1.  Kasus 
Gaya Belajar Siswa 
Dalam
Proses belajar masih banyak peserta didik yang belum mengetahui bagaimana cara
belajar yang baik dan sesuai dengan dirinya sendiri. Hal ini menjadi suatu
masalah khusus yang  berdampak pada
pemahamanan  terhadap pembelajaran. Dari
hasil pengamatan yang saya peroleh 
mengenai keseharian peserta didik,serta kegiatan  belajar yang dilakukan  peserta didik, 
 Kegiatan belajar yang biasanya  dilakukan peserta didik dengan sedikit
malas-malasan tidak mempunyai kegairahan dalam kegiatan belajar terutama dalam
materi bahasa indonesia yang setidaknya belajar dengan keterampilan yang penuh.
Saya mempunyai kasus   yang terkait
dengan gaya belajar Peserta didik, Dalam melakukan belajarnya dia melakukan
dengan sungguh- sungguh, dia  selau
belajar sendirian, karena  dia tidak
senang  melakukan belajarnya di tempat
yang bising  kemudian jika ada yang  kurang jelas 
maka suka menanyakan kepada guru. Dalam mengerjakan tugas dia lebih suka
mengerjakan sendirian dari pada kelompaok, namun jika dia  memperoleh suatu tugas yang diharuskan untuk
bekerja dalam suatu kelompok dia tetap ikut andil dan mengerjakan tugas
terebut  dengan teman-teman kelompoknya,
ketika pelajaran  di dalam kelas  dia lebih mudah memahami  apa yang dijelaskan oleh guru  melalui perkataan  dari pada apa yang dijelaskan  melalui tulisan  guru dipapan tulis, terkadang dia tidak
menulis apa yang di terangkan guru, tetapi dalam menghadapi ulangan dia
selalu  mendapatkan nilai tinggi, tetapi
dia kurang dalam kepercayaan dirinya sering takut di tunjuk untuk maju ke depan
kelas oleh  guru 
2.  Contoh Pembelajaran yang paling cocok
untuk mengajarkan Bahasa Indonesia berdasarkan kasus gaya belajar yang Anda
ambil tersebut
Dari pemaparan kasus
tersebut dapat dikatakan bahwa tipe gaya belajar  sangat mempengaruhi terhadap pemahaman suatu
pelajaran, berbagai macam  gaya  belajar pada dasarnya memiliki oleh setiap
individu. 
- Kasus  Gaya
     Belajar Siswa 
 
Dalam Proses
belajar masih banyak peserta didik yang belum mengetahui bagaimana cara belajar
yang baik dan sesuai dengan dirinya sendiri. Hal ini menjadi suatu masalah
khusus yang  berdampak pada pemahamanan  terhadap pembelajaran. Dari
hasil pengamatan yang saya peroleh  mengenai keseharian peserta
didik,serta kegiatan  belajar yang dilakukan  peserta didik, Kegiatan
belajar yang biasanya  dilakukan peserta didik dengan sedikit
malas-malasan tidak mempunyai kegairahan dalam kegiatan belajar terutama dalam materi
bahasa indonesia yang setidaknya belajar dengan keterampilan yang penuh. Saya
mempunyai kasus yang terkait dengan gaya belajar Peserta didik, Dalam melakukan
belajarnya dia melakukan dengan sungguh- sungguh, dia  selau belajar
sendirian, karena  dia tidak senang  melakukan belajarnya di tempat
yang bising  kemudian jika ada yang  kurang jelas  dia 
tidak pernah menanyakan kepada guru. Dalam mengerjakan tugas dia lebih suka
mengerjakan sendirian dari pada kelompaok, namun jika dia  memperoleh
suatu tugas yang diharuskan untuk bekerja dalam suatu kelompok dia tetap ikut
andil dan mengerjakan tugas terebut  dengan teman-teman kelompoknya,
ketika pelajaran  di dalam kelas  dia lebih mudah memahami  apa
yang dijelaskan oleh guru  melalui perkataan  dari pada apa yang
dijelaskan  melalui tulisan  guru dipapan tulis, terkadang dia
rajin  ketika  di suruh  menulis apa yang di terangkan
guru,  dan dia juga sangat rajin ketika di suruh bersih-bersih di kelas,
kurang dalam kepercayaan dirinya sering takut di tunjuk untuk maju ke depan
kelas oleh  guru,
- Contoh Pembelajaran
     yang paling cocok untuk mengajarkan Bahasa Indonesia berdasarkan kasus
     gaya belajar yang Anda ambil tersebut
 
