Home » » ARTI STIKER (LOGO) DOT DAN SNI PADA HELMET (HELM) - CARA MEMILIH HELM YANG AMAN DAN NYAMAN

ARTI STIKER (LOGO) DOT DAN SNI PADA HELMET (HELM) - CARA MEMILIH HELM YANG AMAN DAN NYAMAN

Keamanan bagi pengendara motor memang menjadi hal utama untuk keselamatan pengendara. Salah satu kecelakaan yang banyak merenggut nyawa adalah adanya kerusakan / cidera yang paling fatal di bagian kepala. Bagi kita yang sudah terbiasa berkendara di jalan sudah pasti membutuhkan helm/ pelindung kepala yang aman dan juga nyaman saat di pakai. Tentu mengeluarkan biaya untuk keamanan tidak masalah. Dan kita sebagai pengendara tidak mau menggunakan helm abal-abal asal nempel di kepala.
Nah tahuka anda? helm yang aman di gunakan untuk kepala kita tentu harus berstandar dan bukan barang abal-abal. Tentu harus berstandar SNI atau DOT.
Nah tahukah anda arti standar helm kita yang berstiker DOT dan SNI?
Berikut penjelasannya:
DOT
Beberapa merek Helm yang memiliki kualifikasi SNELL antara lain AGV, Arai, Astral-X, Astro-TR, Chaser, Classic-LE2, Classic/c, Condor, Corsair, GP-5X, Omni-J, Quantum-2, Rapide-Ov, X-Eleven, dan XR-1000
Salah satu lembaga sertifikasi helm lainnya adalah DOT. DOT merupakan singkatan dari Departement of Transportation di amerika dengan kode FMVSS 218. Helm yang memiliki stiker DOT adalah helm yang telah lulus uji produk yang dilakukan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Association). Helm dengan stiker DOT banyak ditemukan di pasaran antara lain dengan merek KYT, MDS dll.
Sebetulnya helm dengan sertifikasi SNELL dan DOT merupakan sertifikasi yang diakui oleh International dan diadopsi oleh 50 negara besar di dunia diantaranya negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang.
SNI
Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI.
Transparency (transparansi): Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI.
Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak): Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil.
Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional.
Development dimension (berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Tips Memilih Helm 
Selain sertifikasi dari Snell atau DOT, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah helm tersebut berkualitas baik atau tidak.

Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
Memiliki ukuran proprosional - tidak terlalu besar atau sebaliknya.
Tidak kopong - Bila di ketuk bagian batoknya tidak berbunyi nyaring.
Tidak lentur - Helm di posisikan terbalik bila kedua sisinya ditekan tidak berubah bentuknya.
Memiliki ketebalan stirofom sekitar 1 cm dan terdapat lapisan busa setebal 1 cm pada bagian depan.
Jarak dari mulut pemakai dengan ujung helm sekitar 1-1.5 cm.
Kaca helm tidak terlalu tipis, ketebalannya sekitar 2-3 mm.
Terbuat dari bahan Plastik atau Karbon Kevlar.


Nah semoga anda mendapatkan helm yang cocok, aman dan nyaman ya !


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}