thumbnail

4 AKSI TINDAKAN NYATA COWOK YANG BIKIN HATI CEWEK MELELEH

Pernah ngedeketin cewek tapi gagal malah kabur dan menghindar? Jangan khawatir disini kita akan kupas beberapa tips tindakan apa saja yang harus kamu lakukan agar si cewek luluh dan hatinya meleleh lalu milih kamu.

Pertama adalah pantang mennyerah
Terus lah mengejar si cewek walaupun tuh cewek jutek abis, tapi ingat jangan lakukan hal bodoh yang bikin si cewek enek
Ke dua adalah membuktikan
Kalo kamu ingin di lihat keberadaanya coba kamu buktikan keseriusan mu, dengan menunggunya, mengajaknya bertemu, mengatakan hal-hal yang sopan, dan pertama berpenampilanlah semenarik mungkin apa pun yang terjadi di hadapan cewek itu
Terus mengirimi nya pesan dengan bahasa yang sopan
Hai kamu yang lagi galau, jangan berhenti mengirimnya pesan dengan bahasa sopan dan berkelas, kalo gak di  bales jangan marah yang kesannya maksa, cukup ngirim pesan sekali, sebenarnya si cewek juga akan tersentuh dan mempertimbangkan kamu yan bersabar padahal di udah jutek setengah mati
Bersikap lembut
Cowok yang sabar dan bersikap lembut akan membuat si cewek merasa yaman hingga akhirnya tersentuh, jika sudah begini jangan heran kalo dia mulai bersikap hangat

Nah ini beberapa aksi nyata yang membuat hati cewek meleleh, ingat jangan lebay dan jangan berlebihan ya!

thumbnail

CINTA BUKAN PERMAINAN DAN BUKAN TEMPAT SINGGAH SEMENTARA

Sedikit banyak cerita tentang kita menemani langkah kita untuk meraih mimpi. Di setiap perjalanan dalam menggapai tujuan tentulah kita saling melibatkan, karena rasa saling membutuhkan dan hal yang sudah terbiasa kita berjalan berdampingan. Waktu memang mampu merubah segalanya, kita yang selalu beridiri dan berjalan bersama akhirnya jatuh pada rasa yang sama. Namun perasaan kita memang tidak akan pernah menyatu, itulah pikir kita. Mustahil kita bersatu karena kita hanya sebagai sahabat. Kita terbiasa berdampingan karena memang kita punya tujuan yang sama. Namun ketika aku berpikir bahwa cinta mampu menyatukan kita ternyata aku salah hingga berpikir seperti itu. Setiap waktu aku lalui untuk beraharap agar kita bisa menyatu, bukan karena terbiasa selalu bersama namun aku pikir kamu adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling utama. Karena kamu merupakan harapan terbesar dan dorongan yang memberi semangat dalam setiap detik kehidupan ku. 
Pernah suatu hari kamu ceritakan tentang rasa, kata kamu menyayangiku dan jangan meninggalkanmu membuat hati ini terkunci dan tak mampu membuka ke lain hati. Kata sayang dan jangan tinggalkan ternyata hanya omongan belaka, ketika kamu berkata bahwa beberapa bulan lagi akan menikah. Hati ini tiba-tiba terasa perih dan kecewa, namun aku tak punya alasan untuk marah meskipun sebenarnya aku berhak untuk marah. Untuk sesaat aku menjauh karena aku pikir ini adalah jalan yang tepat untuk menenangkan diri. Hingga akhirnya ada seorang laki-laki yang sudah cukup berumur mengajakku berkenalan. Dia adalah seorang pengajar sahabatnya temanku saat kuliah. Laki-laki itu berniat serius dan mencari istri. Aku pikir aku tidak bisa membuka hatiku untuk laki-laki yang baru, awal perkenalan aku terkesan cuek, dingin dan ogah-ogahan. Namun laki-laki itu begitu gigih hingga aku merasa yakin untuk menerimanya. Begitu banyak aku belajar dari hal ini, bahwa laki-laki yang serius akan datang ke rumah dan meminta ijin terhadap ke dua orang tua kita, dia rela berjuang dan tak berhenti sampai kita yakin, meski telah yakin dia akan menyusun rencana ke tahap yang lebih serius lagi. Aku bandingkan dengan sahabatku yang mengatakan sayang namun tanpa melakukan apa-apa atau kearah yang lebih jelas. Hingga akhirnya aku ikhlaskan sahabatku dengan orang lain, dan aku berjalan dengan orang yang aku pilih.
Tiba saatnya ketika kita bertemu dan mampir di rumah makan, aku bertanya terhadap shabatku, bagaimana rencana pernikahan itu? Dia menjelaskan bahwa rencananya gagal berantakan, karena pihak perempuan menghina mentah-mentah pihak sahabatku. Wajahnya memang memasang wajah kecewa karena menahan emosi dan malu terhadap ke dua orang tua. Aku hanya memberi semangat dan saran-saran kecil agar dia tidak lelah berjuang mencari yang sempurna di matanya. Aku saat itu tak bilang bahwa aku juga memiliki rencana besar bersama orang yang telah ku pilih
Sahabatku jika bertemu memang seperti itu, bercerita dari a hingga z, sikapnya berubah manja dan selalu ingin di perhatikan itu dari jaman dulu yang sempat membuatku tertipu dengan perasaanku sendiri. Kini apapun yang di katakannya aku hanya mendengarkannya dan berusaha untuk tidak mempercayainya lagi. Memang selama hampir 7 tahun kita sedekat ini, berjalan dan berjuang bersama, saling mendukung dan memotivasi tapi tidak membuat kita bersatu.
Aku berpikir aku hanya bagian dari perjalananmu, kita berjalan berdampingan namun kita punya tujuan dan impian yang berbeda. Boleh jadi kita saling berpegang tangan dan saling bahu membahu, namun tempat pemberhentian kita berbeda. Kita akan berhenti di tempat yang berbeda. Aku bukan rencana dalam masa depanmu, aku tak pernah ada dalam tujuanmu. Hingga akhirnya pemikiran yang seperti ini membuat aku lebih nyaman dan membuang perasaan yang tak jelas ini.
Hari berikutnya, dia sahabatku mengirimku pesan dari luar kota. Lalu aku merasa tidak bisa menutupi rencanaku, aku tak mungkin berdusta atau menyembunyikan seperti apa yang selalu ia lakukan kepadaku. Hingga aku katakana semuanya, reaksinya awalnya tenang dalam obrolan masih terkendali, lalu tiba – tiba dia mengatakan bahwa dia membenciku karena alasanku, rencanaku dan impianku. Lalu aku katakana pada dia” aku belajar darimu, saat kamu selangkah lebih maju dari ku, kamu terus bergerak tanpa mempedulikanku”. Lalu dia berkata “ apa kamu sudah siap hidup tanpa aku?” lalu aku jawab “pertanyaanmu aku kembalikan kepadamu apa kamu sudah siap saat itu hidup tanpa aku ketika kamu membangun mimpi dengan orang lain?” lalu dia bilang “tidak”. Aku jawab kembali “ aku meniru langkahmu, inilah jalan yang aku tiru dari jalanmu, sebenarnya saat kamu hendak mempersiapkan rencana besarmu ada seorang laki-laki yang berniat mengajakku hidup bersama, saat itulah aku menerimanya karena kegigihannya. Sudahlah untuk saat ini kita saling mendukung saja.”
Dia bilang dia tak konsentrasi entah apa yang ada dalam hatinya, dia merasa sedih , kesal dan marah setidaknya itu yang ia katakana padaku.
Namun dia tidak tahu, bukan hanya dia yang merasa sakit, aku pun merasakan sakit yang sama saat itu, aku hingga terjatuh dari motor, konsentrasiku hilang, menangis dalam waktu beberapa hari. Namun aku tak mau di bodohi dengan kata-kata yang tidak jelas, setidaknya ia tidak menahanku dan menyakitiku. Setidaknya ia menghargaiku sebagai sahabatnya tak perlu sebagai kekasih yang mau-maunya nyakitin.

Ini jalan kita, semua telah terlambat semua telah berbeda. Aku dengan jalanku, berjalan terus dan tak mau mengengokmu bukan karena aku kejam, tapi aku sudah memilih laki-laki yang berusaha membuatku yakin. Cinta bukan tempat singgah sementara, yang seenaknya kamu datang lalu pergi. Cinta juga bukan mainan yang seenaknya kamu bisa mengukir kata-kata yang kamu ucapkan tanpa hati. Belajarlah menghargai perasaan orang lain, dan jangan karena kamu di cintai kamu bisa seenaknya memperlakukan orang yang mencintaimu. Kesempatan hanya terbuka bagi mereka yang tulus, bukan bagi mereka yang lihai dalam bermain. 
Engkau sahabatku belajarlah menghargai orang lain sebagai bentuk pengehormatan untuk dirimu sendiri. Tak ada lagi alasannmu menahanku untuk berjalan bersama orang lain, ini kali ke dua kamu bermain curang di belakangku. Dulu ketika aku hampir saja menikah kamu katakan jangan menikah, lalu aku putuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan orang itu dengan memilih mendampingi hidupmu, tapi tiba-tiba aku dengar kabar bahwa dalam waktu dekat kamu juga akan menikah, namun renana itu gagal lagi. Jangan pernah bermain curang mungkin inilah alasan kegagalanmu yang selalu bermain curang di belakangku dan mempermaikan perasaanku, meski aku tak membalasmu tapi kegagalanmu adalah peringatanmu sendiri. Jangan pernah bermain curang soal hati.

