang menyayangi nya telah pergi dan tiada. Seluruh badan terasa begitu lemas, tangis dan jerit yang bisa ia lakukan. Ia merasa kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya. 3 tahun kemudian semua telah berlalu, dan Bu Nuraeni kini menjadi seorang pengajar. Bu Nuraeni di lamar oleh seorang pemuda yang tinggal di pedesaan. Suasan begitu hangat dari pihak keluarga Bu Nuraeni apalagi pamannya yang bekerja di Ibu kota begitu antusias. Lalu rencana pernikahan pun di siapkan, hingga mendekati hari H tiba, ayah kandung Bu Nuraeni datang, dia memberikan seekor kambing. Semua pihak keluarga berfikir bahwa ini sumbangan untuk memeriahkan pesat pernikahan, tapi dengan egoisnya di moment seperrti ini ayahnya malah bilang “ dari pihak keluarga di sini jangan ada yang makan daging kambing ini, saya memberikan seekor kambing ini buat ekah anak saya bukan buat pernikahan”. Omongannya memancing emosi paman dari Bu Nuraeni karena tersinggung dengan apa yang di ucapkannya. Hampir saja terjadi keributan, untung semua bisa di lerai. Ayahnya sama sekali tidak memberi uang sepeser pun untuk biaya pernikahan namun itu tak jadi masalah banyak orang yang masih peduli kepada Bu Nuraeni.
Setelah beberapa tahun pernikahan suami Bu Nuraeni penasaran dengan ayah kandung Bu Nuraeni, ia menguji ayah mertuanya dengan berbagai cara. Namun jawabannya tetap tidak peka dan tidak menunjukan rasa peduli terhadap Bu Nuraeni.
Namun kelakuan sang ayah tidak membuat Bu Nuraeni membencinya, namun ia tetap masih peduli walaupun sang ayang menelantarkannya.
Kejadian ini menjadi cambuk dan motivasi bahwa dirinya harus menjadi orang yang hebat meski tanpa seorang ayah. Dia selalu bersyukur masih banyak orang yang begitu peduli dengannya apalagi orang tua angkat dan saudara-saudara dari pihak ibu kandungnya di tambah dengan seorang suami yang begitu memperdulikannya,
Mungkin bagi sebagian ayah di belahan dunia, menelantarkan anak tidak membani dalam pikirannya, tidak berdosa dan menjadi hal yang biasa, namun meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang ayah tentu akan mendapatkan dosa dan ganjaran yang setimpal. Keegoisan kadang menutup mata hati mereka , sehingga mereka berbuat sedemikian kejam dan memperlakukan titipan Allah SWT dengan menyia-nyiakannya. Padahal anak bisa jadi ladang pahala dan pemberi safaat kelak di hari kiamat.

Jadilah ayah yang bertanggung jawab, jika kita takut dan masih beriman saya yakin rasa tanggung jawab tidak akan hilang begitu saja. Hanya iman yang kuat akan membuat seorang ayah bersikap bijak dan penyayang terhadap anak-anaknya. Jika iman lemah mungkin seorang ayah memang memiliki pikiran yang sempit sehingga berlaku seperti itu. Semoga siapapun yang baca kisah ini menjadi peka terhadap anak yang telah terlahir. Karena anak tentu adalah titipan Allah SWT.

