thumbnail

PUISI KLASIK - PANTUN - KUMPULAN PANTUN NASIHAT

Ini dia kumpulan puisi klasik berupa pantun nasihat:





thumbnail

CERITA DI BALIK DALAM PENCARIAN JODOH

Tak banyak hal yang ingin aku lakukan saat ini, hanya ingin terdiam dalam sepi dan sendiri. Malas rasanya harus keluar rumah, mulutku seakan terkunci tak bersuara, bising rasanya mendengar orang berbicara. Mumet tingkat akut hari ini, saat ini dan detik ini juga. Ya mumet sekali…
Ini perjalananku dalam mencari jodoh, termotivasi oleh sahabatku yang sukses lewat taaruf, maka saya pun mengambil langkah yang sama. Mencari jodoh dengan bantuan perkenalan, berharap beberapa bulan kemudian menikah
Perkenelan pertama
Salah seorang temanku mengenalkan seorang laki-laki yang katanya sudah berumur dan mencari istri bukan kekasih, ya saya setuju dan mau kenalan. Tahap pertama lewat telpon dan sms, dan perkenalan yang lebih serius dan ini benar-benar syok. Laki-laki itu hampir setengah tubuhnya di hiasai tato, tangannya juga habis di tato. Pada awalnya saya harus berfikir objektif bahwa tak semua laki-laki bertato itu penjahat, karena saya merasa yakin pada dasarnya semua orang adalah baik, maka saya lanjutkan pada tahap selanjutnya ingin mengenal kepribadiaanya. Alhasil dia pribadi yang mudah tersinggung dan marah, dari cara berbicaranya dia seperti pencandu alcohol. Maka saya berhenti melanjutkan karena merasa cukup dengan mengetahui karakter pemarahnya.
Perkenalan kedua
Masih di kenalkan oleh teman saya, namun teman yang berbeda. Saya setuju di kenalkan dengan laki-laki berumur yang ingin cepat-cepat menikah. Mendengar bahwa laki-laki itu seorang pengajar dan pribadi yang soleh maka saya setuju. Perkenalan via sms, telpon dan di medsos. Photo yang ia kirim di medsos memperlihatkan wajah yang sangar dan menakutkan. Aku berusaha berfikir objektif lagi, yang aku cari adalah kepribadian seorang pemimpin bukan wajah sangar atau imut tak penting dengan rupa. Maka perkenalan pun berlanjut, hingga ia berniat baik datang ke rumah dan berkenalan dengan kedua orang tua ku. Pas liat wajahnya tak seseram yang aku bayangkan. Tapi????????????? Pas dia ngomong seperti wanita, bibirnya genit ke sana ke mari, suaranya persis wanita, kalo ngomong lehernya seperti pegas terus goyang-goyang. Aku syokkkk bukan main, dalam hati aku berusaha untuk tetap tenang semoga ini hanya cara bicaranya saja, sifatnya tidak seperti wanita. Dan ternyata saat berjalan pinggulnya seperti perempuan, aku berusaha untuk tetap sabar lagi dan menenangkan diri. Sesi paling kaget adalah sesi terakhir ketika dia membicarakan kegagalan dalam pernikahannya, yang aku tak suka dia membuka aib mantan pasangannya. Menjelek-jelekkannya, rasanya gak adil dia seperti itu, biasanya laki-laki kalo di Tanya kenapa gagal? Jawabannya adalah tidak cocok. Entahlah laki-laki yang satu ini juga biang gossip, aku gak suka, aku syokkkkk. Kalo saja dia biasa mungkin aku gak takut. Mulutnya tak bisa di jaga, bagaimana nanti jika ada perselisihan dalam rumah tangga ?

