Home » , » ANAK - ANAK ADALAH OBJEK YANG MENARIK DAN UNIK

ANAK - ANAK ADALAH OBJEK YANG MENARIK DAN UNIK


Hari jumat dan hari sabtu adalah hari yang melelahkan bagiku…bukan karena pekerjaan berat, tapi di hari itu aku di hadapkan pada situasi yang menguras emosi dan mental saya juga benar-benar teruji.
Bagaiamana tidak?? Setiap aku masuk ruangan kelasn VIII selalu saja mereka gaduh, ada yang lari-lari ada juga yang malah tidur pulas. Rasanya stress sekali, padahal hanya 5 anak di kelas itu. 1 anak tukang tidur, 1 anak lagi tukang lari-lari, 1 anak lagi senang berbicara seronok dan hanya dua anak yang terlihat mau serius belajar meski kadang merekapun terbawa dengan keadaan yang gaduh.
Belajar bersama mereka kadang-kadang bikin emosi di jiwa, tapi entahlah selalu saja saya memiliki kendala untuk memarahi mereka ada perasaan gak enak dan takut membuat mereka tersinggung. Saya mencoba mendekati mereka dengan cara lain, di hari berikutnya aku mencoba mendengarkan apa yang mereka ceritakan padaku, memang ini tidak menjalur dengan pelajaran yang aku bawakan. Aku mencoba masuk ke dalam kehidupan mereka, mendengarkan mereka, mencoba memahami karakter mereka. Ketika mereka terdiam giliran saya yang akhirnya mendongeng, ya…mendongeng. Meski mereka sudah besar memang mendekati dengan cara bercerita atau mendongeng cerita awal yang menarik bagi mereka.
Saatnya aku bercerita…
Anak-anak…kini giliran ibu bercerita dan bertanya pada kalian. Ibu ingin tahu kenapa kalian seperti ini?? Kan di sini ada ibu, masa kalian masih kaya anak Tk? Oh iya Rival ibu ingin tahu kenapa sikap kamu sekarang agak nakal, padahal ibu kenal Rival dulu anak yang cerdas sekali dan baik, gak pernah lari-lari. Apa yang membuatmu berubah? Atau ketika kamu pindah ke sekolah baru itu?
Dan dia menjawab “ ibu, waktu kelas VII kan aku pindah waktu itu, sebenarnya aku gak mau masih ingin disini. Disana sekolahnya jauh bu, udah naik angkot terus jalan kaki. Dulu kan waktu aku kelas VII aku bawa Hp, nah temen baru aku itu pinjem Hp aku. Aku kasihin aja bu, eh ternyata dia download Video yang gitu bu, ketahuan sama guru disana, nah malah aku yang kena hukuman berdiri di tiang bendera di siang hari. Padahal bu aku udah jelasin bukan aku yang downlod tapi temen aku bu, anehnya lagi Hp juga di jabel di tangan temen aku, tapi temen aku gak dapat hukuman. Nah dari situ bu, padahal aku sudah berusaha untuk baik dan rajin tapi tidak di anggap malah di cap nakal dan di hukum kan gak adil bu. Sudah aja saat itu aku berfikir, mening jadi anak nakal sekalian. Jarang masuk sekolah bu, aku suka nya main aja ke tempat deket sekolah disana enak bu adem bisa duduk di bawah pohon daripada kena hukuman yang gak jelas bu. Saya bertekad akan jadi anak nakal setelah kejadian itu?”
Lalu aku menjawab “ nah Rival kenapa ke sekolah bawa Hp? Kan gak boleh, lagian kamu sembarangan ngasih pinjem ke temen yang lain. Gini Rival bukan ibu membenarkan sikap guru kamu itu, Cuma mungkin ini Hp milik kamu. Nah kamu menjelaskan nya gimana? Waktu kamu menyanngkal dan meyakinkan temen kamu yang download?
Diapun menjawab “dia malah cuek dan marahin saya bu, percuma”
aku “ Rival, gak boleh kamu jadi nakal yang rugi kamu, masa karena kamu di perlakukan seperti itu kamu ngerugiin diri kamu? Gak boleh kaya gitu, perjalanan kamu masih panjang perjuangan kamu juga masih banyak hal yang harus kamu raih. Nah disini kamu belajar, tekadkan kamu untuk berubah menjadi lebih baik lagi ya, harus jadi anak yang rajin dan pandai. Nah sekarang jadikan semua itu sebagai pelajaran ya! Jangan mudah percaya sama orang lain meski itu adalah temen kamu, apalagi kenal baru. Nah mau gitu orang sukses kamu enggak?? Sekarang kamu harus jadi Rival yang dulu ibu kenal, lucu, manis, baik, sopan dan gak pernah nakal lagi ya?”
rival pun menjawab “ iya bu saya janji”
aku mencoba bertanya pada yang lain “ nah yang lain gimana apa mendapat perlakuan yang sama di sekolah itu? Awas ya jangan kaya gitu?? Kalian harus jadi anak-anak yang sukses. Ibu harus gimana mengajar kalian dengan cara yang lembut salah, di kasih tugas malah nyontek-nyontek kan gak bisa gitu. Yu kita bikin perjanjian hari ini, kita mulai belajar serius. Barang siapa yang tidak belajar dengan serius maka ibu akan melaporkan kalian sama akang?? Nah mau gak??
Mereka menjawab kompak “ gak bu!”
Hari itu aku habiskan Tanya jawab atau sekedar sharing bersama anak-anak…hingga menceritakan kisah anak-anak pedalaman yang belajar dengan serius meski mereka menempuh jarak kiloan.
