Pengertian
Ekosistem
Ekosistem
merupakan kesatuan struktural dan fungsional antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup
beserta benda-benda tak hidup.
Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik.
Sedangkan benda benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik.
Menurut
Irwan Zoer’ani Djamal (2010:27) “Berdasarkan Undang- Undang lingkungan Hidup
(UUL,1982) Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi”
a.
Satuan –satuan makhluk hidup dalam ekosistem
Dalam
ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang terdiri dari individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma
1)
Individu
Individu
adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Seekor kerbou,
seekor rusa, lumba-lumba, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia merupakan
individu dalam ekosistem. Individu merupakan satuan fungsional terkecil
penyusun ekosistem.
Seekor kuda
Zebra yang berdiri sendiri mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri, disebut
dengan individu. Jadi, individu adalah satuan makhluk hidup tunggal.
2)
Populasi
Populasi
adalah kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Jadi tikus tikus di tanah, rusa-rusa di padang rumput dan penduduk (manusia) di
suatu kelurahan merupakan populasi. Kehidupan suatu populasi dipengaruhi oleh
populasi mahluk hidup yang lain.
Secara ilmiah, populasi yang sudah dikenal itu dapat dikelompokkan menurut
sifat-sifat pokoknya ke dalam dua golongan. Pertama, adalah organisme yang
sama-sama memilki organisme biologik pada jenjang yang lebih bawah dan kedua,
yang memilki sifat unik yang hanya dapat dikenali pada populasi tertentu. Populasi
dengan sifat unik itu dikenal juga pada jenjang organisasi biologik di atas
populasi yaitu komunitas. Populasi
mempunyai sifat-sifat yang dapat diukur secara statistik seperti kepadatan,
natalitas (angka kelahiran), mortalitas (angka kematian), komposisi umur,
potensi biotik, penyebaran dan pola atau bentuk pertumbuhan. Contoh: populasi
pohon pisang dikebun, populasi banteng di Taman Nasional Ujung Kulon, dan
populasi komodo di pulau Komodo.
3)
Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada
daerah dan waktu tertentu.
Populasi
rumput, populasi pohon, populasi kuda Zebra, populasi semut, dan jerapah yang
hidup bersama di lapangan rumput disebut komunitas. Komposisi suatu komunitas
ditentukan oleh seleksi tumbuhan dan hewan yang kebetulan mencapai dan mampu
hidup di tempat tersebut, dan kegiatan anggota-anggota komunitas ini bergantung
pada penyesuaian diri setiap individu terhadap faktor-faktor fisik dan biologi
yang ada di tempat tersebut.
4)
Ekosistem
Ekosistem
adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme dengan lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup
(tanah, air, dan udara) yang secara bersama-sama membentuk sebagai sistem
ekologi.
Tempat
dimana makhluk hidup itu berada disebut habitat. Habitat tanaman rumput adalah
tanah atau daratan. Tumbuhan memperoleh garam mineral dan air dari tanah. Zat
mineral tanah dapat berasal dari daun tumbuhan yang gugur maupun sisa-sisa
makanan hewan yang diuraikan oleh bakteri pengurai dan terpadu dengan tanah
menjadi humus. Dengan demikian, makhluk hidup yang mendiami suatu habitat
selalu berhubungan, bahkan saling tergantung dengan lingkungannya.
5)
Bioma
Bioma adalah
berbagai ekosistem di area tertentu yang sebagian besar ditentukan oleh iklim
geografi yang sama. Menurut
Irwan, Zoer’ani Djamal (2003 : 20) “Bioma adalah suatu ekosistem skala besar
yang terjadi karena interaksi iklim dan biota setempat, jadi merupakan tingkat
organisasi yang lebih tinggi dari ekosistem”. Di bumi terdapat enam bioma
utama, yaitu bioma hutan tropis, bioma hutan gugur, bioma hutan taiga, bioma
padang rumput, bioma gurun, dan bioma tundra.
a)
Bioma hutan hujan tropis Bioma hutan
tropis memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu memiliki kanopi (pepohonan berdaun
lebat yang membentuk semacam tudung), terdapat di daerah tropis basah, terletak
di 23 LU - 23 LS, suhu sekitar 250C, kelembaban rata-rata 80%, curah hujan 2000-2250 mm per tahun, terbentuk
iklim mikro (iklim yang hanya di dalam hutan saja) karena adanya kanopi,
tumbuhannya heterogen, terdapat liana (tumbuhan yang merambat, memanjat, atau
menggantung), dan biasanya terdapat di daerah Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Malaysia, dan
Indonesia.
