Home » » LAPORAN IMPLEMENTASI MODEL SID ( GURU PENGGERAK ) - HASIL PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING

LAPORAN IMPLEMENTASI MODEL SID ( GURU PENGGERAK ) - HASIL PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING

 

HASIL PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING

Dina Suci Wahyuni, S.Pd


 

 


 

SMP NEGERI 4 SODONGHILIR

JL. RADEN IHROOM DANAATMAJA KECAMATAN SODONGHILIR

KABUPATEN TASIKMALAYA

46473


KATA PENGANTAR

 

            Puji dan syukur Peneliti  sampaikan kehadirat Allah Swt, karena limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga peneliti  dapat menyelesaikan Penelitian  Tindakan Kelas  yang berjudul HASIL PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING ”.

Penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas sebagai Guru Penggerak Sekolah Inovasi Digital. Penelitian ini juga dimaksudkan sebagai satuan  sistem pembelajaran peneliti supaya lebih baik lagi dalam penerapan teknologi saat pembelajaran.

            Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti  banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Peneliti mengucapkan terima kasih  dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga Penelitian ini selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti  ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1.    Dra. Hj. Toto Toyibah,M.Si sebagai Kepala SMP Negeri 4 Sodonghilir,

2.    Bapak Budi Wahono, S.Pd sebagai pembimbing Guru Penggerak Sekolah Inovasi Digital,

3.    Peserta didik kelas IX SMP Negeri 4 Sodonghilir,

4.    Kedua orang tua, dan suami tercinta  yang telah banyak memberikan inspirasi, motivasi dan berbagai bantuan lainnya.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada Peneliti mendapatkan balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya Peneliti berharap semoga apa yang disajikan dalam penyusunan penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak pada umumnya dan Peneliti khususnya.

  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..     i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................      ii

DAFTAR ISI ...................................................................................      iii

RESUME…………………………………………………………..      iv

 

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................      1

A.  Latar Belakang ..............................................................................      1

B.  Tujuan Penelitian...........................................................................      2

C.  Manfaat Penelitian.........................................................................      2

 

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................      3

 

BAB III HASIL DAN PEMBASAHAN .......................................      6

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..............................................      6

B. Implementasi Pembelajaran ..........................................................      6

C. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................      6

D. Pembahasan ..................................................................................      7

 

BAB IV HASIL SIMPULAN DAN REKOMENDASI ..............      8

A. Simpulan .......................................................................................      8

B. Rekomendasi ................................................................................      8

 

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..      9

LAMPIRAN I……………………………………………………..      10

 


 

Kata Kunci   :    Pembelajaran, Teknlogi, Guided Inquiry Learning

 

RESUME

 

Dina Suci Wahyuni. 2020. HASIL PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa faktor yang menjadi kendala lain  dalam pembelajaran dengan penerapan  teknologi yaitu  rendahnya pemahaman siswa terhadap penggunaan aplikasi berbasis web dalam pembelajaran jarak jauh ( PJJ )

Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan aplikasi yang ramah dan mudah digunakan peserta didik agar minat peserta didik dalam belajar semakin meningkat. Peneliti juga menggunakan salah satu model pembelajaran yang tepat dan dapat menumbuhkan minat peserta didik yaitu Guided Inquiry Learning.

Pembelajaran dengan menerapkan teknologi dan menggunakan model Guided Inquiry Learning peneliti mendapatkan adanya antusias pada peserta didik saat pembelajaran, dan minat belajar meningkat meski kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan jarak jauh ( PJJ  ). Persentasi peserta didik yang mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan penerapan teknologi menggunakan model Guided Inquiry Learning adalah 96,77%. Artinya dari 31 peserta didik yang mengikuti pembelajaran adalah 30 orang, ini meningkat dari kegiatan sebelumnya, dimana hanya sekitar 21 peserta didik ( 70% ) yang mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh saat sebelum menggunakan aplikasi berbasis web, belum ada kolaborasi aplikasi Antara Whatsapp dengan aplikasi lainnya yaitu M-Edukasi ( aplikasi pembelajaran ), Zoho ( absensi dgital ), Zoom meeting ( Vicon / tatap muka online ). Dengan kolaborasi berbagai aplikasi maka dapat menumbuhkan minat siswa karena ada rasa tertarik dengan hal baru yang membuat peserta didik perlu dan ingin mencoba pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan dan bervariasi. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan semestiny


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A. Latar Belakang Masalah

            Penerapan teknologi dalam pembelajaran di sekolah sangat penting dan bermanfaat bagi peserta didik karena dapat menstimulus otak sehingga peserta didik mampu berfikir kreatif dan simpatik terhadap lingkungan disekitarnya. Namun dalam kenyataannya, banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penggunaannya. Mereka menganggap bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan teknologi adalah kegiatan yang sulit seperti yang terjadi di SMP Negeri 4 Sodonghilir

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti  juga menemukan masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala antara lain  dalam penerapan teknologi saat pembelajaran yaitu  sulitnya penggunaan aplikasi berbasis web membuat peserta didik kesulitan dan enggan untuk belajar. Pendidik mencoba menjelaskan materi dengan menggunakan beberapa aplikasi berbasis web yang bisa di akses di android/tab. Namun akibatnya peserta didik mengalami kesulitan saat pembelajaran karena kurangnya pemahaman saat menggunakan aplikasi berbasis web tersebut.

