Pernah ku mencoba tuk sembunyi namun senyum mu tetap
mengikuti
“ku tahu semua ini akan berakhir”
Semua tak akan terpikir sampai aku menyadari semuanya,
sebenarnya dari dulu aku telah merasa ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Namun
aku selalu mencoba menepis semua dan perasaan yang ada.
Saat itu hari libur telah tiba, kawan lama mengajakku untuk
main ke rumahnya, tentu saja aku tidak menolak. Bagaimana bisa menolak setelah
hampir 10 tahun tidak bertemu karena sekolah kita yang berbeda. Yah putih biru
masa-masa indah saat itu tak mungkin aku tolak untuk bertemu kawan lamaku. Tak
terbayang betapa rindunya aku saat itu, masa putih biru begitu indah .... tapi
setelah itu kita lulus dan melanjutkan study di sekolah yang berebeda. Ku
dengar dia memiliki anak lelaki berusia 5 tahun. Gak sabar ingin bertemu,
hingga pagi itu tiba aku beranjak meninggalkan rumah untuk bertemu kawan lama.
Rasanya mengunjungi kawan yang tlah lama tak bertemu rasanya gak enak jika
tidak bawa sesuatu yang akan dia ingat tentang aku. Hingga aku tiba di pusat
kota masih bingung membeli apa untuk oleh-oleh anaknya, mataku tertuju pada sebuah
mobil remot control...model dan warnanya persis dengan yang aku belikan di kota
udang untuk keponakanku. Hingga aku pun terpikat untuk membelinya, aku yakin
anak kawanku ini akan senang, aku tahu selera anak-anak usia 5 tahun. Gak
mungkin aku belikan mobil yang Cuma gerak kalo Cuma di dorong aja, ingat
keponakanku yang ada dalam pikirannya mobil remot control. Oke jatuh pilihanku
pada mainan yang satu ini. Hm..... Nindy kawanku menelponku menanyakan dimana
kebaradaanku, dia telah menungguku di tempat bakso langganan kita saat masih
muda. Aku kabarkan bahwa sebentar lagi aku nyampe sana. Hingga akhirnya aku
tiba di tempat favorit kita ...... tiba-tiba ada yang melambaikan tangannya tak
ku sadari itu Nindy, aku bahagia sekali
Nindy: Ceu kita makan bakso kesukaan kita ya! Tenang
aku yang traktir ok!
Aku: ok mana bisa meolak hehehhe...
Saat itu memory seakan membawa kita ke masa lalu .....saat
sedang menikmati bakso, tiba – tiba Nindy bertanya tentang sesuatu. Ternyata
begitu merebak gosip hubungan ku dengan salah satu teman sekelas kita masa muda
Nindy: Ceu, aku dengar kamu menjalin hubungan sama si
lengkuas?? Bagaimana kabarnya kapan kalian akan menikah?
Aku: lengkuas?? Hahahha...oh dia, sudah
berakhir udah gak. Wah tau dari mana kalo dulu aku sempat dekat sama dia:
Nindy: dari Pipi dia bilang kamu sama si lengkuas,
katanya lumayan lama Ceu. Aduh Ceu mata kamu di mana sie?? Dia di kelas aja
kaya orang bego gitu, ko bisa?
Aku: aduh beb, itu kan dulu udah deh gak
penting heheh....udah gak . gak cocok barang kali.
Lalu tiba tiba Nindy terdiam, kami melanjutkan menyantap
salah satu makanan jagoan kita di masa kita muda.
Aku : jika kamu jadi aku apa yang akan kamu
lakukan?
Nindy: tentang apa Ceu?
Lalu ku ceritakan tentang sahabat ku yang dekat dengan aku,
aku bingung menyimpan ini sendiri. Sampai saat inipun rasanya aku masih bingung
aku ceritakan semuanya. Nindy bilang sahabatku klo sahabatku sayang sekali sama
aku, tapi aku bingung.
Nindy: dia jelas menyayangimu, tunggu apa lagi?
Terdiam sejenak bingung menjawab rasanya tidak mungkin, apa
rasa ini aku saja yang rasa. Ingin curhat namun terasa sesak di dada, meski aku
ceritakan tentu saja tak semua nya aku ceritakan.
Nindy: kapan rencana nikah Ceu? Kamu harus punya
rencana, aku sudah punya anak 5tahun. Kamu kapan?
Nindy melanjutkan pertayaan nya, aku tersenyum dan aku
jelaskan kepadanya bahwa aku tidak akan menikah sebelum sahabatku Dekol menikah
duluan, Nindy heran gak mengerti dia anggap ini hal tolol yang aku lakukan,
tapi selama ini aku nyaman dekat dengan Dekol. Rasanya aku tak perlu mencari
sosok orang yang mencintaiku. Rasanya lengkap bahagia ku saat itu. Tapi Nindy
meyakinkanku bahwa ini akan membuat ku terluka, aku pikir ini tak apa karena
aku pun merasa nyaman. Perkataan Nindy bahwa aku harus segera bangun bahwa kita
sudah tua, membuatku sadar apa bisa aku hidup bahagia untuk ke depannya?? Saat
ini memang merasa lengkap dan bahagia dekatnya aku dengan Dekol, terasa cukup
dan lengkap. Tapi nanti di saat dia menikah?? Lalu aku sendiri apa yang bisa aku
lakukan, ingat itu semua rasa nya mengiris hati. Nindy bilang dari caraku
menceritakan Dekol terlihat kalo aku naksir sama dia. Tah lah, rasa sayang
tertanam begitu saja tanpa aku sadari kapan tepatnya sayang itu bersemayam
dalam dada. Pertemuan saat itu, membuatku sadar hidup harus realita, menunggu
orang yang tidak mencintai hanya akan membuat hatiku terluka, tapi pikirku aku
hanya sebatas sahabat posisiku tidak boleh lebih. Tapi aku pun tak kuasa jika
sayang itu datang tanpa aku sadari.
Belum lagi orang yang naksir sama Dekol mengatakanku bahwa
aku munafik, rasanya emang gak terima di katakan seperti itu. Tapi kalo di
pikir tentu aku munafik, berusaha memalingkan muka, berusaha mendustai hati.
Aku tak faham kenapa aku begitu malas mencari laki-laki lagi. Aku merasa aku
punya Dekol hidupku sudah terasa nyaman. Ya sesuatu nya memang tak ada yang
abadi.
Hingga tiba malam itu dia membriku pesan lewat bbm “Pernah
ku mencoba tuk sembunyi namun senyum mu tetap mengikuti” aku masih mengaggapnya bercanda
aku balas bahwa itu penggalan lagu dari Iwan Fals, lalu dia mengirimkan lagu
“yang terlupakan” aku dengarkan tiap bait lagunya...rasanya tak trasa air mata
menetes begitu saja, aku berfikir apa yang ada dalam pikiran Dekol hingga dia
mengirim aku lagu ini. Yang ada dalam pikirku apa mungkin dia merasakan yang
sama, mencoba menampik rasa yang ada. Lalu dia mengatakan “ku tahu semua ini akan berakhir”. Kata-kata itu menempel jelas di
otakku, hingga aku tak bisa tidur tiap malamnya, sejuta pertanyaan terus
mengalir deras di otakku. Apa aku bisa hidup tanpanya? Apa aku bisa jalani ini
semua tanpanya? Lalu bagaimana caraku mengetahui keadaannya? Jika aku ingin
bertemu??
Jelas ini membuatku terluka, ini membuatku sakit. Tak tahu
bagaimana caranya agar dia tetap bertahan di sini. Tapi aku sadar memang
ada waktu dimana ini semua akan berakhir. Tak mungkin aku mampu melupakannya.
Aku sadar bahwa selama ini aku menyayanginya, hanya saja tak mampu bagiku
mengataknnya kepadanya. Karena aku tahu dai punya mimpi membangun istana cinta
dengan gadis pujaannya, tapi mengapa rasa ini harus ada? Aku tak mengerti aku
takut sekali ini semua benar-benar akan berakhir, air mataku tak kunjung
henti aku lari ke kamar menutup kepalaku dengan bantal. Aku minta saat
itu jangan bahas semua ini akan berakhir karena aku tahu setelah waktu itu tiba
dimana dia mengikat janji dengan gadis pujaannya jelas cerita kita pun musnah.
