Pengertian
Autisme
adalah
kelainan perkembangan sistem saraf pada
seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang
telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan.
Karakteristik
yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan
membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain. Autisme
merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari Kelainan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan
juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive
Development Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena
ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga
menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal
ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara
PDD.
Gejala Autisme
Gejala-gejala
autisme dapat dilihat apabila seorang anak memiliki kelemahan di tiga domain tertentu, yaitu sosial, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang
Gejala
autisme dapat sangat ringan (mild), sedang (moderate) hingga parah (severe), sehingga masyarakat mungkin tidak menyadari
seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme sering kemudian
di-paralel-kan dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak
dengan autisme dengan tingkat intelegensi dan kognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta
menunjukkan sangat terbatasnya minat dan rutinitas yang dilakukan maka mereka
diklasifikasikan sebagai low functioning autism. Sementara mereka yang menunjukkan fungsi
kognitif dan intelegensi yang tinggi, mampu menggunakan bahasa dan bicaranya
secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yang umum
diklasifikasikan sebagai high functioning autism. Dua dikotomi dari karakteristik gangguan sesungguhnya akan sangat
berpengaruh pada implikasi pendidikan maupun model-model treatment yang
diberikan pada para penyandang autisme.
Penyebab Autisme
Factor genetic
Faktor
genetik diyakini memiliki peranan yang besar bagi penyandang autisme walaupun
tidak diyakini sepenuhnya bahwa autisme hanya dapat disebabkan oleh gen dari
keluarga. Riset yang
dilakukan terhadap anak autistik menunjukkan bahwa kemungkinan dua anak kembar identik
mengalami autisme adalah 60 hingga 95 persen sedangkan kemungkinan untuk dua
saudara kandung mengalami autisme hanyalah 2,5 hingga 8,5 persen. Hal ini diinterpretasikan sebagai
peranan besar gen sebagai penyebab autisme sebab anak kembar identik memiliki
gen yang 100% sama sedangkan saudara kandung hanya memiliki gen yang 50% sama
Factor lingkungan
Ada
dugaan bahwa autisme disebabkan oleh vaksin MMR yang
rutin diberikan kepada anak-anak di usia dimana gejala-gejala autisme mulai
terlihat. Kekhawatiran ini
disebabkan karena zat kimia bernama thimerosal yang digunakan untuk mengawetkan vaksin tersebut
mengandung merkuri. Unsur
merkuri inilah yang selama ini dianggap berpotensi menyebabkan autisme pada
anak. Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung bahwa autisme disebabkan oleh
pemberian vaksin. Penggunaan thimerosal dalam pengawetan vaksin telah
diberhentikan namun angka autisme pada anak semakin tinggi.
Jenis Terapi Pada Anak Autisme
Jenis Terapi Pada Anak Autisme
Terapi Perilaku dan Kemampuan
Berkomunikasi
Tujuan dari terapi perilaku dan kemampuan berkomunikasi adalah untuk membangun struktur dan memberikan pengarahan kepada anak autisme dengan melibatkan pihak keluarganya.
Tujuan dari terapi perilaku dan kemampuan berkomunikasi adalah untuk membangun struktur dan memberikan pengarahan kepada anak autisme dengan melibatkan pihak keluarganya.
Terapi Obat
Penggunaan obat bukan bertujuan untuk menyembuhkan autisme ataupun memperbaiki kondisi dan gejala autismesecara langsung. Penggunaan obat untuk pengobatan autisme lebih bermanfaat untuk mengatasi beberapa gejala-gejala sampingan yang biasa dialami oleh anak dengan autisme.
Penggunaan obat bukan bertujuan untuk menyembuhkan autisme ataupun memperbaiki kondisi dan gejala autismesecara langsung. Penggunaan obat untuk pengobatan autisme lebih bermanfaat untuk mengatasi beberapa gejala-gejala sampingan yang biasa dialami oleh anak dengan autisme.
Obat untuk mengatasi perilaku hiperaktif,
ketidakmampuan untuk terfokus, depresi, dan kejang
Obat untuk mengatasi perilaku agresif, emosional, dan tindakan melukai diri
Obat untuk mengatasi perilaku agresif, emosional, dan tindakan melukai diri
Terapi Pengobatan Alternatif
Banyak orangtua yang melakukan terapi pengobatan alternatif untuk menyembuhkan autisme. Walaupun, terapi pengobatan autisme alternatif bukan merupakan terapi yang disarankan oleh dokter atau ahli medis. Terapi ini sifatnya kontroversial, bahkan mungkin berbahaya. Sayangnya, data menunjukkan bahwa sepertiga orang tua yang memiliki anak dengan autisme telah mencoba berbagai pengobatan alternatif ini dan 10% dapat berbahaya. Untuk itu, disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba terapi pengobatan alternatif.
Banyak orangtua yang melakukan terapi pengobatan alternatif untuk menyembuhkan autisme. Walaupun, terapi pengobatan autisme alternatif bukan merupakan terapi yang disarankan oleh dokter atau ahli medis. Terapi ini sifatnya kontroversial, bahkan mungkin berbahaya. Sayangnya, data menunjukkan bahwa sepertiga orang tua yang memiliki anak dengan autisme telah mencoba berbagai pengobatan alternatif ini dan 10% dapat berbahaya. Untuk itu, disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba terapi pengobatan alternatif.
0 komentar:
Post a Comment