“Assalamualaikum...
Satu fakta angka angka yg menarik untuk kita fikirkan:
Adakah kita sadari...???
Aceh
Tsunami
26-12-2004,
Tsunami
26-12-2004,
Bohemia
gempa
26-11-1902
26-11-1902
Jogja
Gempa
26-05-2006
Gempa
26-05-2006
Tasik, Jawa Barat
Gempa
26-06-2010
Gempa
26-06-2010
Gunung berapi
Meletus
26-10-2010
Meletus
26-10-2010
Jambatan Tenggarong
Samarinda, Indonesia
Runtuh
26-09-2013
Samarinda, Indonesia
Runtuh
26-09-2013
Tahun lalu pada tgl 26 Okt.
Taufan Haiynan diutus Allah SWT untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digntikan dgn shopping mall!!
Taufan Haiynan diutus Allah SWT untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digntikan dgn shopping mall!!
Mengapa semua ini
Terjadi pada tgl 26
Terjadi pada tgl 26
Apakah ini suatu kebetulan??
Bukalah dan bacalah
Al-Quran Juz ke: 26
Al-Quran Juz ke: 26
Allah SWT telah berfirman
Bunyinya:
"sedikit waktu lagi Aku akan
menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".
Biar mereka semua tahu bahawa
Mu'jizat Allah itu ada !!!
Jika sudi..
Sampaikanlah kepada hamba Allah yg
lain.. wallahua'lam ..
Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA ini.
Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA ini.
Mari kita lihat berdasarkan
Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki
1 hari akhirat = 1000 tahun dunia
24 jam akhirat = 1000 tahun dunia
3 jam akhirat = 125 tahun dunia
1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia.
1 hari akhirat = 1000 tahun dunia
24 jam akhirat = 1000 tahun dunia
3 jam akhirat = 125 tahun dunia
1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia.
Apabila umur manusia itu rata-rata
60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam
saja.
Pantaslah kita selalu diingatkan tentang
masalah waktu. ⌛⏰
Allah berfirman : "Kamu tidak
tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui
hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"
='( ='(
Semoga bermanfaat bagi kita semua
untuk meniti perjalann hidup kita ini”
Itulah pesan yang di kirim oleh
sahabatku….
Saat aku membacanya aku sadar bahwa
hidup itu ternyata teramat singkat. Aku habiskan waktu ku untuk menangis,
kebetulan keadaan ku saat itu masih dalam keadaan galau ( menurut anak muda
zaman sekarang) aku bermuram durja, masih di selimuti sedih yang aku sendiri
gak tau bagaimana cara mengusirnya.
Sesaat aku merenung membaca pesan
tersebut, tiba- tiba teringat sahabatku yang lain dia pernah berkata “ jur, tahu gak? Hidup ini singkat .
sebentar saja, jika bisa coba kau bersabar dalam keadaan apapun. Saat ini
terasa sulit. Padahal kita melewatinya amat singkat. Aku sama kamu saja berasa
lama ya bersahabat, padahal waktu kita sedikit. Bentar lagi saja kita gak tau
kalo di antara kita akan ada yang meninggal duluan. Jika aku meninggal duluan
maafin aku ya!”.
Singkat…bahkan kita menua menuju
kematian. Tapi mati buka berarti kita tidur selamanya. Justru kita menuju
kehidupan yang baru, dimana semua perbuatan kita di dunia di perhitungkan
dengan seadil-adilnya. Dan kita gak tau kita meninggal dalam keadaan apa? Apa
yang terjadi dengan kita? Apa kabarnya amal kita?...sesaat aku sadar diri.
Bahwa aku telah membuang waktuku karena telah bersedih hati, memikirkan
kegagalanku di dunia, merasa sempit dengan pekerjaanku karena jenuh. Padahal
aku punya tanggung jawab penuh dalam tugas yang sedang aku jalani. Aku bolos
kerja hanya karena lagi sedih, urusan dunia yang membuatku lupa akan tugasku.
Sehari aku membolos teringat akan anak-anak yang menungguku di sekolah.