thumbnail

CARAKU MENCINTAIMU - SAHABAT

Tuhan terimakasih Kau telah anugerahkan sahabat terbaik dalam hidupku, yang mampu membuat sesuatu yang sederhana dari sebuah kekonyolan bisa menjadi momen yang bahagia dan berbagi tawa, dari hal yang biasa mampu memberikan rasa gembira dan melepas rindu. Aku bersyukur dulu mengenalnya, aku bersyukur karena aku memiliki waktu untuk bersamanya di masa itu, dan aku juga bersyukur pernah sedekat itu. Namun bukan karena benci aku pergi, bukan karena kesal aku pergi. Banyak kejadian yang membuat dia sedih ketika aku masih bersamanya, ada yang bilang “tak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan pasti tersimpan rasa”. Memang benar saja kata-kata itu, aku menaruh hati terhadap sahabatku sendiri.
Ada hal-hal yang pernah terjadi, ketika dia memiliki pasangan selalu terjadi pertengkaran karena kehadiranku, berusaha aku pergi menjauh darinya tapi dia selalu menahanku dan aku tetap di sampingnya. Aku kadang memang cemburu tapi aku tak punya hak untuk cemburu apalagi marah, bukan hak ku untuk bersikap demikian. Kami bersama dari jaman kami menuntut ilmu, kami bahagia karena kami selalu berbagi.
Tapi aku pergi saat ini, aku hanya ingin melihat pelangi di senyum bahagia nya, dalam harapannya menanti kekasihnya. Aku pergi bukan karena terbakar api cemburu, atau aku benci. Tapi saatnya aku pergi, untuk membiarkan sahabatku bahagia dengan pilihan hatinya. Mungkin dia sudah bosan menahanku untuk tetap di sampingnya, namun bukannya aku tak peduli, justru karena aku peduli dan memilih pergi, aku tenang karena kini dia yakin dengan pilihan hatinya, aku tenang kini dia mendapatkan pendamping dalam hidupnya. Hal yang ingin aku beritahukan lewat kepergianku ini hanyalah, jadikanlah kekasihmu sebagai sahabatmu. Maka aku yakin dia akan merasa nyaman dan tak akan pernah membutuhkan aku lagi.
Tugasku untuk menemani sahabatku telah selesai, aku bahagia jika memang dia bahagia. Hanya ini yang bisa aku lakukan membuatnya bahagia tanpa menjadi pengganggu dalam hidupnya.
Jangan sampai ada pertengkaran diantara mereka karena kehadiranku, aku sahabatnya aku yakin dia mengerti apa yang aku lakukan. Jika memang persahabatn ini kuat dia akan mengerti jika aku pergi untuk kebaahagiaanya bukan untuk meninggalkannya sendiri. Aku pergi inilah saat sulit dalam hidupku sebuah pilihan yang menguras emosi dan air mata, di satu sisi aku sakit kehilangan dia dan tak terbiasa tanpa dia, namun di sisi lain aku tak punya hak untuk menahannya di sampingku karena dia juga berhak untuk bahagia. Meski dia pernah mengatakan dia menyimpan rasa yang sama, tapi aku yakin ini hanyalah sebuah kekeliruan kenyataanya aku tak bisa membuatnya tenang di sampingku. Aku selalu membuatnya marah akhir-akhir ini. Mungkin benar aku hanyalah menjadi benalu jika selalu berada di sampingnya. Aku hanya ingin dia nyaman dan bahagia, aku yakin bukan dengan ku dia akan bahagia.
Dear sahabat…..
“setelah ini kita tak akan pernah memiliki waktu untuk bersama lagi, ngobrol bareng, jail satu sama lain, tertawa lepas dan melakukan kekonyolan-kekonyolan seperti biasa. Aku selalu teringat tentang semua tindakan jailmu yang selalu menakutiku bila pulang malam dan lewat kuburan, kamu matikan motornya dan tertawa menirukan kunti lanak, di sana aku menjerit-jerit dan memukul-mukul pundakmu, kemudian saat membangungkan ku lewat telpon di jam 12 membuatku kaget dengan kabar buruk yang teryata hanya keisengan belaka. Dan aku juga selalu ingat tentang semua kejailanku, yang membawa kunci motormu lalu kamu pulang mendorng motor hingga rumah dengan jarak yang lumayan jauh. Dan hal yang paling aku rindukan adalah bila malam datang aku selalu teringat dulu kita sering habiskan waktu hanya untuk mengobrol di depan kolam ikan, berbagi cerita tentang kerasnya hidup dan aku selalu mendengar deretan pacarmu yang sedang kamu kagumi. Di sini , saat ini aku melepas rindu dengan menulis tentangmu, setidaknya meski kau banyak sekali pacarnya tapi aku selalu menilaimu baik. Karena sikapmu padaku, aku juga rindu omelanmu, kemarahanmu. Iya benar, kita tak mungkin selalu bersama ada saatnya kita berpisah. Kita tak sehangat dulu lagi, mungkin sudah tak ada lagi aku yang selalu kamu omelin , kadang aku selalu tersenyum ketika kamu ngomel-ngomel gak karuan. Kamu lucu hanya jika aku ketiduran ketika kita berkomunikasi lewat telpon genggam kamu marah, menuduhku membencimu padahal kamu tahu aku ini pelor “tiap nempel bantal pasti molor” padahal julukanmu padaku menyebutkan bahwa aku dewa tidur. Iya banyak sekali, aku juga selalu ingat kamu begitu peduli dan perhatian. Aku sebenarnya jika bisa memilih ingin di sampingmu dan menemanimu, namun bahagiamu tentu bukanlah aku. Kadang ketika aku ingin pergi aku takut dosa karena memutuskan silaturahmi dan selalu ingat pesan Sayidina Umar bin Khatab “orang bodoh adalah yang tidak memiliki teman dalam hidupnya, dan orang yang paling bodoh lagi adalah orang yang melepaskan sahabat dalam hidupnya” tapi cerita kita berbeda , tak banyak orang yang tau tentang kita. Bagaimana pandangan orang-orang yang sempat hadir dalam hidup kita. Orang yang kita sakiti tanpa kita sengaja, yaitu orang-orang yang menjadi kekasihmu sahabat. Iya keputusan ini begitu menyakitkan tak mudah melepaskan orang terbaik yang pernah singgah di hati kita. Aku ingat akan perjalananku di ibu kota, betapa manjanya sikapmu karena ingin di poto dengan gaya paling kece dan aku tak bisa mengabadikanya karena aku bukan orang yang pandai menggambil gambar, sahabatku ingat ini, aku tak pernah sedikitpun membencimu, aku ingin kamu bahagia, aku ingin kamu menggapai mimpimu. Hanya lewat doa dan aku sampaikan pada Sang pemilik kehidupan yang pernah memberiku kesempatan untuk mengenalmu, aku lepaskan rindu lewat doa dan aku berharap kamu bahagia. Sebagai sahabat aku belum bisa membuatmu bahagia. Tak ada rindu yang paling besar selain mengingat betapa banyak nya waktu yang kita habiskan bersama. Aku orang beruntung Allah memberiku bahagia lewat kehadirnamu. Kamu milik Allah, atas kehendak Allah kita bersama dan atas kehendak Allah kita berpisah, namun semoga Allah memelihara kita dalam kebaikan. Dan ingat sahabatku aku pergi bukan untuk meninggalkanmu, tapi aku pergi karena aku tahu ada orang yang akan menjadi sahabatmu dalam suka dan duka untuk menemani perjalanan hidupmu hingga berhadapan dengan Sang Maha Hidup. Itulah dia yang akan mendampingimu, pilihan hatimu kekasih hatimu dan sahabat jiwamu. Rinduku selalu aku sampaikan pada Tuhanku yang telah menanamkan rasa ini dalam hatiku, tapi aku percaya bahwa cinta bukanlah sebuah keegoisan untuk memiliki dan memaksa untuk tetap bersama, tapi cinta adalah kebebasan agar tak ada tekanan dalam kehidupan yang dapat melahirkan kenyamanan dan kebahagiaan. Sahabatku jaga diri baik-baik, pesan ku jangan minum kopi aku mohon, dan jangan sering makan mie instan. Semoga kamu selalu ada dalam lindungan dan penjagaan Allah Swt. Aku pergi karena aku ingin kamu bahagia”
Kelak kita akan tahu bagaimana cara bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan kita dengan seseorang. Allah mempertemukan kita dengan seseorang, dengan suatu alasan dan ada yang menetap selamanya dan ada yang singgah untuk sementara. Allah yang mempertemukan kita. Tak ada yang sia-sia.

Kelak kau kan mendapatkan sahabat sejati yang bisa membuat hatimu tentram yang bisa menjadi belahan dalam jiwamu, dan dia adalah pilihan hatimu kekasih jiwamu. Aku tak bisa memberimu bahagia, hanya dengan cara membiarkanmu bahagia dengan kekasih hatimu itulah caraku mencintaimu, biarkan cinta dan rindu ini aku serahkan kepada Sang Penguasa hati

thumbnail

SAYAP - SAYAP PATAH (CINTA MEMBUNUH DALAM SEPI)

Sayap-sayap patah melumpuhkan asa dalam dukaku
Merintih pilu dalam asaku
Menangis dan terluka sangat dalam
Tak bisa terbang menyambut mentari yang tersenyum
Tak bisa melihat dunia yang penuh dengan keindahan
Kini aku terkurung sepi dalam sedihku
Aku tak mampu terbang mengepakkan sayapku
Aku tak mampu menari di atas awan
Sayapku patah….
Aku lemah….
Duniaku gelap seolah tak sempurna lagi
Duniaku sepi seolah tak berpenghuni lagi
Tanpa kedua sayap aku tak mampu terbang lagi
Kebahagiaanku terenggut kembali
Cinta tak mungkin bisa terbang meraih mimpi
Jika salah satu sayap patah maka sisi sayap yang lain tak berarti

