Hai sobat semuanya,
hari ini saya ingin membagikan informasi menarik mengenai ramalan.
Ini bermula saat saya
sedang bekerja, ketika saya sedang menginput data, tiba-tiba ada yang menarik
tangan saya, kaget donk ternyata dia pak ojo, supir yang kerja di pinggir
kantor saya. Saya teriak kaget, dia malah bilang wah ni bahaya ni. Aku kaget
donk bahaya apa sie pa??? Bahaya jodohnya pelit, pembohong, banyak omong. Anaknya
tar punya 2 yang pertama gampang yang ke dua susah. Aku yang waktu itu agak
terpengaruh sempat sedih juga, mana iya gada benernya. Lalu dia datang lagi
menarik tanganku dan melihat telapak tanganku, bener ni laki nya bakal kaya
gitu. Sontak saya bilang ogah masa gada baiknya, sempat terpukul sesaat masa iya gada baiknya, saya bilang ah Cuma boongan
titik. Itu saya dah lupain anggap aja orang lewat, tapi kadang kita suka
terpengaruh bahkan hampir saja percaya. Dia datang lagi hari kemaren di jam
istrahat sekarang yang dia ramal kedua teman saya, yang satu berhasil di buat
gelisah dan yang satunya lagi berhasil di buatnya menangis. Ya ampun aku
sendiri dah bilang sama temen saya, jangan percaya kalo gak liat. Tapi anehnya
pak ojo pernah menebak sifat seseorang yang gak ia kenal tapi mendekati benar. Saya
sebagai manusia yang berakal gak mau percaya gitu aja. Memecahkan konsentrasi
dan bikin kita jadi down, bahkan kemaren dia mengoceh lagi meramal sesuatu yang
buruk yang sedang dan akan terjadi pada kami. Sempet kerja gak bener ni, mungki
diantara kalian juga ada yang percaya sama ramalan, atau mungkin bahkan tidak
sama sekali. Kita sebagai hamba Allah harusnya percaya kepada Allah SWT saja,
belajar untuk tidak terpengaruh dan belajar berbaik sangka terhadap Allah
tentang masa depan kita, yang Inya Allah baik. Amin
Nah bagaiamana sih
meramal atau ramalan dalam kacamata islam?? Dan bagaimana hukumnya jika kita
percaya terhadap ramalan??
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau
peramal kemudian membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir
terhadap apa (Al-Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.” (HR. Ahmad no. 9171, Sunan Darimin No.1116)
Ramalan adalah prediksi mengenai
peristiwa-peristiwa yang akan datang. Kata ramal diambil dari bahasa Arab
yaitu raml yang artinya adalah suatu ilmu untuk menafsir,
menilik, melihat atau memprediksi nasib seseorang, atau apa yang akan terjadi
di masa depan. Sejarah ramalan telah ada dari jaman dulu. Misalnya raja Fir’aun
telah diberi peringatan oleh peramal bahwa akan ada seorang laki-laki yang
kelak menjatuhkan tahta kepemimpinannya. Lalu dengan cepat Fir’aun merespon
ramalan ini dengan membunuh setiap bayi laki-laki.
Ramalahn-ramalan yang sering terbukti,
membuat peramalnya terkenal didunia, seperti Nostradamus adalah penyair yang
dekat dengan astrologi. Namanya dan ramalan-ramalannya semakin hari semakin
tenar seiring dengan semakin nyatanya ramalan-ramalan yang disebutkannya.
“Beberapa orang bertanya kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai dukun-dukun, lalu beliau
menjawab: “Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa.” Mereka berkata: “Wahai
Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar.” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang nyata (benar) itu adalah
perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian dia membisikkannya ke telinga walinya
(dukun) lalu mereka mencampuradukkan bersama kebenaran itu dengan seratus
kedustaan.” (HR. Al-Bukhari no. 5762 dan Muslim no. 2228)
Larangan Meyakini Ramalan
Meramal nasib manusia, kejadian dan
hal-hal lainnya sangat jelas dilarang dalam syariat islam, karena
perkara-perkara ini jelas bersifat ghaib. Meramal nasib manusia dan kejadian
hanya Allah lah yang tau perkara hal yang ghaib
Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah", dan
mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.(Qs An-Naml [27] : 65)
Dan Penjelasan Yang Sama :
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang
gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu.
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(Qs Al-Jin [72] : 26-27)
Hendaklah kaum muslim baik wanita maupun
laki-laki tidak mempercayai perkara ghaib yang disampaikan oleh peramal ataupun
dukun, jika ia pernah terjerumus ataupun sedang dalam kondisi kebatilan ini
maka hendaklah ia bertobat kepada allah swt dan tidak lagi
mempercayai/membenarkan perkataan dukun dan peramal, sesungguhnya allah maha
pengampun lagi maha mendengar.
Dalam Sebuah hadist, Rasulullah Bersabda
:
“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu
dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima
selama empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)
Memahami ilmu astrologi ataupun ilmu
falak untuk meramal nasib adalah tindakan kekufuran, tujuan penciptaan bintang
bukan ditujukan untuk mengetahui perkara yang ghaib melainkan petunjuk
sebagaimana allah jelaskan dalam al-quran :
Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk
jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.(Qs An-Nahl
[16] : 16)
Kata petunjuk dalam ayat itu maksutnya
adalah agar kita mengetahui arah jalan dan arah kiblat dari letak-letak
bintang.
Mempelajari teknik meramal sama sajah
mempelajari ilmu nujum, Semakin mempelajari ilmu nujum maka semakin tambah
dosa-dosanya, Rasulullah Bersabda :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, maka
sesungguhnya ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, semakin bertambah
(ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya), semakin bertambah (ilmunya) semakin
bertambah pula (dosanya)."(Musnad Ahmad No.2697, Ibnu Majah No.3716 &
Abu Daud 3406)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.(Qs At-Thalaq [65] : 3)
Jika kita bertawakal kepada allah, niscaya
keperluan kita akan tercapai dengan mudah atas izin Allah.
Dan tidak ada taufik bagiku melainkan
dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya
kepada-Nya-lah aku kembali.(Qs Hud [11]: 88)
Nah tak ada lagi kan alasan kita untuk
percaya terhadap ramalan?? Apalgi sampai nangis dan gelisah. Anggap aja pak ojo
itu lagi ngoceh, kepada Allah kita sandarkan masa depan kita dan hanya Allah
yang tahu bagaimana dan seperti apa kita nanti, yang penting kita melakukan
yang terbaik untuk mempersiapkan masa depan lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment