Seumur dalam hidup, baru kali ini aku hidup di dalamnya tepatnya di tahun 2020 dunia diguncangkan oleh wabah penyakit Covid 19. Dimana dibelahan dunia disetiap negara melarang masyarakat untuk keluar rumah. Sekolah di liburkan, aktivitas di batasi. Bahkan di luar negeri sana di belahan benua Eropa, barang siapa yang keluar rumah maka dipidana, saking bahayanya virus ini
Di Indonesia pun sama, melarang aktivitas warga di luar rumah. Kami mengerti dan kami memahami itu, untuk memutus rantai penularan. Andai saja, dari awal kami kompak langsung berdiam di rumah, mungkin tidak akan diperpanjang efek lock down ini.
Sedih hatiku teriris, hidup diperantauan jauh dari orang tua. Ingin pulang saja, pandangan orang seperti tidak hangat menyambut orang yang berada di luar kota. Terang saja, saya benar-benar faham, namun disisi lain ada hati lirih menangis pilu karena menahan rindu ingin bertemu dengan kedua orang tua. Apalagi kakakku jauh di Bandung sana, untuk pulang bertemu orang tua terasa berat dengan resiko takut membawa virus saat diperjalnan.
Aku bertahan disini, dan kakakku bertahan disana.
Kadang melihat berita entah itu benar atau tidak membuat was - was.
Aku faham begitu banyak dana yang pasti akan keluar untuk memberantas virus covid 19.
Tapi di negara berkembang seperti Indonesia berimbas besar terhadap perekonomian, sebagian terjadi Phk menambah angka pengangguran. Buruh harian lepas semakin mendapatkan peluang sedikit untuk menambah pundi-pundi rupiah bahkan mungkin tidak ada.
Aku sendiri, dengan adanya kejadian seperti ini, mengurangi penghasilan bahkan 2 bulan kedepan entahlah???
Aku bertanya dalam hati? Apakah ini semua akan berkahir? Kapan wabah ini menghilang? Rasanya aku terpikir film The Flu film asal negeri gingseng sana sedang terjadi, hanya saja ada 1 perbedaan gejala yang berbeda dalam film mudah dikenali yang terinfeksi kulit ada ruam - ruam merah dan batuk berdarah. Sedang dalam kasus Covid - 19 seperti gelaja flu hanya saja jika gejala parah akan menampakan gejala sesak nafas, gagal ginjal bahkan kematian. Penularannya juga begitu cepat, lewat sentuhan tangan dan percikan air liur saat bersin/batuk. Tapi ada yang paling berbahaya, orang yang positif covid 19 pun ada yang tidak menampakan gejala sama sekali, tapi dia bisa menularkan pada yang lain. Benar - benar di luar dugaan.
Ini libur panjang akibat wabah, sebagian mungkin merasa bosan di rumah. Tapi disisi sudut yang lain, pahlawan terdepan dalam penanganan covid yaitu tenaga medis mungkin mereka merasa lelah dan penuh kesedihan dalam menangani kasus ini. Waktu mereka bersama kluarga terbatas, pakaian mereka membuat mereka sulit untuk melakukan hal yang biasa mereka lakukan, sekedar makan dan minum pun pasti sulit.
Covid - 19, meluluh lantahkan manusia. Seperti perang, namun musuh tak terlihat. Tapi nyata adanya, mungkin sebagian ada yang menyepelekan. Entahlah....
Hidup kali ini seperti pelajaran yang paling berharga. Satu sisi kehidupan manusia luluh lantah, nyawa menghilang, ekonomi runtuh, keadaan mencekam dan menakutkan. Semuanya..... Semuanya.... Bahkan terjadi hal yang paling tak pernah di harapkan.
Tapi satu sisi kehidupan berkata lain, tak mungkin Allah Swt menciptakan sesuatu tanpa ada hikmah dari semua kejadian ini.
" Semua kerusakan yang ada di bumi dan di langit akibat ulah tangan manusia "
Sadarkan anda?
Begitu banyak kesalahan dan kelalain manusia yang tanpa kita sadari bahkan kitapun menjadi pelaku kerusakan di muka bumi ini
*Kesombongan yang membuat hati manusia keras, peperangan masih terjadi di belahan bumi yang lain, persaingan ekonomi yang tidak sehat, kurang rasa peduli terhadap sesama.