Maka cinta perlahan membunuh dalam sepi

thumbnail

CINTA BANYAK BENTUKNYA SALAH SATUNYA DENGAN MELEPASKANNYA

Ini ceritaku, awalnya hanya ada canda , kebersamaan, tawa , bahagia dan menangis bersama. Bersamanya seolah lengkap kehidupan ku. Tak ada hal yang aku cari lagi dalam hidup ini, kenyamanan, kebahagiaan menjadi warna saat kami bersama. Bersama mengejar mimpi, bersama berbagi cerita, melepas rindu dengan candaan. Kami bersahabat dan kami bahagia, seiring usia kami bertambah kamipun di tuntut satu sama lain untuk menikah. Namun aku bingung, aku merasa tak perlu mencari pendamping hidup, sahabatku seolah telah menyempurnakan hidup ku. Aku terlalu merasa nyaman dengan keadaan, tak sadar bahwa semua akan berakhir buruk seperti ini.
Awal retaknya hubungan kami, saat aku memberitahu bahwa aku berkenalan dengan seorang laki-laki yang siap mengajakku menikah, tapi aku tegaskan tidak mau karena aku tak pernah menaruh hati pada laki-laki itu. Namun sahabatku menanggapinya dengan berbeda dia berkata “ inilah bahagiamu, aku tak akan menghalangimu lagi. Menikahlah kamu pantas bahagia, jangan tunggu jodoh kita datang bersama, itu hal mustahil. Kamu harus bahagia” aku ingin sekali jawaban dia tak seperti itu, lalu aku balas dengan pura-pura saja menuruti apa katanya “ok kalo gitu, aku akan nikah dengan dia. Kan kamu sudah kasih ijin”
Hari terus berlalu, aku merasa ada yang salah dengan sahabatku, dia terasa begitu jauh tak lagi sedekat dulu. Namun aku bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Memang sahabatku aneh, dia selalu marah jika aku dekat dengan orang lain. Namun biasanya sikapnya akan berubah menjadi baik dalam beberapa hari.
Hari dimana aku bertemu pertama kalinya dengan kenalan yang di kenalkan oleh rekan kerjaku, namanya Pratama, di poto dp bbm wajahnya laki banget, seperti orang yang tegas wajahnya agak serem. Aku rahasiakan ini dari sahabatku, karena aku selalu ingat sahabatku pacarnya banyak tak terhitung, karena factor usia aku berusaha untuk mencari pendamping hidup meski memang aku merasa tak selera karena hatiku sudah mentok tertaut pada sahabatku, namun keadaan ini seolah memaksaku agar aku melakukan hal yang sama dengan sahabatku memiliki pacar bahkan sampai kejenjang pernikahan.
Saat itu Pak Pratama datang, aku menunggunya di rumah. Kami bersalaman, ada yang janggal dari cara dia berbicara, hatiku kaget bukan main. Cara dia berbicara geli sekali, bibir dan matanya seperti wanita genit, centil sekali. Hatiku berkata “sabar liat dulu cara jalannya dari belakang, jangan menilai terlalu cepat.” Kami ngobrol-ngobrol sekitar setengah jam, dia terus memainkan hp nya sambil berbincang dengan ku, namun gayanya yang genit semakin membuatku bertanya “apakah dia seorang laki-laki? Atau laki-laki setengah wanita?” tapi aku tetap bersabar hingga akhirnya ia berkata dengan gaya paling genit yang aku lihat dan bikin kaget “ bu, kita makan bakso yu! Tapi bakso nya yang enak!”. Cara dia berbicara, matanya yang mengedipkan sebelah mata dan cara nya yang feminim semakin membuatku takut. Lalu aku iyakan saja saat itu, aku sengaja berjalan di belakang dia ternyata cara jalannya sedikit goyang gak tegap seperti laki-laki. Aku masih bersabar dan menenangkan diri membuang rasa geli dan takut yang hinggap, di perjalanan aku di bonceng sama dia, aku kalo di bonceng ama laki senengnya kebut-kebut tapi ini gak, melaju seperti kakek-kakek yang udah agak rabun. Aku terus menenangkan diri aku yakin dia laki-laki tapi mungkin caranya seperti itu. Tibalah kita di tempat makan bakso, kami makan bakso berdua cara dia memakan bakso lama banget, lebih dari aku yang aku sendiri termasuk lelet kalo makan, aku perhatikan gerik mata dan bibirnya, tak henti aku memperhatikan cara bicaranya. Memang menyenangkan dia senangnya bercanda tapi yang serem apakah dia laki-laki?. Tiba-tiba saat kami makan bakso sahabatku mengirim pesan “dimana?”. Aku jawab saja “ kemana aja gak ada kabar, aku tunggu kamu dari tadi gak ngasih kabar, aku sih tidur aja gak kemana-mana?”. Padahal bohong berharap dia gak tahu, tapi aneh perasaan takut banget dia tahu. Setelah selesai makan bakso aku di antar pulang oleh Pak Pratama kesan pertaman masih janggal. Sepertinya rekan kerjaku salah ini, katanya Pak Pratama cari istri, tapi aku jadi takut sendiri.
Pertemuan kami menjadi rahasia yang belum diketahui sahabatku, aku takut sebenarnya, aku pernah hampir menikah di bulan Juni, namun sahabatku marah-marah dengan hubungan ku. Aku sengaja mencari pasangan karena saat itu juga aku tahu dia punya rencana menikah dengan salah satu pacarnya, aku sedih jika dia meninggalkan aku sendiri . makanya meski tak cinta aku selalu berusaha mencari orang lain agar aku mampu berpaling dari sahabtku, tapi usaha ku selalu gagal. Rencanaku saat itu aku batalkan secara sepihak, karena aku tak mau sahabatku marah-marah. Dan ternyata sahabatku juga gagal memiliki rencana pernikahan nya itu. Saat itu kami merasa lebih dekat.
Hingga sampai dia bertanya padaku, “ kamu tak cerita bagaimana perasaan kamu berkenalan dengan Pak Pratama?”. Aku pikir ini tidak akan menjadi awal yang buruk, makanya aku jujur dan berkata aku coba memperlihatkan poto dari Pak Pratama, awalnya dia biasa datar tak ada respon yang berarti. Tapi lama-lama dia mulai mengejek Pak Pratama wajahnya jelek inilah dan itulah. 2 minggu dia marah-marah gak jelas, akhirnya tepat hari selasa kami baikan kembali. Lalu berita yang menyakitkan itupun datang.
Dia mengirim pesan ketika aku di tempat kerja “ lagi apa. Aku sekitar 5 bulan lagi akan menikah!”. Aku saat itu masih santai dan menjawab “ Alhamdulillah akhirnya kamu menikah juga, semoga bahagia ya. Jangan lupa nanti jangan pernah nganggap aku orang lain, kalo ada acara apa-apa kasih tau saya”. Dia menjawab ini dan itu panjang lebar dia menceritakan wanita itu, hingga akhirnya dia perlihatkan poto wanita itu lewat pesan di sosmed. Akhirnya dadaku terasa sesak, wajahku panas, emosiku memuncak rasa takut kehilangan dan sedih benar-benar menguasai diri aku. Hingga aku menjawab “ pergi jauh, jangan pernah hubungi ku lagi. Awas kamu jangan pernah nghubungiku lagi.” Lalu dia menjawab “ kamu kenapa?”. Oon nya aku malah bilang “ kamu enak nikah, aku gimana? Selama ini aku bahagia karena kamu ada, kini aku harus siap kehilangan kamu . aku butuh waktu untuk menyembuhkan hatiku.” Sejadi-jadinya aku nangis hilang semua konsentrasiku, berasa mendapat kabar yang paling buruk. Lalu sahabatku meminta maaf dan janji akan menemaniku dan rencana pernikahannya di tunda. Aku tak percaya sama sekali tak percaya saat itu aku masih di kuasai amarah dan sedih yang membuatku berkata bodoh. Hingga akhirnya aku putuskan untuk menjauh.
Saat menjauh itulah aku berfikir banyak hal, bahwa cinta banyak bentuknya salah satunya adalah melepaskannya, jika aku tak mampu membuatnya nyaman dan bahagia, maka aku tak berhak mengahalangi kebebasannya untuk hidup bahagia. Dan saat itu aku pun berfikir banyak hal, betapa egoisnya aku jika aku memaksa dia untuk tetap hidup bersamaku sementara dia telah memiliki pilihannya sendiri. Dan tak adil rasanya jika aku menahan seseorang yang akan memulai hidup baru dengan orang lain, karena rasa takut aku tak mampu bahagia bersamanya. Aku hanya berfikir tentang bahagiaku dengannya, tapi tak berfikir bahagia dia dengan pilihannya. Aku menenangkan diri, aku ingin aku normal seperti biasa tanpa rasa, ketika cinta datang, aku sulit menempatkan perasaan ini hingga aku tak bisa mengendalikan hati dan perasaanku. Hingga akhirnya aku berusaha menghubunginya walaupun sulit, dan aku meminta maaf telah berbuat salah, aku telah bodoh dengan marah tak karuan.
Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menahannya untuk tetap di sampingku, jika ini akhir dari kebersamaan kita selama ini maka aku ikhlas jika memang ini adalah salah satu kebahagiaanya. Setidaknya dia pernah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Mungkin memang kita akan menuju pada takdir dan impian kita masing-masing. Tak selamanya rasa yang sama dan selalu bersama, kita akan berjuang untuk masa depan dengan tujuan yang sama, dan ternyata mimpi kita berbeda. Kadang orang yang menggenggam tangan kita dan mengajak kita berjuang adalah orang yang tak kita sangka kehadirannya. Maka setelah ini, aku pun berusaha menyambut tangan Pak Pratama dan mengahargai semua usahanya dengan berusaha menerima kekuranggannya dengan sikapnya yang feminim, mungkin ini akan menyembuhkan lukaku. Karena yang membuatku pergi adalah aku tak bisa membuat sahabatku tertekan dengan sikapku, memang selama ini aku bersikap tenang ketika dia dengan bebasnya berbicara tentang semua pacar-pacarnya, tapi kali ini berita yang aku dengr membuatku sadar bahwa cinta memang tak harus selalu bersama. Dan aku akan berjuang bersama orang yang akan memperjuangkanku, berusaha dengan menerima kehadiran orang yang baru. Namun memang meski aku bingung, sahabatku pernah berkata bahwa dia memiliki perasaan yang lebih, namun aku berfikir mungkin aku bukan tempat terkahir bagi dia, aku bukan tempat yang nyaman bagi dia, tak sama apa yang aku rasakan semua berbeda. Semoga cinta mampu bersikap bijak dan memberi keuputusan yang tepat. Semua bukan tentang keegoisan kita, tapi semua tentang bagaiamana dengan kebahagiaan dia?

