Pernahkah dalam hidupmu merasa gagal? Masa muda yang
sia-sia, di usia muda gagal segalanya. Apa harapanmu selanjutnya? Lalu apa
perasaanmu? Harapanmu pupus? Perasaanmu hancur tak berdaya?
Hal seperti ini memang kerap terjadi, dan memang masalah
yang besar yang akan merugikan diri anda sendiri. Segera atasi rasa kehancuran
anda dengan harapan baru dan impian baru. Sobat, jika anda gagal saat ini itu
bukan berarti anda tak berguna. Itu adalah
suatu pertanda ada cara kita yang salah dalam meraih sukses. Ini tentunya
menjadi peringatan bagi kita, untuk melakukan yang lebih baik lagi agar tak
gagal. Tapi bagaimana jika anda terlanjur putus asa dan malas melakukan hal
apapun? Barangkali jika sesaat ini adalah hal yang wajar. Sobat hapus air
matamu, waktunya berbenah diri. Bahwa hidup
kita tak berhenti sampai disini, perjuangan kita masih panjang. Haruskah kamu
sia-siakan hidupmu karena satu kesalahan? Sobat, setiap orang pernah gagal. Tapi gagal sebenarnya adalah ketika kita
terjatuh dan tak mau mencoba untuk bangkit lagi, jika kau pernah punya pertanyaan
siapakah orang yang harus kamu cintai dan perjuangkan? Kamu jangan mengambil
jawaban orang lain. Tapi berkacalah lihat diri kamu di cermin, ada yang lebih
membutuhkan kamu, ada yang lebih membutuhkan pertolongan kamu. Ya benar, itu
diri kamu sendiri, tak kasihankah kau menyia-nyiakan dirimu hanya karena
keputus asaan. Ingat kawan putus asa itu
dilarang, karena itu dapat membuat kamu terpuruk dan tak percaya akan rahmat
Tuhan yang luas.
Saat ini adalah waktumu, pergunakan saat ini untuk
memperbaikin masa lalumu yang takan kembali, persiapkan saat ini untuk raih
esok yang lebih baik. Kamu tahu?? Jika bukan saat ini kamu bangkit mau kapan
lagi? Mau nunggu sampai besok? Esok tentu masih misteri.
Dalam kehidupan manusia selalu di uji oleh kekalahan dan
kemenangan, kalah agar kita belajar
lapang dan menang agar kita tetap memiliki semangat untuk terus berkompetisi
tanpa harus menjadi sombong.
Ya, hidup adalah
kompetisi. Siapa yang menang dia yang bertahan.
Ingatkah kamu? Bahwa kamu adalah seorang pemenang! Seorang
pemimpin yang tangguh!
Tak percaya? Coba kamu ingat kembali, ketika kamu berlomba
untuk menuju rahim ibumu, kau berasal dari sperma (mani) saat itu kamu
bertarung tak sendiri, bahkan ratusan juta merebutkan tempat yang paling nyaman
di dunia. Kau yang menuju sel telur pertama, lalu matilah mereka yang tak
sampai. Dan kau adalah manusia terpilih,
lalu ketika itu Tuhan percaya bahwa kamu akan menjadi hambaNYa. Menjalankan perintahNya,
dan menjalani semua skenarioNya , kamu
bisa makanya kamu terpilih, kamu mampu makanya kamu terlahir.
Terapkan kembali kejadian dulu yang pernah kamu jalani,
jadikanlah motivasi. Jika kamu dulu mampu menang, mengapa sekarang tidak. Ingat tiap-tiap diri adalah pemimpin. Pemimpin
bagi dirinya sendiri, pimpinlah diri kamu dengan hati dan akal kamu menuju
keridoaNYA raihlah kasih sayangnya. Jangan sia-sia kan kepercyaaNya. Kamu mampu
untuk mengulang sejarah, dimana saat ini kamu sedang berkompetisi dengan ribuan
manusia agar kamu tetap bertahan dan menjadi pemenang. Hidup ini perjuangan, dunia dan kehidupan tidak butuh orang yang
pesimis. Tapi kehidupan butuh seseorang
yang optimis. Yang mampu membakar semangatnya hingga menuntunya pada sebuah
harapan, dan mempertemukannya pada sebuah kemenangan.
Kalah dalam
kehidupan adalah ketika kamu menyerah,dan menang dalam kehidupan adalah ketika
kamu terus bertahan dan bangkit meski dalam situasi sulit sekalipun.
Kawan, percayalah tak ada pedih yang abadi. Akhiri keputus
asaanmu saat ini, tersenyumlah percayalah bahwa Allah dekat dengan kita. Ingat salah
satu firmanaNya “Muhammad jika ada
hambaKu yang bertanya tentang keberadaanKu maka katakanlah bahwasannya Aku ini adalah
dekat”
Sungguh putus
asa itu adalah kawannya setan,
setan itu musuh yang nyata. Hindari setan, kobarkan semangat juangmu. Dan berkatalah
dalam diri”Allah percaya padaku, hingga
aku tercipta. Aku harus jalani hidupku penuh harapan dan keyakinan karena Allah
bersamaku”
Sobat, tersenyumlah jika bukan diri kamu yang bangkit,
lalu siapalagi yang akan memperjuangkan hidupmu? Jangan pernah berharap belas
kasihan orang lain, tapi belajarlah mengasihi diri sendiri.
Mari semangat
perjuangan kita tak berhenti sampai disini.
0 komentar:
Post a Comment