Home » » KONSEP KESEMESTAAN BAHASA FERDIAN DE SAUSSURE

KONSEP KESEMESTAAN BAHASA FERDIAN DE SAUSSURE

1.        KONSEP KESEMESTAAN BAHASA FERDINAN DE SAUSSURE






Pengantar Linguistik Umum Ferdinand de Saussure merupakan kajian ilmu linguistik berdasarkan hasil pemikiran  Ferdinand de Saussure adalah salah satu tokoh ahli bahasa swis yang memperkenalkan kajian linguistik dengan menerbitkan buku Course de linguistique atau dalam bahasa Indonesia artinya Pengantar Linguistik Umum.Pandangan kesemestaan linguistik umum ferdinand de saussure adalah bahasa manusia( objek linguistik memiliki struktur, struktur bahasa dalam kata dan kalimat, setiap bahasa memiliki struktural sendiri dan makna kata ditentukan oleh struktur . pandangan Saussure yang menjadi kajian baru bahasa yaitu telaah sinkronik dan diakronik, perbedaan langue dan falore  perbedaan signifiant dan signifié, serta hubungan sintagmatik dan paradigmatik
A.      Sinkronik dan Diakronik
Telaah sinkronik mempelajari suatu bahasa suatu kurun waktu tertentu saja misalnya bahasa indonesia yang digunakan pada zaman jepang atau pada masa tahun lina puluhan, mengkaji bahasa indonesia pada masa Balai Pustaka, Bahasa jawa pada masa kini dan bahasa inggris pada zaman shakespeare, Telaah diakronik mempelajari bahasa sepanjang masa atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penuturnya, tujuan  diakronik ini  adalah untuk mengetahui sejarah struktural bahasa itu beserta dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya, karena berusaha mendeskripsikan bahasa secara apada adanya
B.       Perbedaan Langue dan parole
Langue mengacu pada sistem bahasa yang abstrak, sistem ini mendasari semua ujaran nyata, jadi langue adalah tata bahasa, kosakata dan sistem pengucapan, Misalnya ketika manusia ingin berbicara, ia akan memikirkan dahulu apa yang ingin ia ucapkan   proses berpikir manusia untuk mengutarakan ide atau penyusuan kata itulah yang dimaksudkan sebagai Langue parole adalah situasi realisasi langue yang bersifat idiosyncratic dan sejalan dengan situasi sewaktu proses tutur terjadi, parole sifatnya kongktet karena parole merupakan realitas fisis yang berbeda dari realitas bahasa yang satu ke realitas bahasa yang lain Parole adalah bentuk konkret dari langue. Contoh parole adalah 'kursi', 'korsi', 'chair' yang merupakan bentuk dari langue tempat untuk duduk. Rumah sakit dan hospital adalah bentuk parole dari langue tempat untuk menampung orang sakit.
C.      Perbedaan Signifiant dan signifie
Signifian adalah bentuk bunyi atau bentuk bahasa merupakan citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita (bentuk) sementaran signifie adalah makna atau pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita
Misalnya kata meja  terdiri dari komponen signifie yakni berupa runtutan fonem /m/,/e/, /j/, dan /a/ dan signifienya berupa konsep atau makna sejenis perabot kantor atau rumah tangga
D.      Hubungan sintagmatik dan paradigmatik
Hubungan antar unsur dalam bahasa secara sintagmatik dan paradigmatik terdapat pada tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis, sitagmatik adalah  hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan yang tersusun secara berurutan atau bersifat linear Sintagmatik bisa dikatakan sebagai bagian linier antara unsur-unsur bahasa. Dalam penggunaan Sistem sintagmatik, kebanyakan orang akan secara sadar (ataupun tidak) menggunakan kaidah Subjek predikat objek (S-P-O) Dalam bahasa Indonesia dimungkinkan adanya perputaran atau pembolak balikan S-P-O sejauh langue yang berlaku masih memperbolehkannya, makna sintagmatik sering saya sebut sebagai makna vertikal.
Dan pelengkap sintagmatik adalah paradigmatik, paradigmatik adalah hubungan yang memungkinkan suatu tanda, tautan dalam hubungan paradigmatik mengacu kepada hubungan antar satu tanda dalam kalimat dan tanda lain yang tidak nampak dalam kalimat tersebut.


2.             Konsep struktur, sistem, dan distribusi dalam linguistik struktural
Dalam menganalisis satuan bahasa  Membedakan adanya dua jenis relasi yaitu realasi sintagmatik, hubungan yang terdapat antara satuan bahasa dalamkalimat yang konkret tertentu. hubungan ini bersifat linear atau horizontal antara satuan yang satu dengan satuan yang lain.  Relasi asosiatif  hubungan yang terdapat  dalam bahasa namun tidak tampak dalam susunan susunan suatu kalimat  dalam satuan bahasa juga  terdapat strukturnya masing-masing atau dikenal dengan instilah struktur internal bahasa diantaranya bunyi bahasa, kata dan kalimat.
Ada beberapa aliran yang menyangkut konsep Stuktur, sistem dan distibusi dalam linguistik Struktural
A.  Aliran Praha . Aliran ini dianggap sebagai sambungan terpenting dari sturturalisme yang dikemukakan oleh de Saussure terutama di bidang sistematika bunyi dalam bahasa yang kemudian melahirkan evaluasi terhadap teori fonem.
B.  Aliran Glosemantik Tokohnya Louis Hjemslev yang meneruskan ajaran Fernand de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan, metodologis dan terminologis sendirian.
C.  Aliran Firthian  Nama John R. Firth terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis.
D.  Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
1)      Pada masa itu para linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan. Mereka ingin memerikan bahasa-bahasa Indian itu dengan cara baru, yaitu cara Sinkronik.
2)      Sikap bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan filsafat behaviorisme. Oleh karena itu, dalam memerikan bahasa aliran strukturalisme ini selalu mendasarkan diri pada fakta-fakta objektif. Juga tidak mengherankan kalau masalah Makna atau arti kurang mendapat perhatian.
3)      Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik, karena adanya The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah language; wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
Struktur dapat dibedakan menurut tataran sistematik bahasanya, yaitu menurut susunan fonetis, alofonis, morfermis dan sintaksis. Sistem pada sadarnya menyangkut dalam masalah distribusi.
Distribusi adalah menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu konstituen tertentudalam kalimat tertentu dengan konstituen lainnya. Seumpamanya, konstituen diadalam kalimat Dia mengikut ibunya dapat disubstitusikan dengan konstituen anak itu atau mahasiswa itu. Dan macam-macam substitusi yaitu substitusifonemis , morfemis, dan sintaksis menysngkut masalah penggantin kata dengankata, frase dengan frase atau  klausa dengan klausa lainnya
3.    Analisis linguistik struktural ( Analisis kata dan analisis kalimat).
Kata adalah unsur bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Ada banyak ragam pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Sebagian besar kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda. Untuk memahami cara pembentukan kata-kata tersebut, kita sebaiknya mengetahui lebih dahulu beberapa konsep dasar dan istilah dari pembentukan kata Untuk dapat digunakan di dalam kalimat atau pertuturan tertentu, maka setiap bentuk dasar, terutama dalam bahasa fleksi dan aglutunasi, harus dibentuk lebih dahulu menjadi sebuah kata gramatikal, baik melalui proses afiksasi, proses reduplikasi, maupun proses komposisi. Pembentukan kata ini mempunyai dua sifat, yaitu pertama membentuk kata-kata yang bersifat inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif.
 


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}