Masing-masing makhluk hidup memiliki
ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa
makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan
makhluk hidup adalah sebagai berikut:
Berdasarkan
Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka
kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis
aves (burung) karena memiliki bulu,sayap,
dan paruh.
Berdasarkan
Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan
ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam
termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan
daging.
Berdasarkan
Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati
bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah
sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati
adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri
morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada
tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan
ciri anatomi.
Berdasarkan
Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya,
untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang
telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya
jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat
menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
Berdasarkan
Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah
untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahapan dalam klasifikasi mahluk
hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
1. Pencandraan
atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri
mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan,
yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
3. Pemberian
nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi
nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup
tertentu.
Linnaeus memperkenalkan
hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang
disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga
terendah (spesifik) adalah :
1.
Kingdom (kerajaan)
2.
Phylum (Filum) untuk hewan, atau
Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
3.
Classis (Kelas)
4.
Ordo (Bangsa)
5.
Familia(Keluarga/Suku)
6.
Genus (Marga)
7.
Spesies (Jenis)
Perkembangan
Sistem Klasifikasi
Para ahli
berupaya mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kedekatan hubungan
kekerabatan.
Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami
perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni dari masa-ke masa berikut penyempurnaan sistem klasifikasinya berikut ini:
Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami
perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni dari masa-ke masa berikut penyempurnaan sistem klasifikasinya berikut ini:
sistem empat kingdom
Sistem
empat kingdom terdiri atas kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi
dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama
mempunyai dinding sel. Adapun kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan
seperti dalam sistem tiga kingdom.
0 komentar:
Post a Comment