Pencarianku masih berlanjut, rasanya sudah lelah kenalan malas pengen ada yang terbaik. Tapi orang bilang jangan pantang menyerah …buktinya sahabatku 3 x kenalan yang terakhir jadi. Jangan pernah putus asa ya! 

thumbnail

SEKELUMIT KISAH CINTA YANG RUMIT - CINTA DAN PERSAHABATAN

Dalam hidup kadang kita tak sadar kita akan mencintai siapa? Orang yang sempurna yang selalu kita inginkan, atau orang yang bergelimang dengan harta atau bahkan dengan orang biasa yang kadang selalu di anggap sebelah mata. Kadang kita tidak mengetahui cinta datang sejak kapan dan bagaiamana bisa jatuh hati. Cinta itu tidak melihat siapa orang yang kita cintai itu seperti apa.
Sekelumit kisah rumit tentang cinta dan persahabatan yang aku jalani hampir menyita seluruh perhatian dalam hidupku. Bagaimana tidak? Aku jatuh hati pada sahabatku sendiri, sejak dulu saat kita masih menuntut ilmu hingga berjuang memperjuangkan nasib selalu bersama. Komunikasi terjalin dengan baik, serasa lengkap hidupku hingga aku tak tertarik mengenal pria lain dalam hidupku. Hidupku serasa lengkap dan sempurna dengan hadirnya, bertemu dengannya serasa lepas semua bebanku, mendapat kabar darinya sehari serasa suntikan semangat yang membuat hari semakin menyenangkan. Aku sadar menyayanginya telah lama, aku pun merasa dia begitu namun aku selalu ragu, dia memang baik, perhatian dan penuh kasih sayang dan selalu membelaku. Namun sejenak aku terhenti teringat kelakuannya yang suka dengan banyak wanita, makiannya ketika ia sedang marah seolah rasa dan yakin ku sirna. Aku mengubur semua yang aku rasa dan menganggap dia hanya sahabat dalam hidup, kelak kita akan menemukan pasangan kita masing-masing dan mendapat sahabat terbaik hingga menuju akhirat. Aku berpikir mungkin dia dan aku hanya sebatas sahabat atau saudara saja.
Saat itu, dia di mutasi ke luar kota tepatnya dekat dengan salah satu pantai di Jawa Barat, dia meminta tolong agar aku mau mengantarnya ke salah satu teman kami saat kuliah untuk menitipkan barang sementara agar saat pindah semua akan mudah. Dari kota kami, kami menuju tempat tujuan sekitar 3 sampai 4 jam jika melaju dengan kecepatan normal. Sahabatku memang gila, seperti orang kesetanan di jalan, kami menempuh perjalanan dua jam kurang. Aku serasa kaget, takut di jalan. Dan memang kami hampir celaka. Setelah sampai di rumah teman kami, kami berbincang. Kebetulan teman kami sudah memiliki keluarga bahkan memiliki anak usianya sekitar 3 tahun. Tiba-tiba aku berbincang masalah jodoh “mba, ada gak kenalan laki-laki yang sudah dewasa sedang mencari istri. Jika ada kenalkan sama aku, barang kali cocok”. Tiba-tiba temanku yang memang beda satu tahun dari aku itu menjwab “gak mau ah mba kalo begini, kalian seumur-umur berdua barang kali kamu nikah sama dia”. Agak kecewa aku dengernya soalnya aku gak di percaya padahal serius. Lalu sahabatku tersenyum dan membalas jawaban dari temanku “ jangan mba, dia orang nya gak bener asli dia gak pernah serius”. Seketika aku melotot dan menyubitnya “ enak aja, bohong asli mba aku gak bercanda aku udah tua”. Lalu sahabatku menginjak kakiku aku balas memukul lengannya dan kami saling melotot. Tiba-tiba temanku berkata “ asli ni kelakuan kalian kaya gini? Udah tua kaya anak-anak? Gak mau nikah kalian berdua? Kenapa kalian berdua gak nikah aja?” sahabatku gak mikir malah senyam senyum, aku terdiam perkataanya serasa menampar kami berdua. Betapa kami kekanak-kanakan.
Lalu sore pukul 3 kami pulang menuju kota kami, sepanjang perjalanan kami bercanda dan bernyanyi, serasa menyenangkan serasa tak pernah mau berlalu perjalanan ini, serasa bahagia meski lelah menyelimuti namun semua terasa indah saat bersama dengannya.
Hari berikutnya, dia sudah berada di luar kota, dia mengrim pesan kapan aku akan main ke tempat kerjanya nanti menginap di rumah teman kami.
