Dalam diam bukan berarti mulut terbungkam, meski tubuh ini
kaku dan terbaring namun jiwa ini melayang jauh dan jiwa ini merintih dalam
tangisan, duka di sini di dalam dada sulit untuk di sembuhkan.
Waktu kian berlalu, hari demi hari kian terlewati. Namun
bayang masa lalu jelas masih terasa serasa masa kini serasa masih baru dan
serasa baru saja kemarin. Di sini jiwa yang lemah merintih dalam pedih dan luka.
Mencari sebuah alasan dari ketidakfahaman yang telah terjadi. Terkadang aku
diam dan berfikir, mulutku terkunci dan mata ku terpejam dalam hati aku berkata “apakah tak ada artinya aku di mata
kamu? Apakah perjuangan kita berdua selama ini tak ada artinya? Beri aku alasan
kenapa kamu pergi tinggalkan aku?!” dan
sampai saat ini pedih ini masih terasa begitu sakit.
Aku percaya bagimu adalah sebuah permainan, tapi tak ada
yang tahu ini bagiku adalah sebuah impian dan harapan yang harus terwujud.
Bukan waktu yang sedikit, aku menunggu, aku bertahan dan aku berjuang agar
impian ini kebersamaan ini tetap utuh. Aku pikir ini cita-cita kita untuk
mewujudkan agar bisa bersama. Tapi ternyata aku tahu ini hanya impian aku saja.
Saat pertama di mana kamu meninggalkan aku, kamu tahu aku
rapuh dan lemah. Kamu tahu aku hanya memiliki satu cinta bahkan kamu tahu
perasaan ini tak mungkin terbagi. Di masa lalu bukan saat ini saja kamu pergi
tanpa alasan yang jelas. Aku masih ingat saat dimana aku begitu membutuhkanmu
kamu pergi, berlalu begitu saja. Bahkan aku yang bertahun-tahun di sampingmu
tak pernah ada di hatimu. Saat pertama kamu mengucapkan wanita itu lebih
berharga dari aku, padahal kamu baru beberapa hari saja mengenal orang itu.
Lalu aku?? Aku tak ada dalam hatimu, lalu selama itu aku apa di matamu?? Kali
pertama kata-kata itu keluar dari mulutmu. Apakah kamu pernah berfikir bahwa
hal kecil kata-kata yang kamu keluarkan itu benar-benar membuatku begitu
terpuruk. Untuk beberapa waktu aku marah karena cemburu, tapi amarahku tak
pernah bisa aku lontarkan, selama ini aku tak bisa mengatakan bahwa aku marah.
Dadaku serasa sesak setiap kali aku kecewa aku hanya bisa menangis dan keesokan
harinya ketika kamu meminta maaf aku selalu memaafkan dengan harapan kamu bisa
berubah. Semua sikapmu yang tak hargai bahwa aku ada, agar kamu tahu bahwa aku
selalu ada. Aku di sini, aku bersamamu. Tapi saat itu hari dimana serasa begitu
berat kamu benar-benar meninggalkanku dengan alasan bahwa kamu tidak pantas
untuk aku. Aku tak pernah berfikir bahwa kamu pantas atau tidak, yang aku tahu
adalah perasaan cinta itu tidak bisa memilih yang aku tahu aku bahagia
bersamamu. Tapi setiap kali aku menghubungimu aku selalu gagal. Waktu panjang
kamu pergi tanpa alasana yang pasti. Tahukah kamu itu berat buat aku. Harapan
ku saat itu adalah aku akan terus berdiri dan aku yakin suatu saat di depan
sana kamu akan kembali dan kita bisa bersama. Ternyata setelah beberapa tahun
kita berpisah kita memiliki kesempatan untuk bersama kembali.
Saat aku bersamamu lagi, aku berfikir bahwa aku tak boleh
buang kesempatan semua yang menjadi kesalahan dan kekurangn di masa laluku akan
aku perbaiki. Aku terus belajar menjadi wanita yang layak bagimu, aku belajar
bahwa hubungan ini harus tetap utuh hingga kita bersama. Tahukah kamu?? Kenapa
aku kembali? Karena cinta itu masih ada, dan harapan itu belum hilang dan
penantianpun belum pupus. Aku selalu berfikir bahwa aku akan memberi kesempatan
karena aku pikir kamu akan berubah.
