Saat itu aku main ke kostan Febri, Febri sering disebut
mamih karena badannya yang besar dan tinggi. Saat itu, jam kuliah telah usai.
Aku sempatkan main ke kostan mamih. Ada sesuatu yang menarik yang aku ingat
sampai saat ini. Cerita kehidupan mamih yang penuh dengan perjuangan dan
pengorbanan. Wanita tangguh menurutku.
Saat di kamar kostan mamih bercerita banyak tentang
kejadian yang menimpanya. Mamih adalah seorang anak tunggal dari keluarga
berada. Dia pantang menyerah dan juga PD. Mamih itu kelihatan kuat, ya ... kuat
sekali.
Mamih pernah bercerita tentang kekasihnya, dahulu mamih
menjalin asmara dengan seorang duda beranak satu. Mamih menerima keadaan bahwa
dia seorang duda tak menuntut banyak yang mamih mau hanya setia dan serius.
Saat itu mamih bercerita bahwa dia cinta sekali sama laki-laki itu. Mamih
selalu memberi apa yang laki-laki itu mau. Pinjam uang, ngejajanin, membantu
kebutuhan untuk anaknya. Hingga suatu ketika mamih tidak sengaja mendengar
percakapan kekasihnya yang sedang menelpon dan bercakap-cakap ria dengan
temannya. Mamih mendengar laki-laki itu mengatakan bahwa dia mendekati mamih
hanya untuk memanfaatkan mamih saja. Lalu mamih dengan sabar menunggu
kekasihnya selesai menelpon. Laki-laki itu kaget ternyata mamih sudah ada di
sampingnya. Dengan tegar mamih mengatakan bahwa hubungan dengan kekasihnya saat
itu juga telah berakhir. Mamih mengatakan bahwa mamih sadar kekurangannya
adalah berat badannya yang terlampau gemuk (obesitas) tapi mamih wanita biasa
yang mengharapkan cinta yang tulus dari pria. Hingga mamih berselancar di dunia
maya untuk menghilangkan rasa sakit hatinya dengan hiburan-hiburan di internet.
Hingga suatu ketika mamih chat dan sharing dengan salah satu teman chatnya
sebut saja namanya Abdul. Abdul orang yang taat beribadah sepertinya, karena
mamih selalu di berikan pengarahan, setiap hari Abdul selalu mengingatkan mamih
sholat yang 5 waktu dan membangunkan mamih tengah malam untuk melaksanakan
sholat tahajud. Penampilan berpakaian mamih pun berubah. Yang biasanya memakai
celana jeans dan baju agak ketat, mamih berubah menjadi wanita yang berhijab.
Banyak yang berubah dari mamih, dia lebih bisa meghargai orang lain. Lebih
taat, masuk perkumpulan pengajian banyak yang berubah dan itu ke arah yang
lebih baik. Hingga suatu hari Abdul mengundang mamih ke rumahnya. Mamih minta
pendapat sama aku, apakah dia harus pergi ke luar kota utuk memenuhi undangan
Abdul, saat itu aku sarankan jangan pergi karena khawatir di jalannya. Tapi
mamih bertekad akan mengunjungi Abdul dan bundanya. Hingga tiba mamih pergi ke
kota yang khas akan oleh-oleh tahu nya itu. Mamih di sambut hangat oleh
keluarga Abdul, mamih menginap semalam di sana. Keluarga Abdul begitu ramah dan
peduli sama mamih. Hingga tiba waktu dimana mamih jatuh hati pada Abdul. Mamih
semuringah saat menceritakan isi hatinya, lalu aku tanyakan apa mamih jadian
sama Abdul. Mamih bilang dalam Islam Abdul pernah mengatakan bahwa tak ada
istilah pacaran. Mamih masih terjalin komunikasi, hingga tiba suatu saat Abdul
datang ke rumah mamih dan mengajak menikah. Aku selalu ingat perjuangan
mamih yang datang bersilaturahmi ke rumah Abdul bukan perkara yang mudah datang
ke kota baru adalah suatu pengorbanan yang besar. Tapi tak sia-sia pengorbanan
mamih ternyata Allah telah membimbing mamih ke jalan yang benar lewat Abdul.
Cinta yang tulus harapan menikah pun terlaksana. Setelah beberapa bulan wisuda
mamih di persunting Abdul dan kini mamih punya bayi yang cantik sekali.
Alhamdulillah akhirnya apa yang mamih harapkan datang. Tapi ada salah satu
pepatah mamih yang aku ingat hingga kini “kita
jangan sekali-kali menyimpan harapan kita kepada manusia, karena tentu kita
akan kecewa. Berharaplah kepada Allah insya Allah kita tak akan kecewa. Dan
ketika kita mencintai seseorang, jangan mencintai dia secara berlebihan bisa
jadi suatu saat kamu akan membencinya. Dan maafkan orang yang telah melukaimu.
Darinya kamu belajar untuk sabar dan memaafkan”
Dari sini kita belajar bahwa kesungguhan seseoarng ketika
mencintai karena Allah akan melahirkan ketulusan dan cinta tanpa kepalsuan.
Yakinlah bahwa Allah telah mempersiapkan pendamping yang terbaik untuk kita
semua. Amin
0 komentar:
Post a Comment