Aku tak menjawabnya serasa bingung lalu aku membalas pesannya “ aku tak mungkin main ke tempatmu dan menginap di rumah mba Neni, kamu sendiri tau dia berkata apa? Dia pikir kita ada hubungan, sementara aku meminta kenalan saja tak di percaya, bagaimana jadinya jika aku ke sana. Kamu gak punya hati, ngatain aku wanita gak bener. Gak kasihan kah kamu sama aku yang semakin hari semakin tua, dukung aku jangan jelek-jelekan aku. Kamu pacar 3 pernah gak aku ngejelek-jelekin kamu. Kelakuan kamu gak berubah, tiap aku dekat dengan laki-laki kamu marah-marah kaya kesetanan, kamu licik sementara kamu sendiri sudah di jodohkan oleh ibumu, aku meminta kenalan malah di jelek-jelekin. Aku gak mau, kalo sifat kamu gak pernah berubah. Apa mau kamu?”, aku merasa aneh tapi rasanya tak mungkin orang seperti sahabatku menyukai aku. Lalu dia menjawab “ memang benar aku sakit dan sedih meihatmu dengan laki-laki lain, memang ada perasaan lain di hati, aku memang sayang kamu. Maaf jika aku salah, maaf selama ini aku menghalangimu untuk bahagia. Aku hanya ingin terus bersamamu”. Aku memang merasakan kasih sayang dan perhatiannya yang berlebih tapi mana bisa, pacar dia yang aku tahu ada 3 belum lagi dia dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Lalu aku menjawab “ benarkah itu? Tapi?? Bagaimana bisa sementara pacaramu banyak, dan kamu sudah di jodohkan.” Lalu dia menjawab” inilah hal sulit dalam hidupku, aku tak bisa memilih dan serasa ingin berteriak saat semuanya terasa begitu memusingkan saat tak tau apa yang harus aku lakukan”
Terdiam sesaat, kadang aku merasa menjadi wanita paling bodoh, sebelum perjodohan itu di lakukan orang tuanya pernah bertanya dan memintaku menjadi menantunya, tapi aku menjawab dengan tidak serius dan tak menganggap karena selalu berfikir hal mustahil. Dan aku juga tak mengerti sikap sahabatku yang selalu mengajakku untuk selalu menemaninya, bahkan konon seorang laki-laki tak akan pernah menyimpan tabungannya jika ia tidak percaya terhadap orang nya, padahal selama ini sahabatku sebelum itu selalu menabung dan aku yang memegangnya. Namun saat kami sadar akan perasaan masing-masing kami sedih tak ada hal yang bisa kami lakukan, tak mungkin aku merusak kekerabatan orang tua sahabatku dengan orang tua yang di jodohkannya. Perlahan aku mundur tak mungkin sedekat dulu, tak mungkin selalu bersama dan merusak hubungan mereka. Aku memutuskan untuk meninggalkan sahabatku. Selang hanya sehari tak berbagi kabar dia mengirim pesan bahwa dia tak sanggup jika tidak denganku memintaku tidak meninggalkannya. Hal yang paling aku takutkan adalah aku takut aku semakin mencintainya dan tidak bisa lepas darinya.
Betapa rumitnya, kami mengorbankan peraaan kami karena kami sadar tak banyak yang bisa kami lakukan, sahabatku bilang jika semua pacarnya adalah hanya pelariannya saja. Jika memang seperti itu tetap kami tak bisa merubah keadaan. Cinta dan persahabatan kadang rumit untuk di jalani. Tapi kini akupun tak sendiri ada seseorang yang datang menemaniku, meski tak cinta aku berusaha menerimanya agar aku keluar dari kesulitan yang aku hadapi dengan sahabtku. Kini kami saling mendukung pasangan kami masing-masing. Aku tau rasanya hambar hidup bersama orang asing yang tak pernah bisa masuk dalam hatiku, tapi aku harus belajal ikhlas menerima keadaan. Perjodohan itu tak mungkin di batalkan dan tak mungkin aku menghancurkannya.
Cinta memang banyak ceritanya, namun benar tak semua cinta bisa saling memiliki dan bersatu. Dukungan terbesar dalam cinta yang kami miliki adalah saling mendukung dan menguatkan. Jika pun jodoh pasti ada jalanya, namun jika tidak kami berharap kami mendapatkan pendamping yang terbaik.
Dan aku sadar, aku bukanlah wanita sempurna yang ia harapkan, aku hanya wanita biasa. Dan aku berharap sahabatku mendapatkan seseorang yang sangat mencintainya. Perjalanan kami saat bersama begitu panjang, kami terbiasa bersama dan saling memberi semangat saling mendukung satu sama lain. Meski terkadang ada pertengkaran kecil tak membuat kami menjadi saling membenci. Andai saja kami beruntung seperti mereka bisa bersatu dan bersama, namun kami yakin ada rencana Allah yang indah untuk kita berdua yang tidak kita ketahui, tapi percayalah rencanya pasti indah.

