Home » , » CINTA ADALAH ALASAN YANG TAK TERJAWAB (TAK MEMILIKI JAWABAN)

CINTA ADALAH ALASAN YANG TAK TERJAWAB (TAK MEMILIKI JAWABAN)

Aku masih ingat, saat itu pulang kerja rasanya lelah sekali. Tiba-tiba keponakanku menghampirilu, dia mengambil tasku dan berkata “tante aku tahu isi dalam dompet ini. Disini ada photo seorang laki-laki, siapa dia? Rasanya ingin ku sobek!”. Lalu aku tersenyum dan enggan menjawab tapi keponakanku terus merengek dan berkata lagi “lihat matanya, dia seperti penjahat. Bagaimana kalo dia orang jahat?”.
Lucu memang crewet tiada dua, lalu aku katakan dan menjawab” itu calon pamanmu!”. Dia kaget bukan maen bahkan wajahnya begitu kecewa. Wajar saja selama ini memang aku menjalin dengan peria sebelum photo yang di temukan oleh keponakanku. Dia merengek ingin menyobek photo itu, tapi aku ambil dan berkata “dengarkan tante, jangan pernah melihat dari tampang. Dia ini orang yang baik, penyayang terhadap kedua orang tuanya dan juga bertanggung jawab terhadap adiknya. Jika saja terhadap keluarganya seperti itu, ada kemungkinan dia juga akan berlaku baik sama tanten”. Dia tetap protes kenapa gak sama orang yang dulu yang lama bersamaku. Tapi aku malas untuk membahas, tapi dasar penasaran keponakanku terus bertanya “apakah dia yang ada di dompet orang kaya? Rumahnya bagus?”. Aku tersenyum dan menjawab “ dengarkan kekayaan tak menjamin kebahagian dan juga rumah mewah bukan berarti kita bisa damai di dalamnya, ada hal yang tak mungkin anak-anak seperti kamu tahu”, tapi dia tetap tak beranjak dari kamarku. Dia menyimpan sejuta rasa penasaran dan berkata kembali “ tante, yang dulukan kan kaya, trus rumahnya juga gede banget. Kenapa tante gak mau jadi orang kaya? Kenapa harus udahan?”. Lagi-lagi dia bertanya seperti itu, anak seumuran dia apa mengerti dengan beberapa penjelasan sederhana. Ya sudah aku jawab lagi “dengarkan, tante tak bahagia dengan yang lalu, untuk saat ini tantet merasa damai. Jika kelak kamu dewasa kamu pasti mampu membedakan arti ketulusan dan kepura-puraan”’ meski aku yakin dia tak paham, tapi untunglah dia berhenti bertanya.
Lalu aku terdiam sejenak, berfikir kembali dan bertanya pada diri sendiri. Jika dia memang mencintaiku aku yakin di akan bersamaku meski aku dalam kesulitan. Lalu kenapa setiap aku jatuh dalam perihnya hidup dia selalu menghindar dan menghilang? Berapa kali dia berhianat? Berapa kali dia bersikap acuh tak acuh? Dia masa lalu, akan menjadi masa lalu dan bukan masa depanku. Kini aku menemukan orang baru, sebenarnya dia tak asing bagiku. Karena dia adalah teman sekelasku sejak duduk di bangku SMP. Bahkan dia masih ingat kalau aku sering mencakar tangannya. Ya, namanya Rido (samaran). Dia tepat duduk di belakang meja aku. Dia memang tak melanjutkan study hanya sampai SMA. tapi aku tak mau melihat dari segi dia kuliah atau tidak, kaya atau tidak. Aku melihat kerja kerasnya, perjuangannya , serta kesungguhannya. Niatku lurus, hanya ingin menemukan imam yang taat pada Allah SWT, dia anak yang pandai saat SMP dia juara kelas. Kini dia bekerja, sebagai tulang punggung keluarganya. Aku hanya kagum dengan kerja kerasnya, cintanya terhadapa orang tua. Serta pengorbannaya.
Suatu kali aku dapat pesan singkat dari laki-laki di masa laluku. Dia berkata “hebat kamu, aku acungin dua jempol buat kamu. Aku nganggur aja kamu jadian ama dia”. Aku heran siapa dia melarang aku. Anak manja yang selama ini seenak hati datang dan pergi. Lalu aku menjawab “ jika aku berniat seperti demikian, saat kau belum lulus kuliah aku sudah pasti meninggalkanmu. Ini bukan masalah hebat, tapi usia ku tidak muda lagi. Aku lelah bermain”. Dia tetap marah-marah, maklum dia juga kenal sama Rido, karena kami memang masih satu SMP. Aku berfikir lelah rasanya berjuang sendiri, memperjuangkan orang yang tak mau memperjuangkan diri kita. Hubungan itu dimana keduanya saling mempertahankan dan memperjuangkan. Dimana salah satunya pergi gak jelas dan malah berpaling, sudah tak ada lagi hubungan di antara keduanya. Cinta itu sederhana, perjuangkanlah orang yang memperjuangkanmu. Jangan paksakan untuk berjuang sendiri. Karena rasanya sakit sekali, jika kita menunggu sampai lelah kita akan menyesal berapa banyak waktu yang kita buang percuma untuk orang yang tak perduli dengan kita. Dan aku sudah coba, dengannya tak bahagia. Meski dia memiliki segalanya dan tinggal minta sama orang tuanya langsung dikasih. Tapi beda dengan Rido, dia selalu berusaha sendiri. Yang buatku yakin, karena Rido dewasa, mampu membuatku nyaman. Soal kehidupan bukankah masih bisa kita perjuangkan. Tak ada gengsi, tak ada perbedaan. Yang ada saling mengisi satu sama lain. Jika kita coba memaksakan dengan oang yang hanya mempermainkan kita. Niscaya kita akan ditendang jika ia sudah bosan. Tapi jika kita berjalan dengan orang yang menyayangi kita, niscaya dia akan selalu merangkul meski keadaan sulit sekalipun. Kebahagiaan itu tentu tak di ukur sbeerapa mewah hidupnya, seberapa tinggi sekolahnya. Hmmmm….jangan katakan mencari yang sederajat, karena derajat jelas bukan hak kita untuk memandang. Aku hanya berusaha mencari bahagiaku dengan orang yang tulus di sampingku. Aku percaya jika kita berjuang bersama semua akan terasa ringan dan indah. Cinta itu sederhana, jika banyak alasan dalam mencintai itu berarti bohong, karena pasti selalu ada alasan untuk meninggalkan kita. Cinta itu adalah alasan yang tak akan pernah terjawab.
Jika alasan cinta karena kebaikan seseorang, maka akan ada alasan untuk meninggalkannya ketika ia berbuat salah.
Jika alasannya karena kekayaan, akan selalu ada alasan untuk meninggalkannya ketika ia susah.
Begitu pula seterusnya.
Tapi jika alasannya tak terjawab, maka tak ada alasan sedikitpun untuk meninggalkannya.

Kita dapat membedakan siapa yang mencintai kita. Lihat ketulusan dan pengorbanannya, maka kita akan lihat kesungguhannya.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}