Waktu yang kita lewati begitu panjang, semua kesalahanmu di
masa lalu sirna dengan kebersamaan itu. Aku pikir kamu telah berubah, dan
inilah impian dimana kita satu langkah lagi kita akan bersama. Tapi ternyata
aku salah, kamu tidak pernah benar-benar berubah, sakit hati ini serasa hancur.
Ketika kamu berbohong untuk kesekian kali nya? Apa pernah aku mendua?? Apa
pernah aku meninggalkanmu?? Sedikitpun aku tak pernah memiliki niat seperti
itu. Tapi kamu tak pernah punya perasaan yang sama. Penghianatan dan kebohongan
serasa biasa bagimu, apa kamu tak pernah berfikir bahwa ini melukaiku? Kamu
pergi tanpa kabar, kamu tahu?? Aku hancur. Saat itu hujan lebat, aku mencarimu
dan aku menemukanmu, aku bertanya kenapa kamu tega meninggalkan aku?? Kamu
hanya bisa diam, dadaku semakin sesak amarahku rasa sakitku dan kehancuranku
menjadi satu, kamu diam dan menatapku tak terasa aku layangkan tanganku ke
pipimu. Di situlah tumpah semua tangisku memecah keheningan dan kebisuanmu,
lalu dengan mudah kamu berkata “tinggalkan aku, aku bukanlah orang yang
tepat, sifat ku tak akan berubah aku akan terus menyakitimu lagi dan lagi” saat kamu berkata seperti itu apa
kamu tidak berfikir bahwa aku menunggumu karena aku sungguh-sungguh? Kamu
adalah orang pertama yang mengenalkan aku akan perasaan cinta. Kamu orang
pertama yang menjadi pilihan hatiku, tak mudah buat ku menjatuhkan pilihan.
Saat itu aku sakit sekali kata-katamu meruntuhkan semua mimpiku agar kita
bersama. Lalu aku lari meninggalkanmu dalam hujan yang deras tak ada yang tahu
aku menagis pilu, kamu lari dan memelukku. Kamu bilang satu langkah lagi aku
meninggalkanmu berarti aku tidak mencintaimu. Saat itu kita menagis bersama. Kita
hanyut dalam perasaan yang sama. Tah apa yang membuatmu lari dan mengejarku,
kamu memelukku erat. Dalam hujan yang deras kamu mengatakan bahwa kamu tidak
mau kalo aku benar-benar pergi. Tah apa yang membuatku percaya akan kata-kata
itu. Lalu aku bertahan dan kita mencoba dari awal lagi. Tapi untuk kesekian
kalinya kamu meninggalkaku lagi, tahukah kamu??? Aku lelah dengan permainanmu.
Tah apa yang membuatku hingga kini tak bisa lepas dari bayangmu. Setiap kali
rekan kerjaku menggodaku bahwa dia akan menungguku dengan santai aku hanya
tersenyum. Karena aku tak bisa memberi jawaban apa-apa. aku berharap kata-kata
itu keluar dari mulutmu. Kamu lupa ketika kamu terjatuh ketika kamu sedih
bukankah yang kamu cari adalah aku. Saat wisuda bukankan aku yang di sampingmu
dan menuggumu, bahkan di hari besarmu ayahmu hanya datang sebentar saja, dan
yang lain tak ada yang datang. Bukankah saat hidupmu hancur akulah yang
menghapus air matamu, aku hanya ingin mencoba hangatkan jiwamu yang sepi. Aku
tahu kamu kesepian? Aku tahu keluargamu dingin dan aku tahu hidupmu. Aku di
sampingmu, dan aku selalu menghatirkanmu, aku takut kamu lupa makan, aku takut
kamu sakit. Kekhawatiranku kamu anggap berlebihan. Kamu tahu sampai saat ini
aku hanya menunggu alasan. Kenapa kamu tinggalkan aku?
Kamu tahu, aku mencoba bertahan meski yang lain datang, aku
tak tergoda. Tapi kamu berbeda hanya karena seseorang yang baru dalam hidupmu
kamu rela melepasku. Kamu tahu? Bukan aku lelah aku benar-benar pergi bersedia
menjauh darimu, tapi aku sadar aku bukanlah orang yang kamu harapkan. Kamu
datang padaku ketika kamu luka, dan kamu lupa ketika kamu bahagia kamu berbagi
dengan orang lain. Aku berbeda, lukaku hanya ingin kupendam karena aku tak
ingin kamu ikut bersedih, dan bahagiaku ingin aku bagi denganmu karena aku
ingin kamu tersenyum.