*Keserakahan manusia membuat sebagian yang ada di bumi ini terkuras. Gunung - gunung mulai lenyap terkikis oleh kebutuhan manusia, sehingga alam tidak seimbang. Membuat bumi semakin panas karena paru - paru dunia semakin berkurang
*Kebutuhan manusia semakin meningkat dari segi bahan pangan, tempat tinggal, pakaian dan bahkan kendaraan. Sehingga mendorong manusia memproduksi barang - barang tersebut dengan membuat pabrik-pabrik yang tentunya setiap pabrik menghasilkan gas beracun, begitu pula dengan kendaraan yang digunakan manusia menghasilkan karbon monoksida dan gas beracun lainnya. Yang membuat kualiatas udara semakin memburuk dan juga menimbulkan efek rumah kaca merusak lapisan ozon yang membuat bumi semakin panas
*Jorok, tentunya manusia dengan kebutuhan yang melimpah menghasilkan sampah yang melimpah pula. Sampah plastik dapat kita temui di daratan hingga lautan, bahkan ada berita yang mengabarkan paus mati karena banyak menelan sampah plastik. Sampah plastik ini mengandung zat microplastik yang berbahaya yang membuat kualitas air dan tanah menurun. Apalagi jika termakan oleh mahluk hidup.
Manusia merusak alam, menghabiskan bahkan mengotori tanpa kita sadari. Mebuat bumi semakin merana, perubahan iklim yang ekstrem akibat efek pmanasan global.
Manusia merasa paling berkuasa tanpa mempertimbangkna efek buruk terhadap bumi ini.
Kampanye penyeruan untuk mengurangi pemanasan global dikumandangkan, namun tak ada hasil. Karena aktivitas manusia yang tidak ada hentinya menimbulkan segala keburukan yang merusak alam terjadi.
Tanpa kita sadari Virus Corona ( Covid 19 ) datang dan membuat aktivitas manusia terbatas. Tidak ada aktivitas keluar sehingga memaksa manusia untuk tetap di rumah. Tanpa disadari semua itu mengurangi penggunaan kendaraan dan mengurangi gas beracun yang merusak alam, kini bumi membaik polusi berkurang lapisan ozon kembali pulih. Begitu drastis dan hebatnya akhirnya dengan covid 19 bumi kembali pulih
Selama ini bahkan dalam sunah Rasul diterangkan jika batuk/bersin mulut harus ditutup, bahkan Rasul menutup dengan bagian baju lengan dalamnya. Tapi kita manusia sering lupa dan tak mengindahkan sunah Rasul, padahal setiap kita bersin ada begitu banyak bakteri yang ikut keluar bersama air liur, sehingga jika kita bersin diharuskan membaca hamdalah ( sebagai bukti rasa syukur kepada Alloh Swt )
Tapi kita lupa bahwa penularan dalam kasus covid 19 ditularkan lewat percikan air liur saat bersin/batuk, saat ini dianjurkan bahwa setiap batuk / bersin diharuskan menutup mulut. Padahal Rasul sudah mengajarkan kita untuk menutup mulut. Kita lupa akan sunah Rasul bahkan tidak mengindahknnya
Kebersihan sebagian dari iman. Sudah jelas manusia yang hidup bersih termasuk orang - orang yang beriman. Namun kita lupa bahkan kita berlaku jorok kadang tak perduli sehingga memberi kesempatan untuk kuman, bakteri dan virus berkembang semakin banyak. Padahal bukan hanya tempat kita tinggal bahkan Rasul pun mengajarkan kita selalu menjga kebersihan diri dengan mengajarkan menjga wudhu. Wudhu bersih dari hadasat kecil dengan cara mengkumur mulut menuci tangan, membasuh wajah, mengusap kepala, mebasuh telinga dan juga kaki.
Jarang kita menyadari bahwa di tangab kita banyak terdapat ribuah bakteri. Itulah mengapa Rasul senantiasa mengajarkan kita berwudhu.
Itulah dengan adanya Covid 19 kita di haruskan selalu berkumur, menutup mulut saat bersin dan mencuci tangan dengan benar.
Dengan adanya covid 19 kita harus bersatu memutus mata rantai penularan, menjaga alam dan lingkungan agar bumi kita tetap terjaga, menerapkan hidup yang bersih dan sehat. Menjalankan segala sunah Rasul yang mengandung hikmah dan senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh Swt.