thumbnail

CINTA BUKAN PERMAINAN DAN BUKAN TEMPAT SINGGAH SEMENTARA

Sedikit banyak cerita tentang kita menemani langkah kita untuk meraih mimpi. Di setiap perjalanan dalam menggapai tujuan tentulah kita saling melibatkan, karena rasa saling membutuhkan dan hal yang sudah terbiasa kita berjalan berdampingan. Waktu memang mampu merubah segalanya, kita yang selalu beridiri dan berjalan bersama akhirnya jatuh pada rasa yang sama. Namun perasaan kita memang tidak akan pernah menyatu, itulah pikir kita. Mustahil kita bersatu karena kita hanya sebagai sahabat. Kita terbiasa berdampingan karena memang kita punya tujuan yang sama. Namun ketika aku berpikir bahwa cinta mampu menyatukan kita ternyata aku salah hingga berpikir seperti itu. Setiap waktu aku lalui untuk beraharap agar kita bisa menyatu, bukan karena terbiasa selalu bersama namun aku pikir kamu adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling utama. Karena kamu merupakan harapan terbesar dan dorongan yang memberi semangat dalam setiap detik kehidupan ku. 
Pernah suatu hari kamu ceritakan tentang rasa, kata kamu menyayangiku dan jangan meninggalkanmu membuat hati ini terkunci dan tak mampu membuka ke lain hati. Kata sayang dan jangan tinggalkan ternyata hanya omongan belaka, ketika kamu berkata bahwa beberapa bulan lagi akan menikah. Hati ini tiba-tiba terasa perih dan kecewa, namun aku tak punya alasan untuk marah meskipun sebenarnya aku berhak untuk marah. Untuk sesaat aku menjauh karena aku pikir ini adalah jalan yang tepat untuk menenangkan diri. Hingga akhirnya ada seorang laki-laki yang sudah cukup berumur mengajakku berkenalan. Dia adalah seorang pengajar sahabatnya temanku saat kuliah. Laki-laki itu berniat serius dan mencari istri. Aku pikir aku tidak bisa membuka hatiku untuk laki-laki yang baru, awal perkenalan aku terkesan cuek, dingin dan ogah-ogahan. Namun laki-laki itu begitu gigih hingga aku merasa yakin untuk menerimanya. Begitu banyak aku belajar dari hal ini, bahwa laki-laki yang serius akan datang ke rumah dan meminta ijin terhadap ke dua orang tua kita, dia rela berjuang dan tak berhenti sampai kita yakin, meski telah yakin dia akan menyusun rencana ke tahap yang lebih serius lagi. Aku bandingkan dengan sahabatku yang mengatakan sayang namun tanpa melakukan apa-apa atau kearah yang lebih jelas. Hingga akhirnya aku ikhlaskan sahabatku dengan orang lain, dan aku berjalan dengan orang yang aku pilih.
Tiba saatnya ketika kita bertemu dan mampir di rumah makan, aku bertanya terhadap shabatku, bagaimana rencana pernikahan itu? Dia menjelaskan bahwa rencananya gagal berantakan, karena pihak perempuan menghina mentah-mentah pihak sahabatku. Wajahnya memang memasang wajah kecewa karena menahan emosi dan malu terhadap ke dua orang tua. Aku hanya memberi semangat dan saran-saran kecil agar dia tidak lelah berjuang mencari yang sempurna di matanya. Aku saat itu tak bilang bahwa aku juga memiliki rencana besar bersama orang yang telah ku pilih
Sahabatku jika bertemu memang seperti itu, bercerita dari a hingga z, sikapnya berubah manja dan selalu ingin di perhatikan itu dari jaman dulu yang sempat membuatku tertipu dengan perasaanku sendiri. Kini apapun yang di katakannya aku hanya mendengarkannya dan berusaha untuk tidak mempercayainya lagi. Memang selama hampir 7 tahun kita sedekat ini, berjalan dan berjuang bersama, saling mendukung dan memotivasi tapi tidak membuat kita bersatu.
Aku berpikir aku hanya bagian dari perjalananmu, kita berjalan berdampingan namun kita punya tujuan dan impian yang berbeda. Boleh jadi kita saling berpegang tangan dan saling bahu membahu, namun tempat pemberhentian kita berbeda. Kita akan berhenti di tempat yang berbeda. Aku bukan rencana dalam masa depanmu, aku tak pernah ada dalam tujuanmu. Hingga akhirnya pemikiran yang seperti ini membuat aku lebih nyaman dan membuang perasaan yang tak jelas ini.
Hari berikutnya, dia sahabatku mengirimku pesan dari luar kota. Lalu aku merasa tidak bisa menutupi rencanaku, aku tak mungkin berdusta atau menyembunyikan seperti apa yang selalu ia lakukan kepadaku. Hingga aku katakana semuanya, reaksinya awalnya tenang dalam obrolan masih terkendali, lalu tiba – tiba dia mengatakan bahwa dia membenciku karena alasanku, rencanaku dan impianku. Lalu aku katakana pada dia” aku belajar darimu, saat kamu selangkah lebih maju dari ku, kamu terus bergerak tanpa mempedulikanku”. Lalu dia berkata “ apa kamu sudah siap hidup tanpa aku?” lalu aku jawab “pertanyaanmu aku kembalikan kepadamu apa kamu sudah siap saat itu hidup tanpa aku ketika kamu membangun mimpi dengan orang lain?” lalu dia bilang “tidak”. Aku jawab kembali “ aku meniru langkahmu, inilah jalan yang aku tiru dari jalanmu, sebenarnya saat kamu hendak mempersiapkan rencana besarmu ada seorang laki-laki yang berniat mengajakku hidup bersama, saat itulah aku menerimanya karena kegigihannya. Sudahlah untuk saat ini kita saling mendukung saja.”
Dia bilang dia tak konsentrasi entah apa yang ada dalam hatinya, dia merasa sedih , kesal dan marah setidaknya itu yang ia katakana padaku.
Namun dia tidak tahu, bukan hanya dia yang merasa sakit, aku pun merasakan sakit yang sama saat itu, aku hingga terjatuh dari motor, konsentrasiku hilang, menangis dalam waktu beberapa hari. Namun aku tak mau di bodohi dengan kata-kata yang tidak jelas, setidaknya ia tidak menahanku dan menyakitiku. Setidaknya ia menghargaiku sebagai sahabatnya tak perlu sebagai kekasih yang mau-maunya nyakitin.

Ini jalan kita, semua telah terlambat semua telah berbeda. Aku dengan jalanku, berjalan terus dan tak mau mengengokmu bukan karena aku kejam, tapi aku sudah memilih laki-laki yang berusaha membuatku yakin. Cinta bukan tempat singgah sementara, yang seenaknya kamu datang lalu pergi. Cinta juga bukan mainan yang seenaknya kamu bisa mengukir kata-kata yang kamu ucapkan tanpa hati. Belajarlah menghargai perasaan orang lain, dan jangan karena kamu di cintai kamu bisa seenaknya memperlakukan orang yang mencintaimu. Kesempatan hanya terbuka bagi mereka yang tulus, bukan bagi mereka yang lihai dalam bermain. 
Engkau sahabatku belajarlah menghargai orang lain sebagai bentuk pengehormatan untuk dirimu sendiri. Tak ada lagi alasannmu menahanku untuk berjalan bersama orang lain, ini kali ke dua kamu bermain curang di belakangku. Dulu ketika aku hampir saja menikah kamu katakan jangan menikah, lalu aku putuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan orang itu dengan memilih mendampingi hidupmu, tapi tiba-tiba aku dengar kabar bahwa dalam waktu dekat kamu juga akan menikah, namun renana itu gagal lagi. Jangan pernah bermain curang mungkin inilah alasan kegagalanmu yang selalu bermain curang di belakangku dan mempermaikan perasaanku, meski aku tak membalasmu tapi kegagalanmu adalah peringatanmu sendiri. Jangan pernah bermain curang soal hati.