Kita buka hati kita, akan ada cinta yang baru yang akan menyambut kehadiran kita. Dan jangan sampai persahabatan berantakan karena kasih yang tak sampai

thumbnail

SEKELUMIT KISAH CINTA YANG RUMIT - CINTA DAN PERSAHABATAN

Dalam hidup kadang kita tak sadar kita akan mencintai siapa? Orang yang sempurna yang selalu kita inginkan, atau orang yang bergelimang dengan harta atau bahkan dengan orang biasa yang kadang selalu di anggap sebelah mata. Kadang kita tidak mengetahui cinta datang sejak kapan dan bagaiamana bisa jatuh hati. Cinta itu tidak melihat siapa orang yang kita cintai itu seperti apa.
Sekelumit kisah rumit tentang cinta dan persahabatan yang aku jalani hampir menyita seluruh perhatian dalam hidupku. Bagaimana tidak? Aku jatuh hati pada sahabatku sendiri, sejak dulu saat kita masih menuntut ilmu hingga berjuang memperjuangkan nasib selalu bersama. Komunikasi terjalin dengan baik, serasa lengkap hidupku hingga aku tak tertarik mengenal pria lain dalam hidupku. Hidupku serasa lengkap dan sempurna dengan hadirnya, bertemu dengannya serasa lepas semua bebanku, mendapat kabar darinya sehari serasa suntikan semangat yang membuat hari semakin menyenangkan. Aku sadar menyayanginya telah lama, aku pun merasa dia begitu namun aku selalu ragu, dia memang baik, perhatian dan penuh kasih sayang dan selalu membelaku. Namun sejenak aku terhenti teringat kelakuannya yang suka dengan banyak wanita, makiannya ketika ia sedang marah seolah rasa dan yakin ku sirna. Aku mengubur semua yang aku rasa dan menganggap dia hanya sahabat dalam hidup, kelak kita akan menemukan pasangan kita masing-masing dan mendapat sahabat terbaik hingga menuju akhirat. Aku berpikir mungkin dia dan aku hanya sebatas sahabat atau saudara saja.
Saat itu, dia di mutasi ke luar kota tepatnya dekat dengan salah satu pantai di Jawa Barat, dia meminta tolong agar aku mau mengantarnya ke salah satu teman kami saat kuliah untuk menitipkan barang sementara agar saat pindah semua akan mudah. Dari kota kami, kami menuju tempat tujuan sekitar 3 sampai 4 jam jika melaju dengan kecepatan normal. Sahabatku memang gila, seperti orang kesetanan di jalan, kami menempuh perjalanan dua jam kurang. Aku serasa kaget, takut di jalan. Dan memang kami hampir celaka. Setelah sampai di rumah teman kami, kami berbincang. Kebetulan teman kami sudah memiliki keluarga bahkan memiliki anak usianya sekitar 3 tahun. Tiba-tiba aku berbincang masalah jodoh “mba, ada gak kenalan laki-laki yang sudah dewasa sedang mencari istri. Jika ada kenalkan sama aku, barang kali cocok”. Tiba-tiba temanku yang memang beda satu tahun dari aku itu menjwab “gak mau ah mba kalo begini, kalian seumur-umur berdua barang kali kamu nikah sama dia”. Agak kecewa aku dengernya soalnya aku gak di percaya padahal serius. Lalu sahabatku tersenyum dan membalas jawaban dari temanku “ jangan mba, dia orang nya gak bener asli dia gak pernah serius”. Seketika aku melotot dan menyubitnya “ enak aja, bohong asli mba aku gak bercanda aku udah tua”. Lalu sahabatku menginjak kakiku aku balas memukul lengannya dan kami saling melotot. Tiba-tiba temanku berkata “ asli ni kelakuan kalian kaya gini? Udah tua kaya anak-anak? Gak mau nikah kalian berdua? Kenapa kalian berdua gak nikah aja?” sahabatku gak mikir malah senyam senyum, aku terdiam perkataanya serasa menampar kami berdua. Betapa kami kekanak-kanakan.
Lalu sore pukul 3 kami pulang menuju kota kami, sepanjang perjalanan kami bercanda dan bernyanyi, serasa menyenangkan serasa tak pernah mau berlalu perjalanan ini, serasa bahagia meski lelah menyelimuti namun semua terasa indah saat bersama dengannya.
Hari berikutnya, dia sudah berada di luar kota, dia mengrim pesan kapan aku akan main ke tempat kerjanya nanti menginap di rumah teman kami.
Aku tak menjawabnya serasa bingung lalu aku membalas pesannya “ aku tak mungkin main ke tempatmu dan menginap di rumah mba Neni, kamu sendiri tau dia berkata apa? Dia pikir kita ada hubungan, sementara aku meminta kenalan saja tak di percaya, bagaimana jadinya jika aku ke sana. Kamu gak punya hati, ngatain aku wanita gak bener. Gak kasihan kah kamu sama aku yang semakin hari semakin tua, dukung aku jangan jelek-jelekan aku. Kamu pacar 3 pernah gak aku ngejelek-jelekin kamu. Kelakuan kamu gak berubah, tiap aku dekat dengan laki-laki kamu marah-marah kaya kesetanan, kamu licik sementara kamu sendiri sudah di jodohkan oleh ibumu, aku meminta kenalan malah di jelek-jelekin. Aku gak mau, kalo sifat kamu gak pernah berubah. Apa mau kamu?”, aku merasa aneh tapi rasanya tak mungkin orang seperti sahabatku menyukai aku. Lalu dia menjawab “ memang benar aku sakit dan sedih meihatmu dengan laki-laki lain, memang ada perasaan lain di hati, aku memang sayang kamu. Maaf jika aku salah, maaf selama ini aku menghalangimu untuk bahagia. Aku hanya ingin terus bersamamu”. Aku memang merasakan kasih sayang dan perhatiannya yang berlebih tapi mana bisa, pacar dia yang aku tahu ada 3 belum lagi dia dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Lalu aku menjawab “ benarkah itu? Tapi?? Bagaimana bisa sementara pacaramu banyak, dan kamu sudah di jodohkan.” Lalu dia menjawab” inilah hal sulit dalam hidupku, aku tak bisa memilih dan serasa ingin berteriak saat semuanya terasa begitu memusingkan saat tak tau apa yang harus aku lakukan”
Terdiam sesaat, kadang aku merasa menjadi wanita paling bodoh, sebelum perjodohan itu di lakukan orang tuanya pernah bertanya dan memintaku menjadi menantunya, tapi aku menjawab dengan tidak serius dan tak menganggap karena selalu berfikir hal mustahil. Dan aku juga tak mengerti sikap sahabatku yang selalu mengajakku untuk selalu menemaninya, bahkan konon seorang laki-laki tak akan pernah menyimpan tabungannya jika ia tidak percaya terhadap orang nya, padahal selama ini sahabatku sebelum itu selalu menabung dan aku yang memegangnya. Namun saat kami sadar akan perasaan masing-masing kami sedih tak ada hal yang bisa kami lakukan, tak mungkin aku merusak kekerabatan orang tua sahabatku dengan orang tua yang di jodohkannya. Perlahan aku mundur tak mungkin sedekat dulu, tak mungkin selalu bersama dan merusak hubungan mereka. Aku memutuskan untuk meninggalkan sahabatku. Selang hanya sehari tak berbagi kabar dia mengirim pesan bahwa dia tak sanggup jika tidak denganku memintaku tidak meninggalkannya. Hal yang paling aku takutkan adalah aku takut aku semakin mencintainya dan tidak bisa lepas darinya.
Betapa rumitnya, kami mengorbankan peraaan kami karena kami sadar tak banyak yang bisa kami lakukan, sahabatku bilang jika semua pacarnya adalah hanya pelariannya saja. Jika memang seperti itu tetap kami tak bisa merubah keadaan. Cinta dan persahabatan kadang rumit untuk di jalani. Tapi kini akupun tak sendiri ada seseorang yang datang menemaniku, meski tak cinta aku berusaha menerimanya agar aku keluar dari kesulitan yang aku hadapi dengan sahabtku. Kini kami saling mendukung pasangan kami masing-masing. Aku tau rasanya hambar hidup bersama orang asing yang tak pernah bisa masuk dalam hatiku, tapi aku harus belajal ikhlas menerima keadaan. Perjodohan itu tak mungkin di batalkan dan tak mungkin aku menghancurkannya.
Cinta memang banyak ceritanya, namun benar tak semua cinta bisa saling memiliki dan bersatu. Dukungan terbesar dalam cinta yang kami miliki adalah saling mendukung dan menguatkan. Jika pun jodoh pasti ada jalanya, namun jika tidak kami berharap kami mendapatkan pendamping yang terbaik.
Dan aku sadar, aku bukanlah wanita sempurna yang ia harapkan, aku hanya wanita biasa. Dan aku berharap sahabatku mendapatkan seseorang yang sangat mencintainya. Perjalanan kami saat bersama begitu panjang, kami terbiasa bersama dan saling memberi semangat saling mendukung satu sama lain. Meski terkadang ada pertengkaran kecil tak membuat kami menjadi saling membenci. Andai saja kami beruntung seperti mereka bisa bersatu dan bersama, namun kami yakin ada rencana Allah yang indah untuk kita berdua yang tidak kita ketahui, tapi percayalah rencanya pasti indah.

