Home » » BANGKIT DARI KEPUTUS ASAAN

BANGKIT DARI KEPUTUS ASAAN

Pernahkah dalam hidupmu merasa gagal? Masa muda yang sia-sia, di usia muda gagal segalanya. Apa harapanmu selanjutnya? Lalu apa perasaanmu? Harapanmu pupus? Perasaanmu hancur tak berdaya?
Hal seperti ini memang kerap terjadi, dan memang masalah yang besar yang akan merugikan diri anda sendiri. Segera atasi rasa kehancuran anda dengan harapan baru dan impian baru. Sobat, jika anda gagal saat ini itu bukan berarti anda tak berguna. Itu adalah suatu pertanda ada cara kita yang salah dalam meraih sukses. Ini tentunya menjadi peringatan bagi kita, untuk melakukan yang lebih baik lagi agar tak gagal. Tapi bagaimana jika anda terlanjur putus asa dan malas melakukan hal apapun? Barangkali jika sesaat ini adalah hal yang wajar. Sobat hapus air matamu, waktunya berbenah diri. Bahwa hidup kita tak berhenti sampai disini, perjuangan kita masih panjang. Haruskah kamu sia-siakan hidupmu karena satu kesalahan? Sobat, setiap orang pernah gagal. Tapi gagal sebenarnya adalah ketika kita terjatuh dan tak mau mencoba untuk bangkit lagi, jika kau pernah punya pertanyaan siapakah orang yang harus kamu cintai dan perjuangkan? Kamu jangan mengambil jawaban orang lain. Tapi berkacalah lihat diri kamu di cermin, ada yang lebih membutuhkan kamu, ada yang lebih membutuhkan pertolongan kamu. Ya benar, itu diri kamu sendiri, tak kasihankah kau menyia-nyiakan dirimu hanya karena keputus asaan. Ingat kawan putus asa itu dilarang, karena itu dapat membuat kamu terpuruk dan tak percaya akan rahmat Tuhan yang luas.
Saat ini adalah waktumu, pergunakan saat ini untuk memperbaikin masa lalumu yang takan kembali, persiapkan saat ini untuk raih esok yang lebih baik. Kamu tahu?? Jika bukan saat ini kamu bangkit mau kapan lagi? Mau nunggu sampai besok? Esok tentu masih misteri.
Dalam kehidupan manusia selalu di uji oleh kekalahan dan kemenangan, kalah agar kita belajar lapang dan menang agar kita tetap memiliki semangat untuk terus berkompetisi tanpa harus menjadi sombong.
Ya, hidup adalah kompetisi. Siapa yang menang dia yang bertahan.
Ingatkah kamu? Bahwa kamu adalah seorang pemenang! Seorang pemimpin yang tangguh!
Tak percaya? Coba kamu ingat kembali, ketika kamu berlomba untuk menuju rahim ibumu, kau berasal dari sperma (mani) saat itu kamu bertarung tak sendiri, bahkan ratusan juta merebutkan tempat yang paling nyaman di dunia. Kau yang menuju sel telur pertama, lalu matilah mereka yang tak sampai. Dan kau adalah manusia terpilih, lalu ketika itu Tuhan percaya bahwa kamu akan menjadi hambaNYa. Menjalankan perintahNya, dan menjalani semua skenarioNya , kamu bisa makanya kamu terpilih, kamu mampu makanya kamu terlahir.
Terapkan kembali kejadian dulu yang pernah kamu jalani, jadikanlah motivasi. Jika kamu dulu mampu menang, mengapa sekarang tidak. Ingat tiap-tiap diri adalah pemimpin. Pemimpin bagi dirinya sendiri, pimpinlah diri kamu dengan hati dan akal kamu menuju keridoaNYA raihlah kasih sayangnya. Jangan sia-sia kan kepercyaaNya. Kamu mampu untuk mengulang sejarah, dimana saat ini kamu sedang berkompetisi dengan ribuan manusia agar kamu tetap bertahan dan menjadi pemenang. Hidup ini perjuangan, dunia dan kehidupan tidak butuh orang yang pesimis. Tapi kehidupan butuh seseorang yang optimis. Yang mampu membakar semangatnya hingga menuntunya pada sebuah harapan, dan mempertemukannya pada sebuah kemenangan.
Kalah dalam kehidupan adalah ketika kamu menyerah,dan menang dalam kehidupan adalah ketika kamu terus bertahan dan bangkit meski dalam situasi sulit sekalipun.
Kawan, percayalah tak ada pedih yang abadi. Akhiri keputus asaanmu saat ini, tersenyumlah percayalah bahwa Allah dekat dengan kita. Ingat salah satu firmanaNya “Muhammad jika ada hambaKu yang bertanya tentang keberadaanKu maka katakanlah bahwasannya Aku ini adalah dekat”
Sungguh putus asa itu adalah kawannya setan, setan itu musuh yang nyata. Hindari setan, kobarkan semangat juangmu. Dan berkatalah dalam diri”Allah percaya padaku, hingga aku tercipta. Aku harus jalani hidupku penuh harapan dan keyakinan karena Allah bersamaku”
Sobat, tersenyumlah jika bukan diri kamu yang bangkit, lalu siapalagi yang akan memperjuangkan hidupmu? Jangan pernah berharap belas kasihan orang lain, tapi belajarlah mengasihi diri sendiri.

Mari semangat perjuangan kita tak berhenti sampai disini.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}