Home » , » GIVE ME A REASON

GIVE ME A REASON

Dalam diam bukan berarti mulut terbungkam, meski tubuh ini kaku dan terbaring namun jiwa ini melayang jauh dan jiwa ini merintih dalam tangisan, duka di sini di dalam dada sulit untuk di sembuhkan.
Waktu kian berlalu, hari demi hari kian terlewati. Namun bayang masa lalu jelas masih terasa serasa masa kini serasa masih baru dan serasa baru saja kemarin. Di sini jiwa yang lemah merintih dalam pedih dan luka. Mencari sebuah alasan dari ketidakfahaman yang telah terjadi. Terkadang aku diam dan berfikir, mulutku terkunci dan mata ku terpejam dalam hati aku berkata “apakah tak ada artinya aku di mata kamu? Apakah perjuangan kita berdua selama ini tak ada artinya? Beri aku alasan kenapa kamu pergi tinggalkan aku?!” dan sampai saat ini pedih ini masih terasa begitu sakit.

Aku percaya bagimu adalah sebuah permainan, tapi tak ada yang tahu ini bagiku adalah sebuah impian dan harapan yang harus terwujud. Bukan waktu yang sedikit, aku menunggu, aku bertahan dan aku berjuang agar impian ini kebersamaan ini tetap utuh. Aku pikir ini cita-cita kita untuk mewujudkan agar bisa bersama. Tapi ternyata aku tahu ini hanya impian aku saja.
Saat pertama di mana kamu meninggalkan aku, kamu tahu aku rapuh dan lemah. Kamu tahu aku hanya memiliki satu cinta bahkan kamu tahu perasaan ini tak mungkin terbagi. Di masa lalu bukan saat ini saja kamu pergi tanpa alasan yang jelas. Aku masih ingat saat dimana aku begitu membutuhkanmu kamu pergi, berlalu begitu saja. Bahkan aku yang bertahun-tahun di sampingmu tak pernah ada di hatimu. Saat pertama kamu mengucapkan wanita itu lebih berharga dari aku, padahal kamu baru beberapa hari saja mengenal orang itu. Lalu aku?? Aku tak ada dalam hatimu, lalu selama itu aku apa di matamu?? Kali pertama kata-kata itu keluar dari mulutmu. Apakah kamu pernah berfikir bahwa hal kecil kata-kata yang kamu keluarkan itu benar-benar membuatku begitu terpuruk. Untuk beberapa waktu aku marah karena cemburu, tapi amarahku tak pernah bisa aku lontarkan, selama ini aku tak bisa mengatakan bahwa aku marah. Dadaku serasa sesak setiap kali aku kecewa aku hanya bisa menangis dan keesokan harinya ketika kamu meminta maaf aku selalu memaafkan dengan harapan kamu bisa berubah. Semua sikapmu yang tak hargai bahwa aku ada, agar kamu tahu bahwa aku selalu ada. Aku di sini, aku bersamamu. Tapi saat itu hari dimana serasa begitu berat kamu benar-benar meninggalkanku dengan alasan bahwa kamu tidak pantas untuk aku. Aku tak pernah berfikir bahwa kamu pantas atau tidak, yang aku tahu adalah perasaan cinta itu tidak bisa memilih yang aku tahu aku bahagia bersamamu. Tapi setiap kali aku menghubungimu aku selalu gagal. Waktu panjang kamu pergi tanpa alasana yang pasti. Tahukah kamu itu berat buat aku. Harapan ku saat itu adalah aku akan terus berdiri dan aku yakin suatu saat di depan sana kamu akan kembali dan kita bisa bersama. Ternyata setelah beberapa tahun kita berpisah kita memiliki kesempatan untuk bersama kembali.
Saat aku bersamamu lagi, aku berfikir bahwa aku tak boleh buang kesempatan semua yang menjadi kesalahan dan kekurangn di masa laluku akan aku perbaiki. Aku terus belajar menjadi wanita yang layak bagimu, aku belajar bahwa hubungan ini harus tetap utuh hingga kita bersama. Tahukah kamu?? Kenapa aku kembali? Karena cinta itu masih ada, dan harapan itu belum hilang dan penantianpun belum pupus. Aku selalu berfikir bahwa aku akan memberi kesempatan karena aku pikir kamu akan berubah.
