PENGUATAN INTEGRITAS
1. Bagi seorang Guru integritas adalah hal yang
prinsipil. Lebih jauhnya sekolah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan
membangun intelektualitas serta karakter generasi penerus bangsa tentunya harus
menjadi suatu system yang benar-benar memiliki integritas tinggi. Integritas
merupakan atribut terpenting yang harus dimiliki seorang guru, dan sikap yang
harus ditampilkan adalah integritas. Inilah sumber kebahagiaan seorang guru.
Karena hakikat seorang guru adalah orang yang senantiasa memerangi kegelapan
dan membawa terang. Dan selalu berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik
lagi, menunujkan integrasi di dalam dirinya baik dalam sikap dan perbuatan.
Sosok guru yang berintegrias memiki sikap yang peduli, disiplin, bertanggung jawab
dan jujur.
Ketika sekolah menerapakn sikap disiplin kepada peserta didik dengan
tegas untuk menerapkan disiplin waktu, datang tepat waktu saat sekolah dan
mengikuti kegiatan berlangsung dengan tertib, maka hal tersebut harus kita
terapkan dalam diri kita sendiri. Sebagai guru berintegritas tidak hanya
memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin dalam waktu, namun memberi
contoh terhadap peserta didik dengan menampilkan sikap terbaiknya dan
menerapkan sikap disiplin baik di sekolah ataupun dilingkungan masnyarakatnya.
Karena guru beritntegritas melahirkan peserta didik yang memiliki integritas.
Dan menjadi teladan bagi peserta didik.
Namun pada kenyataannya ketika kita dihadapkan pada kasus dimana guru
datang terlambat, dan bisa masuk seperti biasa sementara peserta didik melihat
kejadian tersebut maka akan menimbulkan rasa masa bodoh terhadap peserta didik
dalam disipilin waktu. Karena peserta didik melihat langsung dan dapat
menyimpulkan keadaan tersebut hingga hilanglah rasa hormat terhadap guru tersebut.
Itu semua menjadi salah satu factor dimana peserta didik kurang memiliki sikap
yang berintegritas. Ini menjadi sebuah masalah yang harus segera di pecahakan.
Adapun langkah awal yang akan saya lakukan sebagai
Guru yang berintegritas terhadap rekan tidak disiplin dalam waktu ( kurang
memiliki integritas ) adalah sebagai berikut:
a. Sebelumnya saya akan berusaha mendisiplinkan diri sendiri agar rekan
bisa melihat dan tergerak hatinya agar melakukan hal yang sama. Karena dengan
pengutan itegritas pada diri sendiri adalah upaya untuk mengubah diri sendiri
bukan mengubah orang lain. Dengan menjadi pribadi yang berintegritas , orang
lain akan meneladani dan menjadikan inspirasi
b. namun jika hal tersebut masih belum bisa menggerakan hatinya agar
disiplin waktu, maka adakalanya melakukan pendekatan terlebih dahulu, mencari
tahu penyebab terjadinya sikap kurang disiplin. Dan mengajaknya berdiskusi agar
mendapatkan solusi yang bisa diterima. Namun jika rekan merasa tidak nyaman dan
tersinggung karena apa yang kita tanyakan dan sampaikan, bahkan melakukan hal
tersebut seolah seperti biasa. Maka selanjutnya adalah mendiskusikan dengan
kepala sekolah agar hal tersebut tidak terulang kembali karena khawatir peserta
didik akan meniru sikap tersebut ( tidak disiplin ) namun jika Kepala Sekolah
tidak merespon hal tersebut, maka kita meminta bantuan kepada komite sekolah.