Nah anak-anak ibu akan menceritakan teman kalian yang di sekolah lain, patutnya kalian bersyukur bisa sekolah disini, makan enak, uang jajan dan semua terpenuhi dengan lengkap.
Ibu mengajar di sekolah lain, mereka anak – anak di sana begitu semangat untuk menyambut pagi hari. Perjalanan dari rumah hingga ke sekolah mereka tempuh dengan jarak yang agak jauh, bahkan lamanya perjalanan mereka sekitar 1 jam yang paling jauh, sebagian yang lain sekitar 30 menitan lebih. Itu mereka tempuh dengan jalan kaki, medan yang mereka tempuh agak sulit…mereka harus melewati jembatan, dan jembatan itu terbuat dari bamboo. Sama sekali gak ada pegangannya, belum yang lain mereka turun dari gunung dengan kondisi tanah merah yang licin tapi mereka tetap sekolah ko! Meski jauh meski lelah sekolah bagi mereka adalah sebuah harapan untuk merubah nasib mereka, cita-cita mereka tentu menggenggam dunia, artinya mereka ingin sekali banyak ilmu agar mereka tahu tentang semua yang ada di dunia ini, belajar dan buku adalah media mereka untuk berinteraksi dengan dunia yang baru mereka ketahui, harapan mereka adalah bisa menjadi orang yang sukses yang bisa membanggakan kedua orang tuanya. Begini anak-anak, tentu untuk meraih cita-cita itu begitu banyak tantangannya. Kini bagaimana mau kalian mau berjuang sekeras apa?. Hidup bukan milik bagi mereka yang hanya diam dan leha-leha. Kalian yang ibu lihat terpenuhi kebutuhan kalian, sedikitpun tidak kekurangan uang jajan bukan? coba banyangkan teman kalian di pedalaman, mereka hanya bekal Rp. 1000,- itu uang yang mereka pegang. Sementara sekolah dari pukul 07.00 – 13.30 bahkan di antara mereka juga ada yang gak bawa bekal sama sekali, tapi ibu salut sama mereka meski jauh meski gak bawa uang bekal mereka semangat belajarnya. Mereka juga orangnya baik, jika ada tugas sudah pasti di kerjakan. Masa kalian kalah sama mereka?? Kalian ke sekolah jalan kaki cuman 5 langkah?
Lalu Aldo bertanya” bu itu dimana? Dari rumah ibu , ibu kesana berapa jam?”. Lalu saya menjawab “ ibu tempuh selama 40 menit perjalanan, itupun jalanan sepi. Kadang kalo lagi hujan besar ibu simpan motor ibu di pinggir rumah kake-kakek dan ibu berjalan selama 15 menit karena jalanan licin takut terjatuh, tapi meski lelah tak apa, toh ada yang menyambut ibu dengan penuh semangat.”
Tabah termenung dan bertanya” iya bu, mereka itu semangat…boleh gak bu aku ikut ibu kapan-kapan, aku ingin liat mereka barangkali aku bisa bertanya kepada mereka. Mereka bisa sesemangat itu?”
Saya tersenyum dan menawab  “dengan senang hati nanti kapan-kapan kita main ke sana. Ibu jadwal di sana tiap hari Selasa dan Kamis ya”
Tabah “ kalo naik angkot bisa bu?”
Dan saya menjawab “ nah itu dia, tak ada angkutan umum dari sana hanya ada ojek itupun ongkosnya mahal. Itulah makanya mereka sulit sekali untuk pergi ke kota. Meski begitu mereka itu keren, kalian harus seperti mereka bahkan lebih jadikan ini motivasi”
Lalu aku tunjukkan beberapa poto dan gambar tentang mereka.
Awalnya aku kesal dengan kenakalan mereka, tapi setelah tahu alasannya mereka juga berhak mendapatkan perhatian dan maaf, mungkin perlakuan gak adil itu berbekas di hatinya hingga tetap berbuat nakal. Kadang kita tidak tahu alasan mereka nakal, memberikan hukuman tanpa mau mendengar alasan mereka. Padahal setiap kenakalan pasti ada sebuah penjelasannya. Setelah percakapan itu selama 2 jam pelajaran, akhirnya mereka bisa di kendalikan, aku pikir aku akan mati berdiri karena ketemu anak yang super seperti mereka. Meski hanya 5 orang tapi awalnya memang kewalahan, memarahi mereka rasanya tak tega berhubung mereka tinggal di asrama dan jauh dari orang tua. Saya hanya menempatkan sebagai saudara dan sahabat mereka, setidaknya membuat mereka nyaman dahulu baru belajarpun enak.
Iya sering sekali yang lain pun mengeluhkan sikap mereka di awal , tapi kemudian kita masing-masing punya cara dan sikap agar mereka mau belajar dengan tenang. Ya…banyak hal yang kita lihat dari mereka, banyak hal yang kita pelajari dari masing-masing anak, dan semakin terbuka pengetahuan tentang sikap mereka dan alasan kenapa mereka berbuat demikian.
Mereka adalah objek yang tak pernah membosankan, selalu ada hal menarik dan unik yang bisa kita pelajari dari setiap anak.
Dari 3 sekolah saya selalu memperhatikan anak-anak, dan mencoba menjadi sahabat mereka. Agar mereka nyaman belajar dan tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari pelajaran. Pengertian tentang manfaatya menuntut ilmu memang harus kita jelaskan agar mereka faham tentang manfaat dan kewajiban mereka dalam memperjuagkan masa depan mereka



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}