BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam praktik pembelajaran
Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa
dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik
digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan
seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak
pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku
dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a)
siswa malas mengikuti
pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain
ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa
mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin
dari buku teks.
Untuk menghadapi
era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah
satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover
learning.
Menurut Hosnan (2014:282):
“discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa
belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi”
Dalam
mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru
berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti
ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented.
Setelah melaksanakan
pembelajaran IPA dengan model discovery
learning, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model discovery learning ini diterapkan
pada kelas IX dan VII ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran discovery
learning yang berhasil
baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model discovery learning.
B.
Jenis
Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah
kegiatan pembelajaran IPA
di kelas IX dan VII
C.
Manfaat
Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa
dalam pembelajaran IPA yang berorientasi HOTS.
BAB
II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Tujuan
dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah
untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam menerapkan pembelajaran
berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini
adalah siswa kelas XI semester 1 di SMP N 4 Sodonghilir sebanyak 38 orang dan
kelas VII sebanyak 20 orang.
B.
Bahan/Materi
Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik
pembelajaran ini adalah materi kelas IX
untuk materi Pewarisan Sifat dan di kelas VII untuk materi Kalor dan
Perpindahannya, sebagai berikut ini:
IPA KELAS IX
|
||
KD 3.3
|
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan
dan kelangsungan makhluk hidup
|
|
KD 4.3
|
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan
|
|
IPA KELAS VII
|
||
KD 3.4
|
Menganalisis
konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan
|
|
KD 4.4
|
Melakukan percobaan untuk
menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan
kalor
|
C. Cara
Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan
praktik baik ini adalah menggunakan model pembelajaran discovery learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah
pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1.
Pemetaan KD
Pemetaan KD
dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan di kelas IX DAN VII.
Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas IX penulis menggunakan model discovery learning dengan metode diskusi
dan tanya jawab.
2.
Analisis Target
Kompetensi
Hasil analisis
target kompetensinya sebagai berikut.
3.
Perumusan Indikator
Pencapaian Kompetesi
IPK IPA KLS IX
|
|
3.3.4
|
Menjelaskan
hukum Mendel (pendukung)
|
3.3.5
|
Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat (pendukung)
|
3.3.6
|
Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu
dengan 1 sifat beda (pendukung)
|
3.3.7
|
Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu
dengan 2 sifat beda (pendukung)
|
3.3.8
|
Menentukan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan
dan kelangsungan makhluk hidup (kunci)
|
IPK IPA KELAS VII
|
|
3.4.1
|
Menyebutkan gejala yang terjadi
pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat (pendukung)
|
3.4.2
|
Mengindentifikasi hubungan antara
kalor terhadap perubahan wujud zat (pendukung)
|
3.4.3
|
Menjelaskan kenaikan suhu terhadap
perubahan wujud zat (pendukung)
|
3.4.3
|
Menjelaskan hubungan antara kalor
terhadap kenaikan suhu (pendukung)
|
3.4.4
|
Menjelaskan hubungan antara kalor
terhadap perubahan wujud (pendukung)
|
3.4.5
|
Menyimpulan konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan (kunci)
|
4.
Pemilihan Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning .
5.
Merencanakan
kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan
desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan sintak discovery
learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Discovery
Learning:
Ø Kegiatan
di Kelas IX
Sintak
Model Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Orientasi peserta didik kepada masalah
|
Mengamati
Peserta didik diberi motivasi
atau rangsangan untuk memusatkan perhatian(Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
dengan cara :
v Melihat (tanpa atau
dengan alat)/Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan
gambar/foto tentang
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
v Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur
dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta
didik bersama kelompoknya melakukan pengamatandari permasalahan yang ada di
buku paket berkaitan dengan materi
v Membaca (dilakukan di
rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),(Literasi)
Peserta
didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
v Mendengar
Peserta
didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
v Menyimak,Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Peserta
didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
|
Mengorganisasikan
peserta didik
|
Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya
diri dan pantang menyerah
v Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar
yang disajikan oleh guru
v Guru memberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dengan
menunjukkan sikap kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi, guru
memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau tanggapan siswa tersebut (menanya)
Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur,
tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah. (Pembelajaran HOTS)
v Peserta didikd iminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan
hasil pengamatan yang ada pada buku paket;
v Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket yang
didiskusikan bersama kelompoknya;
v Mengajukan pertanyaan (Kritis dan kreatif, serta
berani mengemukakan ide/pendapat-nya dengan rasa ingin tahu, pantang
menyerah, jujur dan percayadiri) tentang :
à Molekul
yang Mendasari Pewarisan Sifat
yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
à ”Apa
penyebabperbedaan karakteristik pada teman-temanmu?”
Alternatif jawaban
peserta didik:
- Karena orang tua mereka
berbeda.
