Atom karbon (C) dengan nomor atom 6
mempunyai susunan elektron K = 2, L = 4. C mempunyai 4 elektron valensi dan
dapat mernbentuk empat ikatan kovalen serta dapat
digambarkan dengan rumus Lewis. Sebagai contoh, dapat dilihat molekul CH4
(metana) yang memiliki diagram yang cukup sederhana dibawah ini.
Selain itu kemampuan diatas, atom
karbon juga dapat membentuk ikatan dengan atom karbon lain untuk membentuk
rantai karbon yang terbuka, terbuka bercabang dan tertutup. Contoh rantai
karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur berikut :
Dapatlah sekarang dimengerti
bahwa jumlah senyawa karbon demikian banyaknya walaupun jumlah jenis unsur
pembentuknya sedikit.
Kini kita dapat mulai membuat
klasifikasi hidrokarbon, yang merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh
karbon dan hidrogen. Senyawa-senyawa karbon lainnya
dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon ini. Hidrokarbon dapat dibagi
menjadi dua kelompok utama : hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon aromatik.
Termasuk di kelompok pertama adalah senyawa yang berantai lurus, berantai
cabang dan rantai melingkar. Kelompok kedua, hidrokarbon aromatik, biasanya
mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil. Berdasarkan kelipatan ikatan
karbon-karbonnya, hidrokarbon alifatik masih dapat dibedakan lagi menjadi dua
sub-kelompok, yakni hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal
karbon-karbon, serta hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu
ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.
Karena senyawa hidro karbon terdiri
atas karbon dan hidrogen, maka salah satu bagian dari ilmu kimia yang membahas
segala sesuatu tentang senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu
ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap
hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam
pabrik.
Pada tahun 1928, Friedrich Wohler
berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari
senyawa anorganik yaitu amonium sianat – dengan jalan memanaskannya.
Reaksi pemanasan amonium sianat oleh
Wohler
Setelah keberhasilan Wohler diketahui,
banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat senyawa karbon dari senyawa
anorganik. Lambat laun teori tentang arti hidup hilang dan orang hanya menggunakan
kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti yang
sesungguhnya. Sejak saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan
hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus
bertambah setiap harinya. Apa sebabnya jumlah senyawa karbon sedemikian banyak
bila dibandingkan dengan jumlah senyawa anorganik yang hanya sekitar seratus
ribuan?
Selain perbedaan jumlah yang sangat
mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara tersendiri, karena
memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa karbon dan senyawa
anorganik seperti yang dituliskan pada tabel berikut.
Hidrokarbon adalah sejenis senyawa
yang banyak terdapat dialam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan
senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
- Alkana (CnH2n+2)
- Alkena (CnH2n)
- Alkuna (CnH2n-2)
0 komentar:
Post a Comment