Jika ingat akan perasaan ini betapa sedihnya, betapa bahagianya saat kami bersama namun tak bisa melakukan apa-apa hanya tangis dan doa yang menemani pilu di hati ini.

thumbnail

TENTANG HUJAN, RINDU DAN MEMORI DI MASA LALU

Ini tentang rindu yang masih tersimpan, ini tentang kenangan yang sulit terhapus, ini tentang rasa yang sulit terucap hingga kini. Aku memang masih menyimpan rindu dan harapan tentangnya, namun sulit bagiku untuk memulai dari awal lagi. Terkadang hati begitu merindukan kehadirannya, namun di sisi lain hati juga menolak tentang keberadaannya. Bagaimana tidak? Dia pergi tanpa memberikan kabar dan menghilang begitu saja, saat hati menjerit tak ada kabar pasti yang bisa menjelaskan tentang keputusannya pergi begitu saja. Aku tahu, betapa besar rasa cintanya untukku, aku bisa merasakannya, ketulusannya, kasih sayang nya dan juga perhatiannya saat itu, itulah mengapa hingga saat ini tak ada yang mampu menggantikannya. Namun aku tak bisa menerima alasan apapun ketika dia pergi berhari-hari tanpa kabar, aku menghubunginya berkali-kali namun dia menolaknya, mengirim pesan singkat tak ada balasan. Saat itu aku sedih sekali, hati ku terluka di tinggalkan tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba dia datang kembali pertama memang aku mencoba memahami sikapnya dan alasannya. Namun aku yang selalu berfikir dia mencintaiku tidak meungkin pergi tanpa alasan yang jelas. Saat itu aku memang tahu, betapa hatinya terluka karena dia tidak setuju ayahnya menikah lagi. Ibunya sudah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu, dia merasa tertekan dan memang jika masalah mengahampirinya dia selalu pergi dari rumah hingga lupa bahwa ada aku yang selalu menunggu kabar darinya. Salahnya dia ketika di rundung masalah selalu melampiaskan amarahnya kepadaku, beberapa kali aku memahaminya beberapa kali aku menerimanya kembali. Tapi hubungan ini bukan tempat yang bisa ditinggalkan begitu saja, lalu datang kembali tanpa penyesalan. Setiap kali mengahadapi masalah imbasnya ujung-ujungnya hubungan ini yang terancam bubar. Dia seperti tak menganggap arti hadirku, dia tak pernah mau berbagi duka denganku, dia selalu pergi dan datang tanpa permisi. Setiap hubungan pasti memiliki tujuan untuk di bangun dan di jalani bersama. Jika sudah masuk pada pernikahan apa bisa dia berubah sikap dan lebih menghargai keberadaanku. Namun kecerobohannya selalu di ulang, dia benar-benar pergi hingga berbulan-bulan lalu dia datang lagi, menelpon ku tanpa henti dan mengirim pesan untukku. Tapi aku malas menanggapinya, dia selalu melakukan salah yang sama. Andai saja salahnya tak pernah di ulang, andai saja aku di anggapnya sebagai sahabat agar bisa berbagi, tapi?? Dia sepertinya tidak nyaman jika harus bercerita dengan ku, aku selalu berfikir apakah ini yang akan terjadi jika suatu saat kita menikah dan mengalami suatu masalah, apakah dia akan pergi meninggalkanku? Seribu Tanya hinggap menghampiriku dan enggan pergi, tapi aku pun bukan satu kali memberinya kesempatan agar tidak mengulang salah yang sama. Aku abaikan saja telpon darinya, aku mengirim pesan singkat bahwa hubungan kita memang sudah berakhir sejak dia pergi tanpa alasan yang jelas untuk kesekian kalinya. Sudah hampir 3 tahun perpisahan kami hingga saat ini. Namun terkadang aku masih mengingatnya dan sulit untuk menghapus bayangnya. Ingatanku kembali ke masa lalu saat aku pulang kerja, mengendarai motor sendiri, untuk pertama kalinya saat itu hujan turun setelah kemarau yang cukup panjang, di perjalanan tiba-tiba aku teringat sosok yang dulu pernah mengisi hidupku. Lalu aku berhenti sejenak untuk berteduh, melihat tetesan air hujan serasa membawa ku kembali ke masa lalu, di mana dulu jika hujan seperti ini kita sedang dalam perjalanan kita akan meneruskan perjalanan atau berhenti sejenak dan berteduh bersama. Semua terasa hangat, semua terasa indah meski takut dengan kilatan dan petir, kita berdiri di ruko-ruko dan kita melihat air hujan bersama. Tiba-tiba aku teringat itu semua, padahal perjalananku menuju rumah masih jauh, langit begitu mendung aku berteduh dan melihat tetesan air hujan, tapi aku tak mau diam dan larut dalam sedihku. Aku beranjak pergi, air membasahi wajahku hingga seluruh tubuhku tak ada yang tahu, dalam turunnya hujan aku meneteskan kerinduan di masa lalu. Aku selalu ingat saat dulu masih bersama, saat suasana sedang hangat jalan-jalan mengendarai motor menuju tempat-tempat wisata selalu berdua saat itu masih terasa indah, tapi kini tinggal kenangan. Beberapa hari kemudian, saat malam telah tiba. Suara hp ku berbunyi dan aku lihat ada undangan pertemanan baru, ternyata itu dia aku tersenyum dan menerimanya. Mungkin diapun teringat ke masa lalu, aku sendiri tak tahu dari mana dia tahu pin ku. Akhirnya kita berbincang-bincang suasana terasa hangat. Tapi?? Aku tahu sekarang dia sudah tidak sendiri, namun dia ingin kembali. Aku tak bisa, jika ada orang yang menemaninya tak mungkin bisa aku menyingkirkannya, aku menolaknya dan aku menghapusnya. Aku tak mampu lagi berandai-andai untuk kembali ke masa itu, karena aku tahu sikap dia tak pernah berubah yang datang dan pergi secara tiba-tiba. Tapi hujan selalu mengingatkanku pada kehangatan yang di balut oleh suara rintik air hujan, hujan itu tentang memori, rindu, harapan dan guyuran kenangan yang terpercik tiap tetes yang turun.

Ini tentang rinduku, ini tentang rasaku, tapi ini tentang kesunyian dalam hatiku tanpa hadirnya lagi. Kini aku melangkah dan berharap hujan mampu menghapus jejaknya dalam hidupku, karena kini aku tahu dia tak sendiri lagi, dan aku harus mampu berjalan melawan waktu melupakan masa lalu. Meski sulit aku menahan rindu, meski hati terselimuti sepi tapi aku yakin waktu dapat menyembuhkan luka ini dan kembali menatap kehidupan yang penuh dengan kepastian.

thumbnail

KARENA CINTA TAK PERNAH BISA DI PAKSAKAN

Aku pernah berkorban untuk yang namanya cinta, aku pernah pertaruhkan waktu dan hidupku untuk orang yang aku cintai, bahkan aku tak pernah perduli dengan apa yang aku lakukan asalkan orang yang aku cintai itu bahagia. Perjuangan yang tak pernah lelah, aku lakukan karena aku tak bisa hanya diam. Saat itu aku bahagia mampu melakukan apa yang bisa aku lakukan, aku masih berjuang mempertahankan agar semuanya tetap utuh, semua terasa wajar ketika aku berjuang, aku percaya orang yang aku perjuangkan juga memiliki perasaan yang sama. Namun lambat laun, seiring berjalannya waktu terasa kacau, ada yang lain dan berbeda. Aku saat itu masih bertahan, orang yang aku anggap mencintaiku berubah, terasa dingin dan mengecewakan. Saat itu, dia pernah berkhianat dan aksinya ketahuan, dia berjanji tidak akan mengulangi. Aku percaya setiap orang berhak untuk mendapatkan kesempatan, lalu tak selang beberapa waktu kemudian sekitar satu tahun kemudian orang itu tanpa kabar meninggalkan aku yang aku pikir orang itu punya alasan untuk pergi, tapi tiba-tiba datang kemudian. Aku saat itu masih penasaran dan memberinya kesempatan lagi, aku perhatikan lagi kesalahannya selalu berulang. Mataku mulai terbuka, orang itu datang hanya di saat susah dan pergi ketika dia sudah mulai bahagia lagi. Disini aku belajar, bahwa ketulusan itu bukanlah seperti itu, aku justru merasa heran terhadap orang yang aku perjuangkan. Rasanya lelah hati tak pernah di hargai, maka aku sadar jika seseorang masuk dalam hidupku aku akan menyambutnya dengan hangat siapapun itu, namun jika seseorang hendak pergi dari hidupku aku tak akan pernah mengahalanginya, silahkan pergi dan jika kembali untuk menyakiti tentu aku tak akan pernah membuka hati. Dan akupun sadar memperjuangkan orang yang tidak mau hidup dengan kita adalah kesia-siaan belaka. Semuanya akan hilang dan tak pernah ada harganya, aku yang pernah kecewa dan sakit dalam waktu yang lama, sudah tak punya semangat seperti dulu untuk memperjuangkan dan mempertahankan orang yang kita sukai atau kita sayangi, kini aku berfikir jika pun ada seseorang yang suka dan menyayangi kita, orang itu akan datang dengan niat yang tulus dan berusaha, jika tidak ya sudah. Mungkin bagi sebagian orang menilai orang yang memiliki sifat dingin dan tak perduli dengan apa yang di sukainya dan sudah malas untuk berjuang adalah orang yang bodoh, mereka tidak pernah tahu bahwa orang tersebut pernah berjuang mati-matian namun tidak di hargai. Orang yang berjuang mati-matian adalah orang yang hilang akal karena terlalu besar perasaannya dan tak perduli dengan apa yang di lakukannya. Tapi kini aku berfikir, jika seseorang telah membuang kita, dan kita masih ingin kembali kepada orang tersebut berarti kitalah yang bodoh dan egois, karena kita sendiri yang membiarkan hati terluka, dan mengemis kasih yang tak akan pernah di dapatkannya. Orang itu telah menegaskan bahwa dia sudah tidak mau, jika datang kembali orang itu hanya ingin datang memanfaatkan saja. Berfikirlah cerdas bahwa, orang yang telah membuang kita, orang itu sudah tidak  nyaman berada di samping kita, dan ingin pergi jauh dari hidup kita. Jangan pernah menghalangi orang untuk pergi, karena membiarkan orang yang tidak nyaman untuk tetap di samping kita akan membuat orang itu merasa tak bahagia, dan ujung-ujungnya orang itu akan berbuat jahat pada kita. Justru orang itu telah memberi kode dengan penghianatannya, ketidak peduliannya agar kita sadar untuk menjauh. Memang tidak semua apa yang kita perjuangkan akan kita dapatkan, tapi tak ada yang sia-sia dengan apa yang kita lakukan. Kita akan mendapatkan pembelajaran yang paling berharga dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak bisa memaksa seseorang untuk tetap tinggal di hati kita, kita tidak boleh egois memaksa orang untuk bertahan hidup dalam hati kita. Jika seseorang mau pergi, biakan mereka pergi jangan pernah di halangi, ijinkan mereka berfikir dengan membandingkan antara berharganya arti hadirmu dan tidak. Jika kembali dan bersungguh-sungguh berarti dia sadar betapa berartinya hidupmu, jika pergi dan kembali kita harus ikhlas dan bersyukur bahwa kita tahu, orang itu pergi karena tidak nyaman dengan keberadaan kita. 
Jangan pernah memaksa dalam cinta, jangan pernah berjuang jika hanya sendiri dan jangan bodoh untuk tetap bertahan. Semua pasti pernah melakukannya, karena masih buta dan tuli, namun jika kamu sudah lelah mata hatimu akan terbuka, apa yang kita lakukan adalah menyiksa diri kita sendiri. Karena cinta tak pernah bisa di paksakan, bersabarlah dan lihatlah suatu saat kita akan mendapatkan cinta yang lebih baik, dan menghargai cinta adalah hal yang terbaik yang bisa kita lakukan di kemudian kelak.