Dari pemaparan
kasus tersebut dapat dikatakan bahwa tipe gaya belajar  sangat mempengaruhi
terhadap pemahaman suatu pelajaran, berbagai macam  gaya 
belajar  pada dasarnya memiliki oleh setiap individu.setelah diketahui
bahwa terdapat sedikit ketidaksesuaian antara tipe gaya belajar pesertadidik
dengan cara belajar yang di pakainya
Adapun contoh 
pembelajaran yang paling cocok untuk mengatasi  kasus tersebut adalah
sebelum memberikan model  metode pembelajaran yaitu  memberikan
pemahaman   terlebih dahulu kepada peserta didik untuk
menyarankan  upaya menemukan gaya belajar yang tepat,usaha  kedua
yang dilakukan adalah dengan mencoba memahami pelajaran sesuai dengan tipe gaya
belajar peserta didik, yaitu dengan mengajak peserta didik sesekali belajar
kelompok atau berdiskusi dengan teman tentang pelajaran yang belum dipahaminya.
membaca buku yang dipelajari degan bersuara supaya telinga subjek dapat
menangkap apa yang dibacanya.
Teknik-teknik
untuk mengatasai kasus tersebut 
- Teknik Wawancara, belajar bahasa indonesia melibatkan berbagai jenis keterampilan,
     salahsatunya berbicara, teknik wawancara sangat cocok untuk memperlancar
     keterampilan tersebut. siswa diminta berpasangan, satu sebagi penanya dan
     yang lainnya menjawab, kemudian bergantian, dengan teknik ini siswa
     memahami teori wawancara dengan langsung mempraktikkannya, lebih jauh lagi
     siswa dapat mencoba praktik wawancara dengan narasumber di luar
     sekolah.bahkan tokoh, tokoh penting di masyarakat.
 - Teknis  Pemecahan Masalah, salah satu teknik belajar indonesia yang menyenangkan adalah
     penyelesaian masalah, teknik ini sangat cocok diterapkan untuk melatih
     siswa berargumentasi yang baik. jenis materi  yang dapat di
     aplikasikan dengan teknik ini adalah menulis teks argumrntasi. misalnya
     siswa diberikan rekaman tentang suatu permasalahan banjir dan bencana alam
     kemudian siswa diminta untuk menulis karangan cara mencegah banjir.
 - Teknik Permainan, salah satu yang bisa dilakukan oleh seseorang pengajar suapaya siswa
     tidak bosan dan tidak jenuh dalam pembelajaran adalah memberikan permain,
     Misalnya permainan Who Wants To Be  A Milionaire, tebak kata, kata
     berkait  guru dapat memodifikasi permainan ini untuk menguji salah
     satu materi.
 - Teknik Pembelajaran di luar Kelas, sekali waktu siswa bisa di ajak belajar di luar kelas akan membuat
     kesan yang mendalam bagi mereka, misalnya saat menulis puisi dengan pengawasaan
     guru siswa dapat mencari inspirasi di mana pun asalkan masih dalam
     lingkungan sekolah, bisa di bawa keperpustakaan ketika menulis
     resensi  artinya siswa tidak mengimajinasikan buku yang akan
     diresensi, melainkan siswa benar-benar membuku buku tersebut.
Simpulan yang saya dapatkan adalah jika peserta didik mempunyai gaya belajar yang salah maka kita sebagi pendidik harus bisa memberikan gaya belajar 

0 komentar:
Post a Comment