Rasanya
dadaku sesak, ingin menangis namun tak keluar air mata, ingin marah namun tak
mampu untuk berkata, ingin teriak namun tak punya tenaga. Hatiku pilu, aku
lebih banyak diam dan terus berfikir dengan apa yang aku lakukan. Tak ada yang
bisa aku lakukan hanya menatap pedih apa yang telah aku lalui, aku merasa
kehilangan segalanya, aku merasa tak mampu untuk berdiri lagi. Begitu banyak
doa dan harapan yang aku panjatkan.
Hatiku
selalu berkata “ aku pernah mencintai namun
aku di campakkan, aku pernah berharap namun aku di kecewakan dan aku pernah
yakin namun semua sia-sia”. Kegagalan demi kegagalan aku lalui, ada yang
salah dengan diri ini. Di usia yang sudah cukup berumur ini aku belum mapan
dalam segi financial, aku belum bisa memberikan cucu untuk ke dua orang tuaku. Setiap
orang tua pasti ingin melihat anaknya sukses dan memiliki pendamping yang baik.
Aku
ingat kata sahabatku saat kuliah
Mamih
berkata :” kawan jangan kau sandarkan
harapanmu pada manusia, mereka akan membuatmu kecewa. Tapi sandarkanlah
harapanmu pada Allah, karena Allah tidak pernah membuat hambaNya kecewa dan
terluka”.
Kini
aku hanya berharap dan berkata dalam setiap doaku “Tuhan aku menanti yang terbaik dari Mu”
0 komentar:
Post a Comment