thumbnail

CINTA AKAN PERGI SAAT DIA LELAH DAN TIDAK DI HARGAI


Pernahkan kamu mencintai seseorang hingga lupa diri? Kamu rela melakukan apapu agar dia tetap bersamamu, menunggu dalam waktu yang lama, berkorban tanpa mengenal lelah, apalagi soal uang sudah bukan masalah bagimu, memberinya tanpa ia minta. Tapi saat kamu benar-benar mencintainya, berjuang tanpa lelah asal orang yang kamu cintai bahagia kamu rela dan ikut bahagia, berjuang dalam cinta memang adalah hal yang wajar,namun bagaimana jika cinta kamu tak pernah di hargai? namun tahukah kamu? Cinta bisa pergi dan tak kembali, dia bisa diam seribu bahasa dan dia akan meninggalkanmu dalam sepi. Saat kamu berjuang untuk orang yang kamu cintai namun kamu tak pernah di anggap dan tak pernah di hargai, bahkan keberadaanmu di anggap mengganggunya. Apalagi jika dia orang yang kamu cintai dan kasihi malah menghianatimu, saat itu kamu merasa sakit dan merasa tak sanggup untuk hadapi ini semua. Kamu pasti berharap ingin rasanya perasaan dalam hatimu lenyap seketika, namun kamu tak mampu masih menyimpan pedih. Cinta bercampur dengan benci, ingin pergi namun tak mampu jauh. Hal ini adalah, saat-saat berat yang kamu hadapi, kamu hadapi dengan banyak pilihan, meninggalkannya dan move on atau menunggunya hingga batin mu hancur, tapi saat seperti ini kamu tidak bisa memilih karena hatimu sedang terluka dan pikiranmu benar-benar kacau. Nah sobat, setelah kamu melewati fase sesulit ini, kamu akan menemui fase jenuh dengan orang yang kamu cintai dan bahkan kamu sendiri akan merasa tenang lalu pergi meninggalkan orang yang tak pernah menghargai kamu, saat fase ini datang maka kamu akan berfikir jernih, kamu akan merasa tenang dan kamu bisa berjalan ke depan dan melakukan hal-hal yang menarik, percayalah waktu yang terbuang percuma, usaha yang tidak pernah di hargai dan perasaan yang  tak pernah menganggap tentang keberadaanmu lambat laun akan membunuh cinta dalam hatimu untuk orang yang kamu cintai. Karena cinta membutuhkan perhatian dan kasih, nanti jika hatimu telah mengalami saat seperti ini, percayalah orang yang telah menyia-nyiakanmu akan datang dan meminta maaf, orang tersebut menyesal dan ingin kembali. Tapi saat dia datang justru kamu malah bersikap dingin dan biasa, tapi tak sedikit yang masih merasakan cinta saat orang itu datang, namun kamu masih bisa menolaknya mencintainya namun tak bisa hidup bersamanya karena kamu sudah tidak percaya bisa bahagia dengan orang yang telah menyia-nyiakanmu.

Kamu tahu, saat kamu berjuang untuk orang yang kamu cinta namun tak pernah di hargai, maka akan ada waktu dimana kamu berhenti berharap lalu pergi mencari kehidupan yang lebih berarti. Karena cinta yang tak pernah di anggap akan membuat cinta itu pergi, percayalah jika kamu termasuk orang yang sedang mengalami situasi berat seperti ini, suatu saat kamu akan merasakan fase dimana kamu mati rasa dengan orang yang telah menyia-nyiakanmu, kamu akan merasa lebih fresh dan bahagia. Teruslah lakukan hal yang bermanfaat, jauhkan sesuatu yang mengingat tentang dia, dan ingatlah dia pernah menganggapmu tak berarti, maka masih pantaskah kamu menanti orang yang sama sekali tidak menganggap keberadaanmu. Kamu boleh memperjuangkan cinta, tapi kamu lihat orang yang seperti apa yang pantas kamu perjuangkan. Berfikirlah jernih maka kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, cinta memang buta tapi cinta juga tidak bisa menutup mata untuk orang yang tidak bersyukur tentang keberadaanmu. Percayalah orang yang pernah menyia-nyiakan orang yang mencintai dan memperjuangkannya akan menyesal karena telah menyia-nyiakan orang tulus sepertimu.

thumbnail

TANDA - TANDA KEKASIH ANDA SERIUS DALAM MENJALANI HUBUNGAN (TANDA LAKI-LAKI SERIUS DALAM SEBUAH HUBUNGAN)

Bagi anda yang sedang menjalani sebuah hubungan yang serius terkadang kita masih tanda Tanya apakah dia juga serius seperti kita atau bagaimana? Sekilas Tanya memang akan menghantui kita, terkadang membuat hubungan semakin tidak sehat jika selalu membahas serius atau tidak. Daripada anda bingung apakah dia serius atau tidak? Maka yang perlu anda ketahui adalah lihat dari sikapnya saja,maka kita akan melihat apakah dia serius atau tidak.

Tanda-tanda laki-laki serius
Dia akan mulai menabung untuk bekal pernikahan
Jika kita membahas sebuah pernikahan maka dia akan tertarik, namun jika mengalihkan pembicaraan tandanya dia kurang serius
Dia akan selalu melakukan yang terbaik dan perhatian

nah tanda-tanda di atas adalah laki-laki yang serius, jika anda masih ragu apakah dia serius padahal tanda di atas telah di lakukan , coba deh suruh bawa orang tuanya ke rumahmu, jika dia membawanya anda bisa tenang.
Kadang wanita mengetahui laki-laki serius masih saja ragu, tapi kenapa ketika si wanita mengetahui laki-laki tidak serius masih bertahan dan berharap lebih? Berharap bahwa laki-laki akan berubah dan mulai serius adalah hal yang kadang harus anda pikir ulang. Pertama jika laki-laki biasa saja apalagi kalau di Tanya seputar pernikahan dia menghindar itu tandanya dia tidak mau ada komitmen denganmu, bisa jadi laki-laki itu menjalin hubungan dengan wanita lain. Boleh saja anda menunggu dan berharap tapi konsekuensinya adalah usia anda bertambah dan waktu anda terbuang percuma. Coba anda diamkan laki-laki seperti itu, jika dia mulai takut kehilangan maka biasanya laki-laki itu mulai berubah dan serius. Namun jika anda bersikap cuek dia malah cuek bebek wah itu tandanya dia memang kurang serius memiliki hubungan dengan anda,
Nah sekarang kembali kepada anda, bertahan atau memperjelas arah suatu hubungan. Ingat suatu hubungan itu di jalin bersama, jika hanya anda yang berjuang anda akan cape sendiri, dan memaksakan suatu hubungan sendiri biasanya tak akan berjalan dengan lancar. Namun jika keduanya memiliki tujuan yang sama maka anda akan mencapai apa yang anda dan pasangan anda harapkan.
Semoga anda termasuk wanita yang paling beruntung  memiliki hubungan dengan pria serius. 

thumbnail

CINTA DATANG TERLAMBAT - MENCINTAI DALAM DOA (CERITA CINTA YANG MENGHARUKAN)

