thumbnail

SOAL DAN KUNCI JAWABAN TES SUMATIF PEDAGOGI 1

 

 

Berikut adalah beberapa contoh soal yang bisa di kerjakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda terkait materi yang sedang dipelajari.

 

1.  Landasan pendidikan jenis ini memiliki asumsi yang bersumber hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalankan setiap lembaga pendidikan adalah

 

….

A. Landasan filosofis

B. Landasan sosiologis

 

C. Landasan religius

D. Landasan yuridis

 

E. Landasan psikologi

 

2. Berikut ini contoh konkrit dari implikasi landasan religius dalam pendidikan di sekolah adalah ….

 

A. Menjaga lingkungan sekitar rumah, karena kebersihan merupakan sebagian dari iman

 

B. Gotong royong dan saling menghormati antar warga masyarakat meskipun berbeda suku, ras dan agama

 

C. Guru mengajarkan siswanya untuk berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran

 

D. Guru menggunakan media pembelajaran yang interaktif untuk mendukung pembelajaran di kelas

E. E.  Sekolah   menyediakanberbagai   ekstrakulikuler

yang        dapat memfasilitasi potensi dan kreativitas anak

 

3. Peserta didik Kelas “Y” sebagian besar memiliki gaya belajar visual maka strategi belajar yang tepat dilakukan untuk

 

kelas tersebut yaitu:

A. Peserta didik ditugaskan untuk menganalisis materi

 

B. Peserta didik ditugaskan merangkum suatu uraian

C. Peserta didik ditugaskan membaca buku x karangan Mr. x

D. Peserta didik ditugaskan untuk mengemukakan pendapat

 

E. Peserta didik ditugaskan untuk merangkum bahan belajar yang

terdapat dalam buku teks

 

4. Pak Ferdi ketika akan melakukan kegiatan pembelaajran dengan topik penyakit menular melakukan pre tes terlebih dahulu, hal ini artinya guru memperhatikan karakteristik peserta didik dalam hal ….

 

A. Motivasi belajarnya

 

B. Perkembangan sosialnya

C. perkembangan emosinya

 

D. Perkembangan motoriknya

E. Kemampuan awalnya


 

5. Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran, karena dalam teori belajar ini ...

A. Mudah dalam mengevaluasi hasil belajar

 

B. Siswa belajar dalam kelompok, maka tugas guru lebih ringan

C. Menempatkan siswa sebagai subjek belajar

D. Siswa diberi tugas, sehingga belajar lebih aktif

 

E. Menempatkan siswa sebagai objek penting dalam belajar

 

6. Salah satu perkembangan teknologi dalam praktik pembelajaran adalah dengan mengintegrasikan teknologi salah satunya adalah pembelajaran yang memanfaatkan social media. Dalam pembelajaran tersebut memberikan kesempatan peserta didik untuk......

 

A. Berkolaborasi, berbagi informasi, berinterkasi

 

B. Berbagi informasi, berkolaborasi, mengembangkan kemampuan individu

C. Berinteraksi, berbagi informasi, memperbaiki kesalahannya

 

D. Berkolaborasi, mengembangkan kemampuan individu, berinterkasi

 

E. Berkorespondensi terkait proses pembelajaran yang berlangsung di kelas

 

7. Menurut teori belajar konstruktivistik, anak akan merasakan bahwa proses belajar itu adalah sesuatu proses yang menyenangkan jika......

 

A. Sesuai dengan taraf berikir anak

B. Ada keterlibatan intelektual dan emosional anak

 

C. Belajar dipraktekkan

D. Adanya kompetensi belajar

E. Terdapat stimulus dan respon yang sesuai

 

8. Kurikulum sebagai pedoman dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah merupakan fungsi kurikulum bagi ….

A. Guru

 

B. Kepala sekolah

C. Orang tua

D. Siswa

 

E. Pengawas Sekolah

 

9.  Kurikulum harus aktif berpartisipasi aktif sebagai control atau filter social menunjukkan fungsi kurukulum ….

 

A. Konservatif

 

B. Kreatif

C. Evaluatif

D. Dinamis

 

E. Imajinatif


 

10.   Kualifikasi yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMA merupakan tujuan

 

