Home » » KEMALANGAN YANG MENIMPA KITA BISA JADI BUKAN UJIAN, BISA JADI ITU BALASAN ATAS DOSA-DOSA KITA

KEMALANGAN YANG MENIMPA KITA BISA JADI BUKAN UJIAN, BISA JADI ITU BALASAN ATAS DOSA-DOSA KITA

Sejenak mari kita renungkan diri ini, atas musibah, kesialan, dan bentuk luka yang terjadi pada diri ini.

Jangan menyalahkan siapapun. Atas kondisi buruk yang menimpa kita, terlebih menyalahkan Tuhan atas kehidupan yang kita jalani, jangan juga sampai putus asa

Hidup kadang membingungkan, kadang bertanya dalam diri "mengapa semua ini terjadi??? Kenapa terjadi dalam hidupku? Apakah Tuhan tidak menyayangiku? Adakah orang-orang peduli atas nasibku? Apa salah dan dosaku?

Saat menjalani terkadang merasa putus asa atas apa yang telah menimpa diri kita. Tiba-tiba kehidupan terasa sulit, badan sakit, atau kesusahan lainnnya yang menimpa diri kita.

Kita berfikir bahwa semua ini bentuk dari ujian, hmmm mari renungkan segalanya. Pernahkah kita berbuat dosa di masa lalu? Pernahkah kita melakukan perbuatan tercela hingga merugikan diri kita sendiri dan orang lain? Apakah dimasa lalu dan masa kini, hubungan kita dengan manusia baik-baik saja? Atau kita pernah membuat luka di hati orang lain, yang kadang kita sendiri lupa atas kejadian itu.

Dosa???? Dosa yang kita perbuat dimasa lalu akan kembali kepada diri kita sendiri. Semua persis apa yang kita alami adalah hasil dari perbuatan jahat kita dimasa lalu.

Mungkin kemalangan yang menimpa nasibmu, nasib kita semua bukan bentuk ujian. Tapi merupakan balasan atas dosa-dosa kita di masa lalu. Jangan menjadi orang yang keras hati lantas tidak mengakui kesalahan , meski hati kita sadar kita pernah berbuat salah.

Cobalah ingat satu-satu dan mulai meminta maaf kepada orang lain dan Tuhan kita, sedikit demi sedikit mulai memaafkan diri. Dan mulai perbaiki diri kita, lambat laun kehidupan kita akan mulai membaik.

Memang benar, meminta maaf kepada orang lain tidak terlalu sulit. Percayalah, lebih sulit memaafkan diri kita sendiri. Kita yang bodoh berbuat kesalahan tapi diri kita saat melakukan sebuah kesalahan pada waktu itu sangat menikmati dan enggan merasa bersalah. Saya tau rasanya, memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain jauh lebih mudah. Berbeda saat kita berusaha memaafkan diri kita sendiri, butuh waktu untuk kita benar-benar bisa memaafkan diri kita sendiri atas kecewa dan rasa benci terhadap diri sendiri. Tapi yakinlah, berdamai dengan diri sendiri jauh lebih tenang daripada terus-terusan menyalahkan diri sendiri.

Satu lagi, jangan biarkan hati kita memiliki celah untuk bersikap sombong, terlebih membanggakan diri dan merasa lebih baik dari orang lain. Balasannya benar-benar fatal, bayangkan saja iblis yang merasa lebih baik dari Nabi Adam, lantas ia menerima hukuman di usir dari surga dan mendapatkan hukuman. Apalagi diri kita hanya sebatas manusia.

Dan ingat, dunia ini apa? Dunia adalah tempat hukuman Nabi Adam, atas kesalahannya dan ketidak taatannya ketika di uji jangan menyentuh bahkan memakan buah khuldi. Jadi dunia ini bukan surga, lantas mengapa kita berbuat dosa ditempat hukuman ini, maka setimpal dosa kita dibayar tunai dan kita rasakan selagi kita masih hidup di dunia, syukur-syukur dengan balasan dan segala kemalangan hidup kita di dunia, dapat menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu.

Jadi, semua yang terjadi dalam hidup kita itu semua akibat perbuatan kita sendiri.

Ketika gagal, jangan salahkan orang lain, tapi berkacalah atas apa yang telah kita lakukan. Setiap kemalangan bukan karena Tuhan tidak sayang, itu semua adalah teguran agar kita mulai berbenah memperbaiki diri kita. Yakinlah Tuhan akan selalu memaafkan kita. Ikhlaskan diri kita atas apa yang telah terjadi

Lakukan yang terbaik saat ini, agar di masa nanti kita mendapatkan kehidupan yang nyaman.

Perjalanan hidup itu memang benar apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai.


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}