Terjatuh menuju ke dasar yang paling
dalam
Kesunyian jiwa mengisi kekosongan hati
Terdiam dalam ruang tak berpenghuni
Diam…. kemudian tetesan air mata
terjatuh
Melihat keluar kehidupan dunia
Caci, maki, hinaan seoalah menghujat
dengan derasnya
Lalu satu jiwa menertawakan
keterpurukan dalam kesepian jiwa ini
Dia begitu lantang dalam hinaan yang
hampir merontokan jiwa
Namun…jiwa ini masih berdiri
Yakin…suatu saat mentari akan
menghangatkan jiwa
Membangkitkan kembali semangat yang
hampir pudar
Saat ini…topeng kehidupan berwajah dua
semakin menjalar
Di depan jiwa ini topeng ini seolah
menunjukan wajah yang menyejukan jiwa
Tapi ketika jiwa berpaling….
Topeng itu dengan lantang tertawa
terbahak-bahak
Dan meludahi jiwa itu
Ketika hujan deras
dan sambaran kilat….
Tak selamanya selalu berakhir dengan
duka
Jiwa itu masih mampu berdiri
Karena yakin….
Hujan itu mampu menciptakan pelangi
0 komentar:
Post a Comment