A. Pembelajaran umum

B. Mata pelajaran

 

C. Institusional

D. Pendidikan nasional

E. Pembelajaran khusus

thumbnail

TUGAS KB 1 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

PENGUATAN INTEGRITAS

1. Bagi seorang Guru integritas adalah hal yang prinsipil. Lebih jauhnya sekolah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan membangun intelektualitas serta karakter generasi penerus bangsa tentunya harus menjadi suatu system yang benar-benar memiliki integritas tinggi. Integritas merupakan atribut terpenting yang harus dimiliki seorang guru, dan sikap yang harus ditampilkan adalah integritas. Inilah sumber kebahagiaan seorang guru. Karena hakikat seorang guru adalah orang yang senantiasa memerangi kegelapan dan membawa terang. Dan selalu berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik lagi, menunujkan integrasi di dalam dirinya baik dalam sikap dan perbuatan. Sosok guru yang berintegrias memiki sikap yang peduli, disiplin, bertanggung jawab dan jujur.

Ketika sekolah menerapakn sikap disiplin kepada peserta didik dengan tegas untuk menerapkan disiplin waktu, datang tepat waktu saat sekolah dan mengikuti kegiatan berlangsung dengan tertib, maka hal tersebut harus kita terapkan dalam diri kita sendiri. Sebagai guru berintegritas tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin dalam waktu, namun memberi contoh terhadap peserta didik dengan menampilkan sikap terbaiknya dan menerapkan sikap disiplin baik di sekolah ataupun dilingkungan masnyarakatnya. Karena guru beritntegritas melahirkan peserta didik yang memiliki integritas. Dan menjadi teladan bagi peserta didik.

Namun pada kenyataannya ketika kita dihadapkan pada kasus dimana guru datang terlambat, dan bisa masuk seperti biasa sementara peserta didik melihat kejadian tersebut maka akan menimbulkan rasa masa bodoh terhadap peserta didik dalam disipilin waktu. Karena peserta didik melihat langsung dan dapat menyimpulkan keadaan tersebut hingga hilanglah rasa hormat terhadap guru tersebut. Itu semua menjadi salah satu factor dimana peserta didik kurang memiliki sikap yang berintegritas. Ini menjadi sebuah masalah yang harus segera di pecahakan.

Adapun langkah awal yang akan saya lakukan sebagai Guru yang berintegritas terhadap rekan tidak disiplin dalam waktu ( kurang memiliki integritas ) adalah sebagai berikut:

a. Sebelumnya saya akan berusaha mendisiplinkan diri sendiri agar rekan bisa melihat dan tergerak hatinya agar melakukan hal yang sama. Karena dengan pengutan itegritas pada diri sendiri adalah upaya untuk mengubah diri sendiri bukan mengubah orang lain. Dengan menjadi pribadi yang berintegritas , orang lain akan meneladani dan menjadikan inspirasi

b. namun jika hal tersebut masih belum bisa menggerakan hatinya agar disiplin waktu, maka adakalanya melakukan pendekatan terlebih dahulu, mencari tahu penyebab terjadinya sikap kurang disiplin. Dan mengajaknya berdiskusi agar mendapatkan solusi yang bisa diterima. Namun jika rekan merasa tidak nyaman dan tersinggung karena apa yang kita tanyakan dan sampaikan, bahkan melakukan hal tersebut seolah seperti biasa. Maka selanjutnya adalah mendiskusikan dengan kepala sekolah agar hal tersebut tidak terulang kembali karena khawatir peserta didik akan meniru sikap tersebut ( tidak disiplin ) namun jika Kepala Sekolah tidak merespon hal tersebut, maka kita meminta bantuan kepada komite sekolah. Kemudian mengajaknya berdiskusi merumuskan masalah tersebut. Dengan bantuan komite agar bisa menyapaikan hal tersebut kepada Kepala Sekolah sehingga menimbulkan kesadarn akan pentingnya peraturan diterapakn oleh setiap guru. Hingga Kepala Sekolah dan Komite bisa bekerja sama dan mengadakan agenda tentang Workshop betapa pentingnya disiplin waktu dan memiliki jiwa yang berintegritas. Serta mengingatkan kembali tentang disiplin meruapak salah satu sikap yang dimiliki oleh guru yang memiliki integritas. Integritas pada dasarnya ada dalam diri setiap individu. Tugas guru adalah menguatkan nilai karakter penguat integritas yang ada dalam diri setiap manusia, sehingga semakin kokoh dan memberikan pandangan dan pengetahuan kepada seluruh anggota pendidik dan tenaga pendidik bahwa anak adalah produsen , pelaku aktif dalam pembelajaran dan guru adalah profesi yang independen yang mendidik anak sesuai kodisi anak , konteks local dan variasinya tanpa bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam kebijakan dan peraturan yang berlaku. Serta memberitahu tentang sikap guru yang harus dimiliki agar menjadi teladan yaitu memiliki sikap berintegritas ( jujur, bertanggung jawab, disiplin dan peduli ), terpercaya ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil, professional ), pengetahuan luas ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, menguasai landasan ilmu mendidik) dan terakhir adalah sikap menebar kebaikan ( berbuat baik berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable, serta pribadi yang menyenangkan )

