Ada banyak cerita di balik hujan, sore hari di tempat kerja
Hujan turun, sesaat aku keluar terdiam berdiri di samping pintu aku melihat
jalan menuju pada satu pohon yang selalu menjadi tempat dia berteduh. Dengan
hati lirih aku sedih di setiap hujan kali ini tak ada dia yang selalu setia
menunggu ku pulang. Hujan saat itu reda, tapi luka di hatiku terbuka dengan
jelas, semakin lama hujan semakin memory ku kembali ke masa lalu. Di setiap
hujan turun selalu ada banyak kenangan. Kamu tau? Jika saja kamu ada di sini,
aku akan senang melihat kamu berdiri di bawah rindangnya pohon itu. Sekarang
tak ada lagi kamu, aku serasa tersayat kenyataanya kamu tak mungkin lagi di
sampingku. Aku pernah meminta pada Tuhan, saat perpisahan panjang kita di masa
lalu aku minta padaNya agar aku bisa bersamamu lagi, aku akan melakukan yang
terbaik, menjadi wanita yang terbaik dan aku hanya memohon kesempatan kali itu.
Ternyata Tuhan mengijinkannya...hal yang membuatku nyaman, kamu orangnya sabar.
Ini semua karena ulah dan salahku, jika saja dulu aku tak
terlalu cuek, aku mampu menghargaimu, mampu manjaga perasaanmu. Sifat ku yang
egois selalu membuat perasaanmu luka. Sifat ku yang tak memahami perasaanmu tak
pernah perdulikan kamu ketika aku tertawa bersama temanku, ya temanku. Tapi aku
lupa, mungkin saat aku bersama temanku bagi orang lain hal yang wajar. Tapi bagimu
menimbulkan rasa cemburu dan tanda tanya besar. Temanku memang laki-laki.
Mungkin itu salah satu alasan kamu membalasku dengan penghianatan di
belakangku. Harusnya kamu tahu? Saat itu aku hanya berfikir ini wajar, ternyata
ini awal dimana kamu berubah. Tah setan apa yang mebuatmu berubah...pintar
berbohong, cuek, dan main di belakangku. Mungkin kamu cape mengalah, kamu cape
dengan aku yang ingin menang sendiri. Saat itu aku memang jahat sama kamu, tapi
jahatku bukan jahat yang aku buat dengan sengaja.
Setahun kita tak ada hubungan, saat kembali aku lakukan
yang terbaik. Satu hal saat itu yang membuat aku yakin kembali padamu adalah
kamu sadar dan aku sadar akan kesalahan kita. Kita akan memperbaiki masa lalu
kita membuang sifat jelek kita. Tapi aku salah....kamu tak seperti apa yang aku
pikirkan. Semuanya serasa berbeda bukan orang yang dulu sabar, bukan orang yang
dulu lembut, bukan lagi orang yang perduli. Aku yakin saat itu, bayangkan saja
aku habiskan waktuku untuk menunggumu, menamanimu, memberi semangat dan
dorongan yang besar agar kamu semangat. Jika aku tak bersunguh-sunguh aku tak
akan beratahan sejauh itu, aku tak akan menunggumu, aku tak akan bertahan. Tapi
apa yang aku pikir terjadi, kamu semakin pandai bersilat lidah, semakin pandai
menyalahkan, banyak aturan. Kamu marah jika aku main bersama teman-temanku,
kamu mengekangku. Dan saat itu aku merasa tidak nyaman ruangku semakin sempit,
aku bosan dengan ocehan yang gak karuan. Kamu tahu, meski aku merasa tak nyaman
aku tetap bertahan. Tapi ternyata waktu membuatku semakin perih, aku tak
sanggup jalani ini semua. Kamu yang licik, main di belakang aku, menjadi
seorang pendusta yang handal membuatku semakin sakit dan tertekan. Aku bertahan
selama itu karena dulu aku merasa nyaman. Aku ingin bahagia bersamamu. Tapi?
Semua tak seperti itu, kamu tak menghargai keberadaanku, datang dan pergi
seenak hati. Tanpa kabar berhari-hari tiba-tiba muncul, kamu yang mebuatku
nyaman dulu sekarang kamu membuatku risih. Berapa tahun waktu yang kita jalani
tak berarti apa-apa. kamu matrealistis, ya berubah. Kamu tahu? Apa yang
membuatku mundur? Dan lantas bertahan dengan sendiriku saat ini? Aku merasa
kamu tak menginginkan aku lagi, kamu ada hanya di saat butuh saja. Aku tak ada
apa-apa nya di bandingkan uang dan yang lainnya. Kamu tak pernah menganggapku.
