Amfibia atau amfibi (Amphibia),
umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
empat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah
beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa)
menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibia
mempunyai ciri-ciri:
tubuh diselubungi kulit yang
berlendir
merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm)
mempunyai jantung yang terdiri dari
tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
mempunyai dua pasang kaki dan pada
setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari
kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
matanya mempunyai selaput tambahan
yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
pernapasan pada saat masih kecebong
berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan
hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika
menyelam
berkembang biak dengan cara
melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya
(pembuahan eksternal).
Reproduksi Amphibia
Fertilisasi
eksternal pada katak, internal pada cecilia dan beberapa salamander.
Sangat ketergantungan dengan air Ovipar telur anamniotik – tidak memiliki cangkang, tetapi ditutupi oleh lapisan jel. Menetas dalam bentuk larva yang akuatik, bernapas dengan insang
Umumnya larva/berudu herbivora, beberapa karnivora dan omnivora
Perkembangan larva bervariasi, ada yang 10 hari dan ada yang sampai 20 tahun.
Sangat ketergantungan dengan air Ovipar telur anamniotik – tidak memiliki cangkang, tetapi ditutupi oleh lapisan jel. Menetas dalam bentuk larva yang akuatik, bernapas dengan insang
Umumnya larva/berudu herbivora, beberapa karnivora dan omnivora
Perkembangan larva bervariasi, ada yang 10 hari dan ada yang sampai 20 tahun.
Jenis-Jenis Amphibia di Indonesia
Amfibi (amphibia) terbagi menjadi
tiga ordo yaitu anura (kodok dan katak), caudata (salamander), dan gymnophiona
(sesilia).
Ordo Anura;
Dikenal juga sebagai kodok atau katak. Ordo ini terdiri atas sekitar 55 famili
dengan jumlah spesies mencapai 6.455 di seluruh dunia. Indonesia memiliki
351 spesies kodok dan katak yang telah teridentifikasi. Contoh amfibi dari ordo
Anura yang hidup di Indonesia antara lain Katak Pelangi (Ansonia latidisca), Katak Bertaring(Limnocetes sp.), Katak Darah (Leptophryne cruentata),
Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera), Kongkang Jeram
(Huia masonii), Kodok Pohon Kaki Putik (Philautus pallidipes), Kodok Sawah (Fejervarya cancrivora), Bancet Hijau (Occidozyga lima), Precil Jawa (Microhyla achatina), dan Kodok Pohon Jawa (Rhacophorus javanus).
Ordo Caudata;
Dikenal juga sebagai salamander. Ordo ini terdiri atas 10 famili dengan total
spesies mencapai 671 jenis. Ordo ini tidak terdapat di Indonesia. Contoh
hewan amfibi dari ordo Caudata antara lain Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) yang hidup di China, Salamander
punggung merah (Plethodon cinereus) di Amerika
Utara, dan Asiatic Salamanders (Hynobius kimurae).
Ordo Gymnophiona;
Dikenal juga sebagai Sesilia. Ordo ini erdiri atas 10 famili dengan total
spesies mencapai 200 jenis. Amfibi anggota ordo Gymnophiona yang hidup di
Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) adalah dari genusIchthyophis sp. Beberapa jenis yang hidup di Indonesia antara lain
: Indonesia Caecilian (Ichthyophis bernisi),
Billiton Island Caecilian (I. billitonensis),
Elongated Caecilian (I. elongatus), Javan Caecilian (I. hypocyaneus), Java Caecilian (I. javanicus), Black Caecilian (I. monochrous), Kapahiang Caecilian (I. paucidentulus), Yellow-banded Caecilian (I. paucisulcus), dan Sumatra Caecilian (I. sumatranus)
ARTIKEL TERKAIT:
CIRI-CIRI UMUM HEWAN MAMALIA (MENYUSUI)
CIRI-CIRI UMUM HEWAN KELAS AVES
CIRI-CIRI UMUM HEWAN KELAS REPTILIA
CIRI-CIRI UMUM HEWAN KELAS PISCES (IKAN)
0 komentar:
Post a Comment