langkah ini diharapkan semua anggota sekolah meliputi Kepala sekolah pendidik, tenaga pendidik, dan anggota lainya dapat menerapkan dan sadar akan tugas dan kewajiban seorang manusia yang memiliki integitas, demi terwujudnya kenyamanan, rasa keadilan serta tegaknya kedisiplinan yang akan membawa suksesnya sekolah memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya.

 

2. Adapun Penyebab menurunnya integritas pada guru adalah sebagai berikut:

a. guru bekerja hanya untuk mendapatkan upah, sehingga tidak ada kekhlasan dalam dirinya

b. guru mengeluh dan merasa terbebani dengan administrasi sekolah , ini sesunguhnya merupakan tugas kesehatrian guru, namun ketika semua harus di dokummentasikan secara fisik, maka tugas – tugas ini akan menjadi beban hingga berdapak pada kinerja guru.

c. Profesi guru yang ia jalani bukan merupakan pilihan utama, sehingga ia menjalani dengan setengah hati dan kurang bertanggungjawab atas profesinya ( bukan merupakan panggilan jiwa )

d. Zaman sekarang ini banyak guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak linier dengan tugasnya mengajar, sehingga ini menjadi salah satu pemicu kurangnya integritas dalam cara mengajarnya.

e. Sosok Guru bukan hanya harus memiliki kecerdasan namun juga harus memiliki kemampuan mengajar. Namun sekarang banyak Banyak guru yang hanya bisa mengajar memberikan materi-materi namun tidak bisa mendidik dan membangun karakter peserta didiknya.

Dari permasalahan tersebut maka harus ada solusi agar guru memiliki integritas sehingga mengajar adalah merupakan panggilan jiwa dan sumber kebahagiaan. Solusinya adalah sebagai berikut:

a. Adanya kesadaran diri sendiri sangat berperan penting dalam menumbuhkan sikap integritas pada diri guru.

b. Penyelengaraan seminar atau bimbingan dari pihak sekolah, maupun dari dinas pendidikan yang berkaitan dengan penyusunan perangkat pembelajaran serta pembinaan yang berkaitan dengan kode etik guru harus lebih sering serta senantiasa di nilai dan di evalusi berkala.

c. Guru terus belajar agar menjadi guru yang berintegritas yaitu meningkatkan kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogic.

d. Memberikan training ESQ (Emotional Spiritual Quotion) secara berkala dapat memberikan penyegaran jiwa.

3. Mind Map Landasan dan Prinsip Penguatan Integritas



thumbnail

REFLEKSI - MODUL PENGUATAN KARAKTER

 

Guru adalah pendidik ilmu pengetahuan, namun juga guru mendidik agar peserta didik memiliki budi pekerti.

Penguatan karakter dalam pendidikan sejak dini perlu ditanamkan, mulai dari sikap dan perbuatan.

