Siapa tak
kenal dengan msg?salah satu bahan yang digunakan sebagai penambah cita rasa
dalam setiap masakan.
Monosodium glutamat, juga dikenal
sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam natrium dari asam glutamat yang
merupakan salah satuasam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami. Food and
Drug Administration A.S. mengklasifikasikan MSG sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni Eropa sebagai zat tambahan makanan. MSG
memiliki Kode HS 29224220 dan Nomor E E621. Glutamat dalam MSG memberi rasa umami
yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara kimia identik.
Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai penguat cita
rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan
persepsi total rasa lainnya.
Nah tahukan anda? mengkonsumis msg dapat
berdampak buruk bagi kesehatan?
Bahaya dari Penggunaan MSG :
Chinese Restaurant Syndrome
Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada
pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak napas,
disertai pusing-pusing. Pasien itu mengalami kondisi ini sehabis menyantap
masakan cina di restoran. Masakan cina memang dituding paling banyak
menggunakan MSG. Karena itulah gejala serupa yang dialami seseorang sehabis
menyantap banyak MSG disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas,
masih dugaan sampai saat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya adalah terjadinya
defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin dari glutamat mengalami
hambatan ketika diserap. Konon menyantap 2 – 12 gram MSG sekali makan sudah
bisa menimbulkan gejala ini. Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2
jam Cinese Restaurant Syndrome sudah hilang.
Kerusakan Sel Jaringan Otak
Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia
mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG
sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini
menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan
pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan
otak.Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam
otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG
berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara
peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak
Kanker
MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita
melihatnya dari sudut pandang berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis
akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat
karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa
juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan
dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan,
penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian
tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.
Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan
masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat
mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen.
Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan
merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala
tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama
Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).
Nah ibu,
bagaimana sekarang sudah tahukan bahaya msg bagi kesehatan? Jangan gunakan msg
dalam setiap masakan anda, yang anda buat untuk anak anda. apalagi jika usianya
masih balita, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. Sayang kan,
masa pertumbuhan emasnya jika harus terganggu.
Semoga
bermanfaat ya info kali ini
0 komentar:
Post a Comment