Aku ingin bertanya pada
angin yang sepoi-sepoi di atas ranting-ranting dan dedaunan di atas gunung yang
menjulang tinggi di atas awan, adakah mereka mampu mendengarkanku? Berharap
angin dapat menyampaikan salam rinduku pada mereka yang aku cintai. Aku ingin
berteriak hingga awan di atas sana di bawah langit biru mendengarkanku betapa
aku merindukan mereka yang aku cintai berharap mereka membawa rasa rinduku dan
menyampaikannya pada mereka yang aku cintai. Di bawah langit yang sama diatas
bumi yang sama, aku berada jauh dari mereka. Hatiku menangis betapa aku tak
mampu membendung rasa pilu di hati ketika bayang mereka terus menari dalam
setiap langkahku. Jika wajah itu, jiwa itu, dan raga itu dekat berada disini
aku ingin memeluk mereka betapa girang hatiku akan ku kabarkan pada dunia
betapa aku bahagia saat berada dekat dengan mereka. Terkadang aku menangis,
hingga suara angin yang sendu di malam hari mampu mendengarkan jeritan hatiku
yang pilu karena merindukan mereka. Sesaat angin menyapaku begitu dingin hingga
menusuk ke tulang, menyelipkan kerinduan
yang semakin hebat. Malam yang pekat, langit yang hitam pucat mampu
menggambarkan suasana hatiku saat ini.
Kadang aku ingin
berseri seperti bunga-bunga yang mekar di pagi hari, menebar keharuman hingga
penjuru bumi. Menari di atas indahnya dunia, di bawah langit biru yang begitu
cerah hingga melayang tinggi ke udara. Aku ingin bebas seperti burung, yang
terbang tinggi tanpa rasa khawatir, kesana kemari sesuka hati. Aku ingin
terbang... jika saja jarak itu dekat aku akan pergi setiap saat sesuka hatiku.
Aku disini, aku butuh
waktu untuk menyesuaikan semuanya, aku butuh sesuatu yang dapat meyakinkanku
bahwa tanpaku mereka baik-baik saja.
Dunia... sepi dalam
sekejap. Hening.........
Aku merasa dunia ini
sendiri dalam sepi dalam gelapnya malam bertabur dengan harapan-harapan yang
tak mampu aku bawa hingga aku bisa bangkit. Sepi.... senyap... aku merasa
sebagian dari jiwaku saat ini menghilang.
Adakah yang bisa
membuatku bertahan? Meykainkanku dan menguatkan ku, dan berkata bahwa aku
mampu.
Aku..... ingin selalu
bersama mereka.
Tapi kenyataan
mengatakan hal yang lain.... benar saja setiap kehidupan selalu ada sesuatu
yang berubah. Entah itu keadaan atau apapun itu...
Aku suka melihat gunung
di balik awan, aku senang merasakan hembusan angin. Anganku melayang jauh
hingga melambung tinggi, membayangkan wajah mereka berada dekat denganku,
membayangkan aku tertawa lepas dengan kehidupanku sebelum masa ini, semua
terbayang indah. Semakin menyeret jiwaku dalam rindu yang semakin dalam.
Jiwaku.....
Aku ingin mendengar
suara mereka...
Ayah, ibu dan
keponakanku serta anak-anakku.... yang menangis pilu ketika melepasku pergi.
Tak ada yang setulus mereka.
Semoga Allah selalu
menjaga mereka, mencitai dan memelihara mereka serta menjaga dan melindungi
aamiin.
Kadang kala ada kalanya
aku teringat dengan kehidupanku, tak mudah bagiku meninggalkan semua
orang-orang yang aku cintai, berada jauh dari mereka butuh jiwa yang besar agar
aku mampu bertahan. Tapi kadang rasa rinduku tak mampu aku bendung...
Keluargaku rumah
pertama...
Anak-anakku adalah
rumah kedua...
Wajah mereka yang
selama ini menabur kebahagian dalam hidupku.... jika boleh aku menawar aku
ingin memiliki waktu hanya sehari atau dua hari saja bersama mereka dalam
seminggu.
Bahagia itu ketika
melihat seyum mereka terukir manis di wajah mereka,...
Lelah tentu saja dalam
menjalani kehidupan ini, tapi ketika berada dekat dengan mereka rasa lelah dan
sedihpun hilang seketika.
Aku ingin sekali
melihat mereka yang aku cintai dalam setiap harinya,berada di samping mereka
menjadi bagian dari kehidupan mereka yang tidak pernah menghilang...
Karena aku pun sama,
aku ingin mereka selalu menjadi bagian dari hidupku yang melekat hingga jiwaku
lemah tak berdaya.
Disini, ditempat ini...
aku belum mampu berdiri setegar itu. Aku tak mampu tersenyum sehangat mentari
di pagi hari. Aku masih belum mampu menyapa hari-hari yang terus berganti..
Aku masih belajar untuk
menguatkan diriku... mendamaikan jiwaku.
Bukan aku tak bahagia
tapi aku belum mampu mengikhlaskan diriku. Mungkin nanti aku mampu aku bisa
mengikhlaskan jalan cerita hidupku.
Aku percaya.... Tuhan
memberikan jalan terbaik untuk semua hamba-hambanya... jalanku saat ini adalah
jalan Tuhan yang telah di hadiahkan untukku. Semoga aku mampu menjadi hamba
yang bersyukur