- Karena aktivitas mereka berbeda
(suka olahraga yang berakibattubuh menjadi tinggi, suka makan yang dapat
berakibat tubuhmenjadi gemuk).
- Karena DNA-nya berbeda atau karena gen-nya
berbeda.
|
Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok
|
Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama
dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi
(membaca)
Peserta
didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
v Mengamati obyek/kejadian, Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
v Membaca sumber lain selain
buku teks,
Mengunjungi laboratorium computer perpustakaan sekolah untuk
mencari dan membaca artikel tentang
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
v Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
v Aktivitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi
dan bekerjasama (4C)
v Mempraktikan Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C)
v Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif,
bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah
(Karakter)
v Salingtukarinformasitentang :
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajarse panjang hayat.
|
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
|
Mengkomunikasikan
Peserta didik dibagi
ke dalam beberapa kelompok untuk bekerjasama.Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pembelajaran Abad 21
Peserta
didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok,dengansikap penuh percaya diri dan
komunikatif sedangkan kelompok
lainnya menanggapi.
v Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat
dalam diskus ikelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
v Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur,
tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah)apabila ada yang belum
dipahami, biladi perlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
Ø
Peserta didik
menyimpulka nmateri pembelajaran melalui Tanya jawab secara klasikal
v Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
v Mempresentasikan (Komunikasi dan
bekerjasama (4C) dalam menyampaikan hasil gagasan/ ide-ide (Karakter), serta
membiasakan menuliskan hasil kerja pada media sederhana (Literasi)
Berpikirkritis, bekerjasama dan mampu berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
v Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
v Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
v Menyimpulkan (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam menyusun kesimpulan yang tepat sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa ingin tahu dan percayadiri (Karakter )tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
v Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
v Bertanya tentang hal yang belum di pahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
v Menyelesaikan uji kompetensi
yang terdapat pad abuku pegangan peserta didik atau padalem barkerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
|
Menganalisa
& mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Mengasosiasikan
Peserta
didik melakukan refleksi dengan
dibimbing oleh guru terhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
Peserta
didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran
v Mengolahinformasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasi ldari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencarisolusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampaike pada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taataturan, kerjakeras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif sertad eduktif dalam membuktikan :
Ø
Molekul yang
Mendasari Pewarisan Sifat
|
Ø Kegiatan
di Kelas VII
Sintak
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Stimulation
(pemberian
rangsang)
Problem
statement
(identifikasi
masalah)
Data
Collection
(pengumpulan data)
Data
Processing
(pengolahan
data)
Verification
(pembuktian)
|
Mengamati
1. Peserta
didik mengamati tayangan vidio tentang manfaat kalor dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya menjemur pakaian.
Menanya
1. Peserta
didik diarahkan untuk membuat pertanyaan berdasarkan tayangan yang diberikan.
2. Peserta
didik membuat jawaban sementara, untuk diarahkan kegitan Setiap kelompok
ditugaskan untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis setelah menelaah
lembar kerja sesuai dengan topik yang dipelajari.
Mengumpulkan
informasi
1.
Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif mencari informasi tentang pengaruh
kalor.
2. Peserta
didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi kelompok secara
kolaboratif berdiskusi kelompok secara kolaboratifmencari informasi
menjelaskan tentang pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz
zat.
3. Peserta
didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi kelompok secara
kolaboratifmencari informasi tentang peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan
4.
Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratifmenjelaskan banyaknya kalor yang
diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
5.
Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif menghitungbanyaknya kalor yang
diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
Mengasosiasi/mengolah
informasi
1. Peserta
didik berdiskusi kelompok secara kolaboratif
mengolah data, pembuktian dan menarik kesimpulan yang telah didapat
tentang:
·
pengaruh kalor terhadap perubahan
wujud zat ,
·
pelepasan dan penerimaan kalor
terhadap perubahan wujuz zat.
·
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
·
banyaknya kalor yang diperlukan
terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
·
menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
·
dapat menghitung Azas Black
·
menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan pengaruhnya dengan tepat
Mengkomunikasikan
1.
Peserta didik mengkomunikasikan
hasil simpulan kelompok ke depan kelas
·
pengaruh kalor wujud zat ,
·
pelepasan dan penerimaan kalor
terhadap perubahan wujuz zat.
·
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
·
banyaknya kalor yang diperlukan
terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
·
menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
·
menyajikan
hasil percobaan tentang Kalor dan
pengaruhnya dengan tepat.
|
Generalization
(menarik
ksimpulan)
|
Ø
Guru memfasilitasi
peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai:
·
pengaruh kalor terhadap
perubahan wujud zat ,
·
pelepasan dan penerimaan kalor
terhadap perubahan wujuz zat.
·
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
·
banyaknya kalor yang diperlukan
terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
·
persamaan tentang banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, perubahan wujud dan jenis zat
|
- Penyusunan
Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan
rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi
RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
D.
