Tingkat Organisasi Kehidupan
Tingkat
Organisasi Kehidupan -
Tubuh makhluk hidup terdiri atas berbagai macam organ. Masing-masing organ
terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian terkecil dari
suatu makhluk hidup disebut sel yang merupakantingkat organisasi
kehidupan yang pertama. Sel
tubuh makhluk hidup yang bentuk dan fungsinya sama mengelompok membentuk suatu
jaringan. Berbagai jaringan menjadi satu membentuk organ (alat tubuh).
Selanjutnya
beberapa jenis organ saling berhubungan dan menjalankan fungsi tertentu
membentuk sistem organ. Akhirnya seluruh sistem organ bergabung membentuk suatu
organisme berupa manusia, hewan, atau tumbuhan. Tingkat organisasi kehidupan pada makhluk hidup yang kompleks dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
Sel sebagai tingkat
organisasi kehidupan pertama
Sel
adalah tingkat organisasi kehidupan yang pertama berupa satuan fungsi
dan struktur terkecil dari suatu makhluk hidup. Tubuh hewan, tumbuhan, maupun
tubuh manusia tersusun atas sel. Mata kita tidak dapat mengamati dengan jelas
benda-benda yang besarnya kurang dari 100 mikron (1 mikron = 0,001 milimeter),
sedangkan ukuran sel berkisar 5 – 15 mikron. Akan tetapi, ada sel yang
berukuran cukup besar, misalnya sel telur unggas dan sel telur reptil. Sel
telur unggas dan reptil adalah kuning telurnya, berukuran besar karena
mengandung cadangan makanan.
Setelah
ditemukan mikroskop elektron, bagian-bagian sel tidak dapat diamati dengan
mikroskop biasa dapat terlihat dengan jelas. Sel-sel sebagai tingkat organisasi
kehidupan pertama membentuk tubuh makhluk hidup bermacam-macam bentuk dan
ukurannya. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan-perbedaan dan
persamaan. Pada dasanya, baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki
tiga bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel.
Jaringan sebagai tingkat organisasi
kehidupan
Jaringan
adalah tingkat organisasi kehidupan berupa sekelompok sel yang bentuk dan
fungsinya sama.
1.
Jaringan pada Hewan
Jaringan
pada hewan, antara lain:
a.
Jaringan otot
Jaringan
otot tersusun atas sel-sel otot yang berupa serabut-serabut otot.
b.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas
sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf bertugas menerima rangsang baik dari
dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Selanjutnya, mengolah informasi atau
rangsangan itu agar dapat memberi tanggapan yang tepat.
c.
Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong disebut juga
jaringan penunjang atau jaringan penguat. Termasuk dalam jaringan ini adalah
jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras, dan jaringan ikat.
d.
Jaringan Tulang Rawan
Jaringan tulang rawan (kartilago)
berbentuk bundar, terdapat pada rangka awal perkembangan makhluk hidup. Dengan
bertambahnya umur , tulang rawan berubah menjadi tulang keras. Pada beberapa
bagian tubuh kita ada tulang yang tetap berupa tulang rawan, misalnya tulang
telinga, tulang cuping hidung, dan ujung-ujung tulang pada persendian. Tulang
keras fungsinya memberi bentuk tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi
bagian tubuh yang lunak. - tingkat organisasi kehidupan.
e.
Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi
mengikat bagian-bagian tubuh. Sebagai contoh, jaringan ikat menghubungkan otot
dengan tulang, dan menghubungkan antarra tulang yang satu dengan tulang yang
lain.
f.
Jaringan Darah
Jaringan darah berfungsi
mengangkut oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh, menjaga suhu tubuh,
dan mengangkut sisa pembakaran dari sel-sel tubuh. Jaringan darah terdiri atas
plasma darah dan sel-sel darah. Sel darah dapat dibedakan menjadi sel darah
merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
g.
Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdiri atas
sel-sel yang saling berhubungan, namun di antara sel tersebut tidak ada bahan
seratnya. Jaringan epitel melapisi berbagai rongga dan membentuk kulit
pembungkus tubuh.
2.
Jaringan pada Tumbuhan
Macam-macam
jaringan yang terdapat pada tumbuhan, antara lain:
a.
Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun atas
sel-sel yang kecil dan berdinding tipis tanpa rongga sel. Fungsi jaringan
meristem merupakan titik tumbuh tanaman pada akar dan batang. Pada tumbuhan
dikotil, kambium juga merupakan jaringan meristem.
b.
Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah
jaringan yang menutupi organ-organ pada tumbuhan, misalnya akar, batang, dan
daun. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih dengan
permukaan atas dan permukaan bawah sejajar, sedangkan sisinya dapat tersusun
tidak beraturan. Fungsi jaringan epidermis melindungi sel-sel yang ada di
bawahnya, karena itu disebut juga jaringan pelindung (protektif).
c.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada
tumbuhan terdiri atas pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem).
Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral (unsur hara) dari akar ke
daun. Pembuluh kayu terletak pada bagian kayu. Sel-sel yang menyusun jaringan
ini terdiri atas beberapa tipe sel, diantaranya berbentuk pembuluh dan
trakeid.
Organ
Beberapa
macam jaringan bekerja sama membentuk suatu alat tubuh yang melakukan pekerjaan
tertentu. Alat tubuh makhluk hidup disebut organ sebagai tingkat organisasi
kehidupan stelah jaringan. Pada tubuh manusia dan hewan menyusui terdapat
beberapa organ, antara lain jantung, paru-paru, mata, telinga, dan ginjal.
Jantung dan paru-paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan saraf. Jantung
berfungsi memompa darah dan paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan.
Mata
tersusun atas beberapa jaringan, antara lain jaringan otot, jaringan saraf, dan
jaringan ikat. Telinga tersusun atas beberapa jaringan, antara lain jaringan
tulang rawan, tulang keras, jaringan saraf, dan jaringan epitel. Tumbuhan
berbunga memiliki beberapa organ, yaitu akar, daun, batang, dan bunga.
Masing-masing organ terdiri atas bermacam-macam jaringan.
Akar
berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah, menegakkan batang, dan dapat
juga sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Jaringan yang menyusun akar,
antara lain epidermis, parenkim, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis
pada akar yang masih muda berdinding tipis sehingga mudah dilalui air.
Epidermis akar terdapat bulu-bulu akar yang fungsinya memperluas bidang
penyerapan akar. Jaringan parenkim pada akar merupakan penghubung antara
jaringan epidermis dan jaringan pengangkut. Fungsi jaringan parenkim sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan. - tingkat organisasi kehidupan.
Jaringan-jaringan
yang menyusun batang, antara lain jaringan epidermis, jaringan parenkim,
pembuluh kayu, dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari
tanah ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkat zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara
lain jaringan epidermis daun, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang,
dan jaringan pengangkut.
Jaringan
epidermis daun terletak pada permukaan bawah dan permukaan atas. Epidermis atas
tersusun oleh lapisan lilin (kutikula). Epidermis bawah, ada beberapa sel yang
berubah menjadi mulut daun (stomata). Bunga merupakan organ reproduksi,
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan
kelengkapan bagian-bagiannya, bunga dapat dibedakan menjadi bunga lengkap dan
bunga tidak lengkap. Bunga lengkap terdiri atas tangkai, kelopak, dasar bunga,
benangsari, dan putik. Apabila salah satu kelengkapan bagian bunga tidak
dimiliki, disebut bunga tidak lengkap.
Sistem Organ
Sistem
organ adalah tingkat organisasi kehidupan berupa kumpulan dari berbagai organ
dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ. Yang termasuk sistem organ
yaitu sistem integumen/kulit, sistem pencernaan, sistem respirasi/pernafasan,
sistem kerangka, dan sistem reproduksi.
Organisme sebagai tingkat
organisasi kehidupan terakhir
Dalam
biologi dan ekologi, organisme (dalam bahasa Yunani organon yang berarti alat)
adalah tingkat organisasi kehidupan yang terakhir berupa kumpulan
molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara
stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Ciri-ciri
yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:
- Memerlukan makanan
- Bernafas
- Bergerak
- Tumbuh
- Berkembang biak
- Peka terhadap rangsang
Namun
demikian, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti
misalnya bakteri tidaklah bernafas, namun menggunakan jalur kimiawi lain.
Banyak organisme (tingkat organisasi kehidupan terakhir) yang tidak mampu
bergerak secara independen dan banyak organisme tidak dapat berkembang biak,
walaupun spesiesnya mampu.
0 komentar:
Post a Comment