thumbnail

CARAKU MENCINTAIMU - SAHABAT

Tuhan terimakasih Kau telah anugerahkan sahabat terbaik dalam hidupku, yang mampu membuat sesuatu yang sederhana dari sebuah kekonyolan bisa menjadi momen yang bahagia dan berbagi tawa, dari hal yang biasa mampu memberikan rasa gembira dan melepas rindu. Aku bersyukur dulu mengenalnya, aku bersyukur karena aku memiliki waktu untuk bersamanya di masa itu, dan aku juga bersyukur pernah sedekat itu. Namun bukan karena benci aku pergi, bukan karena kesal aku pergi. Banyak kejadian yang membuat dia sedih ketika aku masih bersamanya, ada yang bilang “tak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan pasti tersimpan rasa”. Memang benar saja kata-kata itu, aku menaruh hati terhadap sahabatku sendiri.
Ada hal-hal yang pernah terjadi, ketika dia memiliki pasangan selalu terjadi pertengkaran karena kehadiranku, berusaha aku pergi menjauh darinya tapi dia selalu menahanku dan aku tetap di sampingnya. Aku kadang memang cemburu tapi aku tak punya hak untuk cemburu apalagi marah, bukan hak ku untuk bersikap demikian. Kami bersama dari jaman kami menuntut ilmu, kami bahagia karena kami selalu berbagi.
Tapi aku pergi saat ini, aku hanya ingin melihat pelangi di senyum bahagia nya, dalam harapannya menanti kekasihnya. Aku pergi bukan karena terbakar api cemburu, atau aku benci. Tapi saatnya aku pergi, untuk membiarkan sahabatku bahagia dengan pilihan hatinya. Mungkin dia sudah bosan menahanku untuk tetap di sampingnya, namun bukannya aku tak peduli, justru karena aku peduli dan memilih pergi, aku tenang karena kini dia yakin dengan pilihan hatinya, aku tenang kini dia mendapatkan pendamping dalam hidupnya. Hal yang ingin aku beritahukan lewat kepergianku ini hanyalah, jadikanlah kekasihmu sebagai sahabatmu. Maka aku yakin dia akan merasa nyaman dan tak akan pernah membutuhkan aku lagi.
Tugasku untuk menemani sahabatku telah selesai, aku bahagia jika memang dia bahagia. Hanya ini yang bisa aku lakukan membuatnya bahagia tanpa menjadi pengganggu dalam hidupnya.
Jangan sampai ada pertengkaran diantara mereka karena kehadiranku, aku sahabatnya aku yakin dia mengerti apa yang aku lakukan. Jika memang persahabatn ini kuat dia akan mengerti jika aku pergi untuk kebaahagiaanya bukan untuk meninggalkannya sendiri. Aku pergi inilah saat sulit dalam hidupku sebuah pilihan yang menguras emosi dan air mata, di satu sisi aku sakit kehilangan dia dan tak terbiasa tanpa dia, namun di sisi lain aku tak punya hak untuk menahannya di sampingku karena dia juga berhak untuk bahagia. Meski dia pernah mengatakan dia menyimpan rasa yang sama, tapi aku yakin ini hanyalah sebuah kekeliruan kenyataanya aku tak bisa membuatnya tenang di sampingku. Aku selalu membuatnya marah akhir-akhir ini. Mungkin benar aku hanyalah menjadi benalu jika selalu berada di sampingnya. Aku hanya ingin dia nyaman dan bahagia, aku yakin bukan dengan ku dia akan bahagia.
Dear sahabat…..
“setelah ini kita tak akan pernah memiliki waktu untuk bersama lagi, ngobrol bareng, jail satu sama lain, tertawa lepas dan melakukan kekonyolan-kekonyolan seperti biasa. Aku selalu teringat tentang semua tindakan jailmu yang selalu menakutiku bila pulang malam dan lewat kuburan, kamu matikan motornya dan tertawa menirukan kunti lanak, di sana aku menjerit-jerit dan memukul-mukul pundakmu, kemudian saat membangungkan ku lewat telpon di jam 12 membuatku kaget dengan kabar buruk yang teryata hanya keisengan belaka. Dan aku juga selalu ingat tentang semua kejailanku, yang membawa kunci motormu lalu kamu pulang mendorng motor hingga rumah dengan jarak yang lumayan jauh. Dan hal yang paling aku rindukan adalah bila malam datang aku selalu teringat dulu kita sering habiskan waktu hanya untuk mengobrol di depan kolam ikan, berbagi cerita tentang kerasnya hidup dan aku selalu mendengar deretan pacarmu yang sedang kamu kagumi. Di sini , saat ini aku melepas rindu dengan menulis tentangmu, setidaknya meski kau banyak sekali pacarnya tapi aku selalu menilaimu baik. Karena sikapmu padaku, aku juga rindu omelanmu, kemarahanmu. Iya benar, kita tak mungkin selalu bersama ada saatnya kita berpisah. Kita tak sehangat dulu lagi, mungkin sudah tak ada lagi aku yang selalu kamu omelin , kadang aku selalu tersenyum ketika kamu ngomel-ngomel gak karuan. Kamu lucu hanya jika aku ketiduran ketika kita berkomunikasi lewat telpon genggam kamu marah, menuduhku membencimu padahal kamu tahu aku ini pelor “tiap nempel bantal pasti molor” padahal julukanmu padaku menyebutkan bahwa aku dewa tidur. Iya banyak sekali, aku juga selalu ingat kamu begitu peduli dan perhatian. Aku sebenarnya jika bisa memilih ingin di sampingmu dan menemanimu, namun bahagiamu tentu bukanlah aku. Kadang ketika aku ingin pergi aku takut dosa karena memutuskan silaturahmi dan selalu ingat pesan Sayidina Umar bin Khatab “orang bodoh adalah yang tidak memiliki teman dalam hidupnya, dan orang yang paling bodoh lagi adalah orang yang melepaskan sahabat dalam hidupnya” tapi cerita kita berbeda , tak banyak orang yang tau tentang kita. Bagaimana pandangan orang-orang yang sempat hadir dalam hidup kita. Orang yang kita sakiti tanpa kita sengaja, yaitu orang-orang yang menjadi kekasihmu sahabat. Iya keputusan ini begitu menyakitkan tak mudah melepaskan orang terbaik yang pernah singgah di hati kita. Aku ingat akan perjalananku di ibu kota, betapa manjanya sikapmu karena ingin di poto dengan gaya paling kece dan aku tak bisa mengabadikanya karena aku bukan orang yang pandai menggambil gambar, sahabatku ingat ini, aku tak pernah sedikitpun membencimu, aku ingin kamu bahagia, aku ingin kamu menggapai mimpimu. Hanya lewat doa dan aku sampaikan pada Sang pemilik kehidupan yang pernah memberiku kesempatan untuk mengenalmu, aku lepaskan rindu lewat doa dan aku berharap kamu bahagia. Sebagai sahabat aku belum bisa membuatmu bahagia. Tak ada rindu yang paling besar selain mengingat betapa banyak nya waktu yang kita habiskan bersama. Aku orang beruntung Allah memberiku bahagia lewat kehadirnamu. Kamu milik Allah, atas kehendak Allah kita bersama dan atas kehendak Allah kita berpisah, namun semoga Allah memelihara kita dalam kebaikan. Dan ingat sahabatku aku pergi bukan untuk meninggalkanmu, tapi aku pergi karena aku tahu ada orang yang akan menjadi sahabatmu dalam suka dan duka untuk menemani perjalanan hidupmu hingga berhadapan dengan Sang Maha Hidup. Itulah dia yang akan mendampingimu, pilihan hatimu kekasih hatimu dan sahabat jiwamu. Rinduku selalu aku sampaikan pada Tuhanku yang telah menanamkan rasa ini dalam hatiku, tapi aku percaya bahwa cinta bukanlah sebuah keegoisan untuk memiliki dan memaksa untuk tetap bersama, tapi cinta adalah kebebasan agar tak ada tekanan dalam kehidupan yang dapat melahirkan kenyamanan dan kebahagiaan. Sahabatku jaga diri baik-baik, pesan ku jangan minum kopi aku mohon, dan jangan sering makan mie instan. Semoga kamu selalu ada dalam lindungan dan penjagaan Allah Swt. Aku pergi karena aku ingin kamu bahagia”
Kelak kita akan tahu bagaimana cara bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan kita dengan seseorang. Allah mempertemukan kita dengan seseorang, dengan suatu alasan dan ada yang menetap selamanya dan ada yang singgah untuk sementara. Allah yang mempertemukan kita. Tak ada yang sia-sia.

