thumbnail

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PANGAN - PENGGUNAAN RAGI ROTI ( Saccharomyces cerevisiae )

Sekilas Tentang Penerapan bioteknologi di bidang pangan 
sudah lama dilakukan oleh manusia. Dalam bidang pangan bioteknologi digunakan untuk mengubah atau meningkatkan nilai tambah pangan. Dalam proses pengubahan atau nilai tambah tersebut umumnya terjadi proses fermentasi.

Fermentasi merupakan proses penting dalam penerapan bioteknologi di bidang pangan. Fermentasi atau peragian adalah penguraian karbohidrat (gula) menjadi zat yang lebih sederhana seprti alcohol dan karbondioksida. Gas tersebut menyebabkan cairan berbuih, sedangkan alcohol akhirnya membunuh ragi dan organisme yang berusaha hidup di dalam cairan tersebut.

Proses fermentasi menggunakan ragi, yaitu gumpalan kehidupan mikroskopis yang dapat berkembang biak di dalam larutan gula. Bioteknologi dalam bidang pangan termasuk teknologi yang sudah sangat lama dikenal manusia.

Sekilas Tentang Ragi roti / Saccharomyces cerevisiae
Domain  : Eukaryota
Kingdom  : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum  : Ascomycota
Subphylum  : Saccharomycotina
Class  : Saccharomycetes
Order  : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus  : Saccharomyces
Specific descriptor : cerevisiae
Scientific name :  Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup banyak jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti gula jamur. Banyak anggota dari genus ini dianggap sangat penting dalam produksi makanan. Salah satu contoh adalah Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir.

Contoh Penerapan Bioteknologi di Bidang Pangan
Salah satu contoh penerapan bioteknologi di bidang pangan yang paling sederhana adalah dalam pembuatan donat. Cara bikinnya mudah, pembuatan donat merupakan fermentasi ragi dan tepung terigu. Tak hanya donat, aneka olahan roti juga dapat di buat. Dengan bahan dan cara yang hampir sama, kita bisa bikin aneka olahan yang enak.

DONAT, BAKPAU, ODADING DAN CAKWE

Bahan untuk donat, odading dan bakpau:
¼ kg terigu
1 butir telur
75 gram mentega
2 sendok gula pasir
Air secukupnya
Ragi roti/fermifan
Aneka toping untuk rasa sesuai selera ( disini kami menggunakan cokelat)
Kertas kue ( khusus untuk bakpau)

Bahan cakwe:
Aneka bahan di atas, hanya menggunakan gula sedikit dan menambahkan garam dan penyedap sedikit di tambah bawang putih yang telah di haluskan.

Caranya mudah:
Campur semua bahan kecuali toping, kemudian uleni hingga kalis. Diamkan selama 30 menit hingga adonan mengembang.

Untuk donat, odading dan cakwe setelah di cetak kemudian di goreng hingga matang, untuk bakpau di kukus selama 20 menit.

Pembuatan Donat


Pembuatan Bakpau



Pembuatan Odading




Pembuatan Cakwe



thumbnail

GERAK DAN HUKUM NEWTON - MATERI IPA ( FISIKA ) UNTUK SMP KELAS VIII

GAYA
Dalam ilmu fisika, gaya dinyatakan sebagai tarikan atau dorongan. Tarikan atau dorongan yang ditujukkan pada suatu benda akan menyebabkan benda mengalami:
·         Perubahan bentuk
·         Perubahan arah gerak
·         Pergerakan jika benda semula diam
·         Diam jika benda semula bergerak

Alat untuk mengukur besarnya gaya adalah dinamometer. Pada satuan SI, gaya dinyatakan dalam satuan Newton. Konversi satuan gaya yang lainnya dapat dilihat melalui penjelasan berikut”
1 newton = 1 x 105 dyne ( satuan CGS )
1 newton = 1 kg/ms2

Gaya dapat dibedakan bermacam-macam. Macam – macam gaya berdasarkan penyebabnya sebagai berikut:
·         Gaya listrik
·         Gaya magnet
·         Gaya pegas
·         Gaya gravitasi
·         Gaya mesin
·         Gaya gesekan
Gaya juga dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. Adapun pembagiannya seperti berikut:
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dengan  titik kerjanya berada pada permukaan benda. Conth gaya sentuh adalah gaya gesekan
Gaya tak sentuh adalah gaya yang titik kerjanya tidak bersentuhan dengan benda. Contoh gaya tak sentuh adalah gaya magnet dan gaya gravitasi.

RESULTAN GAYA
Jumlah total gaya yang bekerja pada sebuah benda disebut resultan gaya. Resultan ( yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada arah sejumlah gaya yang bekerja pada benda. Ada tiga keadaan untuk benda yang dikenal oleh beberapa gaya, yaitu:

Gaya saling Sejajar dan Searah

Persamaan yang berlaku:


Gaya saling Sejajar dan Berlawanan Arah


Persamaan yang berlaku:

Gaya saling Tegak Lurus


Persamaan yang berlaku:
                                      
                     

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Terdapat tiga macam Hukum Newton yang menyatakan tentang gerak. Adapun pembahsannya sebagai berikut:
Hukum I Newton
Hukum newton I menyatakan bahwa:
“ sebuah benda akan mempertahankan keadaannya selama resultan gaya yang bekerja pada benda bernilai 0”. Hukum I Newton jika dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
                          