Semoga segala kegelisahan dan kesedihan ini cepat berlalu, semoga wabah menghilang. Kami ingin menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan, semoga dengan kejadian ini, kami lebih pandai menjaga bumi, mengindahkan sunnah Rasul dan menjdi hamba yang lebih taat lagi. Aamiin
Di Indonesia pun sama, melarang aktivitas warga di luar rumah. Kami mengerti dan kami memahami itu, untuk memutus rantai penularan. Andai saja, dari awal kami kompak langsung berdiam di rumah, mungkin tidak akan diperpanjang efek lock down ini.
Sedih hatiku teriris, hidup diperantauan jauh dari orang tua. Ingin pulang saja, pandangan orang seperti tidak hangat menyambut orang yang berada di luar kota. Terang saja, saya benar-benar faham, namun disisi lain ada hati lirih menangis pilu karena menahan rindu ingin bertemu dengan kedua orang tua. Apalagi kakakku jauh di Bandung sana, untuk pulang bertemu orang tua terasa berat dengan resiko takut membawa virus saat diperjalnan.
Aku bertahan disini, dan kakakku bertahan disana.
Kadang melihat berita entah itu benar atau tidak membuat was - was.
Aku faham begitu banyak dana yang pasti akan keluar untuk memberantas virus covid 19.
Tapi di negara berkembang seperti Indonesia berimbas besar terhadap perekonomian, sebagian terjadi Phk menambah angka pengangguran. Buruh harian lepas semakin mendapatkan peluang sedikit untuk menambah pundi-pundi rupiah bahkan mungkin tidak ada.
Aku sendiri, dengan adanya kejadian seperti ini, mengurangi penghasilan bahkan 2 bulan kedepan entahlah???
Aku bertanya dalam hati? Apakah ini semua akan berkahir? Kapan wabah ini menghilang? Rasanya aku terpikir film The Flu film asal negeri gingseng sana sedang terjadi, hanya saja ada 1 perbedaan gejala yang berbeda dalam film mudah dikenali yang terinfeksi kulit ada ruam - ruam merah dan batuk berdarah. Sedang dalam kasus Covid - 19 seperti gelaja flu hanya saja jika gejala parah akan menampakan gejala sesak nafas, gagal ginjal bahkan kematian. Penularannya juga begitu cepat, lewat sentuhan tangan dan percikan air liur saat bersin/batuk. Tapi ada yang paling berbahaya, orang yang positif covid 19 pun ada yang tidak menampakan gejala sama sekali, tapi dia bisa menularkan pada yang lain. Benar - benar di luar dugaan.
Ini libur panjang akibat wabah, sebagian mungkin merasa bosan di rumah. Tapi disisi sudut yang lain, pahlawan terdepan dalam penanganan covid yaitu tenaga medis mungkin mereka merasa lelah dan penuh kesedihan dalam menangani kasus ini. Waktu mereka bersama kluarga terbatas, pakaian mereka membuat mereka sulit untuk melakukan hal yang biasa mereka lakukan, sekedar makan dan minum pun pasti sulit.
Covid - 19, meluluh lantahkan manusia. Seperti perang, namun musuh tak terlihat. Tapi nyata adanya, mungkin sebagian ada yang menyepelekan. Entahlah....
Hidup kali ini seperti pelajaran yang paling berharga. Satu sisi kehidupan manusia luluh lantah, nyawa menghilang, ekonomi runtuh, keadaan mencekam dan menakutkan. Semuanya..... Semuanya.... Bahkan terjadi hal yang paling tak pernah di harapkan.
Tapi satu sisi kehidupan berkata lain, tak mungkin Allah Swt menciptakan sesuatu tanpa ada hikmah dari semua kejadian ini.
" Semua kerusakan yang ada di bumi dan di langit akibat ulah tangan manusia "
Sadarkan anda?
Begitu banyak kesalahan dan kelalain manusia yang tanpa kita sadari bahkan kitapun menjadi pelaku kerusakan di muka bumi ini
*Kesombongan yang membuat hati manusia keras, peperangan masih terjadi di belahan bumi yang lain, persaingan ekonomi yang tidak sehat, kurang rasa peduli terhadap sesama.