Sekolah menjadi dasar utama membentuk karakter bangsa yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan diperlukan pendidik yang memiliki sikap:

a.       Berintegritas : ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli )

b.      Terpercaya : ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil dan professional

c.       Pengetahuan luas : ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, dan menguasai ilmu pendidikan

d.      Menebar kebaikan: ( berbuat baik dan berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable serta merupaka pribadi yang menyenangkan )

Sikap integritas harus diterapkan oleh guru dalam kehidupannya sehari – hari, guru yang berintegritas adalah guru professional dan akan melahirkan peserta didik yang berkualitas dan memiliki nilai yang luhur.

 

thumbnail

TUGAS DISKUSI - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

Penguatan karakter dalam pendidikan sejak dini perlu ditanamkan, mulai dari sikap dan perbuatan.

Sekolah menjadi dasar utama membentuk karakter bangsa yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan diperlukan pendidik yang memiliki sikap:

a.       Berintegritas : ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli )

b.      Terpercaya : ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil dan professional

c.       Pengetahuan luas : ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, dan menguasai ilmu pendidikan

d.      Menebar kebaikan: ( berbuat baik dan berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable serta merupaka pribadi yang menyenangkan )

Guru yang berintegritas akan melahirkan peserta didik yang berintegritas.  Sekolah merupakan sarana pembelajaran yang penting bagi siswa, maka dari itu mulai dari pendidik harus menjadi contoh yang teladan dengan memiliki sikap integritas yang tinggi, maka siswa akan mencontoh dan berprilaku yang baik. Guru merupakan penggerak pada kebaikan, karena tidak hanya mengajar namun membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia yang berarti

Semestinya orang tua dan guru bekerja sama untuk membentuk karakter pribadi peserta didik, hal yang harus ditanamakan pada anak sejak dini dan pendidikan terpenting adalah mengajarkan anak untuk tidak melakukan kecurang dan selalu berkata jujur.

Berikan dorongan yang besar dan semangat yang tinggi baik yang dilakukan oleh guru dan orang tua, agar anak memiliki rasa percaya diri dan menjadi pribadi yang berani untuk berkata jujur.

Mengapa anak pandai berbohong? Itu karena anak sering dihukum, maka dari itu anak menyembunyikan kebenaran dan dalam jangka panjang anak tumbuh menjadi manusia yang tidak jujur dan berlaku curang.

Mengapa peserta didik korupsi waktu atau tidak disiplin waktu dan terlambat masuk ke kelas / sekolah? Itu dikarenakan ada sosok yang dia ikuti tiada lain adalah orang tua yang tidak disiplin di rumah dan guru yang datang terlambat.

Pentinganya kegiatan pembelajaran anti koruspi dari hal tersebut perlu diberikan pengarahan agar peserta didik tidak tumbuh menjadi manusia yang tidak memiliki integritas ( kebaikan dalam dirinya ), tidak hidup curang dan tidak menganggap manusia lain lebih rendah.

Maka dari itu perlu ditanamkan 7 prinsip dasar penguatan integritas:

1.      Mengubah pola piker

2.      Diri pribadi sebagai kunci

3.      Capaian kompetensi yang sesuai dengan perkembangan anak

4.      Bersifat mendasar dalam kehidupan manusia

5.      Terkoneksi dengan manusia dan masyarakat

6.      Konsisten dalam setiap aktivitas

7.      Dilakukan terus meneru dan terus dijaga

Ke 7 prinsip ini akan membetuk peserta didik dan moral bangsa yang memiliki integritas yang baik

thumbnail

TUGAS KB 4 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

KB 4 PENGUATAN INTEGRITAS

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

1. Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Mi- salnya anak akan dihukum karena terlambat datang ke sekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi tidak mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsis- tenan ketika ada orang dewasa yang melanggar aturan kita anggap itu hal yang bia- sa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka untuk tidak konsisten. Pertanyaan:

a.       Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri anda sendiri!

Solusi:

Pendekatan paling relevan sesuai dengan kasus di atas adalah sebagai berikut:

Pendekatan penanaman nilai Agar tujuan esensi dan kandungan dimensi pendidikan nilai dapat diwujudkan, sudah tentu memerlukan strategi/metode/pendekatan/model pembelajaran yang tepat atau metodologi pembelajaran. Upaya ini selalu berkaitan dengan bagaimana cara yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Jika strategi yang berpusat pada siswa dinamakan student centered, sedangkan strategi yang berpusat pada guru dinamakan teacher centered.

