Home » , » TUGAS AKHIR MODUL 1 PEDAGOGI

TUGAS AKHIR MODUL 1 PEDAGOGI

1. PETA KONSEP LANDASAN PENDIDIKAN



2. A dan B memiliki karakter, kebiasan, pekerjaan dan pemikiran ( pola pikir ) yang berbeda itu disebabkan karena faktor sosial dan lingkungan, dimana faktor sosial dipengaruhi dengan lingkungan ia tinggal, baik di rumah ataupun di masyarakat. A lebih menguasai teknologi dan bekerja sebagai supir online karena perkembangan teknologi di kota dan di desa jauh berbeda. Sedangkan B menjadi petani, karena daya dukung di pedesaan adalah memberikan peluang lebih besar untuk bisa / mampu bertani. Dari segi bahasa dan gayapun akan berbeda, di kota cendrung gaya, namun di desa memunculkan kesederhanaan karena lingkungan sosialnya yang lebih memnuculkan kesederhanaan.

3. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman . Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri dan penganut teori ini antara lain adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.

Berikut design pembelajaran yang bisa digunakan oleh Pak Sigit dalam proses pembelajaran:

NO

KEGIATAN

PROSES KEGIATAN

TUJUAN

1

Pengelompokan

Dalam pengelompokan ini harus dipilih seorang leader yang mampu mengorganisasikan teman-temannya untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

·         Berperan akitip

·         Mandiri

·         Tanggung jawab

·         Disiplin

·         Jujur

 

2

Pembagian peran

Setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda-beda dimana setiap anggota kelompok saling berkaitan. Sehingga apabila satu anggota kelompok tidak bekerja akan berdampak kepada hasil kerja kelompok tersebut. Dengan demikian setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing

3

Pemecahan masalah

Setiap kelompok ditugaskan untuk memecahkan permasalahan yang melibatkan seluruh anggota kelompok. Tidak bisa dikerjakan secara individu. Selain itu harus ada batas waktu penyelesaian permasalahan.

4

Presentasi hasil diskusi

Untuk presentasi hasil kerja kelompok ini sebagai wadah diskusi atau tanggapan dari kelompok lain. Sehingga setiap anggota kelompok harus benar-benar menguasai perannya masing-masing

5

Reward

Penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang paling bagus dengan parameter kekompakan, ketepatan waktu, dan lain-lain

 

Penghargaan merupakan respon ( + ) penguatan atau motivasi peserta didik yang membuat peserta didik belajar dan memiliki perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.

4. Gaya belajar adalah model atau cara yang digunakan peserta didik dalam menerima atau memperoleh ilmu pengetahuan. Gaya belajar peserta didik merupakan sebuah kebiasaan yang melekat pada diri individu peserta didik, sehingga dengan gaya belajar tersebut peserta didik mampu menangkap atau menerima materi pembelajaran yang di ajarkan oleh pendidik. Ada beberapa macam-macam gaya belajar peserta didik, yaitu visual, audiotory dan kinestetik.

Ø  Gaya Belajar Visual : Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang bersumber dari indera penglihatan atau mata. Biasanya peserta didik yang memiliki gaya belajar visual ini, kebanyakan mudah menerima rangsangan belajar dengan menggunakan gambar-gambar, vidio atau benda-benda nyata. Peserta didik yang menggunakan gaya belajar visual ini biasanya lebih suka memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk bisa memahami materi yang diajarkan.

Ciri – ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar visual adalah :

§  Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.

§  Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.

§  Memiliki hobi membaca.

§  Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.

§  Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik.

§  Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.

§  Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.

 

Ø  Gaya Belajar Audiotory : Gaya belajar audiotory merupakan gaya belajar yang bersumber dari indra pendengaran atau sesuai apa yang didengar. Indra pendengaran yang diandalkan dalam memahami dan mengingat sebuah materi pelajaran. Karakter yang dimiliki peserta didik dengan gaya belajar audiotory ini adalah mampu mengingat informasi dengan cara mendengarkan, jadi peserta didik lebih mudah mengingat materi yang disampaikan oleh guru atau pendidik dengan hanya mendengarkan guru berceramah atau menjelaskan tanpa harus melihat langsung wajah gurunya, tidak suka membaca, lebih suka banyak berbicara, suka berdiskusi dan berkomunikasi, kurang ahli dalam mengerjakan tugas karya tulis atau mengarang cerita, senang membaca dengan suara yang keras.

Ciri – ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar auditory adalah:

§  Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.

§  Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.

§  Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita.

§  Suka bercerita dan berdiskusi.

§  Bisa mengulangi informasi yang di dengarnya.

 

Ø  Gaya Belajar Kinestetik : Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang mengandalkan gerakan tubuh atau dengan sentuhan sebagai cara belajarnya. Dengan menggunakan sentuhan, peserta didik mampu mengingat sebuah informasi. Ciri-ciri yang dimiliki peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik adalah tipe orang yang tidak suka berdiam diri selalu ingin bergerak, saat mendengarkan guru menjelaskan materi  disertai mencoret-coret buku atau menggambar, sulit memahami hal-hal yang bersifat abstrak, lebih suka praktek dan menyukai hal-hal yang melibatkan aktivitas fisik, cara menghafalnya yaitu dengan berjalan atau di praktekkan dengan gerakan, menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.

Ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestik adalah:

§  Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan.

§  Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung.

§  Anak yang aktif dan banyak bergerak, memiliki perkembangan otak yang baik.

§  Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu.

§  Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan

 

Gaya belajar yang dimiliki peserta didik dalam lingkungan belajar bervariasi, tidak serta merta satu kelas memiliki gaya belajar yang sama. Oleh karena itu pendidik atau guru harus bisa menggunakan strategi, pendekatan, model, metode dan media yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang bervariasi tersebut, supaya mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan. Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan suatu keberhasilan seorang pendidik dimana seorang pendidik memiliki peran penting dalam proses kegiatan belajar mengajar.

5. Kurikulum 2013 sebagai inovasi mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan melalui pengetahuan, ketrampilan sikap dan keahlian untuk beradaptasi serta mampu bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa berubah.
Pengembangan kurikulum adalah sebagai salah satu bentuk inovasi pendidikan.
Suatu inovasi apapun serta merta menjadi sasaran penerima inovasi, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan begitu saja menerima atau mengadopsi inovasi tersebut, merupakan suatu hal yang wajar.

Teori inovasi menyebutkan, inovasi bisa terwujud jika memenuhi karakteristik inovasi. Maka dari itu perlu strategi kurikulum dalam pendidikan untuk mempersiapkan masa depan dan tantangan, strateginya adalah sebagai berikut:

§  Pembelajaran lebih diarahkan kepada kolaboratif bukan pada persaingan individualis

§  Pemanfaatan teknologi menjadi sebuah kewajiban dalam setiap pembelajaran

§  Kecakapan skill dalam mengaplikasikan 5M harus dilatih dengan berbagai penggunaan metode pembelajaran

§  Evaluasi pembelajaran harus sampai pada taraf C6

§  Pembelajaran harus berpusat kepada peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan

 



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}