Sejalan dengan keadaan itu, bahwa kemampuan peserta didik dalam menggunakan teknologi yaitu penerapan sebuah aplikasi saat pembelajaran mendapatkan hasil yang kurang maksimal.  Oleh karena itu peneliti menerapkan aplikasi berbasis web yang ramah dan mudah digunakan oleh peserta didik yaitu M-EDUKASI dengan model pembelajaran yang tepat dan dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran terutama pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) karena COVID -19 yaitu Guided Inquiry Learning. Model pembelajaran Guided Inquiry Learning dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada perserta didik dalam mengenal, memahami penggunaan teknologi saat pembelajaran. Tujuan utama dari model pembelajaran Guided Inquiry Learning  adalah untuk meningkatkan daya pikir, membangun motivasi dari dalam dan luar, belajar caranya menemukan, dan mengembangkan pemikiran.

Model Guided Inquiry Learning menekankan pada keaktifan Peserta didik proses belajar mengajar yang selama ini pasif berubah menjadi aktif dan kreatif.

B. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui peningkatan belajar dengan menggunakan teknologi dan model  Guided Inquiry Learning  pada peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi Sistem Reproduksi Pada Manusia di kelas  IX SMP Negeri 4 Sodonghilir tahun pelajaran 2020/2021

C. Manfaat Penelitian 

1. Secara teoretis

Menemukan teori pengetahuan baru tentang penggunaan teknologi saat pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning

2. Secara praktis

Memberikan gambaran pada pendidik tentang penerapan teknologi saat pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning.

 


BAB II

 Landasan Teori

 

A.  Kajian Teoretis

1. Sistem Reproduksi

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.

 

a. Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

b. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

2. Pengertian Teknologi

Menurut Wikipedia Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Pada dasarnya, teknologi diciptakan untuk dapat memudahkan pekerjaan manusia. Saat ini teknologi telah menjadi kebutuhan utama manusia. Bahkan teknologi pun pun digunakan di seluruh aspek kehidupan manusia, seperti dalam bidang kedokteran, komunikasi, militer, transportasi dan pendidikan. Dari berbagai bidang tersebut, penerapan teknologi di bidang pendidikan masih sangat terbatas. Padahal, penerapan teknologi ini lebih banyak digunakan di bidang hiburan. Pemanfaatan ini justru akan menimbulkan banyak masalah seperti penyalahgunaan dan bahaya kesehatan. Kendati demikian, jika diimplementasikan di bidang pendidikan, teknologi dapat membantu dan mempercepat tujuan pendidikan.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak. Tingkat perkembangan perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat komputer personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

3. Pengertian M-Edukasi

M-Edukasi merupakan nama khas mobile learning yang pada dasarnya merupakan bentuk khusus model dari nama generic mobile learning pada umumnya. Sebagai suatu produk pengembangan sistem, M-Edukasi yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Multimedia (BPM) menggunakan format dan model khusus. M-Edukasi ini memiliki slogan “belajar cepat tanpa sekat”. Slogan ini mengambarkan suatu misi bahwa dengan adanya M-Edukasi ini maka pengguna bisa belajar secara cepat di manapun dan kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat belajar.

4. Model pembelajaran Guided Inquiry Learning

Kuhlthau & Todd (2007) menyatakan inquiry terbimbing adalah pembelajaran inquiry yang direncanakan, diawasi, diintervensi. Sund & Trowbridge (1973:67-68) menyarankan penggunaan inquiry terbimbing, sebagai bentuk pelaksanaan yang menyediakan bimbingan dan petunjuk yang luas, diberikan pada peserta didik yang belum berpengalaman dengan pendekatan inquiry. Menurut Jauhar (2011: 64),  pembelajaran inquiry terbimbing ada beberapa ciri utama model pembelajaran inquiry yaitu:

a.    Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan artinya menempatkan siswa sebagai subjek belajar.

b.    Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-belief), artinya dimana guru hanya sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa, yang dilakukan dengan proses tanya jawab.

c.    Mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, artinya siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

d. Langkah-langkah model inquiry terbimbing

Sutikno. (2014: 83) mengemukakan langkah-langkah model pembelajar inquiry terbimbing sebagai berikut:

1.    Orientasi. Merupakan langkah untuk membuat peserta didik menjadi peka terhadap masalah dan dapat merumuskan masalah yang menjadi fokus penelitian.

2.    Rumusan hipotesis. Digunakan sebagai pembimbing atau pedoman di dalam        melakukan penelitian.

3.    Definisi. Merupakan penjelasan dan pendefinisian istilah yang ada di dalam hipotesis.

4.    Eksplorasi. Dilakukan dalam rangka menguji hipotesis dalam kerangka validasi dan pengujian konsistensi internal sebagai dasar proses pengujian.