Sahabat? Ya memang kau adalah sabatku, tak ada lagi waktu untuk kita bercanda,
main, atau apapun itu kebiasaan kita . hidupku telah terbiasa denganya,
candaannya, sikap jailnya. Hari-hariku hanya ada dia, lalu apa bisa aku lupa
sama dia sahabatku terbaik. Tidur tidak nyenyak, terngiang ngiang semua akan
berakhir membuatku sulit untuk memejamkan mata. Bagaimana bisa aku tertidur
sementara aku tahu, aku akan kehilangan orang yang aku sayang. Ini berat
sungguh berat, percaya atau tidak rasa ini tertanam begitu dalam, sampai aku
pun tak sadar kapan rasa ini tumbuh. Dekol adalah sahabtku, dia yang terbaik
dalam hidupku. Dari jaman perjuangan kita kuliah, mencari buku mengerjakan
tugas kuliah hingga mencari kerja kita bersama. Perhatiannya bahkan extra, ini
tak mudah benar-benar berat.
Pagi telah tiba, kepalaku rasanya hampir meledak dengan
tugas laporan kantor yang numpuk rasanya makin tak selera jalani hidup. Tiba di
kantor, aku tak sabar menyalakan komputer ingin mendengar lagu Iwan Fals itu,
aku dowload lagunya, aku terus putar ulang tak ada bosannya, tapi aku jadi
ingat bahwa semuanya akan berakhir. Huh, tak terasa air mata menetes, tak sadar
di belakangku ada Fitri...”mba kenapa? Mba sakit ya mba? Atau mba ada
masalah coba cerita sama saya!” aku
cepat – cepat menghapus air mataku, aku pura-pura saja aku lagi flu pusing,
bohong yang keliatan mana iya flu idungnya gak kesumbat, tapi yang penting
Fitri pergi dari mejaku dan gak berfikir bahwa aku sedang menangis. Siang
menjelang berantakan hariku, nyaliku menciut dan semakin bikin aku bingung
saja. Ini , itu, apa, bagaimana? Rasanya otakku sedang sakit, jiwaku
terguncang. Hmmm.....
Tiba di rumah, di atas sajadah masih mengenakan mukena aku
tutup kamar aku tutup wajahku, tak kuat rasanya hatiku pilu dekol, aku
takut...aku hanya berdoa “Ya Alloh jika ini yang terabaik bagi kami, jika jalan
ini terbaik mudahkanlah. Yakinkan semuanya akan baik-baik saja.” Apa aku
terlalu cengeng saat itu, ya ampun aku menangis tersedu-sedu aku takut ada
orang yang tahu kalo aku sedang menangis. Aku masih di atas sajadah saat itu,
dadaku terasa sesak. Hal yang jauh dalam pikiranku aku harus belajar
ikhlas kehilangan orang yang terbaik. Saat itu aku kirim pesan singkat bahwa
aku akan menjauh darinya, aku bingung apa yang harus aku katakan, alasan apa.
dekol hanya berkata bodoh,
nanti aku sendiri, dan
mengatakan ahhhhhhhhhh aku gak
mau tahu.
Semakin membuatku bingung, bukan kali ini saja aku berfikir
meninggalkannya, sudah sering ku ucapkan namun aku masih tak bisa dan dia tak
terima. Rasanya aku membutuhkannya dalam setiap langkahku, aku terkadang
berfikir...kenapa Alloh mendekatkan aku dengannya sehingga jatuh hatiku
untuknya. Tapi aku bingung, kenapa aku tak sadar bahwa rasa ini semakin dalam.