Jika ingat akan perasaan ini betapa sedihnya, betapa bahagianya saat kami bersama namun tak bisa melakukan apa-apa hanya tangis dan doa yang menemani pilu di hati ini.

thumbnail

KELAK AKU AKAN MATI - TIAP YANG BERJIWA PASTI AKAN MATI

Kelak aku yakin bahwa aku akan mati meninggalkan semua yang aku kasihi dalam hidup ini, kelak entah seperti apa caraku pergi meninggalkan dunia dan berpamit pada kehidupan yang telah memberikanku kesempatan untuk belajar menjalani hidup ini. Aku tak pernah tahu bagaimana cara nya aku meminta maaf kepada orang-orang yang telah dengan sengaja aku lukai atau tanpa aku sengaja. Hidup…serasa begitu cepat berlalu, usia bertambah bertanda sisa waktu akan semakin berkurang. Bagaimana jadinya jika di hantui dengan kematian, terbayang apa yang akan terjadi dengan orang yang kita tinggalkan, kekhawatiran secara berlebihan. Mati itu adalah sebuah kepastian “tiap yang berjiwa pasti akan mati” aku yakin kelak aku akan mati, tapi bukan berarti aku harus berdiam diri menyambut kematianku. Aku hanya ingin setidaknya dengan kematianku meninggalkan kenangan yang indah, orang mengenalku pribadi yang semangat dan menyenangkan. Bagaiamana caranya mempersiapkan diri menyambut kehidupan yang baru? Mati tidak mengenal waktu bisa saja, saat ini, esok atau kapanpun menjemput kita. Mati juga tidak melihat keadaan, jadi berusahalah kita melakukan hal yang terbaik. Entah penat atau apa, tiba-tiba aku terpikir mungkin saja esok aku akan mati, betapa takutnya pikiran mati serasa menerkam jiwa. Bukan kematiaannya yang di takutkan, namun bagaiaman berhadapan dengan Sang Pencipta dalam keadaan diri hina dan kotor, seperti juragan dosa yang akan berhadapan dengan Sang Pemilik kehidupan, takut diri ini penuh dengan dosa, dengan siksaan, dosa yang besar kelak takut menjadi aib di akhirat, dimana mulut terkunci dan tangan berbicara dan menjadi saksi. Serasa tak siap, memohon agar memiliki waktu untuk memperbaiki diri, manata kembali kehidupan, takut jiwa ini menghadanpNya dalam keadaan hina.
Sebelumnya aku percaya dan bahkan tenang bahwa kematian adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan, tapi ketenaganku terusik saat malam aku tertidur bermimpi sedang bermain di salah satu rumah temanku, tapi tempat itu serasa asing dan teman yang aku miliki juga terasa begitu asing. Saat itu aku sedang berdiri tiba-tiba almarhum nenekku menghampiriku, beliau seperti biasa memakai pakaian hangat berwarna merah yang sering di pakainya semasa hidup. Nenekku datang membawa dua ojek yang menjemputku, tapi tukang ojek itu rupanya aneh sekali serasa asing di bilang manusia mirip sedikit di bilang bukan juga ada hal yang tidak wajar atau tidak mirip dengan manusia. Nenekku saat itu tidak banyak bicara, beliau seperti menggunakan bahasa isyarat untuk menjemputku. Lalu beliau naik ojek pertama, dan aku mengikuti nya dengan naik ojek yang ke dua, nenekku sepertinya sudah sampai di rumah duluan, namun di tengah perjalanan aku berhenti dan memasuki rumah orang lain, orang asing seorang wanita yang sama sekali aku tidak mengenalnya, dan ada perdebatan sengit di rumah itu, antara pemilik rumah dan salah satu temannya. Aku seperti seorang penonton di rumah itu, tiba-tiba aku sadar bahwa aku harus segera pulang. Maka aku pamit keluar rumah dan naik ojek kembali. Aku menyusul nenekku yang telah sampai duluan, tibalah aku di salah satu rumah, aku merasa menuju rumah dan jalan pulang. Tapi sesampainya aku memasuki rumah yang terasa sangat asing. Aku memasuki ruang tamu semua cat berwarna putih, di sana ada seorang bayi bertelanjang sedang tidur, dan ada kakakku seperti sedang memasak. Tapi aku terus mencari nenekku, aku yakin nenekku ada di sana, meski hatiku terasa asing dengan tempat yang aku singgahi, aku terus mencari. Namun aku tak menemukannya…