Media
dan Instrumen
Media
pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
a.
Kelas IX
(a)
Penyajian materi “Pewarisan Sifat”,
(b)
video “Pewarisan sifat monohibrid dan dihibrid”diambil dari https://www.youtube.com/
dengan alamat link sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=_HPH2YampvM.
b.
Kelas VII
(a)
Penyajian materi “Kalor dan Perpindahnnya”,
(b)
video “Kalor Merubah Suhu Benda”diambil dari https://www.youtube.com/
dengan alamat link sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=otox7jN_CXU.
(c)
Serta alat praktik yang berkaitan dengan
pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat diantaranya adalah beaker glass,
termometer, kaki tiga, kawat kasa dan pembakar spirtus
Instrumen yang digunakan dalam
praktik baik ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi dan
(b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis
pilihan ganda dan uraian singkat (c) dan khusus untuk kelas vii ada lembar
kerja praktik tentang pengaruh kalor dalam perubahan wujud zat.
E.
Waktu
dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini
dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 30 Oktober tahun 2019 bertempat di kelas IX
DAN VII SMPN 4 Sodonghilir.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A.
Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari
praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1.
Proses pembelajaran IPA
yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery learning megharuskan siswa
aktif selama proses pembelajaran.
2.
Pembelajaran IPA yang
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge.
Setelah kegiatan
pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori materi tersebut, tetapi
bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari yang berhubungan dengan
materi dan manfaatnya dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini menjadi dasar siswa
dalam mempelajari materi IPA tentang:
Ø Pewarisan
Sifat Kelas IX dan Kalor dan Perpindahnnya Kelas VII. Pemahaman tentang Pewarisan
Sifat Kelas IX membantu siswa dalam menganalisis persamaan karakteristik
keturunan dan induknya,
Ø serta
Kalor dan Perindahan Kalor Kelas VII siswa dapat menyimpulkan dan memanfaatkan
peranan kalor dalam kehidupan sehari – hari.
3.
Penerapan model
pembelajaran discovery learning
meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat
dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang
dibahas dalam pembelajaran.
Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi
yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan
oleh guru.
Berbeda kondisinya
dengan praktik baik pembelajaran IPA berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan
dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4.
Penerapan model
pembelajaran discovery learning juga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
Discovery learning yang diterapkan
dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum
menerapkan discovery learning,
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa.
Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan
menerapkan discovery learning, siswa
tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B.
Masalah yang
Dihadapi
Masalah yang
dihadapi terutama adalah siswa
belum terbiasa siswa belajar dengan model discovery learning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,.
Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai
dengan rumusan KD.
C.
Cara Mengatasi
Masalah
Agar siswa yakin
bahwa pembelajaran IPA dengan discovery
learning dapat membantu mereka
lebih menguasai
materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan
membuat siswa termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh
video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari
Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi
baca, siswa juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan
Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Pembelajaran
IPA dengan model pembelajaran discovery
learning layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi
HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
- Dengan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning berikut
disampaikan rekomendasi yang relevan.
- Guru
seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran IPA
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
- Siswa
diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara
ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
- Sekolah,
terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis
utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain
tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran
1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran
2 : RPP
Lampiran
3 : Bahan Ajar
Lampiran
4 : LKPD
Lampiran
5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan
uraia
Lampiran
6 : Soal, kunci, dan pedoman
penyekoran
R-9
Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari
peserta.
A.
Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
1.
Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2.
Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil
kerja peserta sesuai rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktik
1.
Memuat Lembar Judul
2.
Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala
Sekolah
3.
Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4.
Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5.
Menguraikan Latar Belakang Masalah dari
kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada dengan jelas
6.
Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan
jelas
7.
Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi
Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat
Kegiatan dengan jelas
8.
Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan
hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut
dengan jelas
9.
Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10.
Memuat daftar pustaka sesuai materi yang
dituangkan
11.
Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi,
instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai
|
Rubrik
|
90 < nilai £ 100
|
Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
|
80 <
nilai £ 90
|
Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
|
70 <
nilai £ 80
|
Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
|
60 <
nilai £ 70
|
Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
|
<60
|
Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai
|
Baca artikel terkait:
TIPS JITU HADAPI UJIAN PKP
TIPS JITU HADAPI UJIAN PKP
6 komentar:
Ijin copy. Terima kasih, semoga saya pelajari untuk menyusun best practice juga.
Ijin copy. Terima kasih, semoga menjadi amal ibadah.
ijin copy, terima kasih smoga menjadi amal ibadah dan berguna untuk yang memerlukan
Izin copy,semoga menjadi amal ibadah bagi penulis..Aamiiin
Izin copy,semoga menjadi amal ibadah bagi penulis..Aamiiin
Ijin copy semoga bertambah amal ibadahnya.amiin....😊
Post a Comment