BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan
dasar, termasuk Sekolah Menengah Pertama bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (a) beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian
luhur; (b) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri,
dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang, termasuk SMP sangat
berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik.
Pendidikan karakter tidak saja
merupakan tuntutan undang-undang dan peraturan pemerintah, tetapi juga oleh
agama. Setiap Agama mengajarkan karakter atau akhlak pada pemeluknya. Dalam
Islam, akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajarannya yang
memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping dua kerangka dasar lainnya,
yaitu aqidah dan syariah. Nabi Muhammad Saw dalam salah satu sabdanya
mengisyaratkan bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk
menyempurnakan akhlak manusia yang mulia. Akhlak karimah merupakan sistem
perilaku yang diwajibkan dalam agama Islam melalui nash al-Quran dan Hadis.
Sifat-sifat
khusus (akhlak) yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw maupun para nabi dan rasul
yang lain adalah: (1) Shiddiq, yang berarti jujur. Nabi dan rasul selalu
jujur dalam perkataan dan perilakunya; (2) Amanah, yang berarti dapat
dipercaya dalam kata dan perbuatannya; (3) Tabligh, yang berarti
menyampaikan apa saja yang diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat manusia;
(4) Fathanah, yang berarti cerdas atau pandai, sehingga dapat mengatasi
semua permasalahan yang dihadapinya; (5) Ma’shum, yang berarti tidak
pernah berbuat dosa atau maksiat kepada Allah. Sebagai manusia bisa saja nabi
berbuat salah dan lupa, namun lupa dan kesalahannya selalu mendapat teguran
dari Allah sehingga akhirnya dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
Tujuan pendidikan di SMP, termasuk
pengembangan karakter, dapat dicapai melalui
pengembangan dan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
mengacu pada standar nasional
pendidikan (SNP). Di dalam SNP telah secara jelas dijabarkan
standar kompetensi lulusan dan materi yang harus disampaikan kepada peserta
didik. Karakter juga
termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan,
pelaksanaan, dan
penilaian pada
setiap jalur dan jenjang pendidikan.
Konfigurasi karakter dalam konteks
totalitas proses
psikologis dan sosial-kultural dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and
emotional development), Olah Pikir (intellectual
development), Olah Raga dan Kinestetik
(Physical and kinestetic development), Olah Rasa dan Karsa (Affective
and Creativity
development).
Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter
seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif,
penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara
nyata.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata
pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai
karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada
internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari
di masyarakat.
Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini
diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk
pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan
pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh sekolah.
Pendidikan
karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan
sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter
direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan
di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi,
nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan
demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan
karakter di sekolah.
B.
Tujuan
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter
diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku
sehari-hari.
Pendidikan karakter pada
tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai
yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua
warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra
sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
C. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah
( siswa, pendidik dan tenaga kependidikan ) terutama siswa.
Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademik
yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai
norma-norma dan budaya Indonesia. Pada
tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya
sekolah.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan
karakter antara lain:
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
- Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
- Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan
Kesiswaan
- Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
- Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan
- Pedoman pelaksanaan sekolah bertaraf internasional
- Program kerja SMPN 4 Sodonghilir tahun pelajaran 2020/2021
PENDIDIKAN
KARAKTER
A. Nilai-nilai Karakter untuk SMP
Berdasarkan kajian nilai-nilai
agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan
prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan.
1.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius)
Pikiran, perkataan,
dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan
dan/atau ajaran agamanya.
2. Nilai karakter
dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain
b. Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup
yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d.
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
e.
Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan guna
menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
f. Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri
sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
g. Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
h. Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau
logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan
termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
i.
Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k. Cinta ilmu
Cara
berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
3. Nilai karakter
dalam hubungannya dengan sesama
a. Sadar akan hak dan kewajiban
diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta
melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta
tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
b. Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap
aturan-aturan berkenaan dengan
masyarakat dan kepentingan umum.
c.
Menghargai
karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
e. Demokratis
Cara berfikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4. Nilai karakter
dalam hubungannya dengan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5. Nilai kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
a. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b.
Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai
macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
B. Pengembangan Karakter
SMPN 4 Sodonghilir
Selain
mengembangkan potensi akademis dan
non akademis yang dimensi internasional, lulusan SMPN 4 Sodonghilir juga
harus memiliki karakter yang harus diimplemntasikan dalam
kehidupannya. Karakter yang dikembankan antara lain :
1. Religious
2.Confident
3.Complying social role
4. Apreciating
diversity
5. Thinking logically,
critically, creatively and inovatyvely
6. Autonomous
7.
Patriotic/patriotism,national pride
8. Apreciative of work ,chivements of others/ apreciation of...
9. Resposible/
resposibility
10.Having healthy
lifestyle/ healthy lifestyle
11.Courteosus/courtesy
12.A ware of rights and
obligation of self and others/ awareness
of..
13.Honest/honesty
14.Disciplined
15.Industrios
/industriosness
16.Democratic,
democracy
17.Caring about social
matter and environmental care
18.Curious/ curiousity
19.Positive about
learnig/possision for learnig
20.Having
entrepreneurial spirit
21.Willingniss to act
22.Precision, accurate
23.Obyective, factual
24.Perserverence
25.Scepticism
26. Open minded
27.Cooperative
28.Empathy
29.Parsimoy, simple
30.Empirism
31.Work safety
6
C. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di SMPN 4
Sodonghilir didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Memprioritaskan nilai-nilai dasar etika sebagai basis
karakter
2. Mengidentifikasi
karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku
3. Menggunakan
pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter
4. Menciptakan
komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
5. Memberi kesempatan
kpeada peserta didik untuk menentukan karakter yang diinginkan serta menerima
rangkuman karakter yang telah ditetapkan serta menunjukkan perilaku yang baik
6. Memiliki cakupan
kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik,
membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses
7. Mengusahakan
tumbuhnya motivasi diri peserta didik
8. Memfungsikan
seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk
pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama
9. Adanya pembagian
kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan
karakter
10. Memfungsikan
keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter
11. Mengevaluasi
karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan
manifestasi karakter posisitf dalam kehidupan peserta didik.