Mimpi ini kali kedua aku di ajak oleh almarhum nenekku untuk ikut dengannya, mimpi pertama aku menolak dengan tegas tak mau ikut. Mimpi pertamaku aku merasa syok karena meski dalam mimpi aku sadar bahwa nenekku telah meninggal, dan ini mimpiku yang ke dua dan aku juga sadar dalam mimpi tersebut bahwa nenekku juga telah meningal, tapi mimpi kali ini aneh aku malah mengikuti dan mencarinya. Aku kaget ketika terbangun takut bahwa ternyata esok mungkin aku tak akan bernafas kembali, sempat syok karena takut mimpi itu pertanda sempat down dalam sehari, namun hati meyakinkan bawa kematian adalah sebuah kepastian kita harus memperbaiki diri. Sempat semangat kembali tersenyum dan mulai berbenah diri. Tapi di malam berikutnya setelah selang beberapa hari dari mimpi tersebut aku bermimpi kembali. Kali ini aku keluar malam dengan menggunakan mukena naik motor mengelilingi kota, saat hendak mau pulang tiba-tiba aku turun dari motor karena jalan sempit. Jalan setapak di genangi air, di depan ada gerbang terkunci dan air tergenang di mana-mana bahkan di depan pintu gerbang seperti lautan luas yang dalam. Terhenti karena gerbang tak terbuka, hampir terjatuh dan tenggelam, tiba-tiba ada seseorang yang berkata dan menyuruhku untuk shalat taubat. Saat terbangun aku sedih kembali, kali ini semangatku serasa hilang teringat akan bayang-bayang dosa besar di masa lalu, aku merasa makhluk yang paling menjijikan dan hina, serasa tak pantas untuk hidup. Malu akan kelakuan di masa lalu dan di saat ini, merasa berdosa terhadap ke dua orang tua.
Sedih benar-benar menyelimuti diri, setiap perjalanan menuju tempat kerja bibir dan hati terus mengingat Allah Swt, takut ajal menjemputku di jalan, aku memohon keselematan dan kematian yang mudah atau baik. Setiap perjalanan teringat akan kematian, bukan hanya itu serasa nelangsa melihat kedua orang tua yang semakin lanjut usia, namun hingga saat ini belum mampu membahagiakannya hanya bisa menyusahkan mereka, dan jika aku mati saat ini, aku sedih meninggalkan ke dua orang tua yang semakin lanjut usia.
Terhenti sejenak, semua harapan seolah sirna. Mati serasa akan mati beberapa detik lagi, tak terbayang betapa pilunya hatiku kelak jika mimpi ini pertanda kematianku semakin mendekat, aku tak punya apa-apa yang bisa di berikan sepeninggalku. Barang-barang yang ku miliki saat ini berharap semuanya masih berharga dan bisa di manfaatkan, tapi apa yang aku punya?? Seandainya ini adalah detik-detik akhir dari perjalanan hidupku semoga aku mempunyai banyak kesempatan untuk membahagiakan orang-orang yang aku cintai, bertaubat akan semua dosa-dosaku dan kesempatan untuk memperbaiki diri setiap hari.
Aku harus segera shalat taubat, berharap semua dosa akan terhapus, tapi hanya karena kasih sayangNya lah yang mampu memaafkan semua kesalahanku Allah Al Ghafur aku percaya hanya kasih dan sayangNya yang akan menyelamatkanku. Semoga Allah senantiasa menjagaku dan seluruh keluargalu serta orang-orang yang aku cintai.
Jika ini hari terakhirku…ijinkan aku memperbaiki diriku, aku ingin Allah meridhoiku, dan aku ingin jauh dari murkaNya karena kelakuanku di masa hidupku.