Semakin dalam rasaku semakin sakit bahwa dia akan menikah, tapi aku egois jika
aku tak ikut berbahagia dengan itu, aku juga malu benar kata fans dekol kalo
aku munafik, benar saja aku munafik selama ini. Sulit bagiku mengatakan ini
semua, mengutarakan perasaan pada orang yang telah mengukir mimpi dengan pujaan
hatinya. Tak tau malu aku ini, aku harus sadar aku harus bangun “bangun dari
tidurmu, ini hanya mimpi jangan berharap lebih!” kata-kata itu
menyadarkanku bahwa aku harus ikhlas dengan ini semua. Hati?? Ya sulit rumit
saat ini jiwaku serasa melayang tak karuan. Dadaku sesak menahan rasa yang
hingga kini ku simpan sendiri. Dekol tidak tahu kenapa bisa aku jatuh hati??
Lalu secara logika kenapa tidak bisa dengan apa yang telah dia lakukan selama
ini.
Dekol andai saja dia tahu, pertemuan saat ada tugas ketika
itu membuatku kagum. Memang awalnya aku tak sedekat ini, hingga keadaan tugas
kuliah dan hal-hal yang berbau menyusun skripsi membuat kita semakin dekat.
Bagaimana biasa aku jatuh hati? Dekol mampu menghapus dan menyembuhkan lukaku
saat itu, Dekol hibur aku. Tempat pertama saat kita main waktu menganggur di
air terjun itu aku gak akan lupa, Dekol mengenggam tangaku membantuku
berjalan, dan dia bantu aku naik di atas batu itu. Kita tertawa bersama, dia
mengajak ku main karena dia tau saat itu aku benar-benar sedang dalam keadaan
sulit. Mencari kerja bersama, sikap usil kita. Aku di paris van java pun dia
masih perhatian, mengirim kabar. Menguatkan aku. Bukan hanya itu, ingatkah
ketika kita berangkat ke kota hujan??? Dia mengantarku mencari kerja, selama 3
hari kita disana bersama. Lalu banyak hal yang dia lakukan, teringat saat
pulang dari kota hujan hanya sebatas menyebrang saja dia genggam tanganku. Dia
tanggung jawab tandanya melindungi....banyak hal yang dekol lakukan sama aku.
Kata sandi persahabatan donat...hal konyol yang aku buat hanya ingin tahu saja,
donat jelas tidak ada harganya di bandingkan dengan persahabatan kita. Meski
kini dekol di ibu kota, dekol selalu ketemu saat pulag ke kampung halaman. Apa
mungkin aku lupa?? Sikap jailnya yang tiba-tiba mematikan motornya di dekat
kuburan aku teriak ketakutan dia malah tertwa geli, jailnya, perhatiannya?
Apa bisa aku lupa. Apa lagi saat aku mengatakan dan menceritakan tentang
ramalan sesat itu. Aku mengatakan telah salah aku percaya abang-abang itu
bilang jodohku jelas hari jumat itu alasan aku bertahan dengan lengkuas. Ya, ya
hal bodoh yang bego untuk di percaya, apa yang dekol katakan membuatku
tersentuh hatiku. “ kamu
bodoh, memangnya hari jumat hanya dengan dia. Aku juga lahir hari jumat, kenapa
tidak dengan aku, tidak dengan jumat aku” kaget
dengan perkataanya lalu aku abaikan lalu aku hanya tertawa dan berkata bahwa
yang lahir hari jumat kaya embee aja shaun the sheep karena lengkuas dan dekol
berambut keriting. Saat itu andai saja dekol tahu otakku ngehenk seketika,
memikirkan ucapan nya kenapa
tidak dengan jumatnya aku? Buakankah aku lahir hari jumat. Aku berusaha membuang harapan dan
rasa gr ku itu, sadar diri bahwa dekol telah merajut mimpinya dengan gadis
pujaanya. Tapi kenapa hidupku sehari saja tak ada kabar dari dia selalu cemas
berasa ada yang kurang, khawatir. Otakku semakin koslet saja, menahan rasa
selama ini tidak mudah, percaya atau tidak meski jauh tapi terasa begitu dekat.