Saat kamu meninggalkanku yang kesekian kali, mungkin kamu
berfikir kamu akan mudah merayuku untuk kembali. Waktuku saat itu aku habiskan
untuk menangis, berfikir, berdoa dan berusaha bangkit dari rasa sakit ini. Aku
berlalu pergi, aku tak akan menengokmu lagi. Karena yang membuatku terluka
adalah di saat kamu tak menganggapku ada. Iya kamu , tak menyangka. Aku pergi
tak kembali...
Aku berlalu darimu, aku berusaha untuk berubah menjadi
lebih baik telah aku lakukan, tapi berapa lama kamu menjadi jahat ? lebih lama
di bandingkan sifat jelekku waktu aku bersamamu. Aku tak akan diam seperti
dulu, aku tak banyak berharap kamu berubah. Karena jika dengan mudahnya aku
kembali padamu, maka kamu akan dengan mudah menyakitiku lagi dan lagi.
Siang itu aku minum segelas kopi, merontokan semua ngantuk
di jam kerjaku...untuk membuatku merasa semangat aku buka kata-kata semangat di
mbah google sebentar, tiba-tiba hp ku berbunyi dan sebelum aku jawab aku lihat
si penelponya itu kamu. Aku diamkan saja, tak berharap aku mendengar suaramu
lagi. Meski dalam hati aku ingin menjawabnya, tapi aku harus tahan rasa itu
agar aku tak di sepelekan kamu lagi. Aku biarkan kamu terus mencoba menghubungi
aku ingin kamu tahu rasanya menghubungi tapi di abaikan. Panggilan tak terjawab
menembus angka fantastis, kamu lelah?? Aku pun dulu sama ketika kamu tiba-tiba
menghilang tak ada kabar mencoba menguhubungi namun tak ada jawaban. Dan itu
rasanya polll sakitnya. Aku diamkan saja agar kamu tahu rasanya dan agar kamu
belajar menghargai, tak hilang akal. Kamu mencoba mengirimkan pesan singkat aku
enggan membaca tapi aku semakin penarsaran dengan isi pesan yang akan kamu
sampaikan. Sudahlah hatiku mengalah, aku tergoda dengan rasa penasaran yang
ada. Aku buka dan aku baca “aku
mohon maafkan aku, aku tahu aku salah, aku mohon maafkan aku aku janji tak akan
seperti itu. Aku hanya ingin bertemu dan meminta maaf”. Aku tak mungkin langsung menjawab
begitu saja, aku berfikir panjang. Aku takut tergoda dengan rayuanmu lagi, aku
takut aku terjebak dengan permainanmu lagi. Dan kamu tidak tahu rasanya bangkit
setelah kamu jatuhkan berkali-kali. Untuk saat ini aku pastikan aku tak akan
kembali, aku ingin kamu mencari orang yang bisa kamu hargai perasaannya dan aku
ingin kamu belajar menjaga cintamu. Tentu bukan aku, jika aku? Aku yakin kamu
akan mengulang salah yang sama, aku putuskan untuk tidak bertemu lagi lalu aku
jawab “iya aku sudah
memafkanmu, maaf aku tak bisa bertemu. Semoga kamu mendapatkan orang yang lebih
baik, aku tak bisa bertemu lagi sama kamu”.
Tak berhenti di sana usahamu terus kamu luncurkan dengan
mencoba menghubungiku, tapi satu yang tak kamu lakukan datang ke rumah jika
memang kamu sungguh-sungguh. Tapi tak mungkin juga, aku takut keluargaku marah
karena mereka tahu mereka muak dan bosan dengan sikap tak dewasamu yang
mempermainkan waktuku untuk setia di sisimu. Kesalahan bodoh dan fatal, aku
terlalu percaya. Kamu tahu? Butuh waktu bertahun tahun untuk membangun sebuah
kepercayaan. Tapi kamu tak butuh waktu lama-lama untuk meruntuhkan kepercayaan.
Meski tergoda dengan angan-angan semu aku tetap belajar konsieten dengan
keputusanku.
Ini adalah saat kamu pergi jauh dari hidupku, kamu akan
tahu cintaku yang aku beri sama kamu seperti apa? ketika kamu benar-benar
kehilangan aku. Aku menjauh darimu dan tak ingin kembali bukan karena mereka
yang mulai enek dengan sikapmu. Tapi aku tak ingin bertaha dengan kebodohanku.
Jika kamu cinta...komitmen kita untuk menjadi lebih baik akan tercipta meski
tak sempurna. Tapi sepertinya kamu sengaja. Cukup tahu saat ini seperti apa.
