thumbnail

KLASIFIKASI ILMIAH SIPUT DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
sub kelas : Pulmonata
Ordo: Stylommatophora

Siput  adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)

Manfaat Siput
Banyak masyarakat yang menggemari makanan siput/ bekicot (sate bekicot, keripik bekicot). Selain itu, siput/ bekicot juga dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, radang selaput mata, sakit ketika menstruasi, sakit gigi, gata-gatal, dan lain-lain.

Gambar siput yang di temukan di halaman rumah:














thumbnail

ALAT GERAK PADA BAKTERI

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri 
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki bakteri, yaitu:

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.

Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya


thumbnail

EUBACTERIA, KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGBIAKAN

Eubacteria berasal dari awalan eu (= sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (bakteri sejati) merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.
Bakteri (Yunani, bakterion = batang kecil) ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama Anthony Van Leeuwenhoek yang kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang memperlajari bakteri mulai berkembang, yaitu disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju, atau es, hingga lautan. Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bakteri adalah organisme prokariot, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.

Ciri – ciri Eubacteria :
Uniseluler prokariotik
Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
Jika di lingkungan yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora
Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air, bahkan tubuh manusia
Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis kelaminnya), transformasi (pemindahan materi genetik) dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil

Ukuran dan Bentuk Sel
Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron ( 1 µm = 1/1.000 mm). Namun, rata-rata sel bakteri berukuran 1 – 5 mikron. Bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya, bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirila (spiral). Selain bentuk dasar tersebut juga terdapat bentuk kokobasil (antara kokus dan basil) dan bentuk filamen. Contoh bakteri berbentuk kokobasil adalahCoxiella burneti (penyebab demam).   Sedangkan contoh bakteri berbentuk filament adalah kelompok Actnomycetes.
Bakteri kokus dan basil ada yang membentuk suatu koloni atau kumpulan yang berdempetan setelah terjadi pembelahan sel. Kumpulan sel-sel bakteri tersebut memiliki bentuk yang macam-macam, kecuali bakteri spirila yang memiliki bentuk sel yang berbeda.


Bakteri Kokus
Bakteri kokus memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tungga. Contohnya Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata)
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempeta. Contohnya Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa) danDiplococcus pneumonia (penyebab penyakit pneumonia).
Tetrakokus, yaitu empat sel kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contohnya, Pediococcus cerevisiae.
Sarkina, delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus. Contohnya Thiosarcina rosea (bakteri belerang).
Streptokokus, yaitu lebih dari empatsel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contohnya, Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).
Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara bergerombol seperti buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).

Bakteri Basil
Bakteri basil memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contohnya Escherichia coli (bakteri usus besar) dan Propionibacterium acne(penyebab jerawat).
Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil berdempetan.
Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak) dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen).

Bakteri Spirila
Bakteri spirila memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang. Contohnya Thiospirillopsis floridana (bakteri belerang).
Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup. Contohnya Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifils).
Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).

Struktur Bakteri  
Bagian-bagian bakteri adalah :

Flagela, Berfungsi untuk bergerak
Dinding sel,Fungsi untuk melindungi sel
Membran sel,tersusun dari lemak dan protein, bersifat semipermiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar dan ke dalam sel
Mesosom, merupakan penonjolan membran sel ke arah dalam atau sitoplasma dan berfungsi untuk menyediakan energi bagi bakteri
Lembar fotosintetik, khusus dijumpai pada bakteri yang berfotosintesis. Berfungsi untuk fotosintesis
Sitoplasma, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme, tersusun dari koloid yang mengandung berbagai malekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA dan enzim-enzim.
DNA, Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan materi genetik bakteri, merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri dan merupakanzat pembawa sifat.
Plasmid, merupakan DNA nonkromosom sirkuler. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen.
Ribosom, merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein
Pili, beberapa bakteri memiliki pili, yaitu benang pendek yang berfungsi untuk alat pelekat dengan bakteri lain atau dengan bahan makanannya.
Endospora

Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut.
Kelas Azotobacteraceae. Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kelas Azotobacteraceae adalah sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah, mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambat N2. Misalnya, Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.
Kelas Rhizobiaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada kedelai; Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Kelas Micrococcaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Kelas Enterobacteriaceae. Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya, E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela typhosa, yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Kelas Lactobacillaceae. Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
Kelas Bacillaceae. Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
Kelas Neisseriaceae. Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan. Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis; Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan.

