Home » » PERKEMBANGAN JANIN DALAM RAHIM MANUSIA

PERKEMBANGAN JANIN DALAM RAHIM MANUSIA

Dan Sesungguhnya Kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (QS: al-Mukminun : 12 – 16),


Proses Perkembangan Embrio Di Dalam Rahim

Telur yang telah di buahi oleh perma membentuk zigot.kemudian zigot digerakan oleh silia oviduk menuju uterus. Setelah 24 jam terjadilah pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur yang dibuahi bergerak dari oviduk ke uterus kra-kira selama 3-5 hari.
Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru berbentuk bundar seperti buah murbai yang disebut stadium morula,
Morula kemudian membentuk bola beronga, bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian, sel terluar (tropoblas), sela-sela bagian dalam (embrioblas) dan rongga berisi cairan (blastosoel).
Proses pemnuahan ,morula menjadi blastosit disebut blastusila. Blastosit kemudian turun ke uterus dan menanamkan diri di dometrium atau melakukan implantasi,
Implantasi terjadi pada hari ke 7 atau ke 8. Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan enzim proteoltik. Selanjutnya, embrioblas membelah diri sehingga menjadi satu kelompok sel yang sangat menonjol dan diberi nama bintik benih. Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara tropoblas dan bagian bintik benih terpisah dan diantara keduanya terbentuk suatu ruangan yang berisi cairan yang makin lama makin luas. Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom. Stadium ini dinamakan tadium blastula. Setelah terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium grastula. Di stadium ini, binik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda-berbeda dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya, antara lain membentuk ektoderma (bagian luar)yang dekat dengan tropoblas. Lapisan endoderma (lapisan dalam) yang sedikit menonjol ke dalam ruangan eksoselom, dan mesoderma (lapisan tengah). Saat embrio tumbuh , mendoderma berkembang menjadi batas epitel gastrointestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritoneum , otot tulang, dan jarigan ikat lain. Ektoderma mementuk kulit dan system saraf

Pembentukan Membran Embrio
Selama periode embrionik, membran embrio terbentuk. Membran-membran ini berada di luar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makan embrio. Mebran-mebran tersebut adalah kantong kuning telur, amnion , korion dan alantois.
Kantong kuning telur
Kantong ini adalah membran yang dibatasi endoderma. Pada beberapa spesies , kantong kuning telur berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi mebrio, pada manusia, kanong ini berfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah, kantong kuning telur jga mengandung sel-sel yang akan berkembang menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
Amnion
Amnion merupakan membran  pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh , amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi dari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio
Korion
Merupakan derivate dari ektoderma dan mesoderma tropoblas, korion menjadi bagian utama pasenta. Korion ini menyelubungi amnion dan kuning telur
Alantois
Berupa membran vaskuler kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan dan eksresi

Pembentukan Plasenta (Ari-Ari Atau Tembuni)
Pada bulan ketiga , terjadi pembentukan plasenta. Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagai endometrium. Fungsi plasenta adalah memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin, memungkinkan karbondioksida dan sisa metbolisme janin berdifusi ke darah ibu, melindungi mikroorganisne masuk ke tubuh janin, meyuplai makanan seperti karbohidrat, potein, kalsium dan zat besi ke tubuh janni. Serta menghasilkan beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.


Tali Pusar
Selama pertumbuhan embrio, pada korin tumbuh struktur seperti jari-jari yan disebut vili korin. Vili korin mengandung pembuluh darah janin dari alantois. Vili kori tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu dan janin akan berdekatan, namun tidak bercampur. Fungsi vili korin adalah tempat pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke bayi.
Dari pembuluh darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilicus (pusar), dan sisa metabolisme dari janin akan meninggalkan janin lewat arteri umbilicus (pusar) dan berdifudi ke darah ibu.
Tali pusar terussun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena umbilicus serta di perkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois. Apabila bayi telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering disebut pusar.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}