Benar-benar bodoh aku tak mampu mengendalikan perasaanku hingga mengorbankan
waktuku. Pada dasarnya…jika 1 hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia,
aku hidup aja belum nyampe ke usia 30 tahun…itu sama artinya aku hidup hanya
sebentar saja, teramat sangat sebentar. Rasanya aku menyesal…jika saja aku tahu
seperti ini. Aku gak akan buang waktuku menangisi hal yang sudah jelas bukan
milik kita.
Waktuku telah habis untuk masalah
ini, tugasku saat ini adalah berbenah diri.
Dan aku sedih, aku malu …. Begitu
sedikit waktu aku luangkan untuk Allah, Tuhan yang telah menolongku dan
memeliharaku. Aku terlalu sibuk dengan duniaku, aku sedih dan merasa sempit
karena urusan dunia. Padahal waktuku tak lama, aku terlahir punya tujuan, misi
dan harapan. Ya… lalu kenapa aku hanya merasa sedih karena urusan dunia,
sementara aku lupa terhadap Allah yang telah memberikan kesempatan kepadaku
untuk hidup.
Aku kotor, hina…aku melihat waktuku.
Usia ku hanya Allah yang tahu…mulai saat ini aku harus sadar bahwa hidup adalah
milik Allah, waktu yang kita miliki adalah milik Allah. Kita di kasih waktu
oleh Allah untuk menjadi hamba yang patuh, menjalankan perintahnya dan menjauhi
larangannya. Andai kita tahu bahwa sedikit saja waktu kita di dunia ini, untuk
menata diri agar kita bisa bertemu dengan Allah kelak dalam keadaan baik.
Ya salahku… baru sadar, aku merasa
begitu takut dengan masa depan yang belum pasti. Aku merasa sesak dengan
kejenuhan yang aku jalani di dunia ini. Sementara aku sibuk dengan dunia aku
lupa akan Allah.
Malu rasanya padahal, jika saja aku
sadar bahwa tak ada hal yang perlu di takuti dan di khawatirkan dengan dunia
ini. Semua kembali kepada Allah.
Hanya karena aku kehilangan
seseorang hidupku terasa berantakan. Padahal Allah mengirimkan seseorang kepada
kita dengan hikmah dan penuh dengan pelajaran. Jika tugas orang itu selesai maka pergilah ia, karena
manusia, waktu dan kesempatan adalah milik Allah.
Jika saja aku sadar bahwa hidup itu
hanya sebentar saja, aku tak akan membuang waktuku untuk memikirkan
kesedihanku, memikirkan orang yang menyakitiku dan memikirkan urusan dunia yang
lainnya. Mana sempat…urusanku dan tugasku saja belum selesai. Sebagai seorang
manusia aku ingin menyelesaikan tugasku dengan baik, menjalankan peran dengan
baik. Andai saja dari dulu kita tahu bahwa hidup kita hanya sesaat saja. Sudah
pasti kita memilih bersabar jika kita di timpa musibah, andai saja kita tahu
bahwa hidup begitu sebentar kita tidak akan mengeluarkan kata-kata yang tidak
bermakna apalagi menyakiti hati orang lain. Karena setiap kata dan perbuatan
kita akan di hitung tak ada yang tertinggal. Harusnya kita tetap bersikap
lembut, dan baik bahkan mungkin santun meski dengan orang yang baru kenal
sesaat saja. Agar kita tidak menimbulkan luka dalam hatinya, berbuat baik di
waktu yang sesingkat ini. Hidup ini terlalu singkat, dan sayag jika kita
gunakan hanya untuk malas-malasan. Cinta dan Ridho Allah adalah target kita.
Jadikan Nabi Muhammad adalah teladan kita, agar kita bisa hidup dengan damai
dan selalu ingat Allah. Andai saja aku tahu waktu sesingkat ini, maka aku akan
semangat 45 untuk jalani hidup.
Kita sebagai hamba, terkadang kita
lupa akan tugas kita. Kita terlalu sibuk dengan kekhawatiran dan keinginan
mendapatkan sesuatu.
