Sedikit banyak orang
yang memiliki sahabat berlawanan jenis antara si pria dan perempuaanya memiliki
ketertarikan satu sama lain, beruntung jika bisa bersama. Tapi bagaimana jika
hubungannya makin dekat namun tidak jelas, di bilang pacar bukan tapi perlakuaannya
melebihi sikap seorang pacar, seperti cemburu , melarang main dengan yang lain,
perhatian berlebih, waktu bertemu lebih sering. Namun…. Si dia bersikap seperti
itu pada kita, tapi si dia malah punya pacar/gebetan yang lain. Sering kali kasus
seperti ini terjadi, orang itu melarang kita menjalin hubungan dengan yang lain
tapi si dia malah bebas menjalin hubungan dengan yang lain. Kembali kepada kita…kita
nyamannya bagaimana? Kalo kita terlanjur cinta sama si dia, nah coba lindungi
diri kita dengan bersikap tegas..minta penjelasannya sama si dia, kenapa
demikian? Perjelas status antara kita dan dia! Jika dia bebas memiliki pasangan
, tandanya kita juga berhak memiliki pasangan yang lain, jangan nurut. Kalo dia
gak punya pasangan, dan kamu belum coba Tanya hubungan ke lebih yang serius. Posisi
antara seorang sahabat atau kekasih harus selalu di perlihatkan melalui sikap. Nah
kita juga harus pandai membedakan posisi kita, berlakulah tegas sesuai dengan
posisi kita.
Kasus pernah terjadi
dengan seorang perempuan dan pria, mereka sahabatan sudah lama. Nah si
laki-laki sudah memiliki pasangan, si perempuannya juga sudah. Saat itu
persahabatan masih tergolong wajar dan baik-baik saja, meski si sahabat yang
pria nya suka mengganggu sahabat perempuannya saat bersama kekasihnya dengan
menggempur mengirim sms dengan tujuan mengganggu agar si pasangan perempuannya
terpancing, namun pandainya si sahabat perempuan jika datang pasangannya kontak
sahabatnya itu selalu di blok dan sms masuk ke kotak spam, jika melalui bbm
datanya di matikan. Beberapa waktu
kemudian berlalu, si perempuan putus hubungan dengan kekasihnya, membuat si
pria makin menjadi, memperlakukan secara berlebihan, cemburu gak karuan, so
ngatur. Tapi liciknya dia masih menjalin hubungan dengan kekasihnya, si sahabat
perempuan awalnya tak punya hati menganggap perlakuan sahabatnya itu hanya
bumbu dalam hidupnya agar gak jenuh, namun lambat laun dia juga jatuh hati,
tapi si perempuan masih sadar posisi selamanya sahabat tak punya hak untuk cemburu,
pernah suatu ketika si pria nya menyuruhnya untuk tidak menikah dia menegaskan
bahwa dirinya juga tidak menikah, si pria berbohong kalo dia sudah putus dari
pacarnya dan berjanji akan bersama dengan sahabatnya itu ( si perempuan ). Waktu
membuktikan, si perempuan mengetahui kabar dari orang tua si pria bahwa
sahababatnya itu menipunya mentah-mentah, dia mengetahui bahwa si sahabatnya
itu akan menikah, namun si perempuan hanya menahan kecewa dalam hati tak mau
bertanya, karena jika ini kebahagiaan sahabatnya ya sudah, si perempuanpun
mencari kekasih baru agar bisa melupakan sahabatnya itu. Saat si permepuan
sudah memiliki kekasih, sahabatnya setiap hari marah-marah, cerewet dan luar
biasa gak jelasnya. Suatu hari si perempuan berfikir dia tidak akan menikah
sebelum sahabatnya menikah duluan, dia merasa terganggu dengan sikap sahabatnya
yang gak jelas akhirnya bodohnya dia, dia memutuskan kekasihnya. Padahal si
perempuan tahu kalo si pria nya akan menikah, sampai pada akhirnya pernikahan
yang di rencanakan si pria berantakan, penyebabnya pacar si pria matre
ninggalin dia buat orang yang lebih materi nya dari si pria. Akhirnya masing-masing
tak punya kekasih, namun meski demikian si pria adalah pemain handal dalam
urusan perasaan perempuan, dia mudah mendapat pacar sekaligus dalam satu waktu,
3 orang sekaligus. Si perempuan tahu itu, namun dia mengabaikannya. Namun makin
lama perasaan yang gak jelas mengganggu si perempuan, sikap si pria juga
semakin berani, seperti bercanda kelewat batas, menjitak kepala, kadang marah
tanpa sebab, menghina fisik habis-habisan. Sahabatnya itu berubah, kadang baik
kadang edan. Lama-lama si perempuan pun menjauh karena merasa telah di bodohi
dengan melarangnya memiliki kekasih, mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
Lalu dia berfikir hubungan ini dulu berjalan dengan baik seperti saudara, kini
berubah menjadi berantakan. Akhirnya si perempuan mecoba menjauh agar mendapat
jawaban apakah si pria mempunyai perasaan yang sama atau hanya sekedar berbuat
curang. Ini sudah termasuk ke dalam friendzone, bahaya sekali sahabatan tapi
memiliki perasaan , akhirnya gak jelas dengan perasaan sendiri. Jika terjadi
demikian memang jalan yang terbaik adalah, menjauhinya untuk mengetahui
hatinya, atau minta ketegasan posisi kita dalam hidupnya. Nah jangan mau jadi
kaya si perempuan ya, ini merugikan waktu dan perasaan, kecuali kamu memang
ikhlas di gituin. Sesama sahabat tak boleh berbuat curang, bersikaplah bijak
karena sahabat itu bukan mainan, dia adalah orang yang saat senang dan susah
bersamamu. Masa tega nyakitin sahabat sendiri, melarang nya menikah tapi si dia
malah merencanakan pernikahan tanpa sepengetahuan sahabatnya, melarangnya Amemiliki
kekasih tapi dia memiliki kekasih yang banyak. Tegas dalam sikap dan perjelas
status hubungannya ya sobat, jangan terjebak ke frienndzone lebih lama, RUGI TAU
0 komentar:
Post a Comment