Bandung
selain tempat wisata kuliner dan wisata belanja, Bandung juga pantas di sebut
dengan rajanya Wisata alam. Keelokan pemandangannya yang indah dapat membuat
kita semakin terpukau dan rindu akan kembali lagi. Pertama kali ke Bandung saat
duduk di bangku SMA, dan hal yang paling berkesan adalah saat kuliah berkemah
di perkemahan Ranca Upas, di sana selain pemandangannya yang indah dan sejuk
kita juga bisa melihat penangkaran rusa. Ciwidey Bandung selain perkemahan
Ranca Upas, terkenal juga dengan wisata petik buah strawberry, hamparan kebuan
buah strawberry membuat mulut kita ingin langsung melahapnya dan membuat mata
semakin terpana, selain itu juga ada tempat wisata Kawah Putih dan Situ
Patenggang. Tapi dengan menempuh perjalanan yang cukup lumayan jauh menuju
beberapa tempat wisata tersebut, mata kita di manjakan oleh perkebunan teh Rancabali
yang tidak kalah mempesona. Perkebunan teh ini menjadi tempat selfie yang
paling diminati pengunjung, selain itu juga tempat istirahat sementara untuk
melepas lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Pemandangan hijau nya yang elok
dapat membuat perasaan sejuk dan nyaman.
Perkebunan Teh Rancabali
Ciwidey adalah sebuah kecamatan di
kabupaten bandung ( jawa Barat ). Nama Ciwidey berasal dari bahasa portugis
kuno, dari kata Ciwi yang berarti buah kiwi dan Dey yang berarti hari. Daerah
ini berbatasan dengan kabupaten Cianjur, dengan akses jalan yang menembus
daerah cianjur selatan.
Ciwidey terkenal sebagai daerah
tujuan wisata dan juga sebagai daerah penghasil produk pertanian dan
perkebunan.
Perkebunan Teh Rancabali terletak di
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, merupakan salah satu obyek wisata alam di
Bandung selatan. Berada sekitar 50 Km di sebelah selatan kota Bandung pada
ketinggian 1.628 diatas permukanaan laut dan suhu 16 – 26 derajat Celcius,
perkebunan Teh Rancabali berlokasi tidak jauh dari obyek wisata kawah putih dan
bumi perkemahan Ranca Upas. Perkebunan ini mengolah dua komoditi yaitu teh dan
kina yang di dukung oleh keberadaan pabrik pengelolahan teh CTC dan Orthodoks.
Keindahan perkebunan teh yang
menghijau itu sepertinya tidak cukup, karena masih ada area alam lain yang
membuat wisatawan betah berada disana, yaitu beberapa titik air terjun kecil
bertingkat di tepian – tepian pohon teh yang terletak di sisi kanan kalau kita
menuju objek wisata lain Situ Patenggang. Semua orang yang pernah ke sana
setuju, kalau hamparan pucuk – pucuk daun teh dengan daun yang berwarna hijau
kekuningan bak permadani yang luas, bisa membuat mata rehat dan serasa ingin
merebahkan diri di atasnya. Para wisatawan yang datang pun tidak bosan –
bosannya mengabadikan keindahan alam Rancabali dengan memotret berbagai
wilayahnya. Selain menikmati pemandangan kebun teh, anda juga bisa melakukan
kunjungan wisata ke pabrik teh Rancabali. Anda bisa melihat proses penanaman,
pembibitan, pembukaan lahan, pemeliharaan, pemetikan, pemangkasan, sampai
pengolahan teh. Tidak hanya itu, anda juga bisa melakukan tea walk dengan rute
sejauh 2 Km, 3 Km, atau 4 Km.
Menurut sejarahnya, perkebunan teh
Rancabali di bangun sejak tahun 1870 dan di perkebunan ini terdapat makan dan
rumah peninggalan K. A. R. Bosscha.
Alam Rancabali tidak hanya bisa
membuat sejuk mata dan hati, namun lebih dari itu, ada banyak hal yang bisa
kita pelajari dari hamparan daun hijau dan kuning bak permadani yang kita sebut
sebagai daun teh.
0 komentar:
Post a Comment