Integrasi pendidikan nilai ke dalam pembelajaran SMP melalui penanaman dan pembinaan pendidikan karakter, watak dan kepribadian tidak diartikan sempit hanya sebagai domain pendidikan agama atau pendidikan kewarganegaraan melainkan terintegrasi dan terinternalisasi ke dalam seluruh mata pelajaran seperti IPS, IPA, bahasa, matematika, seni dan budaya dan pendidikan jasmani dan kesehatan. Orientasi pendidikan nilai melalui sebaran mata pelajaran tersebut ialah berupaya menggali, menemukan, memahami, mengaplikasikan dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dari sebaran mata pelajaran tersebut untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran di SMP akan jauh lebih bermakna (meaningfull) baik bagi pendidik maupun anak didik sebagai dua pelaku utama pendidikan.

b. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap ke- berhasilannya.

Upaya yang dilakukan yaitu:

 

Upaya yang bias dilakukan untuk meluaskan eksistensi perilaku berintegritas untuk ruang lingkup yang lebih luas salah satunya adalah dengan Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach), suatu pendekatan yang menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai sosial agar selanjutnya mampu terinternalisasi dalam diri siswa. Menurut pendekatan ini sejumlah tujuan yang dapat dicapai oleh siswa diantaranya: Pertama, berupa penerimaan nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa; Kedua, nilai-nilai yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kebutuhan siswa dapat dirubah sehingga sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan oleh siswa. Selanjutnya metoda pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru saat menerapkan ke dalam proses kegiatan pembelajaran diantara melalui penanaman keteladanan, penguatan sikap positif dan negatif, simulasi, bermain peran, tindakan sosial dan lain-lain. Misalnya disaat guru menjelaskan tentang materi kebersihan/lingkungan hidup, guru dapat meminta siswa untuk berkumpul di lapangan atau halaman sekolah, kemudian dari mulai ujung halaman sekolah secara bersamaan bersama guru memungut dan membuang sampah pada tempatnya.

 

2. Hukuman di sekolah  dan efeknya secara jangka panjang:

Ø  Datang terlambat

Siswa mendapatkan hukuman untuk membersihkan masjid di lingkungan sekolah atau memberesekan perpustakaan. Efeknya untuk jangka panjang adalah siswa terus teringat tentang bagaimana harusnya disiplin ilmu dan pentingnya bekerja keras dalam menghadapi hari dibandingkan harus bermalas – malasan dan bangun kesiangan

 

 

Ø  Berkata kasar

siswa mendapatkan hukuman untuk membaca ayat suci Al-quran agar ia sadar bahwa berkata buruk adalah hal yang salah, dan sadar bahwa tiap perktaan adalah doa

Ø  Tidak mengerjakan tugas

Siswa diberikan hukuman untuk mensugesti pikirannya dengan menulis “ saya akan mengerjakan tugas “ beberapa lembar, selain mensugesti siswa juga akan ingat bahwa mengerjakan tugas lebih baik daripada diberi hukuman

 

Namun hal itu dilakukan jika kelakuan yang terpuji itu selalu terulang dan siswa tidak memiliki kesadaran untuk merubahnya.

thumbnail

TUGAS KB 3 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

KB 3 PENGUATAN INTEGRITAS

1. Laporan Singkat

Upaya yang dapat dilakukan untuk membangun komitemen berintegritas dalam kehidupan di rumah, di sekolah atau dimanapun yaitu dengan mengenalkan nilai-nilai integritas serta memberi contoh penerapannya dalam kehidupan sehari hari, juga nilai-nilai tersebut dijadikan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari beberapan nilai integritas yang harus dijadikan pembiasaan diantaranya

a.    Kejujuran
Ajari anak untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, biasakan meminta ijin sebelum meminjam. Tidak mencontek, tumbuhkan kebanggaan saat ia berhasil dengan upaya sendiri. Dapat pula kita tekankan untuk berkata jujur dengan membiasakan anak bercerita secara terbuka, ajari mengakui kesalahannya, dan selalu tepati janji pada anak.