Tak mudah memang, ketika aku berjanji aku akan move
on....dalam waktu yang lama aku belum bisa move on, aku masih stay on dengan
perasaanku. Ini menimbulkan rasa takut untuk menjalin dengan orang baru,
beberapa kali aku mundur. Musim hujan saat ini apa lagi membuatku semakin jatuh
ke dasar masa lalu, aku lupa. Kadang aku berharap kamu berdiri di samping pohon
itu dan menungguku. Sayang itu masa di mana kamu masih punya hati.
Malam itu aku marah dan aku balas pesanmu “ tak usah mencoba menghubungi aku
lagi, percuma. Di mataku selamanya kamu penipu dan penghianat” itu aku lakukan karena dia selalu
seperti itu ketika aku banar-benar untuk pergi. Tapi kali ini meski hatiku
masih ada sisa untukmu, aku tak mungkin bisa kembali lagi. Aku ingin kamu
belajar, kamu tahu? Seseorang akan terasa jauh lebih berharga ketika dia
benar-benar pergi meninggalkanmu. Aku ingin kamu belajar menyesal, biarkan
waktu yang menjawab kita kembali atau tidak bukan hal yang penting lagi. Aku
hanya ingin saat ini..kita sama sama belajar memperbaiki diri, mencoba membuang
sifat jelek kita. Dan kamu tahu, aku ingin kamu menemukan orang yang akan
membuatmu setia. Aku bukan wanita yang tepat, buktinya kamu selalu menyakitiku
lagi dan lagi. Maaf, sebenarnya dalam hati masih terucap karena aku pernah
bersikap tak bersahabat. Tapi setidaknya aku berusaha memperbaikinya, tapi
usahaku tak ada artinya. Jika saat ini aku bertemu denganmu aku tak sanggup
untuk tidak menolakmu karena aku tak mau jatuh dalam kesalahan yang sama. Entah
bodoh entah sabar yang mebuatku selama ini bertahan denganmu.
Jika kamu tak mau menghargai waktuku untuk di sampingmu
mana bisa aku percaya aku akan bahagia selamanya sama kamu
Satu hal yang membuatku pergi, di saat kamu mencari orang
yang lebih sempurna dari aku
Cinta memang bisa melemahkanku tapi saat ini mampu
menguatkanku untuk berfikir dan membedakan mana sabar dan mana bodoh.
Pesan tadi pagi yang kamu kirimkan mengajakku bertemu aku
tetap akan menolakmu, aku akan bertemu denganmu jika kamu benar-benar sadar apa
artinya aku untukmu?
Jika hanya ingin melukaiku aku tetap akan berlalu.
Kita akan berjalan secara terpisah, kita akan temukan orang
baru dan cerita baru. Aku ingin kita belajar dari kesalahan kita di masa lalu,
agar kita tidak meluki orang yang tepat berada di samping kita yang
menghabiskan waktunya untuk mencintai kita. Saatnya kita mencari orang yang
bisa membuat kita lebih berharga, merasa ada dan merasa di cintai. Kamu tak
mencintaiku....jika memang hati ini masih menyimpan rasa,aku pikir bukan saat
yang tepat aku kembali padamu.
Bahagia dulu aku pikir jika kita bersama, tapi ternyata
bahagia tak harus selalu bersama.aku akan belajar membuka hati, aku tak ingin
habiskan waktuku untuk orang yang tidak mengerti apa itu cinta dan pengorbanan.
Jika aku kembali padamu lagi, aku berharap kamu adalah
orang yang memiliki hati dan memiliki cinta yang tulus. Untuk saat ini rasanya
tak mungkin
Tak mudah bagiku melupakanmu, tapi ternyata bagimu mudah
melupakanku. Buktinya penghianatan itu selelu terjadi................
Pembodohan atau karena sabar dulu aku berada di sampingmu
Dendam bukan cara yang tepat membalas rasa sakit hati di masa
lalu
Kesengajaan menyakiti bukan hal yang menarik untuk di
lakukan.
Cinta datanglah padaku, sirami hatiku dengan taburan
keindahan sebuah kejujuran. Tanami hatiku dengan ketulusan dan kasih sayang
Aku ingin mengatakan ini, jika kamu cinta katakan itu di
depan keluargaku. Mungkin aku yakin....... jika hanya sebatas kata tanpa bukti
aku pastikan ini adalah modus untuk menyakitiku lagi dan lagi
Semoga kamu faham...tanpa harus aku jelaskan. Belajarlah
mengerti dan merasakan
0 komentar:
Post a Comment