*Keserakahan manusia membuat sebagian yang ada di bumi ini terkuras. Gunung - gunung mulai lenyap terkikis oleh kebutuhan manusia, sehingga alam tidak seimbang. Membuat bumi semakin panas karena paru - paru dunia semakin berkurang
*Kebutuhan manusia semakin meningkat dari segi bahan pangan, tempat tinggal, pakaian dan bahkan kendaraan. Sehingga mendorong manusia memproduksi barang - barang tersebut dengan membuat pabrik-pabrik yang tentunya setiap pabrik menghasilkan gas beracun, begitu pula dengan kendaraan yang digunakan manusia menghasilkan karbon monoksida dan gas beracun lainnya. Yang membuat kualiatas udara semakin memburuk dan juga menimbulkan efek rumah kaca merusak lapisan ozon yang membuat bumi semakin panas
*Jorok, tentunya manusia dengan kebutuhan yang melimpah menghasilkan sampah yang melimpah pula. Sampah plastik dapat kita temui di daratan hingga lautan, bahkan ada berita yang mengabarkan paus mati karena banyak menelan sampah plastik. Sampah plastik ini mengandung zat microplastik yang berbahaya yang membuat kualitas air dan tanah menurun. Apalagi jika termakan oleh mahluk hidup.
Manusia merusak alam, menghabiskan bahkan mengotori tanpa kita sadari. Mebuat bumi semakin merana, perubahan iklim yang ekstrem akibat efek pmanasan global.
Manusia merasa paling berkuasa tanpa mempertimbangkna efek buruk terhadap bumi ini.
Kampanye penyeruan untuk mengurangi pemanasan global dikumandangkan, namun tak ada hasil. Karena aktivitas manusia yang tidak ada hentinya menimbulkan segala keburukan yang merusak alam terjadi.
Tanpa kita sadari Virus Corona ( Covid 19 ) datang dan membuat aktivitas manusia terbatas. Tidak ada aktivitas keluar sehingga memaksa manusia untuk tetap di rumah. Tanpa disadari semua itu mengurangi penggunaan kendaraan dan mengurangi gas beracun yang merusak alam, kini bumi membaik polusi berkurang lapisan ozon kembali pulih. Begitu drastis dan hebatnya akhirnya dengan covid 19 bumi kembali pulih
Selama ini bahkan dalam sunah Rasul diterangkan jika batuk/bersin mulut harus ditutup, bahkan Rasul menutup dengan bagian baju lengan dalamnya. Tapi kita manusia sering lupa dan tak mengindahkan sunah Rasul, padahal setiap kita bersin ada begitu banyak bakteri yang ikut keluar bersama air liur, sehingga jika kita bersin diharuskan membaca hamdalah ( sebagai bukti rasa syukur kepada Alloh Swt )
Tapi kita lupa bahwa penularan dalam kasus covid 19 ditularkan lewat percikan air liur saat bersin/batuk, saat ini dianjurkan bahwa setiap batuk / bersin diharuskan menutup mulut. Padahal Rasul sudah mengajarkan kita untuk menutup mulut. Kita lupa akan sunah Rasul bahkan tidak mengindahknnya
Kebersihan sebagian dari iman. Sudah jelas manusia yang hidup bersih termasuk orang - orang yang beriman. Namun kita lupa bahkan kita berlaku jorok kadang tak perduli sehingga memberi kesempatan untuk kuman, bakteri dan virus berkembang semakin banyak. Padahal bukan hanya tempat kita tinggal bahkan Rasul pun mengajarkan kita selalu menjga kebersihan diri dengan mengajarkan menjga wudhu. Wudhu bersih dari hadasat kecil dengan cara mengkumur mulut menuci tangan, membasuh wajah, mengusap kepala, mebasuh telinga dan juga kaki.
Jarang kita menyadari bahwa di tangab kita banyak terdapat ribuah bakteri. Itulah mengapa Rasul senantiasa mengajarkan kita berwudhu.
Itulah dengan adanya Covid 19 kita di haruskan selalu berkumur, menutup mulut saat bersin dan mencuci tangan dengan benar.
Dengan adanya covid 19 kita harus bersatu memutus mata rantai penularan, menjaga alam dan lingkungan agar bumi kita tetap terjaga, menerapkan hidup yang bersih dan sehat. Menjalankan segala sunah Rasul yang mengandung hikmah dan senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh Swt.
Semoga segala kegelisahan dan kesedihan ini cepat berlalu, semoga wabah menghilang. Kami ingin menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan, semoga dengan kejadian ini, kami lebih pandai menjaga bumi, mengindahkan sunnah Rasul dan menjdi hamba yang lebih taat lagi. Aamiin
0 komentar:
Post a Comment