Cerita dua dunia masih menjadi perdebatan dalam masyarakat atau bahkan dianggap mitos dan berlalu begitu saja.
Tapi tahukah anda? Entah dua dunia itu nyata, fiktip atau keberadaanya memang sangat dekat dengan kita toh pada dasarnya masyarakat masih meyakini bahwa dua dunia itu masih ada.
Baiklah ini cerita dari mulut ke mulut, tapi kebetulan cerita kali ini kena ke telinga saya, dan saya sendiri ini seperti film Indosiar penuh drama dan keanehan luar biasa. Tapi yo wes lah, karena kita juga menghargai orang yang bahkan masih meyakini hal tersebut. Aku pribadi masih bertanya iyakah itu? Tapi sudahlah daripada saya bertanya dan bingung sendiri kali ini saya ingin berbagi cerita dengan anda.
Mendengar Leuweung Sancang di kabupaten Garut, bahkan baru pertama kalinya. Saat seorang teman akan pindahan ke sana. Nah ada salah satu teman yang berkata, bahwa Sancang adalah sebuah gunung pesugihan. Siapa yang mau kaya selalu meminta tumbal atau menikah dengan orang sana lalu menghilang raganya namun terperangkap jiwanya di leuweung Sancang.
Konon dipercaya banyak harimau jadi - jadian.
Leuweung Sancang konon sebuah hutan belantara, yang masih asri dan dihuni oleh makhluk gaib.
Karena saya penasaran saya baca dari internet konon leuweung sancang merupakan patilasan Prabu Siliwangi, yang dipercaya banyak harimau jadi-jadian itu masih dipercaya adalah pengikut Prabu Siliwangi yang menghilang seiring kerajaanya lenyap tak berbekas, dan itu diketahui saat Kian Santang anak Prabu Siliwangi konon pulang dari Kota Mekkah.
Entah legenda, atau sejarah atau cerita rakyat biasa. Namun keangkeran Leuweung Sancang menduduki posisi pertama di daerah Jawa Barat.
Kali ini saya mendengar tentang leuweung Sancang hingga berdiri bulu kuduk awalnya tidak faham.
Kali ini dunia digemparkan dengan virus covid-19 dimana yang terserang adalah yang memiliki daya tahan tubuh ( imun ) yang lemah yang mudah terserang dan terlihat gejalanya. Beda dengan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tidak nampak gejala.
Sore itu keponakan ku datang, bahwa imun akan meninggal. " Tante saat ini imun akan meninggal?".
Saya balik bertanya "imun?"
Dia menjawab " iya tante imun !"
Dengan pd saya menjawab " maraknya covid -19 jangan sampai imun kita drop. Kao mati imun kita, ya kita juga ikut mati de "
Ponakanku diam tak melanjutkan pembicaraan, aku pikir wajar.
Dan aku beranggapan bahwa yang ditanyakannya memang benar - benar daya tahan tubuh ( imun ) ditengah situasi genting kaya gini
Pagi itu saat saya sedang menyapu di rumah tiba - tiba datang Pak Amat dia duduk dan berbincang dengan orang rumah.
Pak amat " nanti imun akan mati, kalo dia mati nanti kita kuburin layaknya seperti manusia biasa"
Saya bingung, imun yang dimaksud apa ya? Lalu saya bertanya" maksudnya imun?"
Lalu mertua saya menjawab " hantu!"
Tiba - tiba saya segera mendekati pak Amat berdiri bulu kuduk saya seketika, oh ini yang dimaksud keponakanku.
Aku pikir lah ko hantu bisa mati?
Saya kurang faham, lalu pk Amat menjelaskan kejadian secara detail.
Begini cerita jelasnya:
Semalam Dede baru pulang dari pasar, tiba-tiba dia kesurupan Raja jin dari Cigoong. Keluarganya meminta saya untuk mengeluarkan jin itu, saat saya bertarung dengan jin itu dia menantang saya lalu saya tantang balik. Saya berdoa ternyata jin itu kepanasan dan keluar dari tubuh Dede. Saat jin itu keluar tiba - tiba Dede kesurupan lagi, kali ini yang masuk adalah imun ( Nenek moyangnya ) yang hilang ratusan tahun karena menikah dengan orang Sancang. Diperkirakan usianya dibawah 200 tahun.
Saat Dede kesurupan imun , imun itu sopan dan lembut lalu dia berkata " Assalamualaikum, maaf saya menggunakan raga Dede cicit saya, saya mengabarkan bahwa saya sudah tidak kuat disikaa oleh suami saya di Sancang sana, saya selalu disiksa. Jika nanti saya mati, saya akan kembali ke kampung ini. Tolong kuburkan saya secara Islam dan selayaknya manusia. Karena saya manusia. Jika nanti saya meninggal sambutlah saya di curug emas".
Konon sebelum Dede kesurupan, selalu ada wanita tua dengan rambut gimbal acak - acakan duduk di terlas Bi Lima ( masih satu keturunannya ) ditengah malam. Imun mampu ada kemudian menghilang ketika di seret sekelompok Jin pulang ke Leuweung Sancang.
Imun ini merupakan seorang wanita asal kampung ini, waktu itu dia mengadakan perjalanan lalu bertemu dengan seorang laki - laki asal Sancang Garut kemudian menikah. Konon katanya menghilang tanpa jejak setelah menikah. Dan di percaya suaminya adalah seekor harimau yang mampu menjelma menjadi manusia. Imun yang hilang ini akan kembali dalam keadaan mati. Karena sudah lama hidup di dua alam imun ini memiliki rambut panjang yang gimbal terlihat seperti gembel. Kepala kecil dan tubuh dipenuhi bulu.
Jika imun waktunya mati, maka jasadnya akan terlihat nampak terlihat. Dan ada saksi mata yang melihatnya duduk merana di depan terlas bi Lima, yang melihatnya adala Sihab. Dia pikir itu Bi Lima yang sedang duduk dengan rambut terurai dan acak - acakan
Entah kapan meninggalnya imun ini, jika memang benar adanya berarti dua dunia di Leuweung Sancang itu memang ada. Namun jika gada kabarnya berlalu begitu saja, ya entahlah ini cerita arahnya kemana.
Rumahku ini ditengah pegunungan, daerah terpencil yang jauh dari perkotaan. Makanya sama cerita - cerita gaib penduduk percaya. Kalo aku sendiri yang mendengar sih kaya denger film horor aja.
Tapi???
Dengan cerita seperti ini Leuweung Sancang terjaga keasriannya.