Aku masih ingat sampai saat ini, tentang seseorang yang
dulu pernah berkata “bahwa air akan selalu berdampingan dengan angin”.
Coba bayangkan jika jadi aku, aku merasa benar-benar
bingung!. Aku inging tahu sebenarnya orang yang selama ini bersama ku itu
seperti apa?bagaimana perasaanya terhadapku?
Ya masih tentang sahabat, dia aku anggap air sebagaimana
hari kelahirannya yaitu Jumat yang selalu di kaitkan bahwa karakter seseorang
yang lahir di hari Jumat seperti air. Sementara aku adalah angin sebagaimana
hari lahirku sendiri adalah kamis. Hanya sebuah cerita dari masa lalu, yang
selalu mengaitkan seseorang dengan hari lahir seseorang.pikirku angin akan
berdampingan dengan air untuk selamanya? atau hanya sesaat...
Aku tak tau harus mulai dari mana, bahkan aku sendiri
bingung dengan apa yang aku rasa sampai sekarang. Hm.... ya aku dan dia,
seperti tak pernah bisa jauh. Dan bahkan kami kadang bingung tak ingin
kehilangan satu sama lain, dan bahkan aku selalu berkata bahwa suatu saat ini
akan berakhir. Dimana kita menemui takdir masing-masing (menikah). Cerita
persahabatan memang tak ada habisnya, ada sebagian orang yang tak akan mengerti
sebuah ketulusan tanpa mengharapkan pamrih ketika semuanya berjalan dalam kasih
sayang. Ya , sahabat adalah perjalanan yang penuh dengan keikhlasan. Perlu di
ketahui bahwa jika ada antara laki-laki dan perempuan dekat belum tentu mereka
memiliki ikatan yang disebut dengan cinta, seperti halnya cerita yang saya
alami. Mana mungkin orang faham tentang cerita ini, hanya kami yang tahu di
mulai dari mana kebersamaan kami sehingga menjadi sahabat bahkan seperti sodara.
Ya aku masih teringat saat kenal dengan sahabat ku ini,
sebut saja namanya Jun, ya Jun... Jun yang aku temui di sebuah angkotan umum
ketika pulang bersama tanpa sengaja begitu dingin, pelit sekali dengan yang
namanya senyum. Padahal saat itu kami satu kelas, perjalanan pulang dari luar
kota. Setelah itu bahkan dari tingkat pertama dan tingkat ke dua bahkan aku tak
pernah tahu dia seperti apa. hingga waktunya tiba dimana aku dan dia
mendapatkan kesempatan untuk saling mengetahui satu sama lain. Sosok yang aku
kenal dingin dan pelit bicara ternyata berubah, dia tak seperti itu. Awalnya
dia sama sekali tak suka bercanda, agak kaku dia karena memang kami tak terlalu
dekat. Tapi aku lihat kebaikan dia ketika aku pulang malam, dengan sabar dia
menungguku pulang di kampus, sidang saat itu aku kebagian no. Urut yang bukan
main no.ketiga terakhir. Saat itu aku mulai tersentuh kenapa dia mau
menungguku,hhhhmmm ada rasa sedih haru...baru kali ini aku menemukan teman yang
peduli. Seiring waktu kami semakin akrab, dia pun sudah tak malu-malu lagi
bersikap konyol...bahkan jailnya tingkat tinggi. Dia yang mengajarkan aku jail,
makanya aku juga jadi makhluk jail tapi khususnya jail untuk dia sih.
Dari kuliah, mencari kerja bahkan sampai sekarang kita
bersama, aku selalu ingat sikap jailnya yang selalu manakut-nakuti aku. Hingga
aku balas di suatu malam, kunci motor nya aku ambil, dia pulang dengan
mendorong motornya heheh..kedengarannya memang tega. Tapi dia lebih tega hobi
menakut-nakuti aku.
Tapi kita bersama begitu lama, bahkan hingga sekarang.