Sebenarnya jika kita mengejar
Allah…maka dunia akan mengikuti kita. Dan jika mengejar dunia, konsekuensi yang
paling menakutkan adalah jauhnya diri kita dari Allah.
Padahal Allah itu yang menciptakan
segala sesuatu dan memelihara segala sesuatu. Kita ada dalam peliharaanNya,
kita ada dalam kasih dan sayangnya. Tapi kenapa kadang kita lupa dan bahkan
kita putus asa dari rahamatNya?
Padahal nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang akan kamu dustakan? Kepedihan, musibah, ujian itu adalah salah
satu tanda bahwa Allah sayang dan rindu kepada kita. Allah rindu dengan kita, Allah
juga selalu memberikan hikmah dan pelajaran yang luar biasa untuk kita menjadi
lebih baik. Mungkin sedih adalah sifat manusiawi, namun jangan sampai kita
larut dalam sedih. Ingatlah bahwa di setiap kesulitan selalu ada kemudahan.
Yakinlah dengan pertolongan Allah.
KasihNya begitu nyata, Allah Maha
lembut, Allah Maha pengasih dan penyayang. Semua yang memberatkan kita di dunia
kita serahkan kepada Allah dan jangan lupa untuk tetap berdzikir dan berdoa.
Perbanyaklah berdzikir selain dapat menghapus dosa, Allah akan senantiasa
memberikan kemudahan dan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi.
Hidup terlalu singkat jika kita
habiskan dengan hal-hal yang tidak berguna
Dunia hanyalah tempat kita
mengembara, kesempatan kita untuk menjadi hamba yang berkualitas dengan nilai
iman dan taqwa yang tinggi. Jadilah hamba yang terbaik dan ikhlas karena Allah,
jalankan tugas kita dengan sebaik mungkin. Surga dan nerakan adalah hak Allah,
tugas kita adalah beribadah meraih keridhoanya. Kita berbuat baik bukan karena
surga, dan kita menjauhi perbuatan jahat bukan karena takut neraka. Surga dan
neraka adalah sebuah bentuk akibat dari perbuatan kita. Tapi kita berbuat baik
karena kita ingin meraih cinta dan ridho Allah, dan kita menjauhi sifat tercela
karena kita tidak mau jauh-jauh dari Allah.
Sungguh cinta Allah yang harus kita
raih, ingatlah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram.
Muhammad Ali petinju bilang “ bahwa hidup adalah ilusi, waktuku tak
banyak. Aku hanya ingin menjadi seorang hamba. Aku tidak merokok tapi aku
selalu membawa korek api. Setiap hatiku lalai, maka aku akan menghidupkan korek
api itu. Hingga tanganku terasa panas. Lalu hatiku berkata “ Ali, bagaiamana
bisa kau menahan panasnya api neraka jika kau tak mampu menahan panasnya korek
api ini?”
Maksudnya sangat sederhana, ingin
melakukan yang terbaik di dunia dengan waktu yang sesingkat ini. Agar Allah
meridhoi dan menyayangi, orang yang Allah ridhoi kelak akan masuk syurganya,
dan orang yang tidak di ridhoi karena perbutan buruknya kelak akan masuk
neraka. Dan neraka adalah tempat yang paling buruk untuk kembali. Siksaanya
begitu pedih kita tak akan mampu memikulnya”
Hanya Ridho Allah yang akan menolong
kita, kita punya amal apa?? Apa yang bisa kita banggakan? Hanya kasih sayangNya
yang akan menyelamatkan kita. Semoga kita bisa meraih ridho dan kasih sayangNya.
Jauhkan lah hal yang dapat
memberatkan kita, hilangkan rasa takut dan kegelisahan. Ingatlah ada Allah yang
senantiasa menolong kita.
Hidup ini terlalu singkat, mari
menjadi hamba yang menghargai dan mempergunakan waktu sebaik mungkin. Semoga
kita menjadi hamba yang diridhoinya. Semoga kita menjadi manusia yang saling
mengingatkan.
0 komentar:
Post a Comment