Kelak kau kan mendapatkan sahabat sejati yang bisa membuat hatimu tentram yang bisa menjadi belahan dalam jiwamu, dan dia adalah pilihan hatimu kekasih jiwamu. Aku tak bisa memberimu bahagia, hanya dengan cara membiarkanmu bahagia dengan kekasih hatimu itulah caraku mencintaimu, biarkan cinta dan rindu ini aku serahkan kepada Sang Penguasa hati

thumbnail

CINTA BANYAK BENTUKNYA SALAH SATUNYA DENGAN MELEPASKANNYA

Ini ceritaku, awalnya hanya ada canda , kebersamaan, tawa , bahagia dan menangis bersama. Bersamanya seolah lengkap kehidupan ku. Tak ada hal yang aku cari lagi dalam hidup ini, kenyamanan, kebahagiaan menjadi warna saat kami bersama. Bersama mengejar mimpi, bersama berbagi cerita, melepas rindu dengan candaan. Kami bersahabat dan kami bahagia, seiring usia kami bertambah kamipun di tuntut satu sama lain untuk menikah. Namun aku bingung, aku merasa tak perlu mencari pendamping hidup, sahabatku seolah telah menyempurnakan hidup ku. Aku terlalu merasa nyaman dengan keadaan, tak sadar bahwa semua akan berakhir buruk seperti ini.
Awal retaknya hubungan kami, saat aku memberitahu bahwa aku berkenalan dengan seorang laki-laki yang siap mengajakku menikah, tapi aku tegaskan tidak mau karena aku tak pernah menaruh hati pada laki-laki itu. Namun sahabatku menanggapinya dengan berbeda dia berkata “ inilah bahagiamu, aku tak akan menghalangimu lagi. Menikahlah kamu pantas bahagia, jangan tunggu jodoh kita datang bersama, itu hal mustahil. Kamu harus bahagia” aku ingin sekali jawaban dia tak seperti itu, lalu aku balas dengan pura-pura saja menuruti apa katanya “ok kalo gitu, aku akan nikah dengan dia. Kan kamu sudah kasih ijin”
Hari terus berlalu, aku merasa ada yang salah dengan sahabatku, dia terasa begitu jauh tak lagi sedekat dulu. Namun aku bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Memang sahabatku aneh, dia selalu marah jika aku dekat dengan orang lain. Namun biasanya sikapnya akan berubah menjadi baik dalam beberapa hari.
Hari dimana aku bertemu pertama kalinya dengan kenalan yang di kenalkan oleh rekan kerjaku, namanya Pratama, di poto dp bbm wajahnya laki banget, seperti orang yang tegas wajahnya agak serem. Aku rahasiakan ini dari sahabatku, karena aku selalu ingat sahabatku pacarnya banyak tak terhitung, karena factor usia aku berusaha untuk mencari pendamping hidup meski memang aku merasa tak selera karena hatiku sudah mentok tertaut pada sahabatku, namun keadaan ini seolah memaksaku agar aku melakukan hal yang sama dengan sahabatku memiliki pacar bahkan sampai kejenjang pernikahan.
Saat itu Pak Pratama datang, aku menunggunya di rumah. Kami bersalaman, ada yang janggal dari cara dia berbicara, hatiku kaget bukan main. Cara dia berbicara geli sekali, bibir dan matanya seperti wanita genit, centil sekali. Hatiku berkata “sabar liat dulu cara jalannya dari belakang, jangan menilai terlalu cepat.” Kami ngobrol-ngobrol sekitar setengah jam, dia terus memainkan hp nya sambil berbincang dengan ku, namun gayanya yang genit semakin membuatku bertanya “apakah dia seorang laki-laki? Atau laki-laki setengah wanita?” tapi aku tetap bersabar hingga akhirnya ia berkata dengan gaya paling genit yang aku lihat dan bikin kaget “ bu, kita makan bakso yu! Tapi bakso nya yang enak!”. Cara dia berbicara, matanya yang mengedipkan sebelah mata dan cara nya yang feminim semakin membuatku takut. Lalu aku iyakan saja saat itu, aku sengaja berjalan di belakang dia ternyata cara jalannya sedikit goyang gak tegap seperti laki-laki. Aku masih bersabar dan menenangkan diri membuang rasa geli dan takut yang hinggap, di perjalanan aku di bonceng sama dia, aku kalo di bonceng ama laki senengnya kebut-kebut tapi ini gak, melaju seperti kakek-kakek yang udah agak rabun. Aku terus menenangkan diri aku yakin dia laki-laki tapi mungkin caranya seperti itu. Tibalah kita di tempat makan bakso, kami makan bakso berdua cara dia memakan bakso lama banget, lebih dari aku yang aku sendiri termasuk lelet kalo makan, aku perhatikan gerik mata dan bibirnya, tak henti aku memperhatikan cara bicaranya. Memang menyenangkan dia senangnya bercanda tapi yang serem apakah dia laki-laki?. Tiba-tiba saat kami makan bakso sahabatku mengirim pesan “dimana?”. Aku jawab saja “ kemana aja gak ada kabar, aku tunggu kamu dari tadi gak ngasih kabar, aku sih tidur aja gak kemana-mana?”. Padahal bohong berharap dia gak tahu, tapi aneh perasaan takut banget dia tahu. Setelah selesai makan bakso aku di antar pulang oleh Pak Pratama kesan pertaman masih janggal. Sepertinya rekan kerjaku salah ini, katanya Pak Pratama cari istri, tapi aku jadi takut sendiri.
