Home » » KELAK AKU AKAN MATI - TIAP YANG BERJIWA PASTI AKAN MATI

KELAK AKU AKAN MATI - TIAP YANG BERJIWA PASTI AKAN MATI

Kelak aku yakin bahwa aku akan mati meninggalkan semua yang aku kasihi dalam hidup ini, kelak entah seperti apa caraku pergi meninggalkan dunia dan berpamit pada kehidupan yang telah memberikanku kesempatan untuk belajar menjalani hidup ini. Aku tak pernah tahu bagaimana cara nya aku meminta maaf kepada orang-orang yang telah dengan sengaja aku lukai atau tanpa aku sengaja. Hidup…serasa begitu cepat berlalu, usia bertambah bertanda sisa waktu akan semakin berkurang. Bagaimana jadinya jika di hantui dengan kematian, terbayang apa yang akan terjadi dengan orang yang kita tinggalkan, kekhawatiran secara berlebihan. Mati itu adalah sebuah kepastian “tiap yang berjiwa pasti akan mati” aku yakin kelak aku akan mati, tapi bukan berarti aku harus berdiam diri menyambut kematianku. Aku hanya ingin setidaknya dengan kematianku meninggalkan kenangan yang indah, orang mengenalku pribadi yang semangat dan menyenangkan. Bagaiamana caranya mempersiapkan diri menyambut kehidupan yang baru? Mati tidak mengenal waktu bisa saja, saat ini, esok atau kapanpun menjemput kita. Mati juga tidak melihat keadaan, jadi berusahalah kita melakukan hal yang terbaik. Entah penat atau apa, tiba-tiba aku terpikir mungkin saja esok aku akan mati, betapa takutnya pikiran mati serasa menerkam jiwa. Bukan kematiaannya yang di takutkan, namun bagaiaman berhadapan dengan Sang Pencipta dalam keadaan diri hina dan kotor, seperti juragan dosa yang akan berhadapan dengan Sang Pemilik kehidupan, takut diri ini penuh dengan dosa, dengan siksaan, dosa yang besar kelak takut menjadi aib di akhirat, dimana mulut terkunci dan tangan berbicara dan menjadi saksi. Serasa tak siap, memohon agar memiliki waktu untuk memperbaiki diri, manata kembali kehidupan, takut jiwa ini menghadanpNya dalam keadaan hina.
Sebelumnya aku percaya dan bahkan tenang bahwa kematian adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan, tapi ketenaganku terusik saat malam aku tertidur bermimpi sedang bermain di salah satu rumah temanku, tapi tempat itu serasa asing dan teman yang aku miliki juga terasa begitu asing. Saat itu aku sedang berdiri tiba-tiba almarhum nenekku menghampiriku, beliau seperti biasa memakai pakaian hangat berwarna merah yang sering di pakainya semasa hidup. Nenekku datang membawa dua ojek yang menjemputku, tapi tukang ojek itu rupanya aneh sekali serasa asing di bilang manusia mirip sedikit di bilang bukan juga ada hal yang tidak wajar atau tidak mirip dengan manusia. Nenekku saat itu tidak banyak bicara, beliau seperti menggunakan bahasa isyarat untuk menjemputku. Lalu beliau naik ojek pertama, dan aku mengikuti nya dengan naik ojek yang ke dua, nenekku sepertinya sudah sampai di rumah duluan, namun di tengah perjalanan aku berhenti dan memasuki rumah orang lain, orang asing seorang wanita yang sama sekali aku tidak mengenalnya, dan ada perdebatan sengit di rumah itu, antara pemilik rumah dan salah satu temannya. Aku seperti seorang penonton di rumah itu, tiba-tiba aku sadar bahwa aku harus segera pulang. Maka aku pamit keluar rumah dan naik ojek kembali. Aku menyusul nenekku yang telah sampai duluan, tibalah aku di salah satu rumah, aku merasa menuju rumah dan jalan pulang. Tapi sesampainya aku memasuki rumah yang terasa sangat asing. Aku memasuki ruang tamu semua cat berwarna putih, di sana ada seorang bayi bertelanjang sedang tidur, dan ada kakakku seperti sedang memasak. Tapi aku terus mencari nenekku, aku yakin nenekku ada di sana, meski hatiku terasa asing dengan tempat yang aku singgahi, aku terus mencari. Namun aku tak menemukannya…
