thumbnail

KLASIFIKASI ILMIAH BUNGA ASOKA DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae 
Genus: Saraca
Spesies: Saraca indica 



Asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agama Hindu. Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April dan Mei setiap tahunnya. Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian. Di Indonesia, dikenal dua jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia Longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias. Orang-orang Eropa sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api.
Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba.  Bunganya dapat bertahan selama 3-4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung. Untuk perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.
Pohon asoka atau yang mepunyai nama Latin Saraca Indica adalah pohon yang mana bunganya tumbuh pada cabang-cabang besar. Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api.
Untuk warnanya, pohon ini sering kita jumpai dengan bunga warna kuning, jingga, bahkan merah. Asoka memiliki batang yang keras dengan tinggi yang dapat mencapai 7 meter, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip
Manfaat Asoka
Selain sebagai tanaman hias nan indah, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis tanaman obat nan dapat menyembuhkan beberapa penyakit, antara lain menstruasi tak teratur atau menohargia (haid berlebihan) nan salah satunya disebabkan oleh stres, keputihan, disentri, dan wasir.
Menohargia atau haid hiperbola ialah jenis penyakit nan disebabkan sebab keluarnya darah haid nan hiperbola nan melebihi batas normal nan dipengaruhi kadar endotelin lebih kecil dibandingkan normal.
Selain itu, penyebab menohargia juga dipengaruhi oleh tekanan nan terjadi seperti stres. Nah tapi tenang saja, bagi Anda nan menderita menohargia atau haid berlebihan, dapat terapi dengan obat tradisional nan berasal dari kembang soka.
Bunga soka ini berfungsi sebagai astringent nan bekerja sebagai pereda stres dan menenangkan bagi otot-otot rahim sehingga dapat merelaksasi dan menormalkan kembali siklus haid pada wanita tersebut.

Caranya sebagai berikut:
Siapkan air sebanyak dua cangkir.
Masukan sekitar 3 sampai 4 ons kulit tanaman kembang soka dan rebus sampai mendidih sampai kurang lebih setengah cangkir.
Kemudian boleh juga dicampurkan dengan sedikit susu, jika tak pun tak apa-apa.
Setelah itu saring airnya, lalu minumlah sebanyak 2-3 kali sehari selama mengalami haid nan berlebihan.
Lakukan secara berulang maka anda akan mendapatkan hasil nan maksimal dan perubahan nan signifikan.

Manfaat bunga soka ini ialah bekerja secara maksimal pada otot-otot rahim wanita sehingga bisa menguatkannya. Meskipun kegunaan kembang soka ini sangatlah banyak. Namun, tak banyak orang nan mengetahuinya sehingga kegunaan kembang soka ini kurang tergali.
Bagi sebagian masyarakat belum percaya akan khasiat kembang soka tersebut. Padahal hampir semua bagian tanaman soka tersebut sangatlah bermanfaat. Selain buat mengatasi menhorgia atau haid, kembang soka pun bisa menyembuhkan wasir dan disentri.
Caranya dengan memanfaatkan akar tanaman daun soka sebagai minuman pengganti teh. Rasanya tak jauh berbeda, hanya bahan dan cara membuatnya sajalah nan mungkin berbeda.

Baca Juga  Artikel Terkait Lainnya :




thumbnail

MANFAAT BUNGA KOREJAT

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 
Sub Kelas: Asteridae 
Ordo: Campanulales 
Famili: Campanulaceae 
Genus: Isotoma 
Spesies: Isotoma longiflora


Secara fisik, tanaman dari famili Campanulaceae yang berasal dari Hindia Barat ini, memiliki ciri-ciri daun hijau tua dengan ujung bergerigi. Umumnya daun tanaman korejat memiliki panjang 5-17 cm dan lebar daun 2-3 cm.

Korejat juga memiliki bunga tunggal yang berdiri tegak berwarna putih cerah dan pada mahkotanya membentuk seperti bintang. Ini alasan sebagian orang menyebut Isotoma longiflora sebagai tanaman bunga bintang.
Korejat memiliki beberapa kandungan senyawa alkaloid seperti lobiline, lobelamine dan isotamine. Adapun kandungan senyawa alkaloid yaitu senyawa basa bernitrogen seperti halnya oksigen atupun nitrogen, efeknya tumbuhan ini memiliki rasa pahit, getir saat kita merasakanya menggunakan lidah.
Senyawa lobelin adalah salah satu senyawa yang terkandung dalam alkaloid, yang berguna sebagai pelarut dalam berbagai macam zat kimia. Sedangkan senyawa isotamine berfungsi untuk menghentikan perkembangan bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam tubuh.
Namun menurut para peneliti dan pakar tumbuhan berpendapat, walaupun memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia, tumbuhan ini tidak baik jika sering dikonsumsi, karena memiliki zat beracun yang berlebih. Sehingga dapat menyebabkan hal yang tidak baik bagi pengkonsumsi bunga korejat itu sendiri.
Saat ini umumnya masyarakat masih memanfaatkan tumbuhan ini sebagai penganti obat tetes mata, karena dipercayai bisa menyembuhkan penyakit mata yang cukup berbahaya, salah satunya katarak. Selain menjadi obat tetes mata ternyata tumbuhan satu ini memiliki manfaat yang tidak kalah dengan tumbuhan lain, yaitu sebagai obat luka, diabetes dan bahkan asma.