12.Diimplemntasikan dalam setiap kegiatan
D. Pendidikan Karakter Secara Terpadu di SMPN 4 Sodonghilir
Pendidikan
karakter secara terpadu di SMPN 4 Sodonghilir dilaksanakan melalui proses
pembelajaran, manajamen sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan.
1.
Pendidikan karakter secara
terpadu dalam pembelajaran
Pendidikan karakter secara
terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian
nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses
pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua
mata pelajaran.
Dalam struktur kurikulum,
setiap mata pelajaran memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter.
Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait langsung
dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
2. Pendidikan karakter terpadu melalui manajemen
Sebagai suatu sistem manajemen pendidikan, maka
pendidikan karakter juga terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang selanjutnya
akan dikelola melalui bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: (a)
nilai-nilai karakter kompetensi lulusan, (b) muatan kurikulum nilai-nilai
karakter, (c) nilai- nilai karakter dalam pembelajaran, (d) nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga
kependidikan, dan (e) nilai-nilai karakter
pembinaan kepesertadidikan.
Beberapa contoh bentuk kegiatan
pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah antara lain: (a)
pelanggaran tata tertib yang berimplikasi pada pengurangan nilai dan
hukuman/pembinaan, (b) penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah, (c)
penyelenggaraan kantin kejujuran, (d) penyediaan kotak saran, (d) penyediaan
sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, misalnya: shalat dhuhur berjamaah, (e)
Salim-taklim (jabat tangan) setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah,
(f) pengelolaan & kebersihan ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-bentuk
kegiatan lainnya.
3. Pendidikan karakter terpadu melalui kegiatan Pembinaan kesiswaan.
Kegiatan pembinaan
kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan
konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah.
Fungsi Kegiatan
pembinaan kesiswaan meliputi:
a. Pengembangan,
yaitu fungsi kegiatan pembinaan
kesiswaan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial,
yaitu fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan untuk mengembangkan kemampuan dan
rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif,
yaitu fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan
untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta
didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan
karir, yaitu fungsi kegiatan
pembinaan kesiswaan untuk mengembangkan kesiapan karir peserta d
BAB III
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER
Penyelenggaraan pendidikan karakter di SMPN 4 Sodonghilir dilakukan secara
terpadu melalui 3 (tiga) jalur, yaitu: Pembelajaran, Manajemen Sekolah,
dan Kegiatan pembinaan
kesiswaan. Langkah
pendidikan karakter meliputi: Perancangan,
Implementasi, Evaluasi, dan Tindak lanjut.
A. Perancangan
Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap penyusunan
rancangan antara lain:
* Menentukankarakter individual, kelompok, kelas, lembaga.
* Menentukan sub
tim pengendali pelasksanaan pendikar
1.
Mengidentifikasi
jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter,
yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter
peserta didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu
dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah;
dan (c) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.
2.
Mengembangkan
materi pendidikan
karakter untuk setiap jenis
kegiatan di sekolah
3.
Mengembangkan
rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi, fasilitas,
jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)
4.
Menyiapkan
fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah
B. Implementasi
1. Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada semua mata pelajaran
Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai,
norma, iman dan ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam pembelajaran mata
pelajaran-mata pelajaran yang terkait, seperti Agama, PKn, IPS, IPA, Penjas
Orkes, dan lainnya
2. Pembentukan Karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah.
Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai,
norma, iman dan ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam aktivitas manajemen
sekolah, seperti pengelolaan: siswa, regulasi/peraturan sekolah, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, keuangan, perpustakaan, pembelajaran, penilaian,
dan informasi, serta pengelolaan lainnya.
3. Pembentukan karakter yang terpadu dengan Kegiatan pembinaan kesiswaan
Beberapa kegiatan
pembinaan kesiswaan yang memuat pembentukan karakter antara lain:
a.
Olah
raga
b.
Keagamaa
(baca tulis Al Qur’an, kajian hadis, ibadah dll
c.
Seni
Budaya (menari, menyanyi, melukis, teater),
d.
KIR,
e.
Kepramukaan,
f.
Latihan
Dasar Kepemimpinan Peserta didik (LDKS),
g.
Palang
Merah Remaja (PMR),
h.
Pasukan
Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA),
i.
Pameran,
Lokakarya,
j.
Kesehatan,
dan lain-lainnya.
k.
4
macam ekstrakurikuler yang telah diprogram sekolah
C. Monitoring dan
Evaluasi
Monitoring dan
Evaluasi bertujuan mengembangkan dan
meningkatkan kualitas program pembinaan pendidikan karakter sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan, tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan
karakter adalah sebagai berikut:
1. Melakukan
pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah.
2. Memperoleh
gambaran mutu pendidikan
karakter di sekolah secara umum.
3. Melihat
kendala-kendala yang terjadi
4. Mengumpulkan dan
menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait
perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan
5. Mengetahui
tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di sekolah.
D. Tindak Lanjut
Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program
pembinaan pendidikan karakter digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan
program, mencakup penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan
fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan
implementasi program.
0 komentar:
Post a Comment