Mimpi ini kali kedua aku di ajak oleh almarhum nenekku untuk ikut dengannya, mimpi pertama aku menolak dengan tegas tak mau ikut. Mimpi pertamaku aku merasa syok karena meski dalam mimpi aku sadar bahwa nenekku telah meninggal, dan ini mimpiku yang ke dua dan aku juga sadar dalam mimpi tersebut bahwa nenekku juga telah meningal, tapi mimpi kali ini aneh aku malah mengikuti dan mencarinya. Aku kaget ketika terbangun takut bahwa ternyata esok mungkin aku tak akan bernafas kembali, sempat syok karena takut mimpi itu pertanda sempat down dalam sehari, namun hati meyakinkan bawa kematian adalah sebuah kepastian kita harus memperbaiki diri. Sempat semangat kembali tersenyum dan mulai berbenah diri. Tapi di malam berikutnya setelah selang beberapa hari dari mimpi tersebut aku bermimpi kembali. Kali ini aku keluar malam dengan menggunakan mukena naik motor mengelilingi kota, saat hendak mau pulang tiba-tiba aku turun dari motor karena jalan sempit. Jalan setapak di genangi air, di depan ada gerbang terkunci dan air tergenang di mana-mana bahkan di depan pintu gerbang seperti lautan luas yang dalam. Terhenti karena gerbang tak terbuka, hampir terjatuh dan tenggelam, tiba-tiba ada seseorang yang berkata dan menyuruhku untuk shalat taubat. Saat terbangun aku sedih kembali, kali ini semangatku serasa hilang teringat akan bayang-bayang dosa besar di masa lalu, aku merasa makhluk yang paling menjijikan dan hina, serasa tak pantas untuk hidup. Malu akan kelakuan di masa lalu dan di saat ini, merasa berdosa terhadap ke dua orang tua.
Sedih benar-benar menyelimuti diri, setiap perjalanan menuju tempat kerja bibir dan hati terus mengingat Allah Swt, takut ajal menjemputku di jalan, aku memohon keselematan dan kematian yang mudah atau baik. Setiap perjalanan teringat akan kematian, bukan hanya itu serasa nelangsa melihat kedua orang tua yang semakin lanjut usia, namun hingga saat ini belum mampu membahagiakannya hanya bisa menyusahkan mereka, dan jika aku mati saat ini, aku sedih meninggalkan ke dua orang tua yang semakin lanjut usia.
Terhenti sejenak, semua harapan seolah sirna. Mati serasa akan mati beberapa detik lagi, tak terbayang betapa pilunya hatiku kelak jika mimpi ini pertanda kematianku semakin mendekat, aku tak punya apa-apa yang bisa di berikan sepeninggalku. Barang-barang yang ku miliki saat ini berharap semuanya masih berharga dan bisa di manfaatkan, tapi apa yang aku punya?? Seandainya ini adalah detik-detik akhir dari perjalanan hidupku semoga aku mempunyai banyak kesempatan untuk membahagiakan orang-orang yang aku cintai, bertaubat akan semua dosa-dosaku dan kesempatan untuk memperbaiki diri setiap hari.
Aku harus segera shalat taubat, berharap semua dosa akan terhapus, tapi hanya karena kasih sayangNya lah yang mampu memaafkan semua kesalahanku Allah Al Ghafur aku percaya hanya kasih dan sayangNya yang akan menyelamatkanku. Semoga Allah senantiasa menjagaku dan seluruh keluargalu serta orang-orang yang aku cintai.
Jika ini hari terakhirku…ijinkan aku memperbaiki diriku, aku ingin Allah meridhoiku, dan aku ingin jauh dari murkaNya karena kelakuanku di masa hidupku.

Kelak aku akan mati terkubur lemah tak berdaya, meninggalkan orang-orang yang aku kasihi. Kelak akan berjumpa kembali di kehidupan baru, semoga saat pertemuan itu dosa-dosa kita akan terhapus dan kita terselamatkan, hanya Allah yang akan mempertemukan dan menyelamatkan, semoga kita mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri saat ini.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}