Inilah langkah nyataku aku benar-benar pergi darimu, aku
akan pergi. Karena jika aku kembali kamu tidak akan berubah, aku yakin kamu
hanya akan menyakitiku lagi dan lagi. Pergilah bersama orang yang sempurna di
matamu, jangan mencariku karena aku akan pergi dengan alasan aku bukanlah
wanita yang ingin kamu lindungi. Aku tersenyum pedih aku mencoba tegas terhadap
diriku. Dan ternyata kamu datang kembali, memohon agar aku bisa bertemu
denganmu. Memohon agar semua kesalahanmu akan aku maafkan. Aku hanya bisa
mengabarimu dari jauh meski tak bertatap muka maka aku katakan bahwa aku
memaafkanmu dan untuk bertemu tidak akan mungkin karena saat ini kita bukanlah
kita yang dulu. Kamu tetap memohon dan aku hiraukan, rasanya sakit hati ini
mencoba tegas dengan keputusan agar aku benar-benar jauh darimu. Rasanya hampir
saja aku tergoda dengan ajakanmu tapi aku takut kamu hanya pura-pura. Kamu
tahu? Setiap hujan turun membuatku sakit, karena hujan mengingatkan aku akan
kamu. Kamu yang di sana, yang masih aku cintai. Aku telah membuang harapanku
untuk bersamamu. Aku telah memendam semuan kata-kata yang ingin aku lontarkan
padamu, aku pun telah mencoba tegas agar tak tergoda. Aku berharap kita
menemukan orang yang tepat yang bisa menghargai sebuah pengorbanan. Memang tak
mudah melupakanmu, dulu kamu begitu mencintaiku yang aku tahu, tapi setelah
kamu teruji waktu yang panjang kamu mudah mendua dan berbohong. Itu bukan
cinta, itu permainan. Maafkan aku, aku bukanlah wanita yang kamu harapkan. Aku
tak pernah tahu jadinya dulu apakah kamu benar-benar mencintaiku atau kamu
hanya memcoba pintar agar aku tertipu. Kamu yang di sana, telah bersama dengan
wanita yang berada di sampingmu, meski sakit bagiku mengetahui itu, tapi aku
hanya ingin mengatakan jagalah dia jangan pernah sia-siakan. Biarkan aku yang
disni menyembuhkan luka ini. Dan aku yakin cinta itu ada hanya untuk
orang-orang yang tulus. Suatu saat cinta akan datang semoga datang padaku
mengantarkan aku pada orang yang tulus. Dan kamu yang di sana aku tahu kamu
telah bersamanya maka berhentilah menghubungiku, karena aku tak akan tergoda.
Mungkin selama ini aku bertahan denganmu entah karena aku bodoh atau aku
bertahan karena apa??
Aku mohon jika kamu bersamanya, jangan mengatakan rindu
padaku. Karena itu sakit, permainan apa yang ingin kamu mainkan. Apa tega kamu
menyakitiku, apa kamu ingin aku hancur. Salahku apa?? berhentilah, kamu tidak
tahu aku hancur saat ini. Untuk membangun sebuah kepercayaan saja begitu sulit,
aku akan mencoba membuka hati. Akan aku hapus jejakmu, karena itu hanya akan
membuatku semakin terpuruk jika aku masih mengharapmu. Sejatinya cinta itu
sederhana jika kamu tak mampu membuatnya tersenyum makan jangan pernah mencoba
membuatnya menagis. Mungkin kamu adalah sebuah kesalahan dalam masa laluku,
tapi darimu aku belajar untuk tegas dan membedakan mana cinta dan mana sebuah
permainan. Ingat cinta bukanlah permainan. Karena kamu tahu saat kamu berfikir
cinta adalah permainan akan ada hati yang terluka. Pedihku saat ini masih
tersimpan dan aku berharap luka ku akan sembuh karena aku ingin melangkah tanpa
bayangmu.
0 komentar:
Post a Comment