Home » » KONSEP ANALISIS LINGUISTIK FUNGSIONAL

KONSEP ANALISIS LINGUISTIK FUNGSIONAL


1. KONSEP LINGUISTIK FUNGSIONAL
Tata bahasa fungsional menghubungkan analisis bahasa dengan fungsinya. Menuruit pandangan aliran fungsional struktur ditentukan oleh fungsi bahasa. Struktur bahasa bukan hanya dianggap sebagai jaringan unsur-unsur, melainkan sebagai jaringan fungsi. Teori dalam linguistik fungsional antara lain adalah functional grammar (Simon Dik). Sementara, tataran kalimat  memusatkan perhatian  pada fungsi dalam bahasa/internal bahasa yaitu fungsional adalah teori sintaksis,semantik Pragmatik  yang melibatkan paradigma fungsional Fungsi semantik  berhubungan dengan  makna antara unsur yang berfungsi sebagai predikator dan unsur yang berfungsi sebagai argumen,Fungsi sintaksis berhubungan dengan makna gramatikal antar unsur yang berfungsi sebagai S, P, O, Pel, K  Sedangkan Fungsi pragmatik berhubungan dengan status informasi dari sebuah konstruksi unsur yang berfungsi sebagai informasi lama dan sebagai informasi baru adapun fungsi semantik analisis fungsional dapat dilakukan  dalam satuan frase,  Klausa dan kalimat, diantaranya  (1) Hubungan fungsional dapat dilihat pada hubungan antar kata dalam frasa, (2) Hubungan antar unsur dalam frase dan makna  gramatikalnya, (3) Hubungan antar frase dalam kalimat (4) Hubungan antar klausa dalam kalimat. Sedangkan fungsi eksternal berkenaan dengan tujuan komunikasi bahasa: instrumental, regulasi, representasional, personal, interaksional, heuristik, imajinatif.
Contoh Analisis dalam  Konsep  fungsional
Kami menghadiri seminar
Analisi semantik  hubungan makna antara unsur menghadiri (berpungsi sebagai predikator dan unsur saha dan seminar masing masing berfungsi senagai armumen 1 dan 2
Sementara  analisis fungsi semantik memberikan gambaran hubungan gramatikal anatar unsur sebagai S-P-O-K
Kami  Menghadiri  Seminar
S                P                O
Secara Pragmatik berhubungan dengan status informasinya dari sebuah konstruksi kalimat, apakah sebagai informasi lama atau sebagai informasi baru
Pak Indra minta izin buang air kecil  Ke belakang  
Secara semantik Kdenotatif, frasa buang air kecil mempunyai makna “membuang air dalam jumlah yang kecil.” Namun, secara pragmatik, frasa tersebut justru bermakna kencing. Pemaknaan frasa buang air kecil sebagai kencing sendiri didasari karena frasa ini jauh lebih halus dan santun diucapkan seseorang dibanding menyebut kata kencing secara langsung. Kasus serupa juga dialami oleh kata belakang. Secara denotatif, kata belakang mempunyai makna lawan dari arah depan. Namun, dari segi pragmatik, kata tersebut Justru bermakna toilet atau jamban.  Secara sintaksis kalimat ini mempunyai unsur S-P-O-K 
Pak Indra  minta izin  buang air kecil  di belakang
S                   P                      O                     KET
2. Analisis  fungsional  Hubungan fungsional antarkata dalam Frasa
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan  atau ditulislan yang merupakan  perwujudan kesatuan perasaan  dan pikiran  yang dapat digunakan dalam berbahasa
Frasa  adalah gabungan dua kata  atau lebih  yang bersifat non pridikatif misalnya gunung tinggi, adik saya, sapu tangan dll. Hubungan fungsional antar kata dalam frasa adalah  hubungan yang sangat erat antara inti dan pewatas dan membentuk satuan sintaksis,
contoh  kakak saya  tidak mencuri
kata kakak berhubungan  dengan  kata saya sedangkan kata tidak berhubungan  dengan kata mencuri, hubungan ini membentuk hubungan atau kontruksi kata kakak saya dengan tidak mencuri