Aneh rasa percaya bahwa dia baik-baik saja pun tertanam. Rasa nyaman dan
bahagia itu pun semakin terasa, bahagia itu sederhana ketika kita tertawa
berasama karena ulah jail kita. Apa dia pikir ini tidak membuatku jatuh hati
padanya? Lalu saat ini aku bingung aku harus bagaimana, sesak ingin sekali aku
menyadarkannya aku sakit saat ini, aku bingung. Apa yang harus aku lakukan
sementara orang yang aku sayang akan meninggalkanku. Bukan hanya itu yang
membuatku semakin jatuh , ketika ada acara reuni dengan teman-temanku. Tak
henti-henti dia mengirim aku gambar jorok, hmmmm...melihat tingakahnya aku
hanya geli di hati, ulahnya hanya alasan mengganggu ku biar teman-temanku
menyangka dia adalah pacar aku, dan orang berfikir tak menyangka hidupku
sekotor itu. Dia tertawa geli?? Aku malah bingung gambar-gambar jorok begitu
banyak. Aku takut ada teman aku melihat dan meminjam ponselku.
Aku heran aku penasaran, apa mungkin hal ini dia juga
rasakan. Tapi sepertinya aku salah, gak mugkin dekol bisa jatuh hati sama aku
yang lebar kaya layar bioskop, yang berantakan dan juga tukang tidur.
Mustahil...dan ada lagi kita sering membiacrakan soal pernikahan. Kamu pernah
mengatakan “oh jadi aku tak termasuk kriteria? Jadi selama ini aku hanya di
anggap sebagai kenalan saja?” pernyataan
yang membigungkan seperti biasa sebuah jawaban yang meleset jadi senjataku. Aku
hingga kini masih tak faham apa yang dia rasakan, apa yang ada dalam hatinya.
Sementara aku tahu, dia merajut mimpi dengan pujaan hatinya, aku tak
punya hak untuk cemburu meski ada rasa cemburu, aku mencoba untuk menahan dan
berfikir jernih, aku tak bisa memperjuangkannya egois memaksanya harus manjadi
apa yang aku mau. Aku sadar posisiku, aku tahu bahagianya adalah bersama dia.
Meski aku bingung dengan semua apa yang telah dia lakukan, segudang pertanyaan
terus bolak-balik bahkan jungkir balik. Apa ini?? Rasa apa ini? Apa mungkin
kamu juga merasakan hal yang sama, dan aku heran setiap aku berusaha
meninggalkannya dia tak terima. Semakin berat hatiku, semakin besar
rasaku. Dekol harus tahu jika aku menyukai seseorang tak mudah bagiku untuk
lupa. Jika waktu itu tiba, bagaiamana dengan aku? Aku rasa ini berat
sekali...dia seseorang yang di kirim untukku untuk tertawa, tersenyum, dan
semangat. Rasanya aku butuh dia, dekol akan tahu kenapa aku selalu ingin pergi,
aku hanya tak sanggup dan menghindar dari kenyataan ini, dengan keadaan ini.
Dia pernah mengajakku ke ibu kota? Jelas aku menolak. Apa yang ada dalam
pikiran gadisnya itu? Dan saat itu meski aku sama lengkuas...dia telah mengeser
posisimya. Perhatiannya bahkan lebih besar, tanpa dia ucapakn aku tahu dia
dalam kedaan apa. seperti dukun saja, sebenarnya aku tahu dia dan kebiasaannya
karena aku telah mengenalnya. Waktu yang tak sebentar aku hidup dengannya.
Masihkan dia heran dengan sikapku, dekol andai saja tahu.
Hatiku benar-benar telah terjatuh dan ku tetapkan aku terjatuh karena sikapnya,
jatuh hati...rasa yang sulit aku jelaskan karena aku bingung rasa ini membuatku
semakin bingung. Dia dan aku selalu bersama . aku tahu dia, siapa dia? Hobynya
yang suka suit-suit sama cewek bahenol, hoby nya yang suka lirik cewek cantik.
Bahkan kisah asmaranya dari anak smp hingga gadisnya yang ini. Aku tahu, tapi
dia berhasil membuatku jatuh hati, aku eror. Otakku koslet seketika....di luar
logika.
Yang ada di benakku, apa aku salah menyukainya? Apa yang
harus aku lakukan, sedih mengingat kita tak akan lagi bersama. Sementara kita
adalah bersama. Jika waktu itu tiba semua berubah aku adalah aku, kamu adalah
kamu dan bukan lagi kita sahabat.