b)
Bioma hutan gugur
Bioma hutan
gugur memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu terdapat di daerah beriklim sedang,
curah hujan rata-rata 750-1000 mm/tahun, jenis tumbuhan relatif sedikit,
mempunyai 4 musim (semi, panas, gugur, dingin), vegetasi dominannya pohon
berdaun lebar, terdapat di daerah Cile, Asia Timur, dan Eropa Barat, serta
berdaun hijau saat musim panas, meranggas pada musim dingin.
c)
Bioma hutan taiga. Bioma hutan
taiga memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu terdapat di daerah Arktik dan sub-Arktik,
suhunya -120C s/d -100C, curah hujan 400-750
mm/tahun, musim panasnya singkat, vegetasi dominannya pohon berdaun jarum
(konifer), misal pinus, dan terdapat di daerah Skandinavia, Rusia, dan Siberia.
d)
Bioma padang rumput. Bioma padang
rumput memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu terdapat di daerah tropis sampai
sedang, tanamannya bersifat kosmopolitan (bisa hidup di mana saja), dan suhu
dan curah hujan merupakan faktor pembentuk utama.
e)
Bioma gurun. Bioma gurun memiliki ciri-ciri
di antaranya yaitu terdapat di daerah beriklim tropis, sedang, dan tinggi,
tingkat evaporasi (penguapan) lebih tinggi daripada curah hujan (250 mm/tahun),
kelembaban udara rendah, pada siang hari suhu mencapai 450C, malam bisa mencapai 00C, vegetasinya tumbuhan tidak berdaun atau berdaun sedikit, contoh kaktus,
serta air tanahnya cenderung asin.
f)
Bioma tundra. Bioma tundra memiliki ciri-ciri
di antaranya yaitu, terdapat di daerah Arktik, suhunya sangat rendah (mencapai
-570C di musim dingin dan 150C di musim panas), curah hujan kurang dari 250 mm per tahun, vegetasinya hanya
semak dan didominasi lumut kerak, lumut daun, dan sphagnum, mirip dengan
vegetasi gurun, sehingga disebut cold desert, serta ada tumbuhan semusim
yang tumbuh pada musim panas selama 30-120 hari pertahun.
c. komponen penyusun ekosistem
Di dalam suatu ekosistem, terdapat satuan proses yang
saling berkaitan dan saling berpengaruh antara semua komponen. Suatu
ekosistem dibangun oleh dua komponen utama yaitu komponen hidup (biotik) dan
komponen tak hidup(abiotik):
1) Komponen biotik.
Komponen biotik suatu ekosistem terdiri atas
produsen,konsumen, dan pengurai:
a) Produsen
produsen
merupakan organisme yang autotrofik
yang umumnya tumbuhan berklorofil yang mensintesis makanan dari bahan anorganik
yang sederhana. Tumbuhan hijau merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat
membuat makananya sendiri melalui fotosintesis. Dalam proses fotosintesis,
dihasilkan zat makanan dan oksigen
b) konsumen
konsumen merupakan organisme heterotrofik yaitu organisme yang mendapatkan zat makanan
dari makhluk hidup lainnya, karena organisme tersebut tidak dapat menyusun
makanannya sendiri. Misalnya hewan, dan manusia yang memakan organisme lain.
c) dekomposer
dekomposer, perombak,
yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan bahan organik yang berasal
dari organisme mati (bahan organik kompleks, menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh
produsen). Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok ini. Pengurai disebut juga
konsumen makro karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Pengurai atau
dekomposer bertugas membusukan atau menguraikan sisa metabolisme makhluh hidup
lain. Aktivitas pengurai menghasilkan bahan-bahan anorganik, yaitu
mineral-mineral yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan atau produsen.
2) Komponen abiotik.
Semua benda tidak hidupyang ada disekitar makhluk
hidup merupakan komponen abiotik. Komponen abiotik suatu ekosistem, diantaranya
cahaya matahari, tanah, air, udara, suhu dan kelembapan.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang digunakan
langsung oleh produsen untuk fotosintesis. Tumbuhan hijau menyerap
energi cahaya matahari melalui klorofil pada daun. Hasil fotosintesis
berupa karbohidrat tersebut, selanjutnya digunakan oleh makhluk hidup lainnya
yaitu hewan dan manusia.
tanah merupakan tempat hidup bagi hampir semua
organisme, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.bagi
tumbuhan selain untuk menancapkan akarnya tanah juga merupakan sumber
bahan-bahan mineral(zat hara).
Air, sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas
air. Oleh karena itu, air mutlak digunakan oleh semua organisme.Di dalam
tubuh, air berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut zat-zat yang dibutuhkan
oleh semua organisme.
Udara, merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.