Manfaat Bunga Korejat


Bunga korejat dapat menyembuhkan luka, dengan cara daun secukupnya dicuci bersih kemudian ditumbuk halus, tempelkan pada luka dan balut dengan kain bersih, dan diganti sebanyak 2-3 kali sehari.



Manfaat dari tanaman ini juga dapat menyembuhkan asma, bronchitis dan radang tenggorokan, dengan cara 3 lembar bunga dicuci bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air, biarkan mendidih hingga tersisa 1 gelas air, biarkan dingin lalu diminum. Lakukan sebanyak 2 kali dalam sehari, pagi dan sore.



Bunga korejat juga dapat bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit gigi, yaitu dengan cara petik 2 lembar bunga korejat dicuci hingga bersih dan ditumbuk halus, kemudian ditempelkan pada gigi yang sakit.



Penyakit seperti katarak juga dapat disembuhkan oleh kolejat ini, 1 lembar bunga yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersih, kemudian bunga ditekan-tekan dengan sendok, lalu buang bunganya. Kemudian teteskan airnya pada mata 1 hingga 3 tetes, lalu pejamkan sejenak, sesekali bekedip, diamkan hingga 5 sampai 10 menit. Kemudian kotoran mata dibersihkan menggunakan sapu tangan atau tissue halus.



Diabetes, kolesterol dapat disembuhkan dengan cara semua bagian tanaman korejat direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring rebusan air, lalu diminum.


Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat kanker, 3 lembar bunga dan daun berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga menjadi 1 hingga 3 gelas dengan api kecil. Kemudian air rebusan di minum 2 hingga 3 kali dalam sehari.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya :
Khasiat Kaca Piring Untuk Kesehatan

thumbnail

KLASIFIKASI ILMIAH BUNGA TAPAK DARA

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae 
Genus: Catharanthus
Spesies: Catharanthus roseus (L.) G. Don


Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.
Perdu kecil tahunan, berasal dari Amerika Tengah. Tumbuh baik mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula. Habitus perdu tumbuh menyamping, Tinggi tanaman bisa mencapai 0,2-1 meter. Panjang daun sekitar 2-6 cm, lebar 1-3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Batang dan daunnya mengandung lateks berwarna putih.
Bunganya aksial (muncul dari ketiak daun). Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, ujungnya melebar, berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu tergantung kultivarnya. Buahnya berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, berambut, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya ;


thumbnail

KHASIAT KUMIS KUCING SEBAGAI TANAMAN OBAT

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae 
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon stamineus Benth


Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10 cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5 cm. urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29 cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7–29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm

Manfaat Kumis Kucing

Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri

thumbnail

ANGGREK MERPATI UNTUK PENYAKIT KANKER

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Dendrobium
Spesies: Dendrobium crumenatum Sw.



Anggrek merpati (Dendrobium crumenatum) merupakan anggrek yang cukup populer karena bentuk bunganya yang seperti burungmerpati sedang terbang. Anggrek merpati memiliki habitat hidup yang luas, mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, hingga ke Filipina dan Papua, sehingga mudah ditemui bahkan pada cabang-cabang pohon di pinggir jalan sekalipun. Anggrek ini juga dapat bertahan hidup hampir dimana pun, baik itu daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Anggrek merpati mempunyai bunga dengan sepal dan petal berwarna putih dengan bentuk lidah (labellum) bervariasi dan memiliki warna putih dengan sedikit kekuningan. Bunganya harum semerbak, terutama di pagi hari dan biasanya hanya bertahan sehari. Mekarnya bunga seringkali secara bersamaan dan dipengaruhi oleh perbedaan suhu yang ekstrem (misalnya: hujan deras pada musim kemarau).
Anggrek merpati termasuk dalam anggrek golongan monopodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas. Akarnya bulat pipih berwarna putih memanjang. Anggrek ini termasuk anggrek yang rajin menghasilkan keiki.

Anggrek Merpati Untuk Penyakit Kanker
Ternyata bunga cantik ini, bila diolah dengan benar, berpotensi menjadi obat antikanker. 
Jenis bunga anggrek yang berpotensi untuk obat anti kanker adalah anggrek merpati. Atau, dalam bahasa latinnya adalah Dendrobium crumenatum Swartz. Koordinator Tim Peneliti Anggrek dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Ardaning Nurliani, mengatakan dari hasil penelitian anggrek Merpati berpotensi menjadi obat anti kanker dan anti tumor.



thumbnail

KLASIFIKASI ILMIAH SIPUT DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
sub kelas : Pulmonata
Ordo: Stylommatophora

Siput  adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)

Manfaat Siput
Banyak masyarakat yang menggemari makanan siput/ bekicot (sate bekicot, keripik bekicot). Selain itu, siput/ bekicot juga dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, radang selaput mata, sakit ketika menstruasi, sakit gigi, gata-gatal, dan lain-lain.

