thumbnail

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP - MATERI IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER II


Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Dengan kata lain, biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena adanya proses evolusi yang sangat lama. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan rekayasa genetik.
Keanekaragaman hayati dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Keanekaragaman Gen

Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang disebut sebagai sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda namun bahan penyusunnya sama. Keanekaragaman tingkat gen ini dapat dilihat dari perbedaan ciri makhluk hidup dalam satu spesies.
Keanekaragaman gen juga sering dikenal dengan ras. Contohnya pada ayam yaitu ayam banten, ayam kate, dan ayam cemani. Sedangkan pada tumbuhan misalnya mangga gedong, mangga kuini, dan mangga golek.
2. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis merupakan variasi pada tingkat jenis (genus) makhluk hidup. Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam. Keanekaragaman ini terjadi pada makhuk hidup yang berbeda spesies namun masih satu family. Contohnya harimau, singa, kucing, dan citah.
3. Keanekaragaman Ekosistem

Suatu ekosistem terdiri dari komponan biotik yaitu komunitas hewan, tumbuhan danmikroorganisme serta komponen abiotek yaitu lingkungan tempat makhluk hidup tersebut tinggal. Komponen-komponen ini saling berinteraksi satu dengan lainnya dalam melakukan siklus materi dan energi.
Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan batas geografi. Contohnya keanekaragaman pada hutan hujan tropis dan keanekaragaman pada gurun pasir.


Penyebab Punah Binatang dan Tumbuhan Dari Muka Bumi

Setiap makhluk hidup pasti akan mati termasuk kita manusia tidak terkecuali hewan dan tumbuhan. Kematian suatu jenis makhluk hidup secara terus menerus yang tidak diimbangi dengan regenarasi generasi penerus / keturunan (berkembang biak) adalah merupakan kepunahan. Punah berarti tidak akan ada lagi makhluk hidup itu selama-lamanya di muka bumi. Contoh spesies yang sudah punah adalah dinosaurus jenis t-rex.
Faktor Alasan Penyebab Kepunahan Suatu Spesies :
1. Daya Regenerasi Yang Rendah
Banyak hewan yang butuh waktu lama untuk masuk ke tahap berkembang biak, biasa memiliki satu anak perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin, anaknya sulit untuk bertahan hidup hingga dewasa, dan sebagainya. Tumbuhan tertentu pun juga terkadang membutuhkan persyaratan situasi dan kondisi yang langka untuk bisa tumbuh berkembang. Hal tersebut menyulitkan spesies yang memiliki daya regenerasi / memiliki keturunan rendah untuk memperbanyak dirinya secara signifikan. Berbeda dengan tikus, ayam, lalat, kelinci, dll yang mudah untuk melakukan regenerasi.
2. Campur Tangan Manusia
Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu tempat. Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela membunuh secara membabi buta tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya dibunuhi para pemburu hanya untuk diambil gadingnya, harimau untuk kulitnya, monyet untuk dijadikan binatang peliharaan, dan lain sebagainya.
Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah satu penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu. Mungkin di jakarta jaman dulu terdapat banyak spesies lokal, namun seiring terjadinya perubahan banyak spesies itu hilang atau pindah ke daerah wilayah lain yang lebih aman.
3. Bencana Alam Besar
Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi ketika jaman dinosaurus memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu pun yang selamat untuk meneruskan keturunan di bumi. Sama halnya dengan jika habitat spesies tertentu yang hidup di lokasi yang sempit terkena bencana besar seperti bancir, kebakaran, tanah longsor, tsunami, tumbukan meteor, dan lain sebagainya maka kepunahan mungkin tidak akan terelakkan lagi.
4. Didesak Populasi Lain Yang Kuat
Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang lemah akan terdesak ke wilayah lain atau bahkan bisa mati kelaparan secara masal yang menyebabkan kepunahan.
Untuk itulah mari kita jaga satwa langka serta tumbuhan langka yang tersisa agar tidak punah dimakan waktu sehingga anak cucu kita bisa melihat hewan dan tumbuhan tersebut secara langsung.

USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut.
1.  Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2.  Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3.  Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
4.  Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.
Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1.    In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
2.    Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

Upaya melestarikannya juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:
1.    Cagar Alam
Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami. Manusia dilarang memasukinya tanpa izin khusus. Cagar alam bertujuan untuk:
a. melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alami
b. mempertahankan keanekaragaman gen
c. menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkesinambunga
d. memelihara proses ekologi
Contohnya Cagar Alam Pangandaran (Jawa Barat).
2.    Suaka Margasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus.
3.    Taman Nasional
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragam flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
Beberapa taman nasional tersebut misalnya Taman Nasional (TN) Gunung Leuseur (Aceh dan Sumatera Utara), TN Kerinci Seblat (Sumatera Selatan dan Bengkulu), TN Bukit Barisan Selatan (Bengkulu dan Lampung), TN Ujung Kulon (Banten), TN Gunung Gede Pangrango (Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat), TN Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), TN Bromo Tengger (Jawa Timur), TN Meru Betiri (Jawa Timur), TN Baluran (Banyuwangi, Jawa Timur), TN Bali Barat, TN Komodo (Nusa Tenggara Barat) dan TN Tanjung Puting (Kalimantan Tengah).
4.    Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Kawasan ini dijadikan sebagai konservasi alam, misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam meliputi tiga hal, yaitu:
a. perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
b. pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragam hayati
c. pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya.
5.    Hutan Lindung
Hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan. Hutan tersebut berfungsi sebagai resapan air. Hal ini untuk mengatur tata air dan menjaga agar tidak terjadi erosi.
6.    Kebun Raya
Kebun raya adalah kebun buatan yan berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Selain itu, kebun raya ialah Kebun rata Bogor dan Kebun Raya Ppurwodadi (Jawa Timur)
Masyarakat awam hendaknya tidak memelihara hewan atau tumbuhan langka yang rawan punah. Memelihara burung, kera, atau orang utan di rumah akan menyebabkan hewan hewan tersebut semakin cepat punah. Sebaiknya, hewan tersebut dibiarkan hidup secara alami atau diserahkan pemeliharaannya kepada orang yang ahli agar ditangkarkan dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Kita dapat berperan serta untuk melestarikannya dengan memelihara hewan atau tumbuhan hasil penangkaran atau budi daya, misalnya burung kenari, ikan hias, tanaman hias, kucing dan anjing.
Kita dapat membantu melestarikan keanekaragaman makhluk hidup dengan cara:
a.  tidak membunuh hewan dan tumbuhan liar
b.  tidak mempermainkan hewan liar dan memetik tumbuhan langka
c.  sewaktu bertamasya atau berkemah, tetaplah memelihara kelestarian lingkungan, tidak membawa      pulang hewan dan tumbuhan langka
d.  tidak membuang sampah di sembarang tempat, karena dapat mengganggu kesehatan hewan jika termakan hewan tersebut
e.  tidak membuang limbah ke lingkungan, misal limbah rumah tangga atau pestisida, karena dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan tersebut.


thumbnail

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP - MATERI IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER II


Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.
Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
1.    Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.    Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
3.    Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
1.              Kingdom (kerajaan)
2.              Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
3.              Classis (Kelas)
4.              Ordo (Bangsa)
5.              Familia(Keluarga/Suku)
6.              Genus (Marga)
7.              Spesies (Jenis)

Perkembangan Sistem Klasifikasi
Para ahli berupaya mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kedekatan hubungan kekerabatan.
Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami
perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni dari masa-ke masa berikut penyempurnaan sistem klasifikasinya berikut ini:
sistem empat kingdom 
Sistem empat kingdom terdiri atas kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Adapun kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.


thumbnail

GEJALA ALAM ABIOTIK (BAB 3) - MATERI IPA UNTUK SMK KELAS X


Di bumi ini banyak kejadian alam yang tidak di sebabkan oleh makhluk hidup, kejadian tersebut di kenal dengan gejala alam abiotik. Contoh dari gejala alam abiotik adalah terjadinya gerhana matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahati.
Selain gerhana matahari, gejala alam abiotik lain yang akan di bahas ialah gerhana bulan, bentuk permukaan bumi dan penyebabnya, gerakan bumi (herak rotasi dan gerak revolusi) dan cuaca serta iklim. Gejala-gejala alam abiotik tersebut haruslah kita pelajari karena sangat berpengaruh terhadap proses kehidupan kita.

