Home » » MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET

MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET

Sebelum terjadi pertemuan antara ovum dan sperma pada fertilisasi internal. Terjadilah pembentukan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dibentuk di dalam testis, sedangkan gamet betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis dan pemebentukan gamet betina disebut oogenesis.

Mekaisne Spermatogenesis


Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami masa puber (dewasa secara biologis). Proses ini kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur hidup laki-laki.
Di dalam testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus telah tersedia calon-calon sperma (spermatogonium) yang berjumlah ribuan. Spermatogonium melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatisit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder, tiap spermatosit sekunder membelah  secara meiosis (meiosis ke dua) menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Sperma yang telah masak akan menuju ke epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65 sampai 75 hari.
Struktur sperma masak terdiri dari kepala, leher , bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energy untk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan lebih kurang 400 juta sel sperma.

Mekanisme Oogenesis

Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur yaitu oosit primer yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, di bawah pengaruh FSH, oosit primer melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini di bawah pengaruh FSH membelah berkali-kali dan membentuk folike graaf yang masak. Kemudian, sel-sel folikel ini memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis  untuk mensekresikan LH (luteinizing hormone). Hormone berfungsi mendorong pelepasan sel telur atau ovulasi. Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid (haploid) dan badan polar kedua. Ootid berdeferensiasi menjadi ovum, jadi, dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi oleh sperma, dan setelah pembuahan , oosit sekunder membelah lagi secara meiosis hingga di hasilkan ovum.
Berbeda dengan laki-laki , wanita hanya mengeluarkan 1 sel telur saja selama waktu tertenu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang di control oleh hormone. Pada manusia dan primata, siklus ini disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut siklus esterus. Menstruari dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringan-jarngan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini memiliki periode 28 hari hingga 1 bulan, oleh karena itu disebut mens yang berasal dari bahasa latin, menses yang artinya bulan.

Perbedaan utama antara siklus esterus dan menstruasi adalah pada siklus menstruasi jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dikeluarkan bersama darah, sedangkan pada siklus estrus tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap kembali(reabsopsi) oleh uterus . siklus menstruasi wanita dapat mencapai 28 hari sekali, sedangkan siklus esterus tikus adalah 5 hari sekali, beruang dan anjing satu tahun sekali, gajah beberapa kali dalam setahun.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}