Akupun semakin tak bisa lepas darinya, bahkan hubungan dia pun hancur aku
merasa akulah penyebabnya. Tapi aku merasa heran tah karena kita terbiasa
bersama hingga kita merasa nyaman satu sama lain sehingga lupa dengan orang
yang berada di samping kita. Tapi aku percaya, cinta rasanya tak mungkin
tertanam, aku masih ingat ketika dia jatuh cinta dengan seorang gadis berambut
panjang, dia sengaja datang ke rumah hanya untuk memperlihatkan video
kecantikan gadis pujaanya, bahkan akupun tau bagaimana dia memperjungkan gadis
itu. Hingga bertahan dalam waktu yang lama, tapi aku masih tak mengerti .
sering kali aku mengatakan “menikahlah
dengan dia agar kamu tak kesepian !” tapi
jawabanya selalu mengejutkan “ jika
aku menikah, maka aku akan kehilangan kamu” .tanpa aku sadari akupun menangis
sedih sekali, bagaimana jika ia benar-benar menikahi gadis itu, aku pasti akan
terpuruk dan merasa sendiri, tapi egois rasanya jika aku seperti itu, maka aku
selalu berusaha menyuruh dia untuk segera menikah karena sering kali dia
mengeluh ingin segera menikah.
Kejutan bukan hanya jawaban yang tak ingin kehilangan,
suatu hari saat aku sedang sibuk di tempat kerjaku, dia mengirimkan sebuah lagu
berjudul “WITHOUT YOU by Mariah Carey” lalu aku dengarkan meskipun aku sibuk
aku berhenti sejenak, tak terasa air matapun menetes, rasanya sedih sekali
mendengar tiap bait lagu itu, aku merasa apalagi ini....aku tak bisa hidup
tanpamu. Bahkan mungkin aku yang tak bisa hidup tanpanya, dia selalu seperti
itu. Selalu ada hal yang membuatku berfikir, tapi ini tak mungkin cinta. Meski
kami berdampingan, tapi kami yakin bukan cinta yang menyatukan kami hingga saat
ini. Tapi tah lah ... aku bingung apa yang kurasa, aku selalu berusaha tak
tidur sebelum dia pulang sampai ke rumah dan mengabari aku, mendengarkan dengan
setia lewat chat tentang kejadian-kejadian di tempat kerja. Karena aku tahu,
dia selalu merasa tak nyaman jika tidak bercerita, bahkan jika aku tertidur
kadang dia suka agak marah kecewa karena aku tidur duluan. Sosok yang dulu
dingin berubah menjadi beo yang suka ngomel-ngomel, jail, ya jauh dengan yang
orang-orang yang mengatakan bahwa ia sosok yang dingin. Sahabatku yang satu
ini, selain jail, suka ngomel, tapi perhatiannya luar biasa. Hingga aku pun
yang hanya sebagai sahabat nya saja bertanya” apa
ini. Apa mungkin ada rasa itu? Dan jawabanku selalu ‘ah mustihil”.... tapi aku wanita biasa hingga, aku
merasa heran ketika ia berkata “ awas
kalo kamu punya pacar, lalu lupa sama saya. Jangan harap saya mau kenal sama
kamu. Kamu boleh punya pacar tapi harus punya waktu untuk aku” gila, syokkk bukan main apa lagi
ini? Bahkan jika aku main dengan teman-temanku dia rajing chat aku, jika tak
aku balas dia mengatakan “oh sama teman-temannya main jadi lupa sama aku” ingin rasanya aku curhat, tapi
sama siapa? Aku bingung...benar-benar bingung. Ini tak mungkin cinta kan? Dia
tak mungkin cinta sama aku, aku yang GR
Tapi...aku wanita pusing dengan pikiranku sendiri tiap kali
aku nanya kenapa dia bersifat kaya gitu jawabannya gak pernah jelas. Lagian aku
udah janji aku akan bersama sama dengan Jun, aku akan menunggu Jun menikah ,
baru aku memikirkan mau punya pacar. Aku malas disebut penghianat lagi, sudah 2
x dia sebut penghianat....padahal hianat apa coba? Aku juga gak mau nikah
duluan aku gak mau ninggalin dia, Jun yang terbaik dalam hidupku. Aku hanya
ingin melakukan yang terbaik buat Jun...kita akan bersama selamanya, hingga
waktu itu tiba. Dimana kita memilih kehidupan, dan menemui takdir kita
masing-masing. Aku yang bingung pikirku jadi buntu, Jun seperti penguat dan
penyemangat dalam hidupku...semoga kita selalu bersama hingga waktu itu tiba!
0 komentar:
Post a Comment