Sulit apa maksud ini semua, masih tak terima rasa semakin
membesar ya Allah apa aku salah jika menyukainya. Sementara ini di luar
kuasaku, rasa ini dariMu...mudahkanlah jalan ini.
Jika semua telah berubah bukankah aku berjanji akan mengbadikan
namanya untuk anakku kelak, jika dia takut teman-teman kuliah beranggapan yang
tidak-tidak aku tak peduli. Tau apa mereka, tentang pentingnya hidupmu tentang
artinya kamu buat aku? . ya rasa, posisiku tidak tepat....tapi dia beda, aku
belajar banyak darinya. Semoga Allah senantiasa menjaganya,dalam doa aku hanya
berharap dia melangkah bahagia dengan pilihannya dan aku hanya meminta jalan
terbaik dari ini semua. Tak mudah bagiku terbiasa hidup tanpanya. Hal besar
yang ingin aku tanyakan apa yang dia rasakan selama ini terhadapku?”
Mencoba tersenyum meski pahit, bahwa rasa itu bukanlah
sebuah paksaan, rasa itu hadir karena ketulusan . belajar ikhlas melihat orang
yang kita sayang hidup bahagia dengan orang lain tidaklah mudah, tapi mendengar
dia baik-baik saja sudah membuatku tenang. Mengukir rasa, menanam cerita, dan
melukiskan perasaan yang ada. Anugerah Tuhan Yang Maha Cinta. Aku disini meski
jauh aku akan ada dekat dengannya, lewat doa aku titipkan nya agar Tuhan selalu
bersamanya dan menjaganya. Lalu aku akan berdoa semoga Allah menjadikan cerita
kita sebagai hal indah yang harusnya aku syukuri. Rasa itu ternyata membuatku
gila, membuatku bingung. Sikapnya yang membuatku bertanya. Tapi biar ini
menjadi rahasia untukku..........bahwa menyukainya itu adalah pilihanku tanpa
aku sadari. Dan aku bahagia dengan pilihanku............ “maaf jika aku sepert
ini”
Dan lagi aku berfikir untuk meninggalkan dekol, aku pikir
ini adalah cara terbaik untukku dan untuknya. Otakku selalu saja terbayang, aku
adalah sahabatnya jika tanpa rasa di hati mungkin semua akan wajar-wakar saja,
namun sayang rasa itu kian tumbuh dan makin menggunung. Perasaan yang aku pikir
tidak wajar, karena ini akan membuat luka. Aku sendiri bingung, mengapa aku
bisa punya perasaan ini, meski baik padahal aku tahu dekol sedang merajut mimpi
untuk mewujudkannya dengan kekasihnya itu. Malam itu aku bingung, bingung
sekali apa bisa hidup seperti ini tanpa kejelasan yang pasti. Saat itu aku
kirim pesan singkat yang terakhir meminta maaf dan berterimakasih atas
kebaikannya. Aku selalu heran bukan kali ini saja aku berusaha menjauh dari
dekol, tapi dekol seperti keberatan. Bahkan aku pun masih di guyur hujan air
mata karena tak sanggup menahan sedih, apa mugkin aku memang salah? Aku malu
mungkin saja orang beranggapan aku tak tau malu menyukai kekasih orang . ya
dekol memang sahabatku tapi aku tau bahwa dia akan segera menikah, godaan
dahsyat dalam hati untuk menyukai orang yang sedang merajut mimpi. Tapi aku
terus berusaha logika ku tak terkalahkan oleh rasa yang harusnya tak tumbuh.
Malam telah tiba, dekol mengirim pesan bahwa dia sedang sedih dan banyak
masalah “tolong jangan
menambah beban saya” aku
pikir dekol marah karena saya meminta untuk mengakhiri persahabatan kita untuk
kebaikan kita. Aku bingung apa yang harus aka katakan, aku merasa bersalah tak
enak rasanya melihat dia dalam keadaan sedih, dari sana aku mulai berfikir
menempatkan posisiku sebagai sahabat kembali, aku berusaha menepis rasa ini.