Pertemuan kami menjadi rahasia yang belum diketahui sahabatku, aku takut sebenarnya, aku pernah hampir menikah di bulan Juni, namun sahabatku marah-marah dengan hubungan ku. Aku sengaja mencari pasangan karena saat itu juga aku tahu dia punya rencana menikah dengan salah satu pacarnya, aku sedih jika dia meninggalkan aku sendiri . makanya meski tak cinta aku selalu berusaha mencari orang lain agar aku mampu berpaling dari sahabtku, tapi usaha ku selalu gagal. Rencanaku saat itu aku batalkan secara sepihak, karena aku tak mau sahabatku marah-marah. Dan ternyata sahabatku juga gagal memiliki rencana pernikahan nya itu. Saat itu kami merasa lebih dekat.
Hingga sampai dia bertanya padaku, “ kamu tak cerita bagaimana perasaan kamu berkenalan dengan Pak Pratama?”. Aku pikir ini tidak akan menjadi awal yang buruk, makanya aku jujur dan berkata aku coba memperlihatkan poto dari Pak Pratama, awalnya dia biasa datar tak ada respon yang berarti. Tapi lama-lama dia mulai mengejek Pak Pratama wajahnya jelek inilah dan itulah. 2 minggu dia marah-marah gak jelas, akhirnya tepat hari selasa kami baikan kembali. Lalu berita yang menyakitkan itupun datang.
Dia mengirim pesan ketika aku di tempat kerja “ lagi apa. Aku sekitar 5 bulan lagi akan menikah!”. Aku saat itu masih santai dan menjawab “ Alhamdulillah akhirnya kamu menikah juga, semoga bahagia ya. Jangan lupa nanti jangan pernah nganggap aku orang lain, kalo ada acara apa-apa kasih tau saya”. Dia menjawab ini dan itu panjang lebar dia menceritakan wanita itu, hingga akhirnya dia perlihatkan poto wanita itu lewat pesan di sosmed. Akhirnya dadaku terasa sesak, wajahku panas, emosiku memuncak rasa takut kehilangan dan sedih benar-benar menguasai diri aku. Hingga aku menjawab “ pergi jauh, jangan pernah hubungi ku lagi. Awas kamu jangan pernah nghubungiku lagi.” Lalu dia menjawab “ kamu kenapa?”. Oon nya aku malah bilang “ kamu enak nikah, aku gimana? Selama ini aku bahagia karena kamu ada, kini aku harus siap kehilangan kamu . aku butuh waktu untuk menyembuhkan hatiku.” Sejadi-jadinya aku nangis hilang semua konsentrasiku, berasa mendapat kabar yang paling buruk. Lalu sahabatku meminta maaf dan janji akan menemaniku dan rencana pernikahannya di tunda. Aku tak percaya sama sekali tak percaya saat itu aku masih di kuasai amarah dan sedih yang membuatku berkata bodoh. Hingga akhirnya aku putuskan untuk menjauh.
Saat menjauh itulah aku berfikir banyak hal, bahwa cinta banyak bentuknya salah satunya adalah melepaskannya, jika aku tak mampu membuatnya nyaman dan bahagia, maka aku tak berhak mengahalangi kebebasannya untuk hidup bahagia. Dan saat itu aku pun berfikir banyak hal, betapa egoisnya aku jika aku memaksa dia untuk tetap hidup bersamaku sementara dia telah memiliki pilihannya sendiri. Dan tak adil rasanya jika aku menahan seseorang yang akan memulai hidup baru dengan orang lain, karena rasa takut aku tak mampu bahagia bersamanya. Aku hanya berfikir tentang bahagiaku dengannya, tapi tak berfikir bahagia dia dengan pilihannya. Aku menenangkan diri, aku ingin aku normal seperti biasa tanpa rasa, ketika cinta datang, aku sulit menempatkan perasaan ini hingga aku tak bisa mengendalikan hati dan perasaanku. Hingga akhirnya aku berusaha menghubunginya walaupun sulit, dan aku meminta maaf telah berbuat salah, aku telah bodoh dengan marah tak karuan.
Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menahannya untuk tetap di sampingku, jika ini akhir dari kebersamaan kita selama ini maka aku ikhlas jika memang ini adalah salah satu kebahagiaanya. Setidaknya dia pernah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Mungkin memang kita akan menuju pada takdir dan impian kita masing-masing. Tak selamanya rasa yang sama dan selalu bersama, kita akan berjuang untuk masa depan dengan tujuan yang sama, dan ternyata mimpi kita berbeda. Kadang orang yang menggenggam tangan kita dan mengajak kita berjuang adalah orang yang tak kita sangka kehadirannya. Maka setelah ini, aku pun berusaha menyambut tangan Pak Pratama dan mengahargai semua usahanya dengan berusaha menerima kekuranggannya dengan sikapnya yang feminim, mungkin ini akan menyembuhkan lukaku. Karena yang membuatku pergi adalah aku tak bisa membuat sahabatku tertekan dengan sikapku, memang selama ini aku bersikap tenang ketika dia dengan bebasnya berbicara tentang semua pacar-pacarnya, tapi kali ini berita yang aku dengr membuatku sadar bahwa cinta memang tak harus selalu bersama. Dan aku akan berjuang bersama orang yang akan memperjuangkanku, berusaha dengan menerima kehadiran orang yang baru. Namun memang meski aku bingung, sahabatku pernah berkata bahwa dia memiliki perasaan yang lebih, namun aku berfikir mungkin aku bukan tempat terkahir bagi dia, aku bukan tempat yang nyaman bagi dia, tak sama apa yang aku rasakan semua berbeda. Semoga cinta mampu bersikap bijak dan memberi keuputusan yang tepat. Semua bukan tentang keegoisan kita, tapi semua tentang bagaiamana dengan kebahagiaan dia?

