Ka’bah merupakan kiblat/arah umat
Islam dalam melakukan ibadah shalat. Namun saya pernah membaca dalam sebuah
komen di salah satu sosial media. Mengapa umat muslim menyembah Ka’bah?
Dr. Zakir Naik menjawabnya dengan
lugas, cerdas, dan ilmiah.
Kaum muslimin hanya
menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan thawaf di Ka'bah
atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada
Allah. Allah-lah yang memerintahkan mereka untuk menyembah-Nya dengan cara
seperti itu. Disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
'Sungguh Kami (sering)
melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke
kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana
saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya....'
Sebagai Persatuan Umat
Muslim
Ketika kaum muslimin hendak
menunaikan salat, bisa jadi ada sebagian orang yang ingin menghadap ke utara,
sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan. Untuk menyatukan kaum
muslimin dalam beribadah kepada Allah maka kaum muslimin di mana pun berada
diperintahkan hanya menghadap ke satu arah, yaitu Ka'bah. Kaum muslimin yang
tinggal di sebelah barat Ka'bah, mereka salat menghadap timur. Begitu pula yang
tinggal di sebelah timur Ka'bah, mereka
menghadap barat. Dan inilah satu
satunya agama yang memiliki Qiblat
Ka'bah Sebagai Pusat Peta
Dunia
Kaum muslimin adalah umat pertama
yang menggambar peta dunia. Mereka
menggambar peta dengan selatan
menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka'bah berada di pusatnya. Kemudian, para
kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap ke atas dan
selatan ke bawah.
Untuk Menunjukkan Keesaan
Allah
Ketika kaum muslimin pergi ke
Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah.
Perbuatan ini melambangkan keimanan dan peribadahan kepada satu Tuhan. Sama
persis dengan lingkaran yang hanya punya satu pusat maka hanya Allah saja yang berhak
disembah.
Hadits Umar bin Khathab
Mengenai batu hitam, hajar aswad,
Umar bin Khathab berkata, "Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebongkah batu
yang tidak dapat mendatangkan mudarat maupun manfaat. Seandainya aku tidak
melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu."
(HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukan bahwa
Ka'bah bukanlah apa apa (bukan pusat sesembahan).
Berdiri Di Atas Ka'bah
Dan Mengumandangkan Azan
Pada zaman Nabi, orang bahkan
berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan.
Coba kita tanyakan kepada mereka
yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka'bah; penyembah berhala mana yang berani
berdiri di atas berhala sesembahannya ? " tentu saja tidak ada. Ini
kembali menunjukkan bahwa Ka'bah bukanlah sesembahan ummat Muslim.
Nah bagaiamana? Sudah jelas bukan
bahwa umat muslim dunia tidak pernah menyembah ka'bah!
0 komentar:
Post a Comment