b.    Kesederhanaan
Ajarkan anak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, setiap anak ingin membeli sesuatu ingatkan bahwa ia sudah punya di rumah. Biasakan membeli yang baru jika membutuhkan bukan menginginkan. Tekankan bahwa yang penting bukan baru atau bagusnya tapi fungsi dan manfaatnya.

c.    Kegigihan
Kalau menghadapi masalah jangan langsung dibantu, beri kepercayaan dan dukungan bahwa ia mampu menghadapi masalahnya sendiri. Misalnya belajar mengikat tali sepatu, naik sepeda, dll. Biasakan pula anak tidak selalu memilih jalan pintas, misalnya kalau ingin nilai bagus harus belajar bukan mencontek.

d.   Keberanian
Keberanian dan kepercayaan diri dapat dibangun dengan membiarkan anak berekplorasi dan belajar dari kesalahannya. Tanamkan nilai-nilai moral sejak kecil dan ajak anak melakukan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar. Misalnya membela teman yang diejek, berani menegur teman yang membuang sampah sembarangan, dan lan-lain.

e.    Rasa Tanggung Jawab
Ajari anak tentang konsekuensi, misalnya jika menumpahkan air maka harus dilap, jika merusak mainan temannya maka mencoba memperbaiki, berani mengakui kesalahan.
Dukung anak menyelesaikan tugasnya. Misalnya membereskan tempat tidur, mengerjakan PR, memberi makan hewan peliharaan, dan sebagainya.

f.     Kedisiplinan
Tumbuhkan disiplin dengan contoh, bukan paksaan, karena kita ingin datang dari dirinya sendiri. Kebiasaan tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, mengikuti peraturan di rumah atau di sekolah adalah beberapa bentuk disiplin yang bisa ditanamkan sejak kecil. Kuncinya adalah contoh dan konsistensi.

g.    Keadilan
Ajarkan konsep adil sesuai usianya, dan ajari anak berbagi.Tanamkan pula nilai bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan harus diperlakukan dengan setara. Kita bisa menjadi contoh saat berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, maupun dengan rekan kerja, semua diperlakukan dengan sama.

h.    Kepedulian
Tumbuhkan empati sejak kecil, ajari anak tentang emosi, dan tunjukkan bagaimana caranya menunjukkan kepedulian dengan cara sederhana, misalnya menghibur teman yang sedih, berbagi makanan kepada teman yang tidak membawa bekal, menolong kucing yang sakit.

i.      Kerjasama
Berikan contoh saat di rumah atau di sekolah, bisa bekerjasama saat bermain atau menyelesaikan project, saat merapikan mainan, dan sebagainya. Perlihatkan pada anak bahwa dengan kerjasama pekerjaan kita lebih cepat selesai dan hasilnya lebih bagus.

Satu hal yang menjadi kendala saat ini dalam komitmen berintegritas yaitu kurangnya contoh atau teladan /orang yang memotivasi untuk selalu berintegrasi dimanapun dan kapanpun termasuk orang tua di rumah atau bahkan lingkungan sekitarnya banyak yang tidak komit terhadap nilai nilai integritas ini, sehingga anak meniru orangtua atau lingkungannya, dengan demikian ketidak konsistenan ini menjadi penghambat utama berdirinya integritas. Adapun untuk mengantisipasihal  tersebut yaitu harus adanya kekompakan setiap orangtua, setiap warga masyarakat, guru, untuk sama sama komitmen menjaga nilai nilai integritas menanamkan dalam diri dimanapun dan kapanpun, karena nilai integritas ini sebaiknya ditanamkan sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup. Selain baik untuk membangun karakter anak, tentu menjadi upaya kita juga untuk mencegah dan akhirnya mengurangi tindak korupsi di sekitar kita.

Berikut daftar persoalan yang dihadapi dan cara menanggulanginya:

No

Persoalan yang dihadapi

Langkah Menanggulangi

1

Peserta didik tidak berkata jujur

Menjlaskan tentang pentingnya berkata jujur dalam lingkungan sekolah, rumah ( keluarga ) dan masyarakat serta manfaat karena memiliki sifat terpercaya, dan menjelaskan dampak negative tentang berkata bohong. Setiap hari terus diingatkan kembali dan mencontohkan suri taulada yang baik dalam setiap menasehati peserta didik tentang pentingnya berkata jujur.