Reproduksi
Bakteri umumnya melakukan reproduksi aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner, yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Beberapa jenis bakteri dalam lingkungan yang sesuai dapat membelah setiap 20 menit.
Selain reproduksi secara aseksual, bakteri juga melakukan reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing-masing memiliki kombinasi materi genetik dari sel induk. Rekombinasi genetik pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi, transinduksi, dan konjugasi.

Transformasi

Transformasi adalah masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Bakteri yang melakukan transformasi contohnya adalah Streptococcus pneumonia, Neisseria gonorrhoeae, Bacillus, dan Rhizobium.

Transduksi

Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage.

Konjugasi

Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara dua sel bakteri yang berdekatan. Konjugasi umumnya terjadi pada bakteri Gram negatif, misalnya Escherichia coli.


thumbnail

PENGERTIAN DAN BENTUK ARCHAEBACTERIA

Istilah Archaebacteria berasal dri bahasa Yunani, archaio, yang artinya kuno. Para ahli mengajukan hipotesis bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki hubungan kekerabatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Archaebacteria  merupakan organisme tertua yang hidup di bumi.
Bentuk dari archaebacteria bervariasi, yaitu:
bulat,
batang,
spiral, dan tidak beraturan
serta jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.
Organisme archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bekteri, hal ini disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik. Cara bereproduksinya adalah dengan membelah diri, membentuk tunas, atau fragmentasi (aseksual).
Archaebacteria sering disebut oragnisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya mata air panas dan di dasar samudra.

Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
metanogen,



ekstrem halofil,


dan termoasidofil.

thumbnail

PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN


Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor ­biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember ­2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). 

VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN DALAM KEHIDUPAN
DNA sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat makhluk hidup. Dalam siklus lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan DNA virus menjadikan DNA bakteri mengandung DNA virus. Pada saat DNA virus aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian DNA bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA virus tetap membawa gen bakteri. Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri
A dan DNA virus tersebut menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B mengandung DNA virus dan DNA bakteri A. Dengan demikian, sebagian sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri B. Berdasarkan teori di atas, virus dapat berperan dalam berbagai hal.
Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya jika menyerang manusia. Ada beberapa virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika sewaktu-waktu terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah kebal karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen tersebut.
Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen makhluk hidup lain.
Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.
VIRUS YANG MERUGIKAN DALAM KEHIDUPAN
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya.
virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan,
virus campak menginfeksi kulit,
virus hepatitis menginfeksi hati,
dan virus rabies menyerang sel-sel saraf.
Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. 
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang


thumbnail

BEBERAPA PENYAKIT PADA TUBUH MANUSIA YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

Beberapa penyakit menular biasanya disebabkan oleh virus yang menyerang tubuh manusia, penyakit yang disebabkan oleh virus sering terjadi pada tubuh manusia dan terkadang sulit disembuhkan atau memakan waktu yang lama.
Berikut beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus:

Cacar Air

thumbnail

METAMORFOSIS CAPUNG DAN PERANANNYA DALAM KEHIDUPAN


Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : animalia
Filum : arthtopoda
Kelas : insect
Ordo :odonata
Upaordo : epiprocta
Infraordo : anisoptera
Suku : aeshnidae, austropetallidae, cordulegastridae, corduliidae, gomphidae, libellulidae, macromiidae, neopetaliidae, petaluridae.

thumbnail

STRUKTUR DAN ANATOMY VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas proteinlipidglikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

thumbnail

CAPUNG - TAMU ISTIMEWA YANG CANTIK

Pagi yang indah, di suguhkan dengan kedatangan capung berwarna hijau. Sejak kecil saya mengenal capung hijau ini dengan sebutan capung abri. Hewan kecil ini telah menginspirasi dalam pembuatan helli kopter. Karena menurut saya capungadalah tamu istimewa yang hinggap di halaman rumah, maka saya abadikan dan mengambil gambarnya yang menurut saya posisi keren.


thumbnail

TANAMAN HIAS ALLAMANDA CATHARTICA BERKHASIAT SEBAGAI TANAMAN OBAT

Bunga berwarna kuning dan cantik ini sering saya jumpai ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, rindu rasanya sudah beberapa tahun terakhir tak melihat. Ketika saya melihat lagi rasanya membuat saya tersenyum, kenangan masa kecil terulang kembali dalam keindahan bunga berwarna kuning ini. Bunga ini merupakan tanaman hias yang sering di tanam di pekarangan rumah atau kebun bunga. Yap namanya adalah Allamanda cathartica.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : plantae
Filum : baasidimycota
Kelas : magnoliopsida
Ordo : apocynales
Family : apocynaceae
Genus : allamanda
Spesies : allamanda cathartica

.comment-content a {display: none;}