                                 
Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa “ percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Hukum II Newton jika dituliskan dalam peramaan matematis seperti berikut:
                                                           

keterangan :
a = percepatan benda ( m/s2)
m = massa benda ( kg )
Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa “ jika benda dikenai suatu gaya aksi maka pada benda  juga terjadi gaya reaksi yang besarnya sama besar, namun arahnya berlawanan”. Hukum III Newton  jika dituliskan dalam persamaan matematis seperti berikut :
                                                           

GAYA BERAT
Benda jika dilemparkan ke atas pasti akan jatuh kembali lagi ke tanah. Hal ini diakibatkan oleh adanya  gaya berat atau gaya gravitasi, yakni gaya tarikan yang arahnya selalu ke bawah menuju ke pusat bumi.
Persamaan :

Keterangan ;
W = gaya berat (N)
m = massa benda ( kg )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
di permukaan bumi g = 10 m/s2


thumbnail

PERCOBAAN MINIATUR POMPA HIDROLIK

LAPORAN PERCOBAAN
MINIATUR POMPA HIDROLIK






Oleh :
Cucu Komariah
Asmarani M
Yayu Ningsih
Putri Widya .C
Yuyus Sulastri
Nelis isa perawati

Kelas XII (TKJ)

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Judul
Percobaan miniatur pompa hidrolik.
1.2  Tujuan
Untuk mengetahui miniatur pompa hidrolik dapat menggerakan secara kualitatif  hukum pascal.
1.3  Dasar Teori
Pompa hidrolik adalah suatu alat yang mengambil energi dari satu sumber dan mentransfer energi tersebut mjadi bentuk hidroloik.kegunaan dari pompa hidrolik adalah Menciptakan kevakuman sebagian pada saluran masuk pompa.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Alat dan Bahan
Alat
Bahan
1 suntikan kecil,
Air
1 suntikan besar

1 selang kecil

papan


2.2  Prosedur Percoban
1.      dorong suntikan kecil apa yang di rasakan
2.      Dorong suntikan besar apa yang di rasakan
3.      Bandingkan perbedaan jika anda mendorong suntikan besar dengan suntikan kecil
3.1  hasil percobaa
a.       suntikan kecil gayanya lebih kecil dan ketika ditekan suntikan besar maka suntikan kcil ini seolah terangkat.
b.      Percobaan suntikan besar, ketika suntikan kecil ditekan maka suntikan besar posisinya tetap tidak terangkat sehingga menimbulkan gaya yang besar ketika ditekan.
  

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/seach?hl=idq=pengrtian +pompa+hidrolik#spf+1


LAMPIRAN - LAMPIRAN

























thumbnail

MENGAMATI PERBEDAAN LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI - LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
MENGAMATI PERBEDAAN  LARUTAN,
KOLOID, DAN SUSPENSI




Oleh :
Cucu Komariah
Asmarani M
Yayu Ningsih
Putri Widya .C
Yuyus Sulastri
Nelis isa perawati

Kelas XII (TKJ)

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Judul
Laporan hasil percobaan sistem koloid.
1.2  Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan sejati, suspensi, dan koloid dan perhatikan kejernihanya, dan apakah terjadi pemisahan menjadi dua bagian atau tidak.
1.3 Dasar Teori
Larutan adalah campurn homogen antara zat terlarut dan pelarut zat terlarut dianamakan dengan fassa terdispersi, sedangkan zat pelarut disebut fassa pendispersi contohnya  larutn  gula dan garam.
Koloid adalah campuran zat heterogen ( 2 fasse ) antara 2 zat atau lebih, dimana partikel partikel zat berukuran koloid ( fasse terdispersi / yang dipecah). Tersebar secara merata dalam zat lain ( medium pendispersi / pemecah ). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem percampuran yaitu koloid contohnya  campuran air dan susu.
Sustensi adalah campuran heterogen terdiri dari partikel-partikel kecil pada atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas, contohnya tepung terigu dilarukan daam air. 




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Alat dan Bahan
ALAT
BAHAN
3 Gelas kimia
Garam
3 Sendok
Tepung Teigu

Susu Bubuk

Air

2.2  Prosedur Percoban
1.      Siapkan 3 gelas kimia kemudian isilah masing-masing gelas dengan campuran berikut ini
a.       Air dngan garam
b.      Air dengan tepung terigu
c.       Air dengan susu
2.      Aduk campuran tersebut, dan diamkan selama beberapa menit ( + 10 menit)
3.      Perhatikan kejernihanya, dan apakah terjadi pemisahan menjadi dua bagian atau tidak.
3.1 Hasil percobaan
a.       Air dengan garam disebut suspensi, karena zatnya lebih besar.
b.      Air dengan tepung terigu disebut larutan, karena garam terlarut di dalam air.
c.       Air dengan Susu disebut koloid, karena menyebar secara merata di dalam air.


BAB II
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pada praktikum ini didapatkan bahwa air dengan tepung terigu merupakan suspensi karena zatnya lebih besar,sedangkan air dan garam merupakan larutan karena garam terlarut dalam air dan yang terahir air dan susu merupakan koloid karena zatnya menyebar scara menyeluruh,sehingga tidak ada pemisahan antara susu dan air tersebut.
3.2  Saran
Sebaiknya saat kita melakukan percobaan  

DAFTAR PUSTAKA 

https://www.google.co.id/seach?hl=idq=pengrtianranimahabah.wordpress.com/2009/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/

LAMPIRAN –LAMPIRAN









.comment-content a {display: none;}