Hari
itu, hari pertamaku pergi ke tempat kerja. Di ruang guru ada kami berempat 2
diantaranya telah menikah dan 2 lagi belum menikah termasuk saya sendiri. Di sana
ada percakapan yang menurut saya ada manfaatnya jika saya share, barangkali
jadi bahan renungan untuk anda yang sedang menjalani sebuah hubungan yang
serius atau sedang ada dalam masa pendekatan dengan calon suami anda.
Percakapan
di mulai saat rekan kami bercerita tentang kisah hidupnya yang hingga kini
menyendiri, dan bertanya pada salah satu rekan kami di ruangan itu. Pertanyaannya
adalah “ kenapa ya, saya belum menikah? Kerap kali hubungan saya gagal. Bahkan saya
hingga pergi ke luar kota untuk beberapa saat agar saya bisa melupakan beberapa
kejadian buruk. Lalu sekarang ketika saya menjalin hubungan, pasangan saya
memilih kuliah kembali. Dan entah kapan kami menikah?”
Ada
dua orang yang menjawab pertanyaan.
Jawaban
pertama “ bisa jadi dia kuliah atau
KULIAH. Atau mungkin dari kata kuliah adalah kata yang menolak secara halus
untuk ke arah yang lebih serius. Bisa jadi kata kuliah itu hanya sebuah alasan
saja”. Mungkin jawabannya kurang bijak ya? Terkadang hati wanita itu rapuh,
jadi serasa meruntuhkan sebuah harapan.
Jawaban
kedua “begini bu, saya sebagai seorang
laki-laki melihat wanita tidak cukup hanya cantiknya saja. Bahkan dalam rumah
tangga cantik itu tidak terlalu penting, bahkan yang saya rasakan ketika saya
memutuskan untuk menikah pendamping hidup yang saya pilih adalah dia yang mampu
menenangkan hati saya, menyejukan suasana rumah, serta ramah dalam tutur kata. Bayangkan
donk bu jika saya sehabis bekerja pulang ke rumah, melihat istri marah-marah,
yang ada otak saya mumet. Wanita pilihan laki-laki adalah yang memiliki jiwa
yang tenang. Kita bisa melihat karakter wanita saat belum memutuskan untuk
menikah. Jika saat hubungan saja sering bertengkar ke depannya tidak akan
berjalan dengan baik. Bisa di katakana hubungan itu tidak sehat, apalagi wanita
yang overprotectif akan membuat laki-laki semakin tidak betah. Biasanya laki-laki
memiliki hubungan tidak hanya dengan satu wanita saja, saya jujur saja menjalin
hubungan dengan beberapa wanita adalah sebagai perbandingan yang kita
bandingkan bukan siapa yang paling cantik, tapi wanita yang bisa membuat kita
nyaman dan tenang. Barangkali ada beberapa sikap ibu yang membuat pasangan anda
kurang nyaman. Kita berhak memilih yang terbaik sebagai pendamping hidup. Karena
menikah itu bukan untuk sementara bersama, tapi untuk waktu yang sangat lama
bahkan untuk selamanya”
Jawaban
kedua ini membuat saya berfikir banyak hal, tentu saja saya pernah mengalami
kegagalan dan memang ada salah satu factor yang membuat pasangan saya mundur. Setidaknya
ini menjadi renungan kita, bahwa menjadi wanita lembut dan membuat nyaman
adalah idaman para pria. Karena tentunya dalam rumah tangga sikap kita yang
berperan dalam banyak hal dalam menjalani keadaannya bukan paras kita.
0 komentar:
Post a Comment