Kita buka hati kita, akan ada cinta yang baru yang akan menyambut kehadiran kita. Dan jangan sampai persahabatan berantakan karena kasih yang tak sampai

thumbnail

CERITA DI BALIK DALAM PENCARIAN JODOH

Tak banyak hal yang ingin aku lakukan saat ini, hanya ingin terdiam dalam sepi dan sendiri. Malas rasanya harus keluar rumah, mulutku seakan terkunci tak bersuara, bising rasanya mendengar orang berbicara. Mumet tingkat akut hari ini, saat ini dan detik ini juga. Ya mumet sekali…
Ini perjalananku dalam mencari jodoh, termotivasi oleh sahabatku yang sukses lewat taaruf, maka saya pun mengambil langkah yang sama. Mencari jodoh dengan bantuan perkenalan, berharap beberapa bulan kemudian menikah
Perkenelan pertama
Salah seorang temanku mengenalkan seorang laki-laki yang katanya sudah berumur dan mencari istri bukan kekasih, ya saya setuju dan mau kenalan. Tahap pertama lewat telpon dan sms, dan perkenalan yang lebih serius dan ini benar-benar syok. Laki-laki itu hampir setengah tubuhnya di hiasai tato, tangannya juga habis di tato. Pada awalnya saya harus berfikir objektif bahwa tak semua laki-laki bertato itu penjahat, karena saya merasa yakin pada dasarnya semua orang adalah baik, maka saya lanjutkan pada tahap selanjutnya ingin mengenal kepribadiaanya. Alhasil dia pribadi yang mudah tersinggung dan marah, dari cara berbicaranya dia seperti pencandu alcohol. Maka saya berhenti melanjutkan karena merasa cukup dengan mengetahui karakter pemarahnya.
Perkenalan kedua
Masih di kenalkan oleh teman saya, namun teman yang berbeda. Saya setuju di kenalkan dengan laki-laki berumur yang ingin cepat-cepat menikah. Mendengar bahwa laki-laki itu seorang pengajar dan pribadi yang soleh maka saya setuju. Perkenalan via sms, telpon dan di medsos. Photo yang ia kirim di medsos memperlihatkan wajah yang sangar dan menakutkan. Aku berusaha berfikir objektif lagi, yang aku cari adalah kepribadian seorang pemimpin bukan wajah sangar atau imut tak penting dengan rupa. Maka perkenalan pun berlanjut, hingga ia berniat baik datang ke rumah dan berkenalan dengan kedua orang tua ku. Pas liat wajahnya tak seseram yang aku bayangkan. Tapi????????????? Pas dia ngomong seperti wanita, bibirnya genit ke sana ke mari, suaranya persis wanita, kalo ngomong lehernya seperti pegas terus goyang-goyang. Aku syokkkk bukan main, dalam hati aku berusaha untuk tetap tenang semoga ini hanya cara bicaranya saja, sifatnya tidak seperti wanita. Dan ternyata saat berjalan pinggulnya seperti perempuan, aku berusaha untuk tetap sabar lagi dan menenangkan diri. Sesi paling kaget adalah sesi terakhir ketika dia membicarakan kegagalan dalam pernikahannya, yang aku tak suka dia membuka aib mantan pasangannya. Menjelek-jelekkannya, rasanya gak adil dia seperti itu, biasanya laki-laki kalo di Tanya kenapa gagal? Jawabannya adalah tidak cocok. Entahlah laki-laki yang satu ini juga biang gossip, aku gak suka, aku syokkkkk. Kalo saja dia biasa mungkin aku gak takut. Mulutnya tak bisa di jaga, bagaimana nanti jika ada perselisihan dalam rumah tangga ?