Gambar siput yang di temukan di halaman rumah:














thumbnail

ALAT GERAK PADA BAKTERI

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri 
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki bakteri, yaitu:

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.

Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya


thumbnail

EUBACTERIA, KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGBIAKAN

Eubacteria berasal dari awalan eu (= sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (bakteri sejati) merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.
Bakteri (Yunani, bakterion = batang kecil) ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama Anthony Van Leeuwenhoek yang kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang memperlajari bakteri mulai berkembang, yaitu disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju, atau es, hingga lautan. Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bakteri adalah organisme prokariot, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.

Ciri – ciri Eubacteria :
Uniseluler prokariotik
Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
Jika di lingkungan yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora
Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air, bahkan tubuh manusia
Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis kelaminnya), transformasi (pemindahan materi genetik) dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil

Ukuran dan Bentuk Sel
Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron ( 1 µm = 1/1.000 mm). Namun, rata-rata sel bakteri berukuran 1 – 5 mikron. Bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya, bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirila (spiral). Selain bentuk dasar tersebut juga terdapat bentuk kokobasil (antara kokus dan basil) dan bentuk filamen. Contoh bakteri berbentuk kokobasil adalahCoxiella burneti (penyebab demam).   Sedangkan contoh bakteri berbentuk filament adalah kelompok Actnomycetes.
Bakteri kokus dan basil ada yang membentuk suatu koloni atau kumpulan yang berdempetan setelah terjadi pembelahan sel. Kumpulan sel-sel bakteri tersebut memiliki bentuk yang macam-macam, kecuali bakteri spirila yang memiliki bentuk sel yang berbeda.


Bakteri Kokus
Bakteri kokus memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tungga. Contohnya Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata)
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempeta. Contohnya Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa) danDiplococcus pneumonia (penyebab penyakit pneumonia).
Tetrakokus, yaitu empat sel kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contohnya, Pediococcus cerevisiae.
Sarkina, delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus. Contohnya Thiosarcina rosea (bakteri belerang).
Streptokokus, yaitu lebih dari empatsel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contohnya, Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).
Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara bergerombol seperti buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).

Bakteri Basil
Bakteri basil memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contohnya Escherichia coli (bakteri usus besar) dan Propionibacterium acne(penyebab jerawat).
Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil berdempetan.
Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak) dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen).

Bakteri Spirila
Bakteri spirila memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang. Contohnya Thiospirillopsis floridana (bakteri belerang).
Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup. Contohnya Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifils).
Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).

Struktur Bakteri  
Bagian-bagian bakteri adalah :

Flagela, Berfungsi untuk bergerak
Dinding sel,Fungsi untuk melindungi sel
Membran sel,tersusun dari lemak dan protein, bersifat semipermiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar dan ke dalam sel
Mesosom, merupakan penonjolan membran sel ke arah dalam atau sitoplasma dan berfungsi untuk menyediakan energi bagi bakteri
Lembar fotosintetik, khusus dijumpai pada bakteri yang berfotosintesis. Berfungsi untuk fotosintesis
Sitoplasma, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme, tersusun dari koloid yang mengandung berbagai malekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA dan enzim-enzim.
DNA, Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan materi genetik bakteri, merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri dan merupakanzat pembawa sifat.
Plasmid, merupakan DNA nonkromosom sirkuler. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen.
Ribosom, merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein
Pili, beberapa bakteri memiliki pili, yaitu benang pendek yang berfungsi untuk alat pelekat dengan bakteri lain atau dengan bahan makanannya.
Endospora

Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut.
Kelas Azotobacteraceae. Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kelas Azotobacteraceae adalah sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah, mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambat N2. Misalnya, Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.
Kelas Rhizobiaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada kedelai; Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Kelas Micrococcaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Kelas Enterobacteriaceae. Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya, E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela typhosa, yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Kelas Lactobacillaceae. Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
Kelas Bacillaceae. Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
Kelas Neisseriaceae. Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan. Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis; Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan.

Reproduksi
Bakteri umumnya melakukan reproduksi aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner, yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Beberapa jenis bakteri dalam lingkungan yang sesuai dapat membelah setiap 20 menit.
Selain reproduksi secara aseksual, bakteri juga melakukan reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing-masing memiliki kombinasi materi genetik dari sel induk. Rekombinasi genetik pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi, transinduksi, dan konjugasi.

Transformasi

Transformasi adalah masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Bakteri yang melakukan transformasi contohnya adalah Streptococcus pneumonia, Neisseria gonorrhoeae, Bacillus, dan Rhizobium.

Transduksi

Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage.

Konjugasi

Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara dua sel bakteri yang berdekatan. Konjugasi umumnya terjadi pada bakteri Gram negatif, misalnya Escherichia coli.


.comment-content a {display: none;}