Home » , » RAMALAN MENURUT ISLAM

RAMALAN MENURUT ISLAM


Hai sobat semuanya, hari ini saya ingin membagikan informasi menarik mengenai ramalan.
Ini bermula saat saya sedang bekerja, ketika saya sedang menginput data, tiba-tiba ada yang menarik tangan saya, kaget donk ternyata dia pak ojo, supir yang kerja di pinggir kantor saya. Saya teriak kaget, dia malah bilang wah ni bahaya ni. Aku kaget donk bahaya apa sie pa??? Bahaya jodohnya pelit, pembohong, banyak omong. Anaknya tar punya 2 yang pertama gampang yang ke dua susah. Aku yang waktu itu agak terpengaruh sempat sedih juga, mana iya gada benernya. Lalu dia datang lagi menarik tanganku dan melihat telapak tanganku, bener ni laki nya bakal kaya gitu. Sontak saya bilang ogah masa gada baiknya, sempat terpukul sesaat  masa iya gada baiknya, saya bilang ah Cuma boongan titik. Itu saya dah lupain anggap aja orang lewat, tapi kadang kita suka terpengaruh bahkan hampir saja percaya. Dia datang lagi hari kemaren di jam istrahat sekarang yang dia ramal kedua teman saya, yang satu berhasil di buat gelisah dan yang satunya lagi berhasil di buatnya menangis. Ya ampun aku sendiri dah bilang sama temen saya, jangan percaya kalo gak liat. Tapi anehnya pak ojo pernah menebak sifat seseorang yang gak ia kenal tapi mendekati benar. Saya sebagai manusia yang berakal gak mau percaya gitu aja. Memecahkan konsentrasi dan bikin kita jadi down, bahkan kemaren dia mengoceh lagi meramal sesuatu yang buruk yang sedang dan akan terjadi pada kami. Sempet kerja gak bener ni, mungki diantara kalian juga ada yang percaya sama ramalan, atau mungkin bahkan tidak sama sekali. Kita sebagai hamba Allah harusnya percaya kepada Allah SWT saja, belajar untuk tidak terpengaruh dan belajar berbaik sangka terhadap Allah tentang masa depan kita, yang Inya Allah baik. Amin
Nah bagaiamana sih meramal atau ramalan dalam kacamata islam?? Dan bagaimana hukumnya jika kita percaya terhadap ramalan??

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa (Al-Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Ahmad no. 9171, Sunan Darimin No.1116)

Ramalan adalah prediksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan datang. Kata ramal diambil dari bahasa Arab yaitu raml yang artinya adalah suatu ilmu untuk menafsir, menilik, melihat atau memprediksi nasib seseorang, atau apa yang akan terjadi di masa depan. Sejarah ramalan telah ada dari jaman dulu. Misalnya raja Fir’aun telah diberi peringatan oleh peramal bahwa akan ada seorang laki-laki yang kelak menjatuhkan tahta kepemimpinannya. Lalu dengan cepat Fir’aun merespon ramalan ini dengan membunuh setiap bayi laki-laki.

Ramalahn-ramalan yang sering terbukti, membuat peramalnya terkenal didunia, seperti Nostradamus adalah penyair yang dekat dengan astrologi. Namanya dan ramalan-ramalannya semakin hari semakin tenar seiring dengan semakin nyatanya ramalan-ramalan yang disebutkannya.

“Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai dukun-dukun, lalu beliau menjawab: “Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian dia membisikkannya ke telinga walinya (dukun) lalu mereka mencampuradukkan bersama kebenaran itu dengan seratus kedustaan.” (HR. Al-Bukhari no. 5762 dan Muslim no. 2228)

Larangan Meyakini Ramalan

Meramal nasib manusia, kejadian dan hal-hal lainnya sangat jelas dilarang dalam syariat islam, karena perkara-perkara ini jelas bersifat ghaib. Meramal nasib manusia dan kejadian hanya Allah lah yang tau perkara hal yang ghaib

Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.(Qs An-Naml [27] : 65)

Dan Penjelasan Yang Sama :

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(Qs Al-Jin [72] : 26-27)

Hendaklah kaum muslim baik wanita maupun laki-laki tidak mempercayai perkara ghaib yang disampaikan oleh peramal ataupun dukun, jika ia pernah terjerumus ataupun sedang dalam kondisi kebatilan ini maka hendaklah ia bertobat kepada allah swt dan tidak lagi mempercayai/membenarkan perkataan dukun dan peramal, sesungguhnya allah maha pengampun lagi maha mendengar.
Dalam Sebuah hadist, Rasulullah Bersabda :

“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)

Memahami ilmu astrologi ataupun ilmu falak untuk meramal nasib adalah tindakan kekufuran, tujuan penciptaan bintang bukan ditujukan untuk mengetahui perkara yang ghaib melainkan petunjuk sebagaimana allah jelaskan dalam al-quran :

Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.(Qs An-Nahl [16] : 16)

Kata petunjuk dalam ayat itu maksutnya adalah agar kita mengetahui arah jalan dan arah kiblat dari letak-letak bintang.

Mempelajari teknik meramal sama sajah mempelajari ilmu nujum, Semakin mempelajari ilmu nujum maka semakin tambah dosa-dosanya, Rasulullah Bersabda :

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, maka sesungguhnya ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, semakin bertambah (ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya), semakin bertambah (ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya)."(Musnad Ahmad No.2697, Ibnu Majah No.3716 & Abu Daud 3406)

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.(Qs At-Thalaq [65] : 3)

Jika kita bertawakal kepada allah, niscaya keperluan kita akan tercapai dengan mudah atas izin Allah.
Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.(Qs Hud [11]: 88)

Nah tak ada lagi kan alasan kita untuk percaya terhadap ramalan?? Apalgi sampai nangis dan gelisah. Anggap aja pak ojo itu lagi ngoceh, kepada Allah kita sandarkan masa depan kita dan hanya Allah yang tahu bagaimana dan seperti apa kita nanti, yang penting kita melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan masa depan lebih baik.



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}