Pencarianku masih berlanjut, rasanya sudah lelah kenalan malas pengen ada yang terbaik. Tapi orang bilang jangan pantang menyerah …buktinya sahabatku 3 x kenalan yang terakhir jadi. Jangan pernah putus asa ya! 

thumbnail

SEKELUMIT KISAH CINTA YANG RUMIT - CINTA DAN PERSAHABATAN

Dalam hidup kadang kita tak sadar kita akan mencintai siapa? Orang yang sempurna yang selalu kita inginkan, atau orang yang bergelimang dengan harta atau bahkan dengan orang biasa yang kadang selalu di anggap sebelah mata. Kadang kita tidak mengetahui cinta datang sejak kapan dan bagaiamana bisa jatuh hati. Cinta itu tidak melihat siapa orang yang kita cintai itu seperti apa.
Sekelumit kisah rumit tentang cinta dan persahabatan yang aku jalani hampir menyita seluruh perhatian dalam hidupku. Bagaimana tidak? Aku jatuh hati pada sahabatku sendiri, sejak dulu saat kita masih menuntut ilmu hingga berjuang memperjuangkan nasib selalu bersama. Komunikasi terjalin dengan baik, serasa lengkap hidupku hingga aku tak tertarik mengenal pria lain dalam hidupku. Hidupku serasa lengkap dan sempurna dengan hadirnya, bertemu dengannya serasa lepas semua bebanku, mendapat kabar darinya sehari serasa suntikan semangat yang membuat hari semakin menyenangkan. Aku sadar menyayanginya telah lama, aku pun merasa dia begitu namun aku selalu ragu, dia memang baik, perhatian dan penuh kasih sayang dan selalu membelaku. Namun sejenak aku terhenti teringat kelakuannya yang suka dengan banyak wanita, makiannya ketika ia sedang marah seolah rasa dan yakin ku sirna. Aku mengubur semua yang aku rasa dan menganggap dia hanya sahabat dalam hidup, kelak kita akan menemukan pasangan kita masing-masing dan mendapat sahabat terbaik hingga menuju akhirat. Aku berpikir mungkin dia dan aku hanya sebatas sahabat atau saudara saja.
Saat itu, dia di mutasi ke luar kota tepatnya dekat dengan salah satu pantai di Jawa Barat, dia meminta tolong agar aku mau mengantarnya ke salah satu teman kami saat kuliah untuk menitipkan barang sementara agar saat pindah semua akan mudah. Dari kota kami, kami menuju tempat tujuan sekitar 3 sampai 4 jam jika melaju dengan kecepatan normal. Sahabatku memang gila, seperti orang kesetanan di jalan, kami menempuh perjalanan dua jam kurang. Aku serasa kaget, takut di jalan. Dan memang kami hampir celaka. Setelah sampai di rumah teman kami, kami berbincang. Kebetulan teman kami sudah memiliki keluarga bahkan memiliki anak usianya sekitar 3 tahun. Tiba-tiba aku berbincang masalah jodoh “mba, ada gak kenalan laki-laki yang sudah dewasa sedang mencari istri. Jika ada kenalkan sama aku, barang kali cocok”. Tiba-tiba temanku yang memang beda satu tahun dari aku itu menjwab “gak mau ah mba kalo begini, kalian seumur-umur berdua barang kali kamu nikah sama dia”. Agak kecewa aku dengernya soalnya aku gak di percaya padahal serius. Lalu sahabatku tersenyum dan membalas jawaban dari temanku “ jangan mba, dia orang nya gak bener asli dia gak pernah serius”. Seketika aku melotot dan menyubitnya “ enak aja, bohong asli mba aku gak bercanda aku udah tua”. Lalu sahabatku menginjak kakiku aku balas memukul lengannya dan kami saling melotot. Tiba-tiba temanku berkata “ asli ni kelakuan kalian kaya gini? Udah tua kaya anak-anak? Gak mau nikah kalian berdua? Kenapa kalian berdua gak nikah aja?” sahabatku gak mikir malah senyam senyum, aku terdiam perkataanya serasa menampar kami berdua. Betapa kami kekanak-kanakan.
Lalu sore pukul 3 kami pulang menuju kota kami, sepanjang perjalanan kami bercanda dan bernyanyi, serasa menyenangkan serasa tak pernah mau berlalu perjalanan ini, serasa bahagia meski lelah menyelimuti namun semua terasa indah saat bersama dengannya.
Hari berikutnya, dia sudah berada di luar kota, dia mengrim pesan kapan aku akan main ke tempat kerjanya nanti menginap di rumah teman kami.
Aku tak menjawabnya serasa bingung lalu aku membalas pesannya “ aku tak mungkin main ke tempatmu dan menginap di rumah mba Neni, kamu sendiri tau dia berkata apa? Dia pikir kita ada hubungan, sementara aku meminta kenalan saja tak di percaya, bagaimana jadinya jika aku ke sana. Kamu gak punya hati, ngatain aku wanita gak bener. Gak kasihan kah kamu sama aku yang semakin hari semakin tua, dukung aku jangan jelek-jelekan aku. Kamu pacar 3 pernah gak aku ngejelek-jelekin kamu. Kelakuan kamu gak berubah, tiap aku dekat dengan laki-laki kamu marah-marah kaya kesetanan, kamu licik sementara kamu sendiri sudah di jodohkan oleh ibumu, aku meminta kenalan malah di jelek-jelekin. Aku gak mau, kalo sifat kamu gak pernah berubah. Apa mau kamu?”, aku merasa aneh tapi rasanya tak mungkin orang seperti sahabatku menyukai aku. Lalu dia menjawab “ memang benar aku sakit dan sedih meihatmu dengan laki-laki lain, memang ada perasaan lain di hati, aku memang sayang kamu. Maaf jika aku salah, maaf selama ini aku menghalangimu untuk bahagia. Aku hanya ingin terus bersamamu”. Aku memang merasakan kasih sayang dan perhatiannya yang berlebih tapi mana bisa, pacar dia yang aku tahu ada 3 belum lagi dia dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Lalu aku menjawab “ benarkah itu? Tapi?? Bagaimana bisa sementara pacaramu banyak, dan kamu sudah di jodohkan.” Lalu dia menjawab” inilah hal sulit dalam hidupku, aku tak bisa memilih dan serasa ingin berteriak saat semuanya terasa begitu memusingkan saat tak tau apa yang harus aku lakukan”
Terdiam sesaat, kadang aku merasa menjadi wanita paling bodoh, sebelum perjodohan itu di lakukan orang tuanya pernah bertanya dan memintaku menjadi menantunya, tapi aku menjawab dengan tidak serius dan tak menganggap karena selalu berfikir hal mustahil. Dan aku juga tak mengerti sikap sahabatku yang selalu mengajakku untuk selalu menemaninya, bahkan konon seorang laki-laki tak akan pernah menyimpan tabungannya jika ia tidak percaya terhadap orang nya, padahal selama ini sahabatku sebelum itu selalu menabung dan aku yang memegangnya. Namun saat kami sadar akan perasaan masing-masing kami sedih tak ada hal yang bisa kami lakukan, tak mungkin aku merusak kekerabatan orang tua sahabatku dengan orang tua yang di jodohkannya. Perlahan aku mundur tak mungkin sedekat dulu, tak mungkin selalu bersama dan merusak hubungan mereka. Aku memutuskan untuk meninggalkan sahabatku. Selang hanya sehari tak berbagi kabar dia mengirim pesan bahwa dia tak sanggup jika tidak denganku memintaku tidak meninggalkannya. Hal yang paling aku takutkan adalah aku takut aku semakin mencintainya dan tidak bisa lepas darinya.
Betapa rumitnya, kami mengorbankan peraaan kami karena kami sadar tak banyak yang bisa kami lakukan, sahabatku bilang jika semua pacarnya adalah hanya pelariannya saja. Jika memang seperti itu tetap kami tak bisa merubah keadaan. Cinta dan persahabatan kadang rumit untuk di jalani. Tapi kini akupun tak sendiri ada seseorang yang datang menemaniku, meski tak cinta aku berusaha menerimanya agar aku keluar dari kesulitan yang aku hadapi dengan sahabtku. Kini kami saling mendukung pasangan kami masing-masing. Aku tau rasanya hambar hidup bersama orang asing yang tak pernah bisa masuk dalam hatiku, tapi aku harus belajal ikhlas menerima keadaan. Perjodohan itu tak mungkin di batalkan dan tak mungkin aku menghancurkannya.
Cinta memang banyak ceritanya, namun benar tak semua cinta bisa saling memiliki dan bersatu. Dukungan terbesar dalam cinta yang kami miliki adalah saling mendukung dan menguatkan. Jika pun jodoh pasti ada jalanya, namun jika tidak kami berharap kami mendapatkan pendamping yang terbaik.
Dan aku sadar, aku bukanlah wanita sempurna yang ia harapkan, aku hanya wanita biasa. Dan aku berharap sahabatku mendapatkan seseorang yang sangat mencintainya. Perjalanan kami saat bersama begitu panjang, kami terbiasa bersama dan saling memberi semangat saling mendukung satu sama lain. Meski terkadang ada pertengkaran kecil tak membuat kami menjadi saling membenci. Andai saja kami beruntung seperti mereka bisa bersatu dan bersama, namun kami yakin ada rencana Allah yang indah untuk kita berdua yang tidak kita ketahui, tapi percayalah rencanya pasti indah.

Jika ingat akan perasaan ini betapa sedihnya, betapa bahagianya saat kami bersama namun tak bisa melakukan apa-apa hanya tangis dan doa yang menemani pilu di hati ini.

.comment-content a {display: none;}