kata  kaka sebagai inti dan  saya sebagai pewatas dari kata sersebut membentuk satuan sintaksis yang di sebut frasa maknanya tidak menunjukan  semua orang  kakak, tetapi menunjukan kakak milik saya sedangkan kata tidak  berfungsi sebagai pewatas dan kata mencuri sebagai inti kata tersebut membentuk satuan  sintaksis yang disebut Frasa, kata tidak ini memberi informasi tambahan pada kata mencuri maknanya adalah pengingkaran atau penolakan terhadap aktivitas mencuri yang dilakukan kakak saya.Hubungan fungsional antarunsur dalam frase terdiri atas dua yaitu ada unsur yang berfungsi sebagai inti dan yang lainnya berfungsi sebagai pewatas.
3.  Analisis fungsional  Hubungan antar unsur dalam Frasa
Terdapat Unsur Frasa Endosentris dan eksosentris
Frasa  endosentris adalah  frasa yang berfungsi dan berdistribusi sama dengan salah satu anggota pembentuknya ,yang termasuk Frasa Endosentris adalah  frasa kata kerja, nomina, kata sifat kata bilangan kata ganti dan kata keterangan
contoh Frasa Endosentris
Keberadaan  pangkalan angkot belum mampu mengurai kemacetan (frasa verba atau kata kerja)
terdiri atas dua unsur yaitu unsur inti dan unsur pewatas yang terletak di depan unsur inti. Yang menjadi unsur inti dalam frase ini adalah kata mampu, namun yang menjadi unsur pewatasnya adalah kata belum. Adapun makna gramatikal dari konstruksi ini adalah makna keselesaian
yang termasuk Frasa Endosentris adalah  frasa kata kerja, nomina, kata sifat kata bilangan kata ganti dan kata keterangan
Frasa eksosentris yaitu kontruksi frasa yang tidak berfungsi dan berdistribusi sama dengan semua unsur pembentuknya
Pemerintah akan memperluas jaringan pipa gas ke permukiman.
Frase ke permukiman pada contoh terdiri atas perangkai dan sumbu. Yang nenjadi unsur perangkai dalam frase ini adalah kata ke , sedangkan unsur sumbu adalah kata permukiman. Makna dalam konstruksi frase ini adalah makna arah.
Jadi dari pernyataan di atas  dapat saya simpulkan adallah  Hubungan fungsional antarunsur dalam frase endosentris terdiri atas dua yaitu ada unsur yang berfungsi sebagai inti dan yang lainnya berfungsi sebagai pewatas. Pewatas dapat berada di depan unsur inti yang disebut pewatas depan, sedangkan pewatas yang terdapat setelah unsur inti disebut pewatas belakang. 2. Hubungan fungsional antarunsur dalam frase eksosentris terdiri atas dua yaitu perangkai dan sumbu. Yang menjadi perangkai adalah preposisi, sedangkan kata lain yang mengikutinya berfungsi sebagai sumbu. 3. Makna yang dihasilkan akibat hubungan fungsional antaru nsur dalam frase endosentris antara lain: milik, jumlah, jenis, \keadaan, dan proses, sedangkan dalam frase eksosentris antara lain: arah, tempat, tujuan, asal, dan keberlansungan. yang termasuk jenis ini adalah Frasa preposional.
4. Analisis Fungsional  Hubungan antarklausa dalam kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Klausa adalah gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Klausa terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan. Dari pengertian singkat ini dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa klausa lebih lengkap daripada frasa. Akan tetapi klausa belumlah menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir
hubungan fungsional Antarklausa dalam kalimat  mempunyai 2 klausa yaitu klausa inti dan klausa bawahan sehingga  menghadirkan makna kausatif yakni menyatakan hasil atau sebab  akibat dari tindakan yang terdapat dalam klausa utama  atau inti
contoh  Indra menyapu halaman sehingga  menjadi  brersih
kalimat indra menyapu halaman merupakan klausa utama yang di sebut klausa inti dan  kalimat menjadi bersih merupakan kalimat kedua atau klausa bawahan sehinga kalimat tersebut menyatakan hasil atau akibat dari tindakan kluasa utama




/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}