Kemudian mengajaknya berdiskusi merumuskan masalah tersebut. Dengan bantuan
komite agar bisa menyapaikan hal tersebut kepada Kepala Sekolah sehingga menimbulkan
kesadarn akan pentingnya peraturan diterapakn oleh setiap guru. Hingga Kepala
Sekolah dan Komite bisa bekerja sama dan mengadakan agenda tentang Workshop
betapa pentingnya disiplin waktu dan memiliki jiwa yang berintegritas. Serta
mengingatkan kembali tentang disiplin meruapak salah satu sikap yang dimiliki
oleh guru yang memiliki integritas. Integritas pada dasarnya ada dalam diri
setiap individu. Tugas guru adalah menguatkan nilai karakter penguat integritas
yang ada dalam diri setiap manusia, sehingga semakin kokoh dan memberikan
pandangan dan pengetahuan kepada seluruh anggota pendidik dan tenaga pendidik
bahwa anak adalah produsen , pelaku aktif dalam pembelajaran dan guru adalah
profesi yang independen yang mendidik anak sesuai kodisi anak , konteks local
dan variasinya tanpa bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam kebijakan
dan peraturan yang berlaku. Serta memberitahu tentang sikap guru yang harus
dimiliki agar menjadi teladan yaitu memiliki sikap berintegritas ( jujur,
bertanggung jawab, disiplin dan peduli ), terpercaya ( berpihak pada kebenaran,
berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil, professional ),
pengetahuan luas ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date,
menguasai landasan ilmu mendidik) dan terakhir adalah sikap menebar kebaikan (
berbuat baik berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan
adaptable, serta pribadi yang menyenangkan )
langkah ini diharapkan semua anggota sekolah meliputi Kepala sekolah
pendidik, tenaga pendidik, dan anggota lainya dapat menerapkan dan sadar akan
tugas dan kewajiban seorang manusia yang memiliki integitas, demi terwujudnya
kenyamanan, rasa keadilan serta tegaknya kedisiplinan yang akan membawa
suksesnya sekolah memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta
didiknya.
2. Adapun Penyebab menurunnya integritas pada guru adalah sebagai
berikut:
a. guru bekerja hanya untuk mendapatkan upah, sehingga tidak ada
kekhlasan dalam dirinya
b. guru mengeluh dan merasa terbebani dengan administrasi sekolah , ini
sesunguhnya merupakan tugas kesehatrian guru, namun ketika semua harus di
dokummentasikan secara fisik, maka tugas – tugas ini akan menjadi beban hingga
berdapak pada kinerja guru.
c. Profesi guru yang ia jalani bukan merupakan pilihan utama, sehingga ia
menjalani dengan setengah hati dan kurang bertanggungjawab atas profesinya (
bukan merupakan panggilan jiwa )
d. Zaman sekarang ini banyak guru yang memiliki latar belakang pendidikan
yang tidak linier dengan tugasnya mengajar, sehingga ini menjadi salah satu
pemicu kurangnya integritas dalam cara mengajarnya.
e. Sosok Guru bukan hanya harus memiliki kecerdasan namun juga harus
memiliki kemampuan mengajar. Namun sekarang banyak Banyak guru yang hanya bisa
mengajar memberikan materi-materi namun tidak bisa mendidik dan membangun
karakter peserta didiknya.
Dari permasalahan tersebut maka harus ada solusi agar guru memiliki
integritas sehingga mengajar adalah merupakan panggilan jiwa dan sumber
kebahagiaan. Solusinya adalah sebagai berikut:
a. Adanya kesadaran diri sendiri sangat berperan penting dalam
menumbuhkan sikap integritas pada diri guru.
b. Penyelengaraan seminar atau bimbingan dari pihak sekolah, maupun dari
dinas pendidikan yang berkaitan dengan penyusunan perangkat pembelajaran serta
pembinaan yang berkaitan dengan kode etik guru harus lebih sering serta
senantiasa di nilai dan di evalusi berkala.
c. Guru terus belajar agar menjadi guru yang berintegritas yaitu
meningkatkan kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi sosial dan
kompetensi pedagogic.
d. Memberikan training ESQ (Emotional Spiritual Quotion) secara berkala dapat memberikan penyegaran jiwa.
3. Mind Map Landasan dan Prinsip
Penguatan Integritas
1 komentar:
test
Post a Comment