Meski sulit tapi aku berusaha menjadi sahabat yang terbaik sampai waktu itu
tiba. Lalu aku mengatakan “maafkan
aku, saat itu aku benar-benar sedih semua ini akan berakhir”. Sampai jam 4 pagi aku tidak bisa
memejamkan mata begitu pula dengan dekol, dia mengatakan “kamu mengatakan tentang hati
membuatku tak bisa tidur rasanya pusing baru kali ini aku tak bisa tidur, aku
telah mengadu pada Allah tentang semua masalah yang ada aku bingung, semoga
saja ada jalannya” aku hanya
bisa mengamini, sejuta tanya dalam hatiku mengapa dia sampai tidak bisa tidur
ketika aku mengutarakan perasaanku dan berniat meninggalkannya. Aku pun tak
mampu memejamkan mata, aku selalu merasa apa jadinya aku tanpa dia, apalagi
jika nanti rasaku semakin besar mungkin aku tak mampu menahan semua kesedihan
ini.
Rasanya aku selalu teringat kata-kata munafik yang selalu
hinggap di benakku, tapi hatiku meyakinkan ini sebuah proses yang panjang
hingga aku melabuhkan hatikku pada dekol, orang tidak tahu perjalanan hidup
kita hingga kita jatuh hati tanpa kita sadari. Karena dahulu rasa ini tak
pernah ada.
Aku jadi ingat Mba Rikah masa kuliah dulu, dengan
perasaannya terhadap dekol di kamar kostn itu dia menceritakan perasaanya“
ceu, dekol baik ya? Dia orang nya lembut dan peduli, rasanya mba jatuh cinta
sama dia”. Saat itu aku heran kenapa Mba Rikah bisa menyukai Dekol yang
play boy, aku lupa kalo Mba Rikah tidak tahu itu. Saat itu aku bingung
menjawab, Mba Rikah pernah luka yang dalam gara-gara tunangannya memutuskan
hubungan secara sepihak. Dekol dan Mba Rikah dua-dua nya adalah sahabat aku,
sementara aku tahu saat itu Dekol pacarnya ada dua anak smp sama yang sekarang
bertahan menjadi kekasihnya. Dengan berat hati aku menagatakan secara halus
agar Mba Rikah pindah haluan, “mba, ko bisa suka sama Dekol?. Mba maaf mba
Dekol udah punya pacar,. Ini buat kebaikan mba” Mba Rikah marah besar saat itu,
aku pikir dia akan biasa saja “ kenapa
ceu? Gak boleh mba bilang cinta sama dia? Oh jangang-jangan kamu cemburu sama
mba ya?” serasa bersalah saat
itu, tapi saat itu aku hanya ingin melindungi mba karena aku gak mau Mba Rikah
jatuh lagi, aku tahu bagaimana sakitnya mba ketika terjatuh oleh mantan
tunangaanya itu. Aku sendiri gak kuat liat mba saat itu, dan aku gak mau mba
kecewa lagi. Salah penerimaan mba saat itu, padahal saat itu aku masih dengan
lengkuas (kalo kata kawan lama ku bilang) memang namanya seperti bumbu masakan.
Lalu aku jelaskan secara perlahan “ mba,
memang dia baik mba. Kalo dia punya pacar gimana? Mba boleh cinta sama dia mba.
Tapi aku bilang gini biar mba tak terlalu banyak berharap, mba ngertikan maksud
aku?” Mba Rikah akhirnya
mengerti, aku tak mungkin bohong.
Jika saja aku ingat masa dulu tentang perasaan Mba Rikah
semakin menguatkan dugaan semua orang aku memang munafik.
Bagaimana aku tidak bisa jatuh hati, jika saja hari-hari
aku di warnai dekol. Padahal aku tahu dekol playboy, heran. Padahal aku tahu
cerita perjalanan kisah asmaranya. Namun aku jatuh hati pada sisi yang mungkin
orang tidak tahu jika tidak mengenalnya, dia orang yang lembut meski di lain
sisi dia jailnya minta ampun. Rasa sayang besar terhadap kedua orang tuanya
semakin aku kagum saja, care sama yang namanya teman.