Waktu berlalu, andini melepas masa lajangnya dan menikah dengan teman SMA nya. Memang di antara ke dua nya tidak menjalin hubungan special (pacaran). Ke duanya bertemu di reunian SMA. Andini dan Rangga sudah cukup matang dari segi usia, dan cukup mapan dari segi materi. Saat itu hanya mereka saja yang belum menikah, saat itu teman-temannya menjodohkan ke duanya. Lalu mereka lebih dekat dan bersahabat baik, tapi perasaan cinta tak pernah menghampiri Rangga bahkan setelah menikahpun demikian. Rangga menikahi Andini tak lebih hanya ingin membahagiakan orang tuanya dan hanya sekedar status, sedang Andini sendiri berharap pernikahan yang normal pada umumnya. Rangga seorang karyawan swasta yang memiliki posisi yang cukup penting di salah satu perusahaan sedangkan Andini sendiri adalah seorag pengajar Sekolah Luar Biasa.
Awal pernikahan Andini berharap bahagia, saat pernikahan pun Andini merasa bahagia tanpa beban sedang Rangga sendiri biasa saja, dalam pikirannya yang penting perubahan status dan menyenangkan ke dua orang tua nya.
Setelah menikah keduanya pindah di rumah baru yang Rangga beli sebagai kado pernikahan , agar mereka berdua hidup jauh dari orang tua Andini maupun Rangga. Karena Rangga yang tak bisa mencintai Andini tiba-tiba yang tadinya hangat sebagai sahabat berubah menjadi dingin dan cuek, sementara Andini merasa kaget merasa sedih dengan keadaan yang sebenarnya. Hari pertama pernikahan Rangga menjelaskan kepada Andini bahwa Rangga menikah hanya demi status dan menyenangkan ke dua orang tuanya. Rangga minta maaf kepada Andini, dan Rangga akan berusaha untuk mencintai Andini, namun Rangga ingin kamar mereka terpisah. Rangga merasa risih jika harus satu kamar bersama orang yang tidak ia cintai. Awal pernikahan Andini memang kecewa, lambat laun Andini pun setuju untuk tidur secara terpisah, Andini berpikir akan mencoba mendekatinya dengan cara halus tanpa terburu-buru dan berharap suatu saat nanti Rangga mencintainya.
Andini berpikir sikap Rangga tidak akan berubah menjadi dingin, namun akan bercanda saat mereka bertemu sewaktu reunian dan berkomunikasi baik sebagai seorang sahabat.
Rumah serasa sepi, Rangga hanya pulang kerja kemudian makan, dan masuk kamar. Sedang tak ada yang bisa memecahkan kesunyian. Jika pun Andini membuka pembicaraan Rangga seolah tak perduli selalu pergi meninggalkan Andini. Waktu terus berlalu ada perasaan jenuh yang menghampiri Andini. Ada kejadian sewaktu pagi hari, Andini memasak sayur untuk sarapan. Saat Rangga mencicipi sayur tersebut rasanya hamar, lalu Rangga mengatakan “jika kamu sudah tidak mau memasak untukku, kamu tak perlu repot-repot. Aku akan beli di luar”. Andini minta maaf bahwa dia tidak sengaja memasak sayur dengan rasa yang kurang enak. Sikap Rangga bukan hanya dingin dan diam seribu bahasa, namun kini ia mulai mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti Andini.
Malam itu Andini mengetuk pintu kamar Rangga“ mas, boleh buka pintunya. Saya ingin mengetakan banyak hal” Lalu Rangga membuka pintu “ya, ada apa? Tolong katakana cepat saya lelah ingin istirahat!” meski dengan perasaan ragu, Andini coba menjelaskan perasaannya yang seolah tak di anggap “mas, hampir satu tahun pernikahan kita. Aku cukup berusaha sabar dengan keadaan ini. Kita pura-pura bahagia dan hangat di depan orang tua kita. Jika mas memiliki wanita idaman lain, demi kebahagian mas. Mas boleh menikah lagi dan mas boleh menceraikan saya. Saya merasa tak ada banyak hal yang bisa saya lakukan, komunikasi di antara kita pun benar-benar seulit dan mas bersikap dingin seolah jijik ketika melihat saya.”. Rangga marah mendengar kata itu, itu tandanya Andini ingin bercerai darinya”apa maksudmu? Kamu ingin membuat kaget orang tua saya dengan cara bercerai atau saya menikah lagi. Tak ada dalam keluarga saya yang menikah lagi! Aku menikah denganmu, aku memberi nafkah setiap bulannya. Apa itu kurang cukup? Sebagai istri harusnya kamu sadar, sudah beruntung saya nikahi. Jika tidak kamu hanya akan menjadi perawan tua, apa kamu mau menjadi janda dan membuat malu orang tuamu?.” Andini merasa terpukul dengan ocehan dari suaminya, Andini bingung merasa jenuh dan merasa tak berharga, dia berpikir ribuan kali jika benar ia bercerai orang tuanya pasti sedih, belum perkataan tetangga dan teman-temannya. Andini pergi meninggalkan kamar Rangga, dan menangis di dalam kamar. Bukan hanya uang yang dapat membuat bahagia, namun tentu kehangatan keluarga juga ia harapkan, menikah bukan hanya melepas atau merubah status dan pura-pura. Setiap malam tiba Andini lebih rajin menjalankan shalat malam, jika ia sedih dia mulai menulis di buku. Menceritakan kisah pilu nya yang tak mampu di dengar oleh sahabat atau temannya. Tempatnya mengadu hanyalah Allah, dalam shalat dan doa dia meminta yang terbaik. Jika sedih Andini menulis menceritakan hidupnya lalu di bacanya kembali, lalu kemudian di simpan di tempat yang aman. Rangga semakin menjadi, jika Andini telat pulang maka Rangga akan marah, Andini sebagai seorang istri dia termasuk istri yang sabar dan menurut dan berharap suatu saat Rangga akan berubah karena sikap Andini. Waktu terus berjalan, Andini semakin tidak bersemangat dan lelah. Kadang ia ingin pergi jauh namun tak tahu harus kemana. Rangga bukan hanya cuek dan dingin naun ia juga sering mengatakan hal yang membuat Andini bersedih. Kesehatan Andini mulai menurun, nafsu makannya berkurang, dan badannya semakin kurus. Rangga mengira Andini hanya melakukan diet biasa saja. Pernah suatu ketika Andini pingsan di sekolah karena badannya yang lemah, ketika Andini sadar Andini di antarkan pulang oleh Hermanto dan Rosa. Rosa adalah seorang guru teman Andini. Saat sampai di rumah Andini, kebetulan Rangga belum pulang. Andini merasa nyaman karena Rangga tidak mengetahuinya.
Andini biasanya pergi ke sekolah sendiri dengan menggunakan sepeda motor, tak pernah di antar sekalipun. Saat itu sore pukul 5 Andini baru pulang dari sekolah (banyak kegiatan). Tiba-tiba hujan turun , Andini bingung jika ia meneduh ia akan telat pulang ke rumah, namun jika tidak ia akan kedinginan, ia tak mau ribut dengan Rangga yang membuatnya pusing. Andini melanjutkan perjalanan, saat itu lampu merah di jalan lalu Andini berhenti, berhenti tepat di samping mobil suaminya (Rangga) namun Andini tidak sadar akan keberadaan suaminya yang ada di sampingnya, namun saat itu Rangga tak sendiri dia bersama Hermanto , ternyata Hermanto adalah rekan kerja Rangga. Hermanto yang saat itu melihat ke arah samping dia melihat Andini. Tiba-tiba Hermanto berkata “coba kamu lihat wanita yang di samping itu? Dia teman istriku?”. Lampu hijau mulai menyala Andini melaju kencang sekali, Rangga hanya melihatnya dari mobil. Lalu Rangga berkata “ oh ya! Bagaimana menurutmu tentang wanita itu?” . lalu Hermanto menjawab “dia wanita yang hebat, istriku bilang banyak murid yang menyukainya. Dia cantik, namun sepertinya dia punya penyakit yang cukup parah. Kata istriku badan nya mulai kurus, dia sering pingsan. Sekali saya pernah mengantarkan ke rumahnya bersama istriku” . Rangga hanya diam dan tersenyum, Hermanto tidak mengetahui kalo wanita yang di bicarakan itu adalah istri Rangga.
Pukul 7 malam Rangga pulang, Andini menunggu kepulangan Rangga. Rangga yang baru pulang bukan menyapa dengan hangat malah berbicara yang menyakitkan “ aku melihatmu di jalan ketika hujan turun dengan derasanya. Apa kamu mau mati ngebut di jalan? Apa kamu sudah tidak waras bukannya berteduh?”. Andini hanya menjawab “ maaf mas, saya tidak mau pulang telat lalu ribut. Saya berharap kematian saya menjadi kado terindah buat mas”. Andini menangis dan meninggalkan Rangga, Rangga mulai kesal Andini mulai berani menjawab. Rangga menggedor-gedor pintu kamar Andini dan mendobraknya, Andini ketakutan dan pintu pun terbuka. Rangga marah karena kesal “ sini kamu, sejak kapan kamu  mulai berani berbicara yang aneh-aneh. Aku hanya ingin kamu berteduh saat hujan, kalo kamu sakit aku yang repot Andini.” Adini hanya menjwab “maaf mas”. Karena kesal Rangga menampar Andini. Pertama kali Andini di tampar, Andini merasa sakit hati. Sejak saat itu Andini tidak bisa tidur, dan selalu tidur larut tengah malam. Suasana semakin dingin, Andini serasa gila jika terus begini. Malam itu pun tiba, saat Andini terbangun dari rasa sakit yang hebat, perut, pinggang dan panggulnya terasa sakit hebat. Tiba-tiba keluar darah dalam jumlah yang banyak. Andini mencoba menahan rasa sakit yang hebat. Seketika Andini pingsan, Andini yang biasanya bangun pagi dan mulai kegiatannya. Kini ia terlambat bangun, pukul 7 dia baru bangun/sadar. Rangga kesal dia menanti Andini di depan pintu kamarnya, Andini saat itu yang masih lemas merasa bingung akan sakit yang di rasakan. Tubuhnya begitu lemas, wajahnya pucat. Dia mulai merapihkan diri dan mulai keluar kamar, tiba-tiba dia kaget melihat Rangga dengan wajah kesal. “mas, maaf mas saya kesiangan. Saya harap mas tidak marah, saya malas untuk berdebat hari ini. Badan saya serasa lelah mas. Saya juga mau minta ijin ke dokter, saya pergi sendiri mas. Dan maaf saya tidak memasak hari ini”. Rangga melihat ada yang aneh dengan Andini, Ranggapun hanya melihat Andini, dan berkata “ya”. Lalu pergi meninggalkan Andini, sejuta Tanya di hati Rangga, Andini sakit apa dan apa yang terjadi dengan Andini.
