Home » » PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN - PERBEDAAN ANTARA KEBAKARAN DAN PEMBAKARAN

PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN - PERBEDAAN ANTARA KEBAKARAN DAN PEMBAKARAN


Kebakaran hutan yang terjadi di pulau Sumatera memang sering terjadi, kabut asap yang mengganggu kegiatan dan merusak kesahatan pun semakin menjadi-jadi. Kebakaran hutan yang terjadi di sebabkan oleh manusia, atau di bakar dengan sengaja hingga ratusan hektar hutan terbakar dan sulit di padamkan. Sering terjadi kebakaran yang di sengaja, menimpulkan dampak yang negative harusnya pelaku pembakaran menerima hukuman berat karena telah merusak habitat dan merugikan kesehatan. Jika saja ada hukuman yang membuat jera atau berat barangkali kebakaran/pembakaran yang di sengaja tidak terjadi lagi. Di sini ada perbedaan pengertian antara kebakaran dan pembakaran (kebakaran yang di sengaja).
Kebakaran hutan merupakan kejadian terbakarnya hutan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Skalanya bisa lokal pada luasan terbatas atau kebakaran hebat hingga jutaan hektar. Penyebab kebakaran hutan bisa alami ataupun karena kegiatan manusia:

Penyebab alami
Telah disinggung sebelumnya kebakaran hutan bisa terjadi secara alami dengan sendirinya atau akibat kegiatan manusia. Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu ole petir, lelehan lahar gunung api, gesekan antara pepohonan yang menimbulkan percikan api. Sambaran petir dan gesekan pohon bisa berubah menjadi kebakaran bila kondisi hutannya memungkinkan, seperti kekeringan yang panjang.

Disebabkan manusia
Kebakaran hutan yang dipicu kegiatan manusia bisa diakibatkan dua hal, secara sengaja dan tidak sengaja. Kebakaran secara sengaja kebanyakan dipicu oleh pembakaran untuk membuka lahan dan pembakaran karena eksploitasi sumber daya alam. Sedangkan kebakaran tak disengaja lebih disebabkan oleh kelalaian karena tidak mematikan api unggun, pembakaran sampah, membuang puntung rokok, dan tindakan kelalaian lainnya.

Ada sedikit perbedaan antara istilah kebakaran hutan dan pembakaran hutan.
Pembakaran identik dengan kejadian yang disengaja pada satu lokasi dan luasan yang telah ditentukan.

Sedangkan kebakaran lebih pada kejadian yang tidak disengaja dan tak terkendali. Pada prakteknya, proses pembakaran bisa menjadi tidak terkendali dan memicu kebakaran. 
Kebakaran hutan berskala besar cukup sulit untuk dipadamkan. Kadang-kadang membutuhkan waktu yang lama agar semua titik api bisa padam. Pada kondisi tertentu, seperti tanah gambut, kebakaran masih terus berlangsung di dalam tanah meski api dipermukaan telah padam semua. Kebekaran hutan menjadi penyumbang terbesar terhadap laju deforestasi. Kehilangan hutan akibat kebakaran hutan lebih besar dibanding deforestasi akibat konversi lahan untuk pertanian dan illegal logging.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kebakaran antara lain:
Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat.
Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.

Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.

Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}