5.    Pembuktian. Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersangkut paut dengan esensi hipotesis.

6.    Perumusan generalisasi. Yaitu menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik dalam pemecahan masalah.

 

BAB III

Hasil dan Pembahasan

A.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

http://eportofolio.bpmpkdikbud.com/guru/export_pdf/590/

B.    Implementasi Pembelajaran

Secara sederhana implementasi pembelajaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan dalam pembelajaran. Secara garis besar , implementasi pembelajaran merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang disusun secara matang dan terperinci dalam melakukan proses pembelajaran.

Implementasi yang dimaksud adalah pelaksanaan penerapan teknologi dalam pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning di SMP Negeri 4 Sodonghilir.

C.  Hasil Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX  SMP Negeri 4 Sodonghilir tanggal 15 Juli 2020 tahun pelajaran 2020/2021 semester ganjil (1).  peserta didik di kelas IX SMP Negeri 4 Sodonghilir ini berjumlah 31  orang. Terdiri atas laki-laki 12 orang dan perempuan 19 orang.

Berikut ini adalah hasil dari penelitian penerapan teknologi dalam pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning:

1.    Proses pembelajaran IPA yang dilakukan dengan penerapan teknologi menggunakan model Guided Inqury Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktip merespon penugasan melalui aplikasi berbasis web yaitu M-Edukasi. Aktifitas pembelajaran dirancang sesuai sintak Guided Inquiry Learning mengharuskan siswa aktif saat pembelajaran

2.    Pembelajaran IPA  yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakuakn transfer knowledge. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut siswa tidak hanya memahami teori materi tersebut, tapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam pembelajaran IPA tentang: “ materi Sistem Reproduksi pada Manusia kelas IX SMP Negeri 4 Sodonghilir”

3.    Penerapan teknologi ( M-Edukasi ) dalam pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan peneliti tanpa menggunakan aplikasi berbasis web ( M-Edukasi ) dan tanpa model Guided Inquiry Learning kelas cenderung pasif karena tidak ada variasi pembelajaran dalam penggunaan aplikasi belajar.

D. Pembahasan

Setelah peneliti menyelesaikan penelitian ini, peneliti merasa perlu membahas hasil penelitian supaya lebih tergambarkan keberhasilannya.

Yang peneliti  laksanakan sudah cukup memuaskan. Keberhasilan penelitian ini dibuktikan dengan adanya antusias pada peserta didik saat pembelajaran, dan minat belajar meningkat meski kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan jarak jauh ( PJJ  ). Persentasi peserta didik yang mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan penerapan teknologi menggunakan model Guided Inquiry Learning adalah 96,77%. Artinya dari 31 peserta didik yang mengikuti pembelajaran adalah 30 orang, ini meningkat dari kegiatan sebelumnya, dimana hanya sekitar 21 peserta didik ( 70% ) yang mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh saat sebelum menggunakan aplikasi berbasis web, belum ada kolaborasi aplikasi Antara Whatsapp dengan aplikasi lainnya yaitu M-Edukasi ( aplikasi pembelajaran ), Zoho ( absensi dgital ), Zoom meeting ( Vicon / tatap muka online ). Dengan kolaborasi berbagai aplikasi maka dapat menumbuhkan minat siswa karena ada rasa tertarik dengan hal yang baru yang membuat peserta didik perlu dan ingin mencoba pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan dan bervariasi.

 

 

BAB IV

Simpulan dan Rekomendasi

A.    Simpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat ditasrik kesimpulan sebagai berikut:

1.    Pembelajaran IPA dengan penerapan teknologi dalam pembelajaran dengan menggunakan model Guided Inquiry Learning layak digunakan saat pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam transfer pengetahuan , berfikir kritis, dan pemecahan masalah.

2.    Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) secara sistematis dan cermat, pembelajaran IPA dengan model Guided Inquiry Learning dilaksanakan tidak hanya saat belajar tatap muka tetapi juga dapat digunakan saat pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) karena dapat mengintegrasikan  PPK, literasi, dan kecakapan abda 21 dalam penggunaan teknologi saat pembelajaran.

B.     Rekomendasi

Berdasarkan penelitian saat pembelajarana IPA dengan model Guided Inquiry Learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:

1.    Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran IPA yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi di sekolahnya. Hal ini membuat pembelajaran lebih bermakna

2.    Siswa diharapakan dapat menerapkan dan menggunakan teknologi dalam belajar. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan tahan lebih lama ( tidak mudah lupa )

3.    Sekolah, terutama Kepala Sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan teknologi. Dukungan sekolah seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi peneliti untuk mendesiminasikan penelitian ini dan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran yang menerapkan teknologi


DAFTAR PUSTAKA

Zubaidah, Sity dkk. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX.Jakarta. Kementrian Pnedidikan dan Kebudayaan

Wikipedia. 2020. Teknologi. Online: https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

Agus Triarso, S.Kom. 2010. Pengembangan Mobil Edukasi. Online: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=artikel&kd=12

Fatkhan. 2017. Pengertian dan langkah – langkah model Pembelajaran Inquiry Terbimbing. Online: http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-inquiry-terbimbing/

http://eprints.radenfatah.ac.id/551/2/BAB%20II.pdf

  

VIDEO PEMBELAJARAN


 



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}