Kelak aku akan mati terkubur lemah tak berdaya, meninggalkan orang-orang yang aku kasihi. Kelak akan berjumpa kembali di kehidupan baru, semoga saat pertemuan itu dosa-dosa kita akan terhapus dan kita terselamatkan, hanya Allah yang akan mempertemukan dan menyelamatkan, semoga kita mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri saat ini.

thumbnail

HAMPARAN PEMANDANGAN HIJAU YANG MEMBUAT MATA TERPESONA (TASIKMALAYA, JAWA BARAT)

Perjalanan yang paling penat adalah meuju ke tempat yang agak jauh namun di jalan terjebak macet, bising dengan bunyi klakson dan juga merasa di kejar waktu yang membuat kita gelisah, kadang selap selip bukan untuk gaya-gayaan tapi mengejar waktu agar sampai tepat pada waktunya. Tapi bagi saya, perjalanan menuju tempat dimana saya berbagi ilmu dengan anak-anak cukup membuat mata terpana dan menyejukkan mata, meski memang menempuh waktu yang cukup lama tapi terbayar dengan pemandangannya. Ada beberapa tempat dimana saya berhenti sejenak untuk mengambil gambar, saya share hanya sebagian mungkin nanti lebih rajin lagi hehhee…

Karang anyar, Mangkubumi


Jalan Gub. Suaka Bypass

Lokasi dekat tempat pembuangan sampah Tasikmalaya

Ciangir, Tasikmalaya


Tepat di belakang Sekolah

Hamparan pemandangan hijau di sepanjang jalan, membuat mata terpana dengan pemandangannya, bagaimana perjalanan anda menuju lokasi tempat anda bekerja? menyenangkan tidak? semoga menyenangkan dan membuat anda semakin bersemangat :) 


thumbnail

RESEP DAN CARA MEMBUAT KUE SRIKAYA KUKUS

Suka dengan yang manis dan legit? Kue srikaya memang menjadi favorit keluarga rasanya yang enak dan juga bikin kenyang. Nah bagi anda yang ingin mencobanya di rumah, ini dia resep sederhana dan cara yang paling mudah untuk membuat kue srikaya!


Bahan:
2 butir telur
2 scahet kara (santan)
2 sendok teh makan tepung terigu
5 sendok teh gula pasir
3 sendok teh margarine
3 sendok teh susu bubuk
10 lembar roti tawar di cincang (potong dadu)

Cara membuat:
Kocok lepas dua butir telur, masukan gula kocok kembali. Setelah itu masukan santan, dan 1 sachet susu bubuk, kocok lepas hingga merata. Masukan tepung terigu kocok hingga semua bahan tercampur, setelah itu masukan margarine (agar lebih mudah dan merata panaskan margarine hingga mencair) kocok rata kembali, terakhir masukan potongan roti tawar aduk hingga semua bahan tercampur.
Masukan ke dalam wadah/Loyang lalu kukus selama 30 menit, nah setelah itu angkat dan kue srikaya siap di santap. Untuk menambah rasa biar lebih maknyussss tambahkan toping keju atau cokelat di atas kue srikaya.


Nah mudah bukan? Selamat mencoba dan selamat menikmati!

.comment-content a {display: none;}