Waktu yang kita lewati begitu panjang, semua kesalahanmu di masa lalu sirna dengan kebersamaan itu. Aku pikir kamu telah berubah, dan inilah impian dimana kita satu langkah lagi kita akan bersama. Tapi ternyata aku salah, kamu tidak pernah benar-benar berubah, sakit hati ini serasa hancur. Ketika kamu berbohong untuk kesekian kali nya? Apa pernah aku mendua?? Apa pernah aku meninggalkanmu?? Sedikitpun aku tak pernah memiliki niat seperti itu. Tapi kamu tak pernah punya perasaan yang sama. Penghianatan dan kebohongan serasa biasa bagimu, apa kamu tak pernah berfikir bahwa ini melukaiku? Kamu pergi tanpa kabar, kamu tahu?? Aku hancur. Saat itu hujan lebat, aku mencarimu dan aku menemukanmu, aku bertanya kenapa kamu tega meninggalkan aku?? Kamu hanya bisa diam, dadaku semakin sesak amarahku rasa sakitku dan kehancuranku menjadi satu, kamu diam dan menatapku tak terasa aku layangkan tanganku ke pipimu. Di situlah tumpah semua tangisku memecah keheningan dan kebisuanmu, lalu dengan mudah kamu berkata “tinggalkan aku, aku bukanlah orang yang tepat, sifat ku tak akan berubah aku akan terus menyakitimu lagi dan lagi” saat kamu berkata seperti itu apa kamu tidak berfikir bahwa aku menunggumu karena aku sungguh-sungguh? Kamu adalah orang pertama yang mengenalkan aku akan perasaan cinta. Kamu orang pertama yang menjadi pilihan hatiku, tak mudah buat ku menjatuhkan pilihan. Saat itu aku sakit sekali kata-katamu meruntuhkan semua mimpiku agar kita bersama. Lalu aku lari meninggalkanmu dalam hujan yang deras tak ada yang tahu aku menagis pilu, kamu lari dan memelukku. Kamu bilang satu langkah lagi aku meninggalkanmu berarti aku tidak mencintaimu. Saat itu kita menagis bersama. Kita hanyut dalam perasaan yang sama. Tah apa yang membuatmu lari dan mengejarku, kamu memelukku erat. Dalam hujan yang deras kamu mengatakan bahwa kamu tidak mau kalo aku benar-benar pergi. Tah apa yang membuatku percaya akan kata-kata itu. Lalu aku bertahan dan kita mencoba dari awal lagi. Tapi untuk kesekian kalinya kamu meninggalkaku lagi, tahukah kamu??? Aku lelah dengan permainanmu. Tah apa yang membuatku hingga kini tak bisa lepas dari bayangmu. Setiap kali rekan kerjaku menggodaku bahwa dia akan menungguku dengan santai aku hanya tersenyum. Karena aku tak bisa memberi jawaban apa-apa. aku berharap kata-kata itu keluar dari mulutmu. Kamu lupa ketika kamu terjatuh ketika kamu sedih bukankah yang kamu cari adalah aku. Saat wisuda bukankan aku yang di sampingmu dan menuggumu, bahkan di hari besarmu ayahmu hanya datang sebentar saja, dan yang lain tak ada yang datang. Bukankah saat hidupmu hancur akulah yang menghapus air matamu, aku hanya ingin mencoba hangatkan jiwamu yang sepi. Aku tahu kamu kesepian? Aku tahu keluargamu dingin dan aku tahu hidupmu. Aku di sampingmu, dan aku selalu menghatirkanmu, aku takut kamu lupa makan, aku takut kamu sakit. Kekhawatiranku kamu anggap berlebihan. Kamu tahu sampai saat ini aku hanya menunggu alasan. Kenapa kamu tinggalkan aku?
Kamu tahu, aku mencoba bertahan meski yang lain datang, aku tak tergoda. Tapi kamu berbeda hanya karena seseorang yang baru dalam hidupmu kamu rela melepasku. Kamu tahu? Bukan aku lelah aku benar-benar pergi bersedia menjauh darimu, tapi aku sadar aku bukanlah orang yang kamu harapkan. Kamu datang padaku ketika kamu luka, dan kamu lupa ketika kamu bahagia kamu berbagi dengan orang lain. Aku berbeda, lukaku hanya ingin kupendam karena aku tak ingin kamu ikut bersedih, dan bahagiaku ingin aku bagi denganmu karena aku ingin kamu tersenyum.