Andini pergi memeriksakan kesehatannya, dia memanggil taksi karena tak sanggup naik motor. Dia berangkat ke salah satu Rumah Sakit, dia memohon kepada sopir taksi untuk mengantarnya sampai selesai pulang dari dokter, dengan imbahan uang lebih untuk membayar sopir tersebut. Karena iba sopir tersebut mau. Hari pertama dr yang memeriksa Andini, meminta untuk tes lebih lanjut, untuk memastikan penyakit Andini dengan benar, Andini mulai melakukan rangkaian tes yang di minta oleh dr. karena dari gejala sebenarnya dr sudah mengetahui penyakit Andini. Hasil pemeriksaan akan keluar dalam beberapa hari.
Lalu Andini pulang di antar sopir tersebut, Andini kaget Rangga sudah di rumah. Andini meminta maaf karena dia tidak berangkat sendiri, di depan pintu tiba-tiba Andini pingsan, lalu Rangga dan sopir tersebut menggotongnya ke dalam rumah.tiba-tba sopir itu berkata “pak, sepertinya istri bapak mengalami sakit yang cukup parah. Dr belum memberikan hasil pemeriksaannya nanti dalam beberapa hari hasilnya akan keluar, tadi istri bapak juga tidak kuat jalan dan meminta saya untuk menemaninya, saya kasihan dan saya temani dia. Dia tak banyak biacara hanya terus meangis dan terus melihat poto dalam domptenya. Saya lihat sepertinya poto pernikahan pak. Maaf jika saya sudah lancang, saya harap bapak bisa memberinya kekuatan agar istri bapak tetap semangat. Semoga istri bapak cepat sembuh” lalu sopir itu pun pamit pergi. Rangga menunggu Andini untuk sadar, saat Andini sadar Andini hanya menangis menahan rasa sakit yang muncul lagi. “mas tolong bawa tas saya, di sana ada obat yang di berikan dr, obat penahan nyeri” Rangga merasa bersalah, sikap Rangga mulai berubah. Peduli dan hangat, Andini merasa, sakit ternyata dapat membuat seseorang yang beku hatinya mencair. Rangga meminta Andini untuk tidak mengajar dalam beberapa hari. Andini pun setuju, Andini merasa baikan akhirnya meminta ijin kepada Rangga untuk mengajar. Saat Rangga mulai pergi meninggalkan rumah, Andini tidak pergi ke sekolah namun pergi ke rumah sakit. Saat itu dr bingung menjelaskan karena Andini datang sendirian, namun apa boleh buat dr harus menjelaskannya. Ternyata gejala penyakit Andini sudah lama, namun secara bertahap sakitnya akan semakin hebat. Seperti tersambar petir Andin terkena kanker serviks stadium 4. Andini menangis histeris dan pingsan, awalnya kaget, marah dan sedih. Lalu beberapa lama kemudian Andini sadar, dan pulang ke rumah. Wajahnya semakin pucat. Lalu dia shalat dan berdoa untuk menenangkan hatinya “ya Allah, ini begitu berat. Tapi jika ini yang terbaik kuatkan aku, cintai aku. Aku tahu selalu ada hikmah dari segala kejadian, aku percaya Engkau menyayangiku, jika penyakit ini membuat ku lebih dekat denganMu aku ikhlas.”
Andini sadar, kemungkinan untuk sembuh sudah tidak ada lagi harapan, Andini yang dulu merasa jenuh dan ingin pergi jauh. Akhirnya berpikir, ini adalah kesempatan terakhirnya sebagai seorang istri, anak, dan guru. Harus memberikan yang terbaik sebelum ajal tiba. Andini semangat menjalani hari, memberikan yang terbaik sebelum semuanya berakhir.
Saat itu Rangga mulai menyayanginya, dan mulai perduli. Rangga begitu hangat, suatu ketika malam itu pun tiba. Saat Rangga memberikan kejutan untuk Andini, Andini menangis haru merasakan cinta dari Rangga. Andini merasa bahagia, namun Andini tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Andini tiba-tiba di bayangi rasa takut yang sagat hebat, takut akan kematian, takut akan kesendirian. Pernah dia meminta Rangga menemaninya tidur, Rangga pun tak keberatan. Lalu larut tengah malam Andini pun merasa kesakitan yang hebat Rangga kebingungan dan berusaha menenangkan Andini, Andini meminta obat yang ada di dalam lacinya. Tampa di sadari Andini di sana ada hasil pemeriksaan dr, Rangga mengambilnya lalu mnyimpannya dalam saku. Rangga memberikan obat kepada Andini, dan menunggu Andini tidur pulas. Saat Andini tidur pulas Rangga yang penasaran membuka hasil kesehatan Andini, Rangga kaget seketika dirinya terdiam lalu menangis. Rangga merasa dirinya tak berguna, dia menatap wajahn Andini, dan mengingat semua kejadian dan perlakuan buruknya kepada Andini, Rangga tidak sanggup membayangkan jika harus kehilangan Andini dan Rangga teringat akan kata-kata Andini kematian adalah kado terindah untuknya. Lalu Rangga tak kuat menahan tangis dan segera memeluk Andini dan tidur di sampingnya sambil menangis. Andini terbangun dan kaget melihat Rangga tidur di sampingnya sambil menangis, “mas hei kenapa menangis? Ada apa mas?” Rangga terpaku hanya memeluk dan mencium kening Andini, dia terus menangis. Andini pun semakin bingung “mas, katakana ada apa?mas tolong jangan buat saya khawatir?” lalu Rangga berkata “kenapa kamu sembunyikan ini? Kenapa tidak bilang yang sebenarnya. Sekarang ijin kan aku untuk selalu di sampingmu, aku tak ingin kamu menahan sakit ini sendiri, aku suamimu berbagilah denganku ceritakan apa yang terjadi denganku, aku tau dari laci itu. Kamu tidak bisa sembunyikan ini lagi!”. Andini bingung harus mulai dari mana, kemudian Andini mulai menangis dan menceritakan “ya mas, saya kanker stadium 4. Harapan untuk hidup lebih lama rasanya mustahil, mas saya tidak ingin ada yang mnegetahui ini. Tapi kadang, saya bingung dan saya takut menahan rasanya kematian di depan mata, saat ini yang saya lakukan berusaha memberikan yang terbaik, sebelum akhirnya aku pergi” Lalu Rangga memeluknya erat, dia berjanji akan menjadi suami terbaik buat Andini. Andini dan Rangga saat itu menangis berdua, saling menguatkan dan meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.
Setiap hari Rangga berikap hangat dan bersahabat, memberikan cinta dan hadiah untuk Andini. Saat makan malam, Andini yang tidak nafsu makan, dengan badan makin lemas hanya terdiam melihat makan. Lalu Rangga berkata “masakan nya tidak enak ya? Sini mas suapin “ Andini menangis, merasakan tubuhnya sudah tidak sekuat dulu lagi dan berkata “mas, jika nanti tiba saatnya saya pergi. Saya yakin mas bisa menerima kepergian saya, mas masih muda jika mas menikah lagi. Tolong mas jangan perlakuakn wanita manapun seperti mas memperlakukan saya dulu. Rasanya sendirian itu sakit mas, tapi saya bahagia di penghujung usiaku mas dapat membuka hati buat saya. Saya selalu mencintai mas dan berusaha menjadi istri yang terbaik buat mas. Maaf kan saya mas, yang belum pernah mampu membahagiakan mas. Apa lagi saat ini saya hanya membuat mas repot dengan sakitku”. Rangga menangis saat itu, ia teringat kembali akan apa yang ia lakukan pada Andini, dan ia menyesal dan meminta maaf kepada Andini, Rangga tak punya niat untuk menikah lagi, baginya mencintai Andini adalah hal terindah dan Andini lah wanita pertama yang membuat hatinya luluh dan mencintainya. Saat itu Andini juga minta maaf telah mengingatkan hal yang Rangga anggap adalah kesalahan terbesarnya. Hari demi hari pun terus berlajut, Rangga semakin cinta terhadap Andini, Andini pun bahagia. Hari menjelang pagi, Andini membangunkan Rangga, saat Rangga meminta Andini untuk memeluknya Andini pun tersenyum duduk di sampingnya dan mulai memeluknya. Rangga merasakan kehangatn yang dahulu belum pernah ia rasakan, Rangga bahagia memiliki istri yang soleh. Saat Rangga hendak terbangun, Andini tidak sadarkan diri di pangkuannya. Andini pun tak bernapas, Rangga panic bukan main. Rangga menelpon keluarganya, dan saat itulah Rangga kehilangan orang yang paling ia cintai. Kepergian Andini membuatnya terpukul, kehidupannya semakin tak karuan, menangis, down, merasa bersalah seumur hidupnya. Bayangnya kembali ke masa lalu saat memarahi Andini. Kini saat dia terbangun tak lagi melihat sosok istri yang ia kagumi di saat-saat terakhirnya. Penyesalannya sangat besar, seumur hidup ia tak mampu memaafkan dirinya, tak banyak orang tahu bahwa sikapnya dulu yang membuat Andini selalu menangis, dalam pernikahannya dia abaikan Andini, kini saat ia mulai mencintai dan bahagia dia harus kehilangan Andini. Di tambah Rangga menemukan buku harian Andini yang membuatnya semakin larut dalam kesedihan, banyak kata-kata cinta dalam buku itu yang ia rangkai untuk Rangga. Waktu terus berlalu, Rangga mulai bangkit dan menjalankan roda kehidupannya, namun bayangan Andini masih melekat dalam pikirnya. Mencintainya hingga akhir hayatnya, menahan rindu yang tak mampu ia ucapakan, hanya dalam doa dia merasa tenang, hingga menua Rangga hanya mencintai Andini. Dan Rangga hidup sendiri, baginya cinta hanya untuk Andini wanita hebat dan soleh yang ia banggakan seumur hidupnya. Kenangan dan bayangan Andini selalu hidup dalam hatinya. Rangga hanya berdoa, berharap kelak dapat berjumpa lagi dengan Andini, mencintai Andini dalam doa membuat Rangga bertahan hingga menua.



Begitulah cinta, jika ada memang kadang kita lupa untuk mempertahankan dan menghargainya, namun ketika ia pergi barulah terasa akan arti hadirnya orang itu. Hargailah apa yang kamu miliki, cintailah dan syukurilah. 

thumbnail

WALLPAPER DANBO GALAU SENDIRI (PATAH HATI)

Siapapun pernah galau, merasa sepi dan sendiri. Bagaimana dengan anda? bagi anda yang sedang di landa galau, semoga galaunya cepat berlalu. Biasanya ada beberapa gambar yang mewakili perasaan anda.
Ini dia beberapa perasaan sedi (galau) danbo saat sendiri dan putus cinta, mungkin perasaannya seperti apa yang anda rasakan saat ini:












.comment-content a {display: none;}