Aku hanya meyakinkan hati, aku sahabatnya tidak boleh
merusak hubungan yang sudah di rajut tahunan. Ya, gak boleh...
aku teringat kata dekol, ketika aku menjelaskan sebaiknya
aku pergi karena aku akan terluka. Jawaban yang mengejutkan “ sana kamu balikkan lagi sama si
lengkuas!” . aku jawab jelas
tidak mau, aku sedih aku bingung dengan keadaan ini. Andai saja tak seperti
ini, pasti semua baik-baik saja. Ternyata semua terasa berat kalo hati yang
bicara. Tepatnya hari kemarin setelah pulang jenguk teman di rumah sakit,
sepulangnya aku pergi ke pusat kota. Tiba-tiba ponselku berdering ada pesan
singkat dari lengkuas, aku abaikan saja. Aku teringat kata-kata dekol “sana
balikan lagi sama lengkuas” tapi mati rasaku sama lengkuas gak mungkin aku
kembali dan masuk kandang macan lagi. Memang sempat aku berfikir apa memang baiknya
aku kembali agar rasa ku ini menghilang sama dekol, aku tak perlu melukai hati
siapapun. Tapi hatiku menolak, hatiku benar-benar mati rasa sama lengkuas.
Sempat terpikir dalam benakku untuk mencari yang lain juga agar aku dan dekol
lancar sebagai sahabat dan aku tak melukai kunti gadis dekol. Ya, aku teringat
di sosial media kunti sempat berkicau “orang ini menlindunginya, gak tau
malu chat sama pacar orang” awalnya
memang sosial mediaku gak aku lindungi tapi aku merasa perlu untuk aku
lindungi. Ya ampun, aku yakin kunti cemburu. Tapi sebelum kunti kenal sama
dekol aku dan dekol dah sahabatan dari bangku kuliah. Aku merasa bersalah
benar-benar bersalah...dulu aku tak pernah memikirkan bagaimana persaan kunti.
Karena dulu aku hanya jalani layaknya sebagai sahabat, tapi rasa itu hinggap
hingga membuat aku bingung dan merasa bersalah. Beda jika semua hati yang
bicara benar-benar membuatku bingung, aku putuskan akan menjadi sahabat yang
terbaik sebelum waktu itu tiba, menghindarkan rasa sekuat aku bisa. Tapi mengiris
hati, ketika kita tahu orang yang peduli dengan kita akan meninggalkan kita.
Dekol gak salah, yang salah aku yang menenam rasa ini tanpa aku sadari. Jangan
sampai aku mengganggu hubungan mereka, desember penguhujung tahun yang rasanya
membuatku semakin bingung untuk ku jalani. Aku putuskan move on nya nanti aja
januari, biar aku lebih mempersiapkan diri, mungkin januari akan lebih cerah.
Desember saat ini aku tidak bisa melakukan apa-apa. kalo ingat akan kehilangan
dekol membuat otakku koslet seketika, mati rasanya semangatku. Ya ampun, aku
tak pernah merasakan kelembutan yang kaya gini. Pantas aja fans dekol sampai
kelepek-kelepek ...tapi aku harus bisa nempatin diri. Cinta bagiku bukan untuk
mengganggu hubungan orang, namun berbesar hati menerima kenyataan orang yang
kita sayang hidup bahagia dengan orang lain. Oh my god.....ini benar-benar sulit
aku jadi berfikir aku harus segera pegi dari pulo jawa
rasanya disini menyimpan sejuta cerita yang akan membuatku semakin kagum sama
dekol. Tak mudah bagiku untuk menghilangkan rasa ini, aku hanya ingin pergi
jauh ini berat di usia ku yang sudah tidak muda lagi.
“Ya Allah ar-rahman ar-rahim, Engkaulah Maha Kasih dan
Maha Penyayang.....berikanlah jawaban atas kebingunganku dan berilah jalan yang
terbaik. Jagalah dia sahabatku agar menjadi hambaMu yang soleh dan kuat. Beri
aku jalan atas semua gundah ini....Amin!”
0 komentar:
Post a Comment