Home » » KESERINGAN SELFIE DAPAT MEMICU GANGGUAN JIWA

KESERINGAN SELFIE DAPAT MEMICU GANGGUAN JIWA

Nova Riyanti Yusuf, SpKJ menegaskan selfie dapat memicu munculnya gejala gangguan kepribadian seperti narsisistik dan histrinoik (caper atau ingin jadi pusat perhatian).

Akhir-akhir ini saya terkejut dengan beberapa berita yang menyatakan bahwa orang yang rajin selfie dapat menimbulkan gangguan jiwa, saya semakin penasaran benarkah? Karena pada dasarnya saya juga termasuk orang yang pernah selfie di masa muda bareng teman-teman heheh…hanya mengabadikan momen. Nah lo??? Lalu selfie yang gimana nih yang bisa menyebabkan gangguan jiwa.



Ternyata selfi yang berlebihan yang di lakukan sendiri akan memicu beberapa gangguan jiwa: yang pertama adalah narsis, hmmm…udah pasti yang posting gambar bibir monyong, gak pake baju, terus yang banyak gaya jika dilakukan lebih sering dapat menimbulkan narsis. Ya, nasrsis sendiri yang hasil penilaianya ini adalah pose yang mengagumkan dari bagian tubuhnya. Karena saya pnasaran dengan kata nasris. Saya teringat dengan teman saya yang narisis abis, yah saya cek di facebook nya. Dan memang dia tidak memakai baju saja di upload sambil menggunakan kacamata dan berbaring di ranjang. Dan masalahnya teman saya bukan wanita tapi pria. Omg… kalo liat dengan pose kaya gitu kan aku jadi heran juga.
Nah kemudian selfi juga dapat memicu kecanduan, omg… barangkai kalo gak selfie sehari itu berasa ada yang kosong. Jadi inget sama berita yahoo dulu ada yang selfie tah berapa kali pose, hingga ia gak sadar nyemplung ke kolam. Terus kabar seorang pelajar di inggris bahkan dalam sehari bisa melakun selfie lebih dari 200 fose, kalo dia belum mendaparkan pose yang oke dia frustasi dan hampir bunuh diri, omg…. Ada aja. Nah ini nih yang patut di waspadai.
Timbulnya kurang rasa percaya diri, yah udah selfie dengan gaya mati-matian juga akan menimulkan rasa kurang percaya diri, Karena orang yang selfie selalu menonjolkan sisi menariknya. Dan parahnya bagian tubuhnya itu ternayata akan di bandingkan dengan tubuh atau wajah milik orang lain. Jika sudah begini matilah rasa percaya dirinya hingga gak pd karena merasa diri gak berharga.
Ingin menjadi pusat perhatian, tentu saja dengan berbagai gaya yang aneh seseorang yang selfi selalu ingin mendapatkan pujian dan menjadi pusat perhatian. Jika ini sudah terjadi kegiatan selfie nya tentu akan semakin sering. Dan akhirnya alhasil semakin parah barangkali.
Ternyata selfie juga dapat mnimbulan gangguan jiwa Body Dysmorphic Disorder (BDD), atau kelainan dismorfik tubuh, sebelumnya dikenal sebgai dismofofobia. BDD adalah kelainan jiwa (psikiatri) dimana seseorang merasa dirinya jelek sesuai dengan bayangannya sendiri. Pada kasus lain, bisa juga seseorang tersebut memang mempunyai kelainan bentuk tubuh yang kecil atau ringan, namun orang tersebut membesar-besarknya.  Penyakit ini timbul bukan hanya keseringan nongkrong di depan cermin, tapi keseringan selfie dan terus melihat hasil selfie nya. Kalo ada yang kurang sempurna dia akan merasa down dan merasa dirinya makluk terjelek. Setiap bagian tubuhnya akan ia perhatikan. Hmmmm…… aku pernah nonton Operah Winfrey Show, gara-gara penyakit bdd ini ada gadis yang di sebut masusia barbie, seluruh tubuhnya di operasi hingga puluhan kali. Alhasil si gadis ini gak punya lubang hidung karena keseringan operasi plastik di bagian hidungny. Belum di bagian bibir yang keliatan mirip bibir bebek. Dan bayangkan belum bagian tubuh yang lainnya.
Nah sobat, sesuatu yang berlebihan juga ternyata tidak baik ya?? Selfie mungkin kalo sesekali gak masalah, tapi kalo keseringan juga mengganggu aktifitasdan bahkan kejiwaan anda. Hmmmm….tapi kadang-kadang orang beranggapan bahwa dengan selfie bisa ngiangin stress ya?



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}