Inilah langkah nyataku aku benar-benar pergi darimu, aku akan pergi. Karena jika aku kembali kamu tidak akan berubah, aku yakin kamu hanya akan menyakitiku lagi dan lagi. Pergilah bersama orang yang sempurna di matamu, jangan mencariku karena aku akan pergi dengan alasan aku bukanlah wanita yang ingin kamu lindungi. Aku tersenyum pedih aku mencoba tegas terhadap diriku. Dan ternyata kamu datang kembali, memohon agar aku bisa bertemu denganmu. Memohon agar semua kesalahanmu akan aku maafkan. Aku hanya bisa mengabarimu dari jauh meski tak bertatap muka maka aku katakan bahwa aku memaafkanmu dan untuk bertemu tidak akan mungkin karena saat ini kita bukanlah kita yang dulu. Kamu tetap memohon dan aku hiraukan, rasanya sakit hati ini mencoba tegas dengan keputusan agar aku benar-benar jauh darimu. Rasanya hampir saja aku tergoda dengan ajakanmu tapi aku takut kamu hanya pura-pura. Kamu tahu? Setiap hujan turun membuatku sakit, karena hujan mengingatkan aku akan kamu. Kamu yang di sana, yang masih aku cintai. Aku telah membuang harapanku untuk bersamamu. Aku telah memendam semuan kata-kata yang ingin aku lontarkan padamu, aku pun telah mencoba tegas agar tak tergoda. Aku berharap kita menemukan orang yang tepat yang bisa menghargai sebuah pengorbanan. Memang tak mudah melupakanmu, dulu kamu begitu mencintaiku yang aku tahu, tapi setelah kamu teruji waktu yang panjang kamu mudah mendua dan berbohong. Itu bukan cinta, itu permainan. Maafkan aku, aku bukanlah wanita yang kamu harapkan. Aku tak pernah tahu jadinya dulu apakah kamu benar-benar mencintaiku atau kamu hanya memcoba pintar agar aku tertipu. Kamu yang di sana, telah bersama dengan wanita yang berada di sampingmu, meski sakit bagiku mengetahui itu, tapi aku hanya ingin mengatakan jagalah dia jangan pernah sia-siakan. Biarkan aku yang disni menyembuhkan luka ini. Dan aku yakin cinta itu ada hanya untuk orang-orang yang tulus. Suatu saat cinta akan datang semoga datang padaku mengantarkan aku pada orang yang tulus. Dan kamu yang di sana aku tahu kamu telah bersamanya maka berhentilah menghubungiku, karena aku tak akan tergoda. Mungkin selama ini aku bertahan denganmu entah karena aku bodoh atau aku bertahan karena apa??

Aku mohon jika kamu bersamanya, jangan mengatakan rindu padaku. Karena itu sakit, permainan apa yang ingin kamu mainkan. Apa tega kamu menyakitiku, apa kamu ingin aku hancur. Salahku apa?? berhentilah, kamu tidak tahu aku hancur saat ini. Untuk membangun sebuah kepercayaan saja begitu sulit, aku akan mencoba membuka hati. Akan aku hapus jejakmu, karena itu hanya akan membuatku semakin terpuruk jika aku masih mengharapmu. Sejatinya cinta itu sederhana jika kamu tak mampu membuatnya tersenyum makan jangan pernah mencoba membuatnya menagis. Mungkin kamu adalah sebuah kesalahan dalam masa laluku, tapi darimu aku belajar untuk tegas dan membedakan mana cinta dan mana sebuah permainan. Ingat cinta bukanlah permainan. Karena kamu tahu saat kamu berfikir cinta adalah permainan akan ada hati yang terluka. Pedihku saat ini masih tersimpan dan aku berharap luka ku akan sembuh karena aku ingin melangkah tanpa bayangmu.



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}