2

Peserta didik berkata kasar

Menjelaskan pentingnya menjaga etika saat berbicara dan menjelaskan cerminan manusia yang bertika yang diterima dilingkungan masyarakat karena tutur kata yang sangat baik. Serta terus menerus memberi contoh tentang cara berbiacara yang baik dan sopan

3

Peserta didik tidak disiplin waktu

Masih ditemukannya siswa yang kesiangan merupakan persoalan yang selalu dihadapi bahkan selalu saja ada siswa yang seeprti itu, maka dari itu setiap masuk jam pertama maka pengabsenan sangat dibutuhkan, untuk menanggulamgi hal tersebut maka diadakan dialog bersama peserta didik alasan mengapa kesiangan apakah alasannya masuk akal atau hanya kemalasan saja. Jika memang malas, maka diberikan arahan betapa pentingnya menghargai waktu dan disipilin waktu, guna meraih masa depan yang gemilang dengan menggunakan sebaik mungkin. Mengingatkan akan pentingnya disiplin yang terus di ingatkan dan diberikan oleh Pendidik semoga mendapat hasil yang diharapkan

4

Peserta didik menyontek saat ulangan

Menyontek dalam dunia pendidikan merupakan sifat cikal bakal korupsi. Maka ini harus segera ditangani agar tidak terjadi hingga peserta didik tumbuh dewasa. Maka dari itu peserta didik diingatkan akan pentingnya hidup bertanggug jawab, jujur dan percaya diri

5

Peserta didik membuang sampah sembarangan

Setiap hari peserta didik diajarkan untuk tetap menjaga kebersihan, Karena kebersihan bagian dari iman dan pangkal dari kesehatan. Maka dari itu setiap hari selalu diingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk hidup yang lebih sehat dan lebih baik

6

Peserta didik tidak mengerjakan tugas

Kurangnya tanggung jawab dari peserta didik adalah bentuk kurangnya integritas dari dalam peserta didik maka dari itu dalam setiap kesempatan saat masuk kelas selalu diingatkan bahwa menegrjakan tugas adalah bentuk tanggung jawab yang harus di pupuk dari sekarang, agar peserta didik sadar betapa menjadi manusia yang bertanggung jawab lebih mudah hidup ditengah masyarakat kini dan nanti

7

Peserta didik tidur di kelas

Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, maka peserta didik lebih asik dengan bermain game hingga lupa waktu. Maka dari itu Pendidik membentuk grup orang tua peserta didik untuk bekerja sama memonitot anaknya , agar istirahat tepat waktu dan tidak melulu memainkan gadget nya

 

2.   Langkah langkah perbaikan jangka pendek yaitu dengan cara mensosialisasikan kepada semua pihak mengenai nilai nilai integrasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dimanapun dan kapanpun, serta mengajak orang tua agar berperan aktip bersama Pendidik mengontrol peserta didik dan mengingatkan dengan cara yang bijak, dan tetap menjadikan Pendidik dan orang tua peserta didik menunjukan sikap yang berintegritas menjadi manusia yang memiliki nilai luhur, agar peserta didik dapat meniru dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

 

 

 

3. Rancangan  Aktivitas  Penguatan Integrasi

Pelaksanaan Penguatan Integrasi disesuaikan dengan kurikulum pada satuan pendidikan masing-masing dan dapat dilakukan melalui tiga cara,
yaitu:

a.    Mengintegrasikan Pada Mata Pelajaran

pengintegrasian yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan
pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai iintegrasi ke dalam mata pelajaran sesuai topik utama nilai integrasi yang akan dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Misalnya,mata pelajaran IPA untuk SMP mengintegrasikan nilai nasionalisme dengan mendukung konservasi energi pada materi tentang energi.

b.    Mengimplementasikan Nilai Nilai Integrasi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Implementasi kegiatan ekstra kurikuler yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan kembali nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan

c.    Kegiatan Pembiasaan Melalui Budaya Sekolah

Dengan dibentuk dalam proses kegiatan rutin, spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan.

d.   Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas

Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran.Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran.Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.

e.    Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.

Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah. Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.

f.     Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat.

Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan. Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri. Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM. Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya.

 

 

.comment-content a {display: none;}