Gas yang digunakan dalam jumlah banyak dalam kehidupan makhluk hidup adalah
oksigen, karbondioksida, dan nitrogen. Oksigen digunakan oleh makhluk hidup
untuk bernapas.
Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
makhluk hidup. Ada tumbuhan yang hanya bisa hidup dilingkungan panas, namun ada
pula yang dapat hidup dilingkungan yang bersuhu dingin.bagi hewan dan manusia,
suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuhnya.
Kelembapan udara sangat ditentukan oleh kadar air di
udara. Kelembapan udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di
darat, contohnya hewan cacing tanah yang dapat hidup di tanah yang
lembap.
d.
Macam-macam Ekosistem
berdasarkan proses terbentuknya,ekosistem ada dua
macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
1)
Ekosistem alami
Ekosistem
alami. Menurut Irwan, Zoer’ani Djamal (2003 : 66) “Ekosistem alami adalah
ekosistem yang belum pernah ada campur tangan manusia. Contohnya yaitu hutan
belantara di Sumatra, danau, laut, dan hutan”. Komponen-komponen ekosistem
dalam ekosistem alami lebih lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi
energi karena dapat memelihara dan memenuhi sendiri, dan selalu dalam
keseimbangan.
2)
Ekosistem buatan
Menurut
Irwan, Zoer’ani Djamal. (2003 : 66) “Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
sudah banyak dipengaruhi manusia. Contohnya sawah dan ekosistem pertanian”.
Komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem buatan biasanya kurang lengkap,
memerlukan subsidi energi, memerlukan perawatan, mudah terganggu, dan mudah
tercemar. Ekosistem buatan lebih rentan terhadap perubahan.
e. Hubungan saling ketergantungan
Saling
ketergantungan antar spesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa
makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan perpindahan materi
dan energi. Hal ini akan membentuk jaring jaring kehidupan yang terdiri dari
rantai makanan jaring jaring makanan, dan piramida makanan.
1)
Rantai makanan
Peristiwa
makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus
searah dan tidak bercabang. Misalnya rantai makanan yang terdapat di
sebuah sawah secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari
peristiwa makan dan dimakan di atas akan terjadi perpindahan atau aliran energi
dari produsen (rumput) ke konsumen 1 (belalang) hingga konsumen puncak ( elang ). Sebagai sumber energi utama dalam ekosistem adalah sinar matahari.
2)
Jaring jaring makanan
Peristiwa
makan dan dimakan terjadi pada pola yang lebih rumit. Dimana konsumen puncak
tidak hanya makan satu konsumen, konsumen sebelumnya juga tidak terpaku hanya
pada satu saja. Di alam, beberapa proses makan dan dimakan (rantai makanan)
saling berkaitan saling membentuk sebuah jaring-jaring makanan.
3)
Piramida makanan
Piramida
makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah
biomasa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.
Komposisi biomassa dan energi terbesar terdapat pada dasar piramida.
f. Pola Interaksi Organisme
Bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis disebut dengan simbiosis.
Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Berdasarkan yang diuntungkan dan yang dirugikan suatu simbion , simbiosis
dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
1)
Simbiosis mutualisme
Simbiosis
mutualisme adalah hubungan yang saling
menguntungkan antara dua spesies yang hidup bersama. Hubngan mutualistik
mensyaratkan evolusi adaptif pada kedua spesies yang terlibat, karena perubahan
dalam salah satu spesies kemungkinan besar mempengaruhi daya tahan hidup dan
reproduksi spesies yang lain. Misalnya hubungan simbiosis antar kerbau
dan burung jalak, dan bunga dengan lebah.
2)
Simbiosis parasitisme
Simbiosis
parasitisme adalah hubungan antara dua
organisme berbeda spesies dengan salah satu pihak dapat keuntungan sedangkan
pihak lain dirugikan. Dalam parasitisme satu organisme (parasit)
mendapatkan makanannya dari organisme lain (inang), yang tersakiti atau paling
tidak kehilangan sebagian energi atau materi dalam proses tersebut. Organisme
yang hidup di dalam inangnya disebut endoparasit, sedangkan parasit yang
sebagian makan pada permukaan eksternal suatu inang disebut ektoparasit.
Contohnya simbiosis antara benalu dan tanaman inang, serta simbiosis
antara tali putri dan tanaman pagar.
3)
Simbiosis komensalisme
Simbiosis
komensalisme adalah hidup bersama antara
dua spesies organisme yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak yang lain
tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan. Komensalisme sesungguhnya
hanya menguntungkan salah satu dari spesies yang terlibat. Dengan demikian
setiap perubahan evolusioner dalam hubungan tersebut hanya terjadi pada yang
memperoleh keuntungan. Contohnya simbiosis antara ikan hiu dan ikan remora.
0 komentar:
Post a Comment