A.      BENTUK PERMUKAAN BUMI DAN PENYEBABNYA
Bentuk muka bumi yang akan dibahas di sini difokuskan hanya pada bentuk muka bumi di daratan. Tidak seperti bentuk permukaan bumi dasar laut. Bentuk permukaan bumi daratan sebagai akibat proses alam endogen dan eksogen sangat banyak dan beranekaragam. Berikut adalah beberapa contoh bentuk muka bumi di daratan, antara lain

1. Pegunungan

Pegunungan adalah daerah yang terdiri dari rangkaian gunung gunung yang memanjang seperti bentuk pematang raksasa dengan ketinggian 200meter hingga ribuan meter di atas permukaan air laut. Pegunungan terjadi karena adanya proses lipatan dan patahan yang disebabkan oleh tenaga endogen.

2. Perbukitan

Perbukitan adalah bentuk muka bumi yangg tinggi memanjang dan terdiri atas bukit bukit dengan ketinggian antara 20-300m.

3. Gunung

Gunung adalah bentuk muka bumi yang menonojol tinggi ke atas seperti kerucut. Gunung ada yang berapi (aktiv) dan ada pula yang mati (tidak aktiv).

4. Dataran tinggi (plato)

Dataran tinggi adalah tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan sampai ribuan meter di atas permukaan air laut.

5. Dataran Rendah

Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang datar dan rendah dengan ketinggiannya 0-200 meter di atas permukaan laut. Rendah pantai Utara Jawa.

6. Depresi Kontinental

Depresi Kontinental adalah bagian tanah daratan yang memiliki ketinggian di bawahpermukaan ari Laut.

7. Lembah

Lembah adalah bentuk muka bumi yang cekung biasanya dikelilingi gunung atau pegunungan bisa juga berupa bagian tepi sungai.
Tenaga Penyebab Bentuk Bumi
1)   Tenaga Endogen
Yaitu tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam tubuh bumi. Tenaga endogen terdiri dari Tektonisme, Vulkanisme dan Gempa Bumi
2)   Tenaga Eksogen
Yaitu tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar tubuh bumi. Tenaga eksogen terdiri dari Pelapukan,Pengikisan,(erosi) dan sedimentasi.

B. GERAKAN BUMI

1.    Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam.
Berikut akibat rotasi bumi:
1)      Terjadinya siang dan malam.
2)      Terjadinya gerak semu harian matahari
3)      Terjadinya perbedaan waktu di berbagai tempat di bumi

2.    Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya atau berotasi, bumi juga berputar mengelilingi matahari yang disebut revolusi bumi. waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi 365 ¼ hari atau biasa disebut 1 tahun masehi. Daerah yang ditempuh atau dilewati bumi ketika melakukan revolusi disebut bidang ekliptika.
Berikut akibat revolusi bumi :
1)      Terjadinya gerak semu tahunan matahari
2)      Terjadinya perbedaan lamanya waktu siang dan malam
ketika berevolusi sumbu bumi miring 23.5
yang disebut sudut inklinasi.
3)      Terjadinya pergantian musim

C. GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.


1.    Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Jenis Gerhana Matahari
·       Gerhana total
·       Gerhana sebagian
·       Gerhana cincin
·       Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin.

2.
Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
  • Gerhana bulan total
  • Gerhana bulan sebagian
  • Gerhana bulan penumbra 
D. CUACA DAN IKLIM
 Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu yang relatif singkat dan tempat yang relatif sempit
Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang relatif lama
Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim

1. Radiasi Matahari
Yang menyebabkan adanya panas di permukaan bumi. Radiasi matahari datang ke bumi. Radiasi matahari datang ke bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
2.  Temperatur Udara
Temperatur udara adalah derajat panas udara. Alat untuk mengukur temperature udara adalah termometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah :
Sudut datang sinar matahari
Cerah tidaknya cuaca
Lama penyinaran matahari
Letak lintang
Ketinggian tempat
3.  Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
4.  Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
5.  Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara
6.  Awan
Awan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap air. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut kabut
7.  Